PENDAHULUAN
Dermatitis seboroik adalah penyakit papuloskuamosa kronis yang
menyerang bayi dan juga orang dewasa, sering ditemukan pada bagian tubuh
dengan konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan kelenjar sebaseus yang
aktif.1-6
Prevalensi dermatitis seboroik adalah 3% - 5% pada orang dewasa muda
dan 1% - 5% dari populasi umum walaupun insidensi seumur hidup sangat
tinggi.1,4,5,7,10-12
Prevalensi tertinggi ditemukan pada usia dekade ke-4 sampai 7 dan pada 3
bulan pertama kehidupan yang menghilang pada usia 6 sampai 12 bulan dalam
bentuk dermatitis seboroik infantil.3
Data di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2000 sampai 2002
menunjukkan insidensi rata rata dermatitis seboroik sebesar 8,3% dari jumlah
kunjungan dan rasio pria dibandingkan wanita 1,5 : 1.3
Elewski BE (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa dermatitis seboroik
lebih sering dijumpai pada pria dibandingkan wanita, hal ini kemungkinan
berhubungan dengan stimulasi hormon androgen yang lebih tinggi pada pria
dibandingkan wanita. Hormon androgen memiliki fungsi untuk menghasilkan
sebum.13
Etiologi dan patogenesis dari dermatitis seboroik belum diketahui dengan
pasti tetapi dermatitis ini umumnya terkait dengan jamur Malessezia, kelainan
imunologi, aktivitas sebaseus dan kerentanan pasien.1-12
Dermatitis seboroik merupakan salah satu manifestasi kulit yang sering
pada
pasien
human
immunodeficiensy
virus
(HIV)
dan
acquired
krusta.1-6 Pengelupasan berlebihan pada wajah dan kulit kepala dapat berdampak
negatif terhadap kualitas hidup seseorang, khususnya pada wanita, pasien yang
berusia muda, dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. 1,7,8,9
Penatalaksanaan pada dermatitis seboroik bertujuan untuk mengontrol
penyakit karena dermatitis seboroik ini bersifat kronis dan sering mengalami
kekambuhan.1-4 Terapi yang efektif untuk dermatitis seboroik meliputi obat
antiinflamasi, obat imunomodulator, antijamur, keratolitik dan obat alternatif.
Sampai saat ini belum diketahui proporsi dan karakteristik pasien
dermatitis seboroik di RSUP H Adam Malik Medan dalam beberapa tahun
terakhir sehingga peneliti melakukan penelitian retrospektif pasien dermatitis
seboroik di RSUP H Adam Malik Medan periode tahun 2010-2012.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien :
- Nama lengkap
- Umur
- Jenis kelamin
- Alamat
- Pendidikan terakhir
- Pekerjaan
- Status perkawinan
- Agama
- Tanggal masuk RS
- No. Rekam Medis
: Tn. YI
: 73 Tahun
: Laki-laki
: Sandubaya, Mataram
:: Tani
: Menikah
: Islam
: 8 September 2015
: 163633
B. Anamnesa :
1. Keluhan Utama :
Luka yang gatal pada sekitar daerah wajah dah kepala.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Kota Mataram dengan
keluhan gatal pada wajah dan daerah kepala sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
mengatakan awalnya timbul gatal pada daerah kepala kemudian menyebar
gatal dirasakan pada sekitar alis dan sampai ke daerah pipi dan dagu. Pasien
menggaruk tempat yang gatal dan menjadi kemerahan dan kulit menjadi
terkelupas. Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri ataupun panas pada
daerah yang gatal, pasien mengatakan tidak terdapat merah ataupun gatal
pada bagian tubuh yang lain.
Pasien belum sekalipun berobat ke ke dokter ataupun puskesmas,pasien
juga mengatakan menggunakan sabun badan sebagai sampo dan sabun
untuk wajah,pasien juga mengatakan jarang menggunakan sampo.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien mengaku sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang
-
sama.
Pasien menyangkal memiliki penyakit hipertensi.
Pasien menyangkal pernah mengalami penyakit asma atau diabetes
mellitus.
- Pasien menyangkal riwayat alergi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami keluhan seperti pasien
5. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
: Baik
- Kesadaran
: Compos Mentis
- Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu
: 36,6 oC
tipis diatasnya
Pada region naso labial
- Tampak macula eritematosa difus bentuk tidak jelas dengan skuama
tipis diatasnya
Regio mandibula sinistra at dextra
- Tampak macula eritematosa difus bentuk tidak jelas dengan skuama
tipis diatasnya
12.
Metil prednisolone 2 x 8 mg
Citirizin 1 x 10 mg
Mometasone furoate 0,1%
Prognosis :
Prognosis baik selama pengobatan sesuai anjuran.
Quo ad sanationam
: Bonam
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad cosmestican
: Bonam
Quo ad functionam
: Bonam