Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti pernah mengalami luka, baik luka ringan maupun luka
berat. Kita akan menemui banyak kasus luka, Sebelum kita melakukan perawatan
luka pada pasien, sebaiknya kita mengetahui lebih dalam tentang peradangan dan
penyembuhan luka.
Peradangan

dan

penyembuhan

luka

merupakan

dua

hal

yang

salingberhubungan satu sama lain namun berbeda dalam prinsip, mekanisme kerja,
dan fungsinya. Proses yang terlebih dahulu terjadi adalah peradangan, karena
peradangan merupakan salah satu fase yang harus dilewati sebelum terjadinya
penyembuhan luka.
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah rangkaian reaksi yang terjadi
pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap
infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin,
serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan

sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar
dari penyebaran infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:
1. Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi
untuk meningkatkan performa makrofaga
2. Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
3. Mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll,
yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi,
pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah
infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan
tekanan darah terutama pada pembuluh kecil. Aktivasi molekul adhesi untuk
merekatkan endotelia dengan pembuluh darah. Kombinasi dari turunnya tekanan
darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke
endotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai
berikut:
a) tumor atau membengkak
b) calor atau menghangat
c) dolor atau nyeri

d) rubor atau memerah


e) functio laesa atau daya pergerakan menurun
f) dan kemungkinan disfungsi organ atau jaringan.
Dalam makalah ini penyusun akan mencoba untuk membahas masalah peradangan.
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan radang atau peradangan?
- Apa Fungsi Peradangan?
- Apa saja Sebab-sebab Peradangan?
- Sebutkan tanda-tanda Peradangan?
- Bagaimana Mekanisme Peradangan?
- Jelaskan Berbagai jenis radang pada rongga mulut?
C. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui Apa yang dimaksud radang atau peradangan
- Untuk mengetahui Apa Fungsi Peradangan
- Untuk mengetahui Sebab-sebab Peradangan
- Untuk mengetahui tanda-tanda Peradangan
- Untuk mengetahui Mekanisme Peradangan
- Untuk memahami Berbagai jenis radang pada rongga mulut

BAB II
ISI
A. Pengertian Radang

Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap
infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin,
serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan
sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar
dari penyebaran infeksi.
Menurut Kamus Kedokteran Dorland:
Radang ialah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau
kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung
baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu.
Menurut Katzung (2002):
Radang ialah suatu proses yang dinamis dari jaringan hidup atau sel terhadap
suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama oleh pembuluh darah
(vaskuler) dan jaringan ikat (connective tissue).
B. Fungsi Peradangan
Fungsi peradangan antara lain :
a. Netralisasi dan pembuangan agen penyerang

b. Penghancuran jaringan nekrosis


c. Membantu mempersiapkan proses perbaikan dan pemulihan
C. Sebab Peradangan
Sebab peradangan adalah :
a. Infeksi dari mikroorganisme dalam jaringan
b. Trauma fisik
c. Cedera kimiawi, radiasi, mekanik atau termal
d. Reaksi imun (menimbulkan respon hipersensitiff dalam jaringan)
D. Tanda-tanda Peradangan
Beberapa tanda pokok peradangan antara lain :
a) Rubor (kemerahan)
Rubor merupakan hal pertama yang terlihant pada daerah peradangan. Waktu.
reaksi peradangan mulai timbul maka anteriol yangg mensuplai daerah
tersebut melebar, dengan lebih banyak darah mengalir kedalam mikrosirkulasi
lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang
meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini dinamakan
hyperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan
akut.

b) Kalor (panas)
Pada daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya
sebab daerah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih
banyak dari pada yang disalurkan kedaerah normal.
5

c) Dolor (rasa sakit)


perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang
ujung-ujung saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang
mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat
menimbulkan rasa sakit.
d) Tumor (pembengkakan)
pembemkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi
darah kejaringan-jaringan iterstitial. Campuran dari cairan dan sel yang
tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi
peradangan sebagian besar eksudat adalah cair,seperti yang terjadi pada
lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan.
E. Mekanisme peradangan
Pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi
vaskuler. Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga
plasma akan merembes keluar. elanjutnya cairan edema akan terkumpul di
daerah sekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur
ini akan menutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat
dibatasi.
Pada proses inflamasi juga terjadi inflamasi juga terjadi phagositosis,
mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah
digesti dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam.
Selanjutnya akann keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis
leukosit. Setelah itu makrofak mononuklear besar akan tiba dilokasi infeksi
6

untuk membungkus sisa-sisa leukosit. Dan akhirnya terjadi pencairan


(resolusi) hasil proses inflamasi lokal.
F. Berbagai jenis radang pada rongga mulut
1. Gingivitis

Defenisi
Gingivitis adalah peradangan padag gusi (gingiva). Gingivitis sering
terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.

Gejala
Pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, membengkak dan mudah
berdarah jika penderita menggosok gigi atau makan. Pada gingivitisnya
berat pada saat bangun pagi hari bantal bisa dipenuhi oleh bercak darah,
terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.

Gingivostomatitis herpatik akut merupakan infeksi virus pada gusi dan


bagian mulut lainnya , yang menimbulkan nyeri. Gusi tampak berwarna
merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau
kuning di dalam mulut
Gingivitis pada leukemia merupakan tanda awal dari leukemia yang
terjadi pada sekitar 25 % penderita anak-anak. Penyusupan (infiltrasi) selsel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis dan berkurangnya
kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan
ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah. Perdarahan seringkali
berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita
leukemia, dalam tidak membeku secara normal.

Penyebab :

Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing


(membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar
sehingga plak tetap ada disepanjang garis gusi. Plak merupakan suatu
lapisan yang terutama terdiri dari bakteri : plak lebih sering menempel
pada tambalan yang salah atau disekitar gigi yang terletak berseblahan
dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan. Jika plak tetap melekat pada
gigi selama lebih dari 72 jam , maka akan mengeras dan membentuk
karang gigi. Plak merupakan penyebab utama gingivitis.
Factor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah :
- Kehamilan
- Pubertas
- Pil KB
Obat- obat tertentu nisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang
berlebihan sehingga plak sulit dibersihkan dan terjadilah gingivitis. Obatobatan tersebut adalah :
-

Fenition
Ciclosporin
Calcium channel blockers
Pil atau suntikan kb
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi

meradang dan mudah berdarah, kekurangan niasin (pellagra) juga bisa


menyebabkan peradangan dan perdarahan gusi, serta mempermudah
terjadinya infeksi mulut.

Pada kehamilan, gingivitis bisa semakin memburuk hal ini terutama


disebabkan oleh perubahan hormonal. Keadaan ini didukung oleh
kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa
mual dipagi hari. Selama kehamilan, iritasi ringan (yang paling sering
adalah pembentukan karang gigi) bisa menyebabkan pertumbuhan
berlebih dari jaringan gusi yang menyerupai benjolan. Keadaan ini disebut
tumor kehamilan (epulis gravidarum). Jika terluka atau pada saat makan,
jaringan gusi yang membengkak ini mudah mengalami perdarahan.
Gingivitis deskuamativa merupakan suatu keadaan yang paling sering
ditemukan pada wanita pasca menopause. Lapisan gusi yang paling luar
terpisah dari jaringan dibawahnya. Gusi nmenjadi sangat longgar sehingga
lapisan terluarnya bisa digerakkan dengan kapas lidi.
Pada perikoronitis, yang menbengkak adalah gusi pada sebuah gigi
yang belum keluar seluruhnya. Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa
terperangkap di dalam bagian gusi yang menutupi gigi ini. Bisa terjadi
infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau pipi.

10

Diagnose :
diagnose ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
fisik. Gusi yang meradang tampak merah, membengkak dan mudah

berdarah.
Pengobatan :
kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis
harus

diatasi.

pertumbuhan

Jika
gusi

penyebabnya
yang

adalah

berlebihan

obat-obatan,

harus

diangkat

maka
melalui

pembedahan.
Jika terjadi kekurangan vitamin c dan niasin, maka diberikan
tambahan vitamin.
Gingivostomatitis

herpetic

akut

biasanya

membaik

tanpa

pengobatan dalam waktu 2 minggu. Bisa diberikan obat kumur

11

anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan


dan minum.
Tumor kehamilan (Epulis Gravidarum) dapat diangkat melalui
pembedahan. Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama
kehamilan masih berlangsung dan biasanya akan menghilang setelah
melahirkan.
Pada gingivitis desukuamativa diberikan terapi sulih hormone.
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid yang dioleskan
langsung ke gusi.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya
penderita membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi
menggunakan bantalan atau busa. Obat kumur chlorhexidine bisa
diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.
Pada perikoronitis sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi
dibersihkan oleh dokter gigi. Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi
geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna, maka
sebaiknya gigi geraham bawah dicabut.
Untuk pengobatan infeksi akut yang tanpa komplikasi dapat
diberikan

antibiotic.

Penggunaan

antiseptic

kumur

seperti

12

chloehexidine dapat membantu mengurangi jumlah kuman dalam


mulut.
Bila nyeri dirasakan sangat menganggu maka dapat diberikan
pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen.

2. Periodentitis

Defenisi :
Periodontitis adalah peradangan pada gusi dan struktur
pendukung gigi. Ini adalah salah satu penyakit manusia yang paling
umum.
Periodontitis disebabkan oleh bakteri tertentu (dikenal sebagai
bakteri periodontal) dan oleh peradangan lokal dipicu oleh bakteri

13

tersebut. Meskipun bakteri periodontal secara alami hadir dalam


mulut, mereka hanya berbahaya bila kondisi benar bagi mereka untuk
meningkat secara dramatis dalam jumlah. Hal ini terjadi ketika lapisan
bakteri dan sisa-sisa makanan, yang dikenal sebagai plak, membangun
dan dibiarkan tidak terganggu pada gigi, biasanya di daerah yang sulit
dijangkau

seperti

antara

gigi. Bakteri

lebih

berbahaya

dapat

berkembang dan berkembang biak, menghasilkan beberapa bahaya


yang merangsang respon inflamasi pertahanan tubuh di gusi. Sebagai
penyakit berlangsung, peradangan kronis menyebabkan tulang rahang
untuk dihancurkan dan gigi akan hilang. Pada banyak orang, ini adalah
proses bertahap yang berlangsung selama bertahun-tahun dan, jika
terdeteksi dan diobati, dapat dihentikan. Namun, beberapa orang
dewasa muda memiliki bentuk yang sangat aktif dari penyakit yang
menyebabkan melonggarkan awal dan kehilangan gigi.
-

Gejala :

14

Periodontitis selalu dimulai dengan radang gusi, yang dikenal


sebagai gingivitis. Hal ini tidak selalu mudah untuk mengenali lebih jauh
tanda-tandanya yakni sebagai berikut :
a. peningkatan perdarahan dari gusi, yang dapat dipicu oleh menyikat
atau makan, atau bahkan spontan. Gusi mungkin terlihat merah dan
b.
c.
d.
e.

bengkak, terlihat lapisan berubah warna plak bakteri pada gigi.


bau mulut;
perubahan posisi gigi di rahang;
perpanjangan gigi (resesi gusi);dan mungkin nyeri.
Perdarahan dari gusi mungkin kurang terlihat pada perokok,
karena efek nikotin pada pembuluh darah, dan proses penyakit

dapat bertopeng.
Penyebab :
Dalam semua kasus, periodontitis disebabkan oleh penumpukan
bakteri dalam bentuk plak gigi.
Jika plak bakteri lunak tidak dihapus dengan menyikat gigi,
mineral disimpan di dalamnya dari waktu ke waktu dan itu menjadi
deposit keras pada gigi yang disebut tartar. Kehadiran tartar mendorong
pertumbuhan plak bakteri terhadap akar gigi. Sebagai peradangan
berlangsung lebih dalam, lampiran dari gusi ke akar terganggu dan
kesenjangan atau saku periodontal terbentuk di antara mereka. Saku ini
adalah tempat yang ideal untuk bakteri berbahaya untuk menjajah dan di
mana untuk memperbanyak, oleh karena mengemudi proses penyakit
maju. Di habitat baru mereka, bakteri melepaskan racun sebagai produk

15

dari metabolisme mereka, yang selanjutnya memicu mekanisme


pertahanan tubuh.
Tingkat keparahan dan kecepatan perkembangan periodontitis
tergantung pada keseimbangan beberapa faktor: jumlah dan jenis
bakteri ini, seberapa kuat mekanisme pertahanan individu yang, dan ada
atau tidaknya faktor risiko tertentu. Sebagai contoh, lebih agresif bakteri
dan lemah respon imun pasien, yang lebih aktif akan penyakit
ini. Ditambahkan itu, beberapa faktor risiko, seperti merokok atau
diabetes, lanjut dapat melemahkan pertahanan tubuh dan mempercepat
proses penyakit. Dengan cara yang sama, obat-obatan tertentu, seperti
antihipertensi atau agen vasodilatasi dan imunoterapi, mempengaruhi
respon inflamasi terhadap plak dan membuat pasien lebih rentan terhadap
radang gusi. Namun, penting untuk menyadari bahwa, tanpa akumulasi
plak bakteri, periodontitis tidak akan terjadi.
-

Pencegahan
Peradangan

periodontal

tidak

bisa

dihindari. Perkembangan

gingivitis dan periodontitis dapat dicegah dengan mengadopsi kebiasaan


kebersihan mulut yang menyeluruh, di samping pemeriksaan profesional
yang teratur dan dukungan.
Elemen dasar dari sebuah rezim kebersihan mulut yang baik adalah:

16

a. Membersihkan permukaan mengunyah dan sisi gigi dua kali


sehari, dengan sikat gigi (dari ukuran yang sesuai dan dalam
kondisi baik) dan pasta gigi.
b. Membersihkan ruang antara gigi mana bulu sikat gigi tidak dapat
mencapai, baik menggunakan benang gigi atau sikat interdental,
tergantung pada ukuran ruang. Hal ini harus dilakukan sekali
sehari.
Benang gigi harus digunakan di mana gigi yang berdekatan,
dengan sedikit atau tidak ada ruang antara mereka, sementara sikat
interdental cocok untuk kesenjangan yang lebih besar. Perhatian
khusus harus diambil untuk membersihkan secara menyeluruh di
sekitar gigi bengkok atau ramai, atau sekitar tambalan, mahkota dan
gigi palsu, sebagai plak menumpuk mudah di tempat-tempat ini dan
akses mungkin terbatas.
Obat kumur antibakteri adalah suplemen yang berguna untuk
menyikat gigi, karena menghambat pertumbuhan bakteri dan meredam
perubahan inflamasi, digunakan setelah menyikat gigi.
Jika, sebagai akibat dari teknik pembersihan yang tidak
memadai, deposito plak yang tersisa pada gigi, ini akan menjadi
mineralisasi dan berubah menjadi keras, deposito tetap (kalkulus,
umumnya dikenal sebagai tartar) yang tidak dapat dihilangkan dengan

17

sikat gigi. Dokter gigi atau periodontist akan mengidentifikasi


deposito tartar ini selama pemeriksaan gigi rutin dan menghapus
mereka sebagai bagian dari bersih profesional. Setelah deposit
dihapus, gigi yang dipoles dengan pasta khusus \ untuk membuat
permukaan halus yang kurang cenderung menumpuk plak.
3. Stomatitis

Defenisi :
Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa
mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa
bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput
lender pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langitlangit dalam rongga mulut. Meski tidak tergolong berbahaya, namun
sariawan sangat menganggu.
Sariawan yang berukuran lebih besar jarang terjadi dan berbentuk
tidak teratur. Sariawan ini memerlukan waktu beberapa minggu untuk

penyembuhan dan seringkali meninggalkan jaringan parut.


Penyebab :

18

penyebab pasti terjadinya sariawan atau stomatitis masih belum


jelas. Kombinasi berbagai factor berkontribusi menjadi penyebab
terjadinya sariawan atau stomatitis.
Factor-faktor pemicu untuk terjadinya sariawan (stomatitis) :
Trauma pada mulut, seperti menyikat gigi yang terlalu keras, pipi atau

bibir yang tergigit, makanan pedas atau asam.


Pasta gigi atau obat kumur yang mengandung larutan sodium lauryl

sulfate
Sensitivitas terhadap makanan tertentu misalnya coklat, kopi, telur,

kacang, keju, makanan asam seperti nanas.


Kekurangan vitamin B12, Zink, Asam Folat atau zat besi
Adanya reaksi alergi terhadap bacteri tertentu didalam mulut
Helicobacter pilory, bacteri yang menyebabkan ulkus peptikum
Perubahan hormonal pada saat menstruasi
Stress psikis
Gejala :
kebanyakan sariawan berbentuk bulat atau oval dengan bagian
tengah berwarna putih atau kuning dan tepi yang merah. Lesi ini
terbentuk didalam mulut, bisa pada pipi, bibir, dibawah lidah, pada
dasar gusi, atau pada langit-langit lunak mulut (palatum molle).
Gejala utama yang dirasakan adalah rasa nyeri, yang dapat
berlangsung selama 4-10 hari. Nyeri akan bertambah buruk bila lidah
menyentuh sariawan atau jika penderita makan makanan yang pedas
atau panas. Sariawan yang berat bisa menyebabkan demam,
pembengkakan kelenjar getah bening dileher dan rasa letih atau lesu.
Sariawan dapat terjadi berulang, mungkin satu sampai beberapakali
dalam setahun.
19

Diagnose :
diagnose didasarkan dari ditemukannya luka sariawan dan
nyeri yang dirasakan penderita. Sariawan tampak sebagai bintik bulat
putih dengan tepi berwarna merah. Sariawan hampir selalu terbentuk
di jaringan longgar dan lunak, terutama dibibir atau pipi sebelah dalam

lidah atau langit-langit muda mulut, dan kadang ditenggorokan.


Pengobatan :
sariawan yang kecil biasanya tidak terlalu membutuhkan
pengobatan, karena cenderung akan sembuh dengan sendirinya dalam
waktu 1- 2 minggu. Tapi sariawan yang besar yang tidak sembuhsembuh seringkali membutuhkan penanganan yang lebih lanjut. Obat
yang diberikan bisa berupa obat kumur, obat oles , atau bahkan obat
minum. Tujuan pengobatan pada umumnya adalah untuk mengurangi
nyeri sampai l;uka sembuh dengan sendirinya. Obat-obatan yang
diminum biasanya tidak spesifik menyembuhkan sariawan, namun

dapat membantu penanganan.


4. Candidiasis Oral

Defenisi :
Candidiasis Oral adalah kelainan peradangan yang disebabkan oleh
jamur candida, terutama candida albicans.
20

Penyebab :
penyebabnya adalah jamur candida, terutama candida albicans. Jamur
candida normal terdapat pada kulit, saluran pencernaan, dan daerah
genetalia pada daerah-daerah ini tidak menimbulkan masalah. Namun,
terkadang dapat menyebabkan infeksi.
- Gejala :
gejalanya tergantung kepada bagian tubuh yang terkena infeksi :
a. Timbulnya bercak putih yang terasa nyeri.
b. Bercak di esofagus, menimbulkan rasa nyeri saat menelan
c. Infeksi kulit
d. Jika candida menyebar ke bagian tubuh lainnya, maka infeksi
dapat lebih serius, dimana penderita bisa mengalami demam,
gangguan bunyi jantung, pembesaran limpa, penurunan tekanan
darah,atau penurunan produksi air kemih. Infeksi pada retina bisa
menyebabkan kebutaan. Jika infeksi yang terjadi berat, maka
beberapa organ dapat berhenti berfungsi dan dapat terjadi
-

kematian.
Diagnose :
dilakukan

berdasarkan gejala-gejala yang ada. Untuk

mengkonfirmasi diagnose, perlu dilakukan identifikasi jamur secara


mikroskopis.contoh darah atau jaringan lain yang terinfeksi dapat
dikirim ke laboratorium untuk dibiarkan dan diperiksa apakah
-

ditemukan adanya jamur.


Pengobatan :
dapat diobati dengan obat-obat anti jamur. Kandidiasis diobati
dan kurang responsive terhadap terapi pada orang-orang dengan
gangguan tertentu, seperti diabetes.

21

5. Pulpitis (Radang pulpa Gigi)

Defenisi :
Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan
rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung

syaraf dan pembuluh darah.


Penyebab :

pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi,


penyebab kedua karena cedera. Pulpa terbungkus dalam dinding yang
keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk ketika terjadi
peradangan. Yang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi.

22

Peradangan yang ringan jika berhasil diatasi, tidak menimbulkan


kerusakan gigi yang permanen. Peradangan yang berat jika mematikan
pulpa. Meningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa
melalui ujung akar, sehingga melukai tulang rahang dan jaringan
-

disekitarnya.
Gejala :
pulpitis menyebabkan sakit gigi luar biasa
Diagnose :
diagnose ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
fisik. Untuk menentukan apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa

dilakukan pengujian :
a. Diberikan rangsangan dingin. Jika setelah rangsangan dihentikan
nyerinya hilang, berarti pulpa masih sehat. Pulpa bisa dipertahankan
dengan

cara

membuang

bagian

gigi

yang

membusuk

dan

menambalnya. Jika nyeri tetap ada meskipun dingin telah dihilangkan


atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat
dipertahankan.
b. Penguji pulpa elektrik. Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah
pulpa masih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih
sehat. Jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berarti
pulpa masih hidup.
c. Mengetuk dengan sebuah alat . jika dengan pengetukan gigi timbul
nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang di
sekitarnya.

23

d. Rontgen gigi. Dilakukan untuk memperkuat adanya pembusukan gigi


dan menunjukkan apakah penyebaran peradangan telah menyebabkan
-

pengeroposan tulang disekitar akar gigi.


Pengobatan :
peradangan mereda jika penyebabnya diobati. Jika pulpitis
diketahui pada stadium dini, maka penambalan sementara yang
mengandung obat penenang saraf

bisa menghilangkan nyeri.

Tambalan ini bisa dibiarkan 6-8 minggu dan kemudian diganti dengan
tambalan permanen. Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak
dapat diperbaiki, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah
dengan mencabut pulpa, baik melalui pengobatan saluran akar maupun
pecabutan gigi.

6. Tonsilitis (radang amandel)

24

Defenisi :
tonsillitis adalah peradangan yang terjadi pada tonsil
(amandel). Tonsil membantu system imunitas dengan cara melindungi
tubuh dari infeksi yang bisa masuk melalui mulut. Tetapi, tonsil itu
sendiri kadang bisa mengalami infeksi. Karena banyaknya virus/
bakteri yang masuk, tonsil bisa membengkak dan mengalami

peradangan, yang disebut tonsilitid.


Penyebab :

amandel/ tonsil yang merupakan jaringan limfatik yang


terletak pada kedua sisi tenggorokan, diatas dan dibelakang lidah . jika
terdapat infeksi didalam tubuh, maka tonsil yang merupakan bagaian
dari system imun akan membantu memerangi dengan bekerja lebih

25

keras sehingga dapat terjadi pembesaran maupun peradangan tonsil.


Tonsilitis bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri , misalnya
virus influenza atau bakteri streptotokus. Tonsillitis sering ditemukan,
terutama pada anak-anak. Kondisi ini bisa terjadi sesekali atau sering
-

berulang.
Gejala :
tonsillitis paling sering mengenai anak-anak antara usia prasekolah sampai pertengahan masa remaja. Tanda dan gejala tonsillitis
yang sering ditemukan :
a. Tonsil (amandel) membengkak dan merah, bisa terdapat lapisan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

atau bercak-bercak putih atau kuning pada tonsil


sakit tenggorokan
sulit atau nyeri untuk menelan
nyeri terkadang sampai dirasakan sampai ke telinga
demam,
kelenjar getah bening dileher membesar dan terasa nyeri
Bau nafas yang tidak enak
Suara seperti bergumam atau serak
Kaku leher
Sakit kepala
Nyeri perut, terutama pada anak yang masih kecil.
Hilang nafsu makan
Peradangan dan pembengkakan pada tonsil (amandel) terkadang

cukup besar hingga dapat menyumbat jalan nafas. Pada anak-anak


yang masih kecil dan tidak mampu mengatakan apa yang ia rasakan,
tanda-tanda tonsillitis dapat berupa :
a. Air ludah menetes keluar karena anak kesulitan atau merasa sakit

untuk menelan
b. Anak tidak mau makan
c. Anak menjadi rewel yang tidak seperti biasanya
Diagnose :

26

diagnose berdasarkan gejala-gejala yang ada dan hasil


pemeriksaan fisik pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk membantu
menentukan apakah penyebabnya adalah infeksi bacteri atau virus.
Selain itu, bisa dilakukan pemeriksaan apusan tenggorokan untuk
-

mengetahui bacteri penyebabnya.


Pengobatan :
ada beberapa hal yang dapat dilakukan selama masa penyembuhan :
a. Istirahat yang cukup
b. Minum air yang cukup
c. Minum yang hangat, seperti teh atau air hangat.
d. Kumur-kumur dengan air garam untuk membantu meringankan
nyeri tenggorokan
e. Gunakan pelembab udara agar tidak menambah iritasi pada
tenggorokan
f. Hindari bahan-bahan yang bisa mengiritasi tenggorokan, misalnya
asap rokok.
Selama proses penyembuhan ndapat diberikan obat-obat untuk
mengatasi

rasa

nyeri

dan

demam,

seperti

ibuprofen

atau

acetaminophen, jika diperlukan. Hindari penggunaan aspirin untuk


anak-anak, karena berisiko untuk terjadinya sindroma reye.
Jika penyebabnya adalah bakteri, maka perlu diberikan antibiotic.
Tetapi jika penyebabnya adalah virus, maka antibiotic tidak perlu
diberikan. Pada infeksi virus, anak cenderung akan membaik dalam
waktu 7-10 hari.

27

Antibiotic yang diberikan oleh dokter harus dihabiskan meskipun


gejala-gejala telah hilang sepenuhnya. Jika antibiotic tidak dihabiskan,
maka infeksi bisa memberat dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penderita juga berisiko untuk mengalami demam rematik dan peradangan
ginjal serius.
Operasi pengangkatan tonsil bisa dilakukan jika tonsilitis sering
berulang, tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotic, atau
jika menyebabkan komplikasi yang sulit diatasi, seperti :
a.
b.
c.
d.
-

Gangguan tidur karena sumbatan saluran nafas


Kesulitan nafas
Sulit menelan, terutama daging dan makanan padat lainnya
Adanya abses yang tidak membaik dengan pemberian antibiotic
Pencegahan :
virus atau bakteri yang menyebabkan tonsilitis bersifat
menular. Penularan bisa terjadi melalui kontak dengan mulut atau
sekret seorang terinfeksi. Oleh karena itu, cara pencegahan yang
paling baik adalah dengan menjaga kebersiha, misalnya :
a. Mencuci tangan dengan baik dan sering, terutama setelah
menggunakan toilet dan sebelum makan
b. Hindari berbagi makanan, minuman atau alat-alat makan dengan
penderita
Seseorang yang mengalami tonsillitis perlu melakukan tindakan

pencegahan agar tidak menular ke orang lain, yaitu dengan cara :


a. Istirahat dirumah hingga sembuh atau telah dijinkan dokter
28

b. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin


c. Cuci tangan setelah batuk atau bersin
7. Sialadenitis (gangguan kelenjar air ludah)

Defenisi
Sialadenitis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan
peradangan dan pembesaran satu atau lebih kelenjar ludah, kelenjar
yang mengeluarkan air liur ke dalam mulut. Ada kedua bentuk akut
dan kronis. Sialadenitis sering dikaitkan dengan nyeri, nyeri,
kemerahan, dan bertahap, pembengkakan lokal dari daerah yang
terkena. Penyebab pasti dari sialadenitis tidak diketahui.

Gejala
Gejala sialadenitis termasuk pembesaran, nyeri, dan kemerahan
dari satu atau lebih kelenjar ludah. Ini adalah kelenjar dalam mulut,
yang terletak di dekat telinga (parotis), di bawah lidah (sublingual),
dan di bawah tulang rahang (submaxillary), ditambah berbagai

29

kelenjar kecil di lidah, bibir, pipi dan langit-langit. Batu saliva (bate)
dapat menghalangi sekresi dari salah kelenjar ini. Kelenjar kadangkadang dapat terinfeksi, menyebabkan demam dan komplikasi lainnya.
Penurunan aliran saliva merupakan ciri dari kedua bentuk akut
dan kronis dari sialadenitis. Rasa sakit lebih jelas sambil makan, dan
lebih dari tiga-perempat dari pasien mengeluh mulut kering
(xerostomia).
-

Penyebab
Penyebab pasti dari sialadenitis tidak diketahui. Dalam
beberapa kasus, kondisi ini mungkin terkait dengan pembentukan batu
kelenjar ludah (sialolithiasis).

Diagnosa
Gangguan ini sering didiagnosis dengan menggunakan riwayat pasien

menyeluruh dan pemeriksaan fisik. Kemajuan terbaru dalam peralatan


endoskopi membuat diagnosis agak lebih mudah.
-

Pengobatan
Pengobatan awal sialadenitis melibatkan terapi antibiotik dan

rehidrasi pasien. Pasien dirujuk ke spesialis (otolaryngologists) jika ada

30

tanda-tanda keterlibatan saraf wajah yang hadir atau jika drainase


pembengkakan yang dimaksud. Jika batu hadir, pijatan lembut dapat
membantu memindahkannya keluar dari kelenjar. Jika tidak, operasi dapat
diindikasikan.
8. Glossitis

Defenisi
Glositis mengacu radang lidah. Kondisi ini menyebabkan lidah
membengkak dalam ukuran, mengubah warna, benjolan kecil di
permukaan lidah yang disebut papila menghilang. Papila memainkan
peran pada saat makan.Mereka berisi ribuan sensor kecil yang disebut
selera.
Radang lidah parah yang mengakibatkan pembengkakan dan
kemerahan dapat menyebabkan rasa sakit dan mengubah cara Anda
makan atau berbicara.

31

Penyebab
Sejumlah faktor dapat menyebabkan peradangan lidah,
termasuk:
a. Reaksi alergi
Reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, dan iritasi potensial
lainnya dapat memperburuk papila dan jaringan otot lidah. Potensi
iritasi termasuk pasta gigi dan beberapa jenis obat yang mengobati
tekanan darah tinggi.
b. Penyakit
Penyakit tertentu yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang
dapat menyerang otot lidah dan papila. Herpes simplex, virus yang
menyebabkan luka dingin dan lepuh di sekitar mulut, dapat
menyebabkan pembengkakan dan nyeri di lidah.
c. Tingkat Iron rendah
Jumlah memadai zat besi dalam darah bisa memicu glositis. Iron
mengatur pertumbuhan sel dengan membantu tubuh membuat sel-sel
darah merah.Sel darah merah membawa oksigen ke organ-organ,
jaringan, dan otot.Rendahnya tingkat zat besi dalam darah dapat

32

mengakibatkan rendahnya tingkat mioglobin. Mioglobin adalah


protein dalam sel darah merah yang penting untuk kesehatan otot,
termasuk jaringan otot lidah itu.
d. Mulut kering
Mulut kering disebabkan oleh kurangnya air liur, yang mungkin
karena gangguan kelenjar ludah atau dehidrasi keseluruhan. Maka
diperlukan air liur untuk menjaga lidah agar tetap lembab.
e. Mulut Trauma
Trauma yang disebabkan oleh cedera ke mulut dapat mempengaruhi
kondisi lidah. Peradangan dapat terjadi sebagai akibat dari luka dan
luka bakar di lidah atau peralatan gigi ditempatkan pada gigi, seperti
kawat gigi.
-

Gejala :
Gejala

Anda

dapat

bervariasi,

tergantung

pada

penyebab

peradangan. Secara umum gejalanya sebagai berikut:


a.

rasa sakit atau nyeri di lidah

b.

pembengkakan lidah

c.

perubahan warna lidah

33

d.

ketidakmampuan untuk berbicara, makan, atau menelan

e.

hilangnya papila pada permukaan lidah Anda

diagnose :
diagnose ditegakkan berdasarkan penilaian kondisi seperti
pemeriksaan benjolan abnormal dan lecet di lidah, gusi,
dan jaringan lunak mulut. Sampel air liur dan darah juga
dapat

diambil

dan

dikirim

ke

laboratorium

untuk

pemeriksaan lebih lanjut.


-

Pengobatan
Pengobatan untuk glositis biasanya mencakup kombinasi dari obat dan

pengobatan rumah.

34

35

BAB III
PENUTUP
A. Penutup
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah rangkaian reaksi yang terjadi
pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau
terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan
terhadap infeksi dan iritasi.
Fungsi peradangan antara lain Netralisasi dan pembuangan agen penyerang,
penghancuran jaringan nekrosis, membantu mempersiapkan proses perbaikan dan
pemulihan
Sebab peradangan adalah Infeksi dari mikroorganisme dalam jaringan ,
Trauma fisik , Cedera kimiawi, radiasi, mekanik atau termal, Reaksi imun
(menimbulkan respon hipersensitiff dalam jaringan)
Beberapa tanda pokok peradangan antara lain : Rubor (kemerahan), Kalor
(panas). Dolor (rasa sakit), Tumor (pembengkakan).
Berbagai jenis radang pada rongga mulut yakni gingivitis, periodentitis,
stomatitis, candidiasis oral, pulpitis, tonsilitis, sialadentis, dan glossilitis.

36

DAFTAR PUSTAKA
Medica store, www.medicastore.com, diakses 18 januari 2016
European Federation of Periodontology, http://www.efp.org/public/more-onperiodontitis.html, diakses 18 januari 2016
Brindles Lee Macon dan Winnie Yu, diposting 10 desember 2015
http://www.healthline.com/health/glossitis, diakses 18 januari 2016
Melvi, diposting 28 agustus 2013 http://artikelkesehatanwanita.com/penyakityang-mengakibatkan-infeksi-rongga-mulut.html, diakses 18 januari 2016
Musli, diposting 19 Mar 2012 http://muslymusli.blogdetik.com/2012/03/19/patologi,
diakses 18 januari 2016
National

organization

rare

diseases,

diposting

17

sepetember

2014

http://rarediseases.org/rare-diseases/sialadenitis/ diakses 18 januari 2016

37

Anda mungkin juga menyukai