Anda di halaman 1dari 36

Sel Kanker, Sel

Normal dan
Apoptosis
Tika Afriani, M. Farm., Apt.
Universitas Mohammad Natsir

KANKER

Kanker (karsinoma)= Yunani, karkinos =


kepiting adalah: pembentukan jaringan
baru yang abnormal dan bersifat ganas
(maligne).

Akibatnya adalah: pembengkakan yang disebut tumor


atau neoplasma (lat. neo= baru, plasma= bentukan).
Sel 2x kanker ini akan menginfiltrasi jaringan sekitarnya
dan memusnahkannya.

Gejala umum :
nyeri hebat
penurunan berat badan mendadak
kepenatan total

Gejala khusus:
pendarahan abnormal
Benjolan

Bentuk-bentuk tumor menurut jaringan tempat


neoplasma berasal adalah :
1.
2.
3.
4.

5.
6.

adenoma: benjolan maligne pada kelenjar, mis.


prostat, mamma.
limfoma: kanker pd kelenjar limfe.
sarkoma: neoplasma ganas yang berasal dari
pembuluh darah, jar. Ikat, otot atau tulang
leukemia: kanker darah yang berhubungan produksi
leukosit yang abnormal, tinggi dan eritrosit sangat
berkurang.
myeloma: kanker pada sumsum tulang
melanoma: neoplasama kulit

Penyebab terjadinya kanker:

Terganggunya siklus sel akibat mutasi dari


gen-gen yang mengatur pertumbuhan

Faktor lingkungan

Faktor keturunan

Faktor lingkungan:

Faktor keturunan:

80% kanker yang menerpa manusia


diakibatkan oleh pengaruh
lingkungan, yaitu pengaruh dari zat
karsinogen dari luar (eksogen).
Sisanya, yang bertanggung jawab
adalah virus dan radiasi

Sejumlah kanker ternyata


dapat diturunkan, a.l: 10-20%
dr tumor buah dada (mamma),
40% dr tumor mata
(retinoblastoma),

Faktor eksogen yang penting:

radiasi X-ray, Gamma-ray dan UV-C yang diabsorpsi kuat oleh DNA
radikal bebas yang sangat reaktif (O2., H2O2, OH.)
virus, ex. HPV-16 (kanker servik)
Sitostatika: obat-obat untuk kemoterapi kanker: zat-zat
alkilasi;cisplatin, bleomisin, dactinomycin dll.
Zat-zat karsinogen dalam makanan; (berdaya karsinogen langsung
- nitrosamin: terdapat dalam lemak babi.
didalam usus zat ini terbentuk sebagai hasil reaksi dari nitrit dengan
amin (hasil perombakan protein. Pembentukan nitrosamin ini dapat
dihindari oleh vit C.

nitrat

a
Flora usus

nitrit

b
+ amin

a. Reduksi
b. Reaksi ini dicegah oleh vitamin C

nitrosamin

Nitrat: terdapat dalam banyak sayur-sayuran, terutama


yang dibiakkan dengan pupuk buatan berlebihan.
Penggunaan kalium nitrat sebagai pengawet dan untuk
memberikan warna segar pada daging, sudah dilarang.
Konsumsi vitamin C (0.5-1 g/hari) dapat mencegah
bersenyawanya nitrit dengan amin menjadi nitrosamin.

- Benzopiren adalah: suatu induktor enzim, tdp pd asap


rokok dan gas buangan mobil. Zat ini juga terbentuk saat
pemanasan daging dan ikan diatas api langsung, pada
bagian yang terbakar hitam (gosong).

Asam desoksikholat: terbentuk dalam usus pada perombakan


kolesterol.
Aflatoksin: dibentuk oleh jamur Aspergillus flavus yang berkembang
biak pada kacang tanah, kelapa, jagung dsb, yang disimpan di
tempat lembab.
Ochratoksin: terdapat pada jenis gandum tertentu di Eropa,
merupakan zat karsinigen lain yang dibentuk oleh jamur Aspergillus
ochraceus.
Dioksin dan radon: dioksin termasuk kelompok PCB
(polychlorbifenyl, C12H10-xHx) yg sangat toksik, dibentuk pada
pembakaran sampah, lipofil, sukar didegradasi. Dioksin digunakan
sebagai cairan pendingin di kondensator dan transformator. Radon
adalh gas mulia, terbentuk dari radium yang telah terdegradasi.
Bersifat radioaktif.
Zat-zat pewarna, ex; pada pembuatan kue, sirop, permen.
GRAS list = Generally Recognized As Safe (WHO)

Proses timbulnya kanker


1.

2.

3.

Fase inisiasi:
mrp tahap awal yg dimulai dgn sel-sel yang normal
mengadakan kontak dgn karsinogen. Zat inisiator ini
mengganggu proses reparasi normal, terjadi mutasi DNA
dengan kelainan pada kromosomnya. Karsinogen (inisiator);
radiasi, bahan kimia, obat dan virus.
Fase promosi:
tahap kedua ini dapat berlangsung dalam waktu beberapa
tahun zat karsinogen tambahan (co-carcinogens) diperlukan
sebagai promotor untuk mencetuskan proliferasi sel,
sehingga sel sel yang rusak menjadi ganas. Yg termasuk
faktor promotor; rokok, penyalahgunaan alkohol dan
penggunaan makanan yang mempengaruhi sel-sel yang telah
mengadakan mutasi. Faktor promotor ini menambah
perubahan struktur sel, sehingga kecepatan mutasi spontan
juga bertambah.
Fase progresi: terjadi pertumbuhan yang tidak terkendali dari
tumor yang dapat bermetastase.


1.

2.

Dua jenis gen yang dapat memicu kanker yaitu:


onkogen
Pada sel normal, proto-onkogen merangsang pertumbuhan
dan pembelahan sel. Bentuk gen yang bermutasi ini disebut
onkogen. Onkogen meningkatkan produksi faktor yang
merangsang pertumbuhan yang dapat menyebabkan
kanker karena pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
gen supresor/penekan tumor
Gen supresor/penekan tumor, membuat protein yang
biasanya memperlambat pembelahan sel atau
menyebabkan sel mati pada waktu yang tepat. Mutasi pada
gen ini mengakibatkan hilangnya fungsi (yaitu, kemampuan
untuk menghambat pertumbuhan sel) yang dapat
menyebabkan kanker

Perbedaan sel kanker dan sel normal

Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstraseluler.


Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif),
merusak jaringan tersebut dan tumbuh subur di atas
porak-porandanya jaringan lain.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel
kanker mampu membentuk pembuluh darah baru
(neoangiogenesis) meski itu tentunya dapat
mengganggu kestabilan jaringan tempat ia tumbuh.
Sel kanker memiliki kemampuan super hebat dalam
memperbanyak dirinya sendiri (proliferasi) meski
seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan jumlahnya
sudah melebihi kebutuhan yang seharusnya.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel


normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia,
dan neoplasia.
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam
jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan.
Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang
tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya
perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran
nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak
ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan
diferensiasi sel pada jaringan.
Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang
sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki
sifat invasif.

Apoptosis
Normal:
Apoptosis adalah: kematian sel yang telah diprogram.
Pada perkembangannya di dalam embryo, setiap sel menerima
secara genetis (gen p53) suatu program khas, yang mematikannya
setelah terjadinya pembelahan tertentu.
Akibat apoptosis: sel kehilangan cairan, pecah dalam bentuk
gelembung2x kecil, yang diserap oleh sel disekitarnya.
Kanker:
Sel-sel tumor telah menemukan cara untuk mengelakkan apoptosis ini yaitu
Melalui mutasi dalam gen p53
Gen tidak bereaksi lagi terhadap kerusakan DNA
Proses reparasi tidak terwujud
Pertumbuhan terus menerus (sel tumor)

Gen p53 (gen apoptosis, tumor-suppressor gene)


Protein ini berfungsi sbg gen bunuh diri karena mampu
mencetuskan apoptosis. Bila gen ini dihambat atau
dirusak, maka pertumbuhan sel berlangsung secara
tidak terkendali.
Telomer-telomer
Sel-sel sehat memiliki sebuah rantai dari strip-DNA kecil yang disebut
telomer. Seusai setiap pembelahan, rantai sel telomer ini akan menjadi
semakin pendek, dan proses ini merupakan bagian dari proses menua.
Setelah membelah beberapa kali, telomer habis terpakai, pembelahan sel
terhenti, dan sel mati. Sel kanker dapat membentuk enzim telomerase yang
mampu mencegah pemendekan rantai telomer, sehingga sel tumor
dimungkinkan untuk membelah secara terus menerus tanpa terhenti.

Fungsi Apoptosis
Kematian sel melalui apoptosis
merupakan fenomena yang normal, yaitu
terjadi eliminasi sel yang tidak diperlukan
lagi. Proses apoptosis secara fisiologis
diperlukan untuk :
1. Terminasi sel
Apoptosis dapat terjadi pada sel yang
mengalami kerusakan yang tidak bisa di
repair, infeksi virus, keadaan yang
mengakibatkan stress pada sel .
Keputusan untuk apoptosis dapat berasal
dari sel itu sendiri, dari jaringan
disekitarnya ataupun dari sel yang
termasuk dalam immune system. Pada
keadaan ini fungsi apoptosis adalah untuk
mengangkat sel yang rusak, mencegah
sel menjadi lemah oleh karena kurangnya
nutrisi dan mencegah penyebaran infeksi
virus.

2. Mempertahankan homeostasis
Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan
harus berada dalam keadaan yang relatif konstan. Proses
keseimbangan ini termasuk dalam homeostasis yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup untuk mempertahankan lingkungan internalnya.
Keseimbangan (homeostasis) ini dapat tercapai bila kecepatan mitosis
pada jaringan seimbang dengan kematian sel. Bila keseimbangan ini
terganggu, maka akan dapat mengakibatkan :
Bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada kecepatan
kematian sel terbentuk tumor
Bila kecepatan pembelahan sel lebih rendah dari kecepatan
kematian sel jumlah sel menjadi berkurang.
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan
sel akut atau trauma (mis: kekurangan oksigen, perubahan suhu yang
ekstrem, dan cedera mekanis), dimana kematian sel tersebut terjadi
secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel, adanya
respon peradangan dan sangat berpotensi menyebabkan masalah
kesehatan yang serius.

Diagnosa
Diagnosa dapat dipastikan dengan:
foto x-ray
CT-scan
MRI
Penyelidikan mikroskopis dr jaringan yang bersangkutan
(biopt)

Indikator adanya tumor;

Sedimentasi tinggi
Hemoglobin rendah
Nilai bio-markers penting dalam darah yang meningkat;
* PSA (prostate specific antigent, normal 0-4 mcg/l darah, penderita
kanker prostat= 10 mcg/l)
* -HCG (beta-human chorionic gonadotrophin (testis)
* CEA (carcino-embryonic antigen); lambung usus
* CA 125 (carcino-antigen): mamma, ovarium/epitel lain.
* gen BRCA1 dan BRCA2= kanker mamma
* tes warna untuk mendeteksi gen supresi-tumor p53 yang termutasi

Pencegahan

vaksin servik (prevensi dan terapi)


mengandung antibodi terhadap HPV tipe 6, 11, 16 dan 18. Hal ini
dianjurkan untuk wanita usia 16-26 th.
Makanan
telah terbukti bhw adanya hub erat antara pola makan dan kanker,
khususnya protein hewan dan lemak jenuh.
Kedua jenis makanan ini memperlihatkan hubungan jelas dg kanker
mamma, usus besar, prostat, ovarium dan servik.
- jangan makan terlalu banyak daging hewan juga organ:
jeroan,otak, limpa, jantung), kecuali hati= enzim antioksidan
(SOD,katalase, glutathion-peroksidase), glutathion, vit B-komplek,
vit K, mineral
- konsumsi protein nabati (kedele, kacang2xan, jagung) dan
mengimvbangi dengan susu dan telur.

Konsumsi minyak nabati ex: kembang matahari, jagung


dan kedele, krn mengandung asam lemak tak jenuh
yang essential bagi tubuh.
Banyak mengkonsumsi serat nabati.
kekurangan serat dapat meningkatkan resiko terjadinya
kanker usus.

Terapi penyakit kanker


Cara penanganan kanker:
Pembedahan
Penyinaran
Kemoterapi
Hormon terapi
Imunoterapi
hipertemi

Terapi yang sedang dikembangkan


di pusat research kanker:
a.
b.

c.

Genterapi
Terapi sel batang
Prinsip: menggantikan sel-sel yang cacat dg yang sehat
melalui cara2x yg mutakhir.
Terapi komplementer = NTTT (non-toxic tumor
therapy)= terapi diet.
Terapi ini untuk meniadakan atau mengurangi efek
samping dari terapi reguler

SITOSTATIKA
= ONKOLITICA (Yun. kytos= sel, stasis= terhenti
ongkos= benjolan, lysis= melarutkan)
Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan
pesat dari sel-sel ganas.
Prinsipnya: penggunaan obat-obatan untuk merusak
langsung DNA (dan RNA) sel.
Senyawa ini mematikan sel-sel dengan menstimulir
apoptosis.

Mekanisme efek terapeutik obat-obat ini adalah:


mencari memanfaatkan perbedaan antara sel normal
dan sel kanker, khususdiarahkan pada gen dari sel
kanker tersebut.
Toksisitasnya terhadap sel normal yang berkembang
pesat seperti sumsum
tulang, mukosa saluran cerna, sel rambut dll, dapat
dikurangi dengan memberikan
faktor pertumbuhan spt G-CSF (granulocyte colonystimulating factor.

Siklus kemoterapi

Obat diberikan selama beberapa hari dan diselingi dengan


istirahat beberapa minggu, untuk memberikan
kesempatan bagi jaringan normal untuk tumbuh kembali.

Kombiterapi

Kombinasi dari tiga atau lebih sitostatika, seringkali


digunakan, umumnya obat dengan mekanisme dan titik
kerja pada siklus pertumbuhan sel tumor yang berlainan.
Keuntungannya;
- Daya kerja saling dipotensiasi
- Resistensi dapat dihindari
- Dosis masing2x dapat dikurangi
- Toksisitas dapat dihindari

Beberapa kombinasi obat yang terkenal

MOPP= mustin, oncovin, prokarbazin dan prednisolon


pada limfoma non-Hodgkin yang bermetastasis
VMCP= vinkristin, melfelan, cisplastin dan prednisolon
pada myeloma
FAM= fluourasil, adriamisin dan mitomisin pada kanker
lambung
CAF= cyclofosfamid, adriamisin dan fluourasil pada
kanker mamma yang sudah menyebar
VAD= vinkristin, adriamisin, dan deksametason pada
multiple myeloma

Efek samping umum: berupa gejala-gejala akibat


penghambatan sel normal yang tumbuh pesat:

a.

Myelosupresi
penekanan sumsum tulang dengan efek gangguan
darah (anemia, trombocytopenia, agranulocytosis,
leukopenia). Pemeriksaan darah lengkap harus
dilakukan sebelum kemoterapi dimulai dan pada waktu
tertentu selama kemoterapi dilaksanakan.
Penanganan: transfusi darah (anemia)
transfusi plat darah (trombositopenia)

b. Mucositis
perusakan mukosa mulut (luka, stomatitis) dan lambung usus
(mual, muntah, diare)
penanganan; dengan antiemetika spt; metoklopropamid,
domperidon.
c. Nefrotoksis
kerusakan ginjal karena pengendapan asam urat.
Dalam pemusnahan sel tumor, terlepas zat purin dan
pirimidin yang dirombak menjadi asam urat.
Penanganan: alopurinol= mencegah terbentuknya urat
natriumbikarbonat: membuat kemih alkalis
minum banyak air
sitostatika: metotreksat, ifosfamida

d. Gonadotoksis
yaitu mengurangi mengurangi sel kelenjar kelamin dengan efek
hilangnya libido, kemandulan permanen pd pria.
sitostatika: zat-zat alkilasi.
e. Alopesia
sitostatika mempunyai efek pada kulit. Hal ini terjadi sebagai akibat
atropi pada akar rambut, sehingga rambut banyak yang rontok.
f. Infeksi
merupakan anacaman yang selalu dihadapi pasien.
Selesma atau influenza pada pasien neutropenia dapat berakhir pada
syok septik dalam beberapa jam. Kulit dan selaput lendir yang utuh
merupakan benteng utama dari tubuh, oleh karena itu, integritasnya
harus dipertahankan.

Penggolongan obat

Zat pengalkilasi

Antimatabolit

Antimitotika

Antibiotika

Imunomodulansia

Hormon dan antihormon

Obat lainnya

Obat alternatif

Anda mungkin juga menyukai