Anda di halaman 1dari 4

RANCANG BANGUN SISTEM PENERANGAN DENGAN

MENGGUNAKAN SOLAR CELL BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Rouhillah, S.ST 1) Ilham Hasbiullah, ST, MT, MSc 2)
1)

Teknik Mekatronika Politeknik Aceh


Jl. Politeknik Aceh, Banda Aceh 23119
email : rouhillah@politeknikaceh.ac.id
2)

Teknik Mekatronika Politeknik Aceh


Jl. Politeknik Aceh, Banda Aceh 23119
email : ilham@politeknikaceh.ac.id
baik apabila energi dapat dimanfaatkan. Selain sumber
energinya (matahari) begitu melimpah, sehingga
pemanfaatannya tak terbatas, PLTS relatif lebih mudah
dipasang dan dipelihara, ramah lingkungan, dan tahan
lama. Selain itu, PLTS bisa digunakan untuk segala
kebutuhan, seperti penerangan rumah tangga, pompa air,
atau telekomunikasi.
Saat ini penggunaan sistem penerangan dengan
menggunakan solar cell kurang maksimal dalam
pengambilan daya, sehingga sangat diperlukan
meoptimalkan daya pancaran matahari dan ouput dari
solar cell.

ABSTRACT
Energy sangat penting dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, sejak diciptakan sebuah teknologi yang
dapat mengkonversikan cahaya matahari menjadi energi
listrik yang dinamakan solar cell (sel surya), maka
harapan pada pengembangan teknologi ini menjadi
sangat besar. Tetapi pada kenyataannya, efisiensi dari
solar cell yang ada saat ini masih rendah. Dampak dari
efisiensi solar cell yang rendah ini, berpengaruh pada
hasil output daya listrik pada PV (Photovoltaic) modul.
Dengan tidak stabilnya daya yang dihasilkan maka akan
berpengaruh pada pengisian baterai, untuk itu perlu
upaya untuk mengoptimalkan output yang akan dijadikan
daya untuk pengisian baterai. Oleh karena itu, digunakan
rangkaian regulator buck-boost untuk mempertahankan
tegangan yang dijadikan sebagai daya untuk pengisian
baterai dan tracking untuk seoptimal mungkin
mendapatkan pancaran dari sinar matahari..

2. Perancangan sistem
2.1 Perancangan Alat
Secara keseluruhan sistem dapat digambarkan dalam
sebuah blok diagram sebagai berikut :

Key words
Solar Cell, Regulator Buck-Boost.

1. Pendahuluan
Energi listrik merupakan energi yang sangat
dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktifitas
sehari-hari, energi
listrik merupakan suatu bagian yang penting dalam
menunjang kehidupan manusia. Listrik saat ini boleh
dikatakan sebagai salah satu kebutuhan primer
masyarakat, termasuk di pelosok pedesaan. Energi listrik
selain dapat meningkatkan kualitas hidup, juga dapat
mempertinggi produktivitas usaha yang dilakukan di
manapun.

Gambar 1 Blok diagram sistem

Perencanaan sistem meliputi 3 bagian, yaitu bagian


elektrikal, software dan
mekanik yang keduanya
merupakan satu kesatuan sistem. Sumber tegangan yang
dihasilkan oleh solar cell di simpan terlebih dahulu
dalam baterai, dan kemudian baru dijadikan sebagai
sumber untuk menyalakan lampu. Sebelum masuk ke
charger baterai tegangan masukan akan dikontrol dengan
menggunakan buck-boost converter.

Sebagai daerah tropis Indonesia memiliki sinar


matahari yang tersedia cukup besar sehingga akan sangat
8

IRFP460

TP1
135 uH

Osci

Gambar

2200uF

Solar Cell
_

TP2

regulator buck-boost

2 Rangkaian

Calculate :
.....1.1

Tampak samping kiri

Tampak samping kanan

Gambar 4 letak posisi sensor

....1.2
;

Disini terdapat 5 buah sensor , sensor 1 dan sensor 2


berfungsi untuk pergerakan yang smooth (step).
Sedangkan sensor 3, sensor 4 dan sensor 5 (statis)
berfungsi untuk menandakan pagi, siang dan sore. Ketiga
sensor (statis) ini diperlukan untuk tracking dari awal
(sore ke pagi) maupun diperlukan pada saat kondisi cuaca
yang berubah.

...1.3

....1.4

1.5

Selain itu, untuk mendukung atau sistem dapat kerja


diperlukan
mikrokontroler, rangkaian
minimum
atmega16 ini berfungsi untuk mengontrol tracking
matahari, maupun sensor LDR diinputkan ke
mikrokontroler terlebih dahulu lalu dioalah dengan
pemograman ADC yang tersedia pada PORTA
mikrokontroler. Hasil dari adc yang ditampilkan di LCD
merupakan data sensor LDR. Dengan data sensor
tersebut untuk membuat range on offnya sensor.

Rangkaian Sensor LDR (Light Dependent Resistor)


berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar.
Sensor ini akan berubah nilai hambatannya apabila ada
perubahan tingkat kecerahan cahaya. Ketika terkena
cahaya nilai resistansi bertambah sehingga menghasilkan
tegangan kecil, dikarenakan terjadi pembagi tegangan
terhadap resistor 330 dan sebaliknya jika terhalang
cahaya nilai resistansi membesar maka output tegangan
dari sensor naik. Yang mana dengan mengacu rumus
dibawah ini :

1.6

Gambar 5 Rangkaian sistem minimum Atmega16

Gambar 3 Rangkaian sensor LDR

Dibawah ini
mikrokontroler

terdapat

algoritma

pemograman

2.2 Algoritma pemograman mikrokontrole


Flowchart program dibawah (gambar 6) merupakan
alur program yang akan dibuat dengan menggunakan
software codevision (bahasa C). algoritma pemograman
ini nantinya di download ke sistem minimum
mikrokontroler di fungsikan untuk sistem tracking.
9

Start

Input sensor 1,2,3,4


&5

Sensor 1
Sensor 2
Sensor 3
Sensor 4
Sensor 5

Sensor 1 on
Sensor 1 on

sensor 3 on

desimal)
60
50
89
96
126

159
130
180
170
135

Dinamis
Dinamis
Statis
Statis
Statis

Motor off

Motor ccw
Sensor 5 on

Sensor 1 on
sensor 2 on

Motor cc

Motor off

Sensor 1 on
Sensor 2 on

Sensor 4 on

Motor off

Motor CC

end

Gambar 8 Output tegangan solar cell


A

Gambar 6 Flowchart pemograman

3. Hasil Percobaan
Percobaan Sensor Light dependent resistor (LDR)
digunakan sebagai sensor tracking matahari, disaat sensor
terkena matahari nilai output berubah besar dan disaat
tidak terkena matahari nilai ouput mengecil (nilai ini
hasil ADC dengan mengeluarkan data desimal pada lcd).
Gambar 9 Output arus solar cell

Dari hasil pengujian solar cell diatas tegangan


berbanding lurus terhadapa arus. Sehingga output yang
dihasilkan optimal untuk pengecasan batere. Berarti
penggunaan regulator buck boost ditambahkan dengan
tracking sinar matahari mendapatkan daya yang optimal.
Gambar 7 Output data sensor

3.1 Gambar hasil percobaan

Tabel 1 data sensor

sensor

Tidak terkena

Terkena

cahaya

cahaya

(data

(datadesimal)

ket

10

3.

Penggunaan lampu led lamp sangat baik dalam


efesiensi daya.

REFERENSI

[1] Ph. D. Fellow IEE. 1993, Power Elektronics, Englewood


Cliff, Penerjemah. Jakarta : PT. Prenhallindo. Terjemahan
dari : H Rashid Muhammad in Indonesia.
[2] Kumar. S . 2005, Teknology Packagages : Low- Cost PV
System Components, Asian Institute Of Technology,
Thailand.
[3] Zaenal Efendi, Moh., 2012, Hand-out of : Power
Elektronics, Elektro-industri EEPIS, Surabaya.
[4] Yulianto, 2000, Hand Book : Elektronika Daya,
Politeknik Negeri Malang, Malang.
[5] Indra, Kurniawan., Heri, Subagiyo., 2003, Piranti
Elektronika I. Pekanbaru; Politeknik Caltek Riau.
[6] Rudi Saputra, (2008), Tracking Max Power Point Solar
Cell Dan Distribusi Daya Dengan Menggunakan
Microcontroller ATmega-16, Proyek Akhir Universitas
Kristen Petra, Surabaya.

Gambar 10 percobaan siang hari

4
Gambar 11 percobaan malam hari

4. Kesimpulan
yaitu :
1.

2.

Dari hasil pengujian dapat diambil kesimpulan


Mengoptimalkan
tegangan
dengan
menggunakan regulator buck-boost dan tracking
sinar matahari sangatlah efektif dalam
penggunaan solar cell.
Penggunaan sensor LDR yang dimaksukan ke
dalam pipa paralon berfungsi untuk mengurangi
cahaya masuk, sehingga baik pengambilan data
ADC.
11

Anda mungkin juga menyukai