Anda di halaman 1dari 3

ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME

(AIDS)

A. Pengertian
AIDS ( Acquired Immuno deficiency syndrome ), adalah kumpulan
gejala syndrome akibat menurunnya sistim kekebalan tubuh manusia. Atau
suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan menurunnya sistim
kekebalan tubuh karena infeksi HIV. Penyebabnya adalah Virus HIV yang
menyerang sel-sel yang berguna untuk kekebalan tubuh.
Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) merupakan virus yang hidup
didalam darah manusia, tidak dalam darah setiap orang tetapi hanya dalam
darah seseorang yang terinfeksi. Meskipun begitu, siapa saja bisa terinveksi,
termasuk kita. HIV tidak membedakan usia, warna kulit, orientasi seksual,
Agama, Kebangsaan ataupun factor pembeda lainnya. Sekali saja HIV sudah
berada dalam diri kita ( Artinya anda telah terinfeksi HIV ), tidak ada yang
bisa anda lakukan umtuk mengeluarkannya. Tetapi ada banyak cara agar anda
bisa menghindarinya.
B. Perilaku yang Beresiko Menularkan
1. Berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
2. Melakukan hubungan seks dengan orang yang suka berganti-ganti
pasangan seksual.
3. Pecandu narkotika.
4. Menggunakan alat tindik, tatto, jarum atau benda yang dapat melukai
tubuh yang bekas dipakai oleh penderita AIDS.
5. Penerima tranfusi darah ilegal.
6. Tidak menrterilkan alat-alat medis dan non medis, terutama yang
berhubungan dengan cairan tubuh manusia.
C. Fase dan Gejala AIDS
Gejala penyakit AIDS antara lain : lelah, diare, Inveksi Jamur, Demam,
berat badan terus menurun, berkeringat pada malam hari, pembengkakan
kelenjar limpa, infeksi pada sekitar area mulut, atau batuk yang terus-menerus.
Tetapi seiring dengan semakin melemahnya system kekebalan, gejala-gejala
ini semakin parah.

Fase 1

Fase ini dimulai tepat setelah inveksi dan berlangsung selama


beberapa minggu. Fase 1 ini ditandai dengan perasaan Tidak
enak badan seperti Flu, meski pada 20 % penderita terjadi Flu
yang parah. Tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin
menunjukan bahwa kita tidak terinveksi HIV.

Fase 2

Fase ini adalah tahap yang terpanjang diantara keempat fase


lainnya, bahkan dapat berlangsung hingga 10 tahun. Selama fase
ini hampir tidak ada gejala serta penderita terlihat dan merasa
sehat-sehat saja. Padahal sebenarnya, pada fase inilah Virus
sedang berkembang. Pel;an-pelan HIV menghancurkan sel-sel
CD 4 yang berjumlah banyak sekali untuk melawan penyakit.
Semakin sedikit sel-sel CD 4 yang anda miliki, system kekebalan
tubuh anda semakin melemah dan anda akan semakin sulit untuk
menghindari penyakit. Memang tubuh akan melawan dengan
cara mengganti sel CD 4 yang rusak atau hilang dengan yang
baru sebanyak mungkin, tetapi selalu kalah cepat dibanding
dengan pembiakan HIV dalam tubuh anda. Untuk membantu
tubuh dalam memerangi HIV ini, para peneliti telah
mengembangkan obat-obatan anti Virus yang bisa dikonsumsi
orang-orang dengan HIV.

Fase 3

Fase ini dimulai ketika sel CD 4 dalam tubuh sudah dikuasai


Virus yang pada tahap ini sudah banyak sekali dalam darah.
Ketiak sistim kekebalan tubuh sudah gagal, penyakitpun mulai
menyerang. Penyakit-penyakit ini adalah penyakit yang biasanya
dapat dilawan sistim kekebalan tubuh dengan mudah, ironisnya
penyakit inilah yang menguasai dan mengendalikan tubuh yang
terinfeksi HIV dan gejala penyakitpun berkembang. pada
awalnya gejala-gejala ini ringan, misalnya: lelah, diare, Inveksi
Jamur, Demam, berat badan terus menurun, berkeringat pada
malam hari, pembengkakan kelenjar limpa, infeksi pada sekitar
area mulut, atau batuk yang terus-menerus. Tetapi seiring
dengan semakin melemahnya system kekebalan, gejala-gejala ini
semakin parah.

Fase 4

Ketiak gejala-gejala penyakit ( seperti Tuberculosis atau cancer )


menjadi semakin parah, selanjutnya penderita didiagnosis

penderita AIDS. Pada fase ini obat-obatan anti Virus hanya bisa
memperlambat perkembangan virus ini.

D. Pencegahan
1. Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
2. Tidak melakukan hubungan seks diluar nikah.
3. Tidak menerima tranfusi darah yang tidak jelas status HIVnya.
4. Pergunakan alat suntik, tindik, atau tatto yang steril dan hanya sekali
pakai.
5. Jauhi NARKOTIK.
6. Hindari mabuk-mabukan yang bisa membuat lupa diri sehingga
melakukan hubungan yang beresiko tertular HIV/AIDS.
7. Berani menolak ajakan yang beresiko tertular HIV/AIDS.
8. Mensterilkan alat-alat medis dan non medis setiap sekali pakai terutama
yang berhubungan dengan cairan tubuh manusia..

Anda mungkin juga menyukai