Chapter II 3
Chapter II 3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Amonium Sulfat
Amonium sulfat biasa disebut pupuk ZA (Zwuafel Amonium) banyak
2.2
2.2.1
Bahan baku
unit
Gypsum Alami
Gypsum Sintetik
Air
0,38
5,5
CaSO4.2H2O
87
99,6
Insoluble Residue
13
0,4
Kalsium
24,5
24,3
Sulfur
16,1
18,5
Nitrogen
ppm
970
Posfor
ppm
30
<1
Kalium
ppm
3600
< 74
Magnesium
ppm
26900
200
Boron
ppm
99
13
Tembaga
ppm
< 0,6
< 0,38
Besi
ppm
3800
150
Mangan
ppm
225
0,62
Molybdenum
ppm
< 0,6
3.2
Nikel
ppm
< 0,6
<3
Zinc
ppm
8,7
1,2
Mineral Present
Adapun sifat fisis dan kimia dari gypsum sintetik adalah (MSDS, 2011):
Sifat fisis:
: 90-99 % wt
Spesifik grafity
: 2,3 g/cm3
Titik didih
: > 1000 oC
pH di air 5-8
Tidak larut di air
Sifat kimia:
Berat molekul
: 17,03 gr/mol
Titik didih
: -33,35 oC
Titik Beku
: -77,7 oC
Temperatur kritis
: 133 oC
Tekanan kritis
: 11,425 kPa
Panas spesifik
0 oC
100 oC
: 2097,2 J/(Kg K)
o
200 C
: 2226,2 J/(Kg K)
: 2105,6 J/(Kg K)
0 oC
: 42,8 wt%
20 oC
: 33,1 wt%
40 C
: 23,4 wt%
60 oC
: 14,1 wt%
Spesifik grafity
-40 oC
: 0,69
0 oC
: 0,639
40 C
: 0,58
Sifat kimia:
H2O
NH4+ +
OH-
4 NH3
5O2
4NO
2NO
O2
2NO2
3 NO2
H2O
2HNO3 + NO
+ 6 H2O
CuSO4 +
Cu(OH)2
Cu2+
2NH3
Cu(NH3)4 2+
Cu(OH) 2 + (NH4)2SO 4
2OH
Temperatur kritis
: 31,1 oC
Tekanan kritis
: 7383 kPa
: 1,976 g/l
: 0,015 Cp
: 353,4 J/g
0 oC
: 231,3 J/g
: 393,7 kJ/mol
0 oC
: 179,7 cc
20 oC
: 90,1 cc
Sifat kimia:
Titik beku
: 0 oC
Titik didih
: 100 oC
Viskositas pada 25 oC
: 0,8949 cP
Densitas pada 25 oC
: 0,99987 g/cm3
: 4,17856 J/g K
: 0,00598 W/(cm K)
Sifat kimia:
Bereaksi dengan kalium oksida, sulfur oksida membentuk basa kalium dan
asam sulfat.
2.2.1.5 Asam Sulfat (H2 SO4) (Othmer, 1998 dan Perry & Green, 1999)
2.2.2
Titik didih
: 270 oC
Terdekomposisi
: 340 oC
Titik leleh
: 10,49 oC
: 1,8261 gr/cm3
Kerapatan
: 1,84 gr/c
Berat molekul
: 98 gr/mol
Bersifat korosif
Produk
Berat molekul
: 132,14 gr/mol
Kandungan nitrogen
: 21,2 %
pH
:5
: 1,769
0 oC
: 70,6 gr
100 oC
: 103,8 gr
: 1,2414
93oC
: 1,2502
: 0,345 cal/g.oC
: 0,67
100oC
: 0,63
Titik lebur
: 512,2 oC
Terdekomposisi
: 280 oC
2.2.2.2 Kalsium karbonat (CaCO3 ) (Othmer, 1998 dan Perry & Green, 1999)
Kalsium karbonat merupakan salah satu mineral pengisi serbaguna dan
dikonsumsi dalam jumlah besar untuk produksi semen, kertas, cat, plastik, karet,
tekstil, kapur, dan tinta printer. Kalsium karbonat dengan kemurnian tinggi biasanya
digunakan untuk pangan, farmasi, pasta gigi, dan kosmetik.
Sifat-sifat:
Berat molekul
: 100,09 gr/mol
Spesifik grafitasi
: 2,6-2,75
: 1339 oC
Terdekomposisi
: 900 oC
: 0,0014 gr
100 oC
: 0,002 gr
2.3
2.3.1
mereaksikan langsung gas amonia dengan asam sulfat yang masuk melalui alur
recycle slurry, direaksikan dan dipanaskan di slurry recycle. Slurry kemudian di
flash pada upper chamber dibawah tekanan vakum yaitu sekitar 55 - 58 mmHg.
Panas reaksi yang terjadi dalam reaktor dikontrol dan dihilangkan dengan
penambahan air atau pendinginan dengan udara ke dalam reaktor. Unit netralizer dan
crystalizer dibuat terpisah untuk memudahkan sistem operasi dan control proses.
Kesetimbangan optimum antara energi udara pendingin dengan yield kristal
diperoleh ketika unit crystalizer di- control pada suhu 63 66C.
Pengontrolan pH selama operasional sangat penting dilakukan, yaitu berkisar
3-3,5, untuk menghindarkan yield minimum, dan kristal yang tipis. Kelebihan asam
akan menyebabkan pertumbuhan kristal berlebih terutama di pipa, sehingga
memerlukan pelarutan kembali kristal dengan steam. Sebaliknya, kekurangan asam
menyebabkan mutu kristal yang rendah, sehingga akan menyebabkan sistem
pencucian dan storage sulit, serta kandungan nitrogen juga rendah (Gowariker,dkk.,
2009). Adapun reaksi proses netralisasi adalah sebagai berikut (Othmer, 1998):
2 NH3 (g) + H2 SO4(aq) (NH4)2 SO4(s) H= -274 KJ/mol (-65,5 Kcal/mol)
2.3.2
(arang). Batubara ini mengandung 1-2% nitrogen (N) dan dapat diperoleh 15-20%
NH3, yaitu berkisar 2,5-3 kg NH3 / ton batubara. Gas NH3 yang diperoleh akan
digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan amonium sulfat. Amonium sulfat
dapat diproduksi dari hasil samping pembakaran batubara (coke-oven gas) dengan 3
cara yaitu direct method, indirect method dan semi direct method.
1. Direct Method
Dalam direct method, semua gas yang terbentuk didinginkan terlebih dahulu
untuk menghilangkan sejumlah tar, kemudian dialirkan ke- bubble saturator
spray, dimana kemudian dicuci asam sulfat untuk membentuk slurry amonium
sulfat. Kristal amonium sulfat yang terbentuk dalam cairan turun kemudian
dipisahkan dan dicuci dalam centrifuge lalu dikeringkan. Kristal kering yang
2.3.3
Air
Disulfonate
2C6H11O +
Phenol
Hydroxylamine
Amonium
Sulfonate
Sulfonate
Amonia
Asam Sulfat
Sulfat
H2 SO4
Cyclohexanone
Oxime
Amonium
Air
Sulfat
Merseburg. Metode ini didasarkan pada penggabungan amonia dan karbon dioksida
untuk menghasilkan larutan amonium karbonat. Kemudian larutan amonium
Pemilihan Proses
Dari beberapa uraian proses pembuatan amonium sulfat
adalah:
1. Proses menggunakan bahan baku gypsum (Gypsum FGD) dari buangan PLTU batu bara
yang berharga murah.
2. Proses reaksi pada suhu dan tekanan rendah.
3. Proses ini sangat cocok untuk negara yang tidak memiliki supply sulfur alam, sehingga
gypsum baik dari alam yang ditambang langsung atau gypsum byproduct FGD dapat
digunakan sebagai bahan baku tanpa harus mengimpor dari luar.
2.5
Deskripsi Proses
Proses pembuatan amonium sulfat dari gypsum dan amonium karbonat
dilakukan dalam reaktor CSTR dengan volume besar dengan pertimbangan karena
reaksi ammonium sulphate memerlukan waktu reaksi yang lama. Salah satu metode
dalam memproduksi amonium sulfat adalah dengan mereaksikan amonium karbonat
dengan gypsum dengan reaksi sebagai berikut:
(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O
Reaksi ini dijalankan pada fase cair padat dan merupakan reaksi yang
irreversibel. Gypsum yang digunakan adalah gypsum hasil samping dari unit FGD.
Konversi yang dicapai dari reaksi tersebut sebesar 83 % pada akhir reaksi dan
kemurnian amonium sulfat yang dihasilkan 99% (Chou, 1995).
Selain terdapat reaksi utama, juga terdapat reaksi samping yaitu :
(NH4)2CO3
Tahap karbonasi
Proses karbonasi dilakukan dengan mengalirkan karbon dioksida (CO2), amonia
(NH3) dalam air. Perbandingan amonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2) adalah 2:1
(mol/mol) dalam 1 liter air (H2O). Reaksi karbonasi ini bersifat eksotermik dan
reversibel. Suhu reaksi 44oC, waktu reaksi 1 jam, dan pH 9,1. Adapun reaksi
karbonasi ditunjukkan sebagai berikut:
2NH3 + CO2 + H2O
(NH4)2CO3
Reaksi di atas merupakan reaksi gas-cair yang terjadi dalam Carbonation Tower
yang berisi packing packing. Reaksi tersebut dilangsungkan pada suhu 44oC dan
tekanan 1 atm. Oleh karena kelarutan amonia (NH3) pada suhu tersebut kecil maka
NH3 dibuat exess. Reaksi dilangsungkan selama 1 jam dgn pH
berkisar 9,1.
Tahap reaksi
Reaksi dijalankan dalam reaktor CSTR dengan tekanan 1 atm dan suhu 70oC
untuk reaktor 1. (NH 4)2CO3 pekat dari Carbonation Tower dipompakan menuju
reaktor dan dicampurkan dengan slurry gypsum yang diangkut dari gudang dengan
belt conveyor dan diumpankan melalui feeder.
Reaksi :
(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O
Reaksi pada reaktor dengan konversi yang dihasilkan sebesar 83%. Temperatur
dijaga sebesar 70oC. (NH4)2CO 3 akan dibuat excess ke dalam reaktor (120%) (Abbas,
2011). Gas gas hasil peruraian yang berupa ammonia, karbondioksida dan uap air
pada reaktor ditangkap oleh fan dan diumpankan ke scrubber. Berikut ini merupakan
reaksi samping yang terjadi pada pembentukan amonium sulfat yaitu :
(NH4)2CO3
Tahap scrubbing
Pada tahap ini terjadi penyerapan gas gas sisa yang tidak bereaksi dari unit
karbonasi dan unit reaksi yang berupa ammonia, karbondioksida dan uap air. Gas
gas sisa ini ditangkap oleh fan dan selanjutnya dimasukkan ke scrubber yang berisi
packing packing tempat terjadinya reaksi cair-gas. Air yang digunakan berasal dari
make-up water. Reaksinya adalah sebagai berikut :
2NH3 + CO2 + H2O
(NH 4)2CO3
Gas gas sisa dari reaktor masuk pada suhu 44oC dan gas sisa dari Carbonation
tower masuk pada suhu 440C. Air yang digunakan untuk make up masuk pada
suhu 300C.
Reaksi berlangsung pada suhu 44oC dan tekanan 1 atm. Amonium karbonat yang
dihasilkan berupa amonium karbonat encer yang kemudian dipompakan menuju
carbonation tower sebagai umpan.
Tahap filtrasi
Pada tahap ini terjadi penyaringan slurry yang terbentuk pada seksi reaksi
Tahap netralisasi
Pada tahap ini terjadi reaksi netralisasi antara amonium karbonat yang tidak
bereaksi pada reaktor dengan asam sulfat sehingga membentuk amonium sulfat
tambahan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
(NH4)2CO3 + H2SO4
Asam sulfat yang digunakan dengan kadar 98 % masuk pada suhu 65oC. Reaksi
terjadi pada tekanan 1 atm dan suhu 65oC. Hasil reaksi yang berupa karbondioksida
dibuang langsung ke udara.
Tahap evaporasi
Pada tahap evaporasi terjadi pemekatan larutan amonium sulfat. Evaporator
bekerja pada kondisi vakum tekanan 0,57 bar dan suhu 85oC. Sebagai tenaga
pemanas digunakan steam. Air yang menguap ditangkap oleh barometric condensor.
Alasan digunakannya sistem vakum yaitu karena pada suhu tinggi senyawa sulfat
pada amonium sulfat akan terdekomposisi menjadi sulfit. Larutan pekat keluar pada
suhu 85oC.
Tahap kristalisasi
Crystalizer beroperasi pada suhu 65 oC dan tekanan 0,57 bar. Larutan jenuh
yang berasal dari evaporator didinginkan secara tiba-tiba dengan air pendingin. Uap
air dialirkan menuju barometric condenser. Suspensi kristal masuk ke centrifuge
dimana kristal dipisahkan dari mother liquor. Kristal basah masuk ke dryer dan
mother liquor dialirkan kembali ke netralizer pada suhu 65oC.
Tahap Pengeringan
Kristal basah dari centrifuge dengan kandungan air 5% diangkut oleh screw
conveyor untuk dimasukkan ke dryer. Dryer yang digunakan adalah jenis rotary
dryer. Proses pengeringan dilangsungkan pada suhu 100oC (Gowariker, dkk., 2009).
Sebagai tenaga pemanas adalah udara panas dan kering yang dipanaskan dengan
menggunakan saturated steam dari unit utilitas. Kristal kering dengan kadar air tidak
lebih dari 1 % (BSN, 2012) dan bebas dari asam bebas keluar dari rotary drier
kemudian dimasukkan ke feed bin dengan menggunakan belt elevator. Produk
selanjutnya siap dikirim ke bagian penyimpanan atau didistribusikan.
Saturated steam
TK-101
TK-102
G-101
AB-101
AB-102
M-101
E-101
E-102
D-101
D-102
E-103
P-101
P-102
P-103
JB-101
C-101
C-102
SC-101
BE-101
FB-101
TK-201
R-201
R-202
JB-201
JB-202
EV-201
FL-201
E-201
E-202
E-203
E-204
P-201
P-202
P-203
P-204
P-205
CR-301
E-301
CF-301
RD-301
P-301
P-302
SC-301
BE-301
FB-301
BC-301
G-301
Air Pendingin, 30 C
Udara
13
24
1
Gypsum FGD
FB-101
15
G-101
20
TC
21
LI
SC-101
BE-101
D-102
TC
P-101
M-101
TC
16
FC
PC
FC
11
17
CO2
FC
TC
FC
FC
FC
TC
JB-101
E-202
29
E-204
E-301
35
TC
TC
8
BE-301
TC
EV-201
FL-201
19
TC
D-101
12
27
FC
FC
14
37
FC
31
FC
23
34
Pengemasan
BC-301
P-301
AB-102
AB-101
RD-301
28
FC
FC
10
E-101
R
D
CR-301
R-202
R-201
C-101
TC
FB-301
CF-301
SC-301
P-102
NH3
TC
36
TC
TK-102
PC
33
PC
JB-201
E-102
TC
PC
JB-202
PC
TC
C-102
2
PC
PC
E-203
22
26
P-202
FC
P-204
P-203
FC
30
TK-101
G-301
FC
32
TC
H2SO4
18
FC
P-102
25
P-205
P-302
TC
FC
LI
E-103
P-103
E-201
TK-201
P-201
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Keterangan Gambar
Tangki amonia (NH3)
Tangki karbon dioksida (CO2)
Gudang Gypsum FGD
Absorber
Absorber
Tangki pengenceran Gypsum FGD
Vaporizer amonia
Vaporizer (CO2)
Drum
Drum
Heater amonium karbonat
Pompa rotary
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Blower
Ekspander
Ekspander
Screw conveyor
Bucket Elevator
Feed Bin
Tangki asam sulfat (H2SO4)
Reaktor
Reaktor netralisasi
Blower
Blower
Evaporator
Rotary Vakum Filter
heater
Cooler
Cooler
Barometic Condenser
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Cristaliser
Barometic Condenser
Sentrifuge
Rotary Dryer
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Screw conveyor
Bucket Elevator
Feed Bin
Belt conveyor
Gudang amonium sulfat
CaCO3
Kondensat bekas
Komponen
NH3 (Amonia)
H2O (Air)
CO2 (Karbon dioksida)
(NH4)2CO3 (Amonium karbonat)
CaSO4.2H2O (FGD Gypsum)
(NH4)2SO4 (Amonium sulfat) (s)
(NH4)2SO4 (Amonium sulfat) (l)
CaCO3 (Kalsium karbonat)
H2SO4 (Asam sulfat)
Total (kg/jam)
Tekanan (atm)
Temperatur (K)
3
980.652
0.928
4.903
926.980
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1222.119
1222.119 241.467
985.580
15.202
1.856
9.856
1.856
0.928
9.856
4.928
1404.074
1158.030
1158.030 231.049
927.908
1262.352
15
16
17
29.635
5797.527 1404.074
18
19
20
21
10.126
4472.236
1.00
303.15
4472.236
744.897
927.908 985.555 760.099 1159.885 1231.974 1159.885 231.977 1231.974 246.395 927.908 985.580 1404.074 1262.352
20.50
5.50
1.00
20.50
5.50
20.50
20.50
5.50
5.50
5.50
5.50
1.00
1.00
240.15 273.15 303.15
240.15
273.15
319.15 319.15
319.15 319.15 319.15 319.15
303.15
317.15
5797.527 5876.310
1.00
1.00
303.15
343.15
23
24
7568.284 2808.226
25
26
518.826
28.487
2816.376 117.238
4472.236
22
22.013
27
28
29
30
Nama
NIM
Tanggal
Tanda Tangan
31
32
33
34
35
36
9857.685 10009.704 6074.762 3934.942 48718.379 44783.437 2786.649 45931.730 1148.293 1110.414
37
37.879
334.444
744.587
871.639
14.892
871.639
729.695
2763.249
2093.370
16.579
2093.370
2746.669
3750.000
3750.000 3750.000
40419.922
3750.000
50.500 14041.129 2808.226 3515.306 334.444 13334.049 13759.704 6074.762 7684.942 92888.301 85203.359 2786.649 90101.652 4898.293 1110.414 3787.879
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
0.56
0.56
1.00
1.00
0.56
0.56
1.00
1.00
1.00
343.15
343.15
303.15
334.27 338.15
334.27
338.15
358.15
358.15
348.15
338.15
338.15
338.15
338.15
373.15
373.15