kecenderungan yang lebih besar untuk terjadinya plak gigi dibandingkan dengan pasien
kontrol. Hal yang lebih penting, penulis menemukan bahwa bakteri yang menjadi penyebab
pneumonia hanya ditemukan pada plak gigi dari pasien yang dirawat di ICU. Pada beberapa
kasus, lebih dari 100% flora aerob adalah S. Aureus, P. aeruginosa atau satu dari beberapa
spesies yang terdapat di usus. Sementara, plak gigi pada pasien kontrol jarang terjadinya
kolonisasi patogen saluran pernapasan. Temuan ini menunjukkan bahwa permukaan oral,
khususnya plak gigi, dapat menjadi reservoir infeksi patogen saluran pernapasan pada pasien
pasien yang dirawat di ICU.
Pemakaian antibiotik. Penulis juga menemukan hubungan antara kolonisasi bakteri patogen
dan pemakaian antibiotik. Banyak pasien di rumah sakit menggunakan antibiotik, apakah
sebagai profilaksis untuk mencegah infeksi atau mengobati infeksi yang diderita. Penelitian
ini menunjukkan hasil bahwa plak gigi pasien pengguna antibiotik memiliki kecenderungan
yang lebih besar untuk terjadinya kolonisasi bakteri saluran pernapasan dibandingkan dengan
pasien yang tidak menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik tidak diragukan untuk
menyebabkan kecenderungan terbentuknya plak gigi dan kolonisasi dari bakteri patogen
dengan cara bakteri patogen saluran pernapasan menghambat flora normal yang normalnya
berkompetisi dengan bakteri patogen.
Temuan ini didukung dengan adanya penemuan lain. Fourrier dik meneliti tentang
kolonisasi plak gigi oleh bakteri patogen saluran pernapasan pada 57 pasien yang dirawat di
ICU. 23% plak gigi yang diperiksa positif ditemukannya bakteri patogen saluran pernapasan
pada saat masuk, 39% pada hari ke 5, dan 46% pada hari ke 10. 21 (37%) pasien ICU
akhirnya menderita infeksi, dan memeliki plak gigi dengan kolonisasi bakteri patogen saluran
pernapasan yang memiliki kecenderungan menyebabkan pneumonia.