Anda di halaman 1dari 3

Leading article

Kejang Demam pada Anak:


Apa yang Perlu Diwaspadai?
Irawan Mangunatmadja

Divisi Neurologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta

Apa itu kejang demam?


Kejang demam pada anak adalah kelainan
neurologis yang sering dijumpai pada praktek
sehari hari. Kejang demam merupakan kejang
simtomatik akut yang terjadi 2%5% kejang
pada anak. Prognosis umumnya baik, tidak
pernah menyebabkan kematian. Walaupun
demikian kejang sering menakutkan orangtua.
Ada beberapa keadaan kejang demam yang
perlu diwaspadai.
Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh di atas 38,40C tanpa
adanya infeksi SSP atau gangguan elektrolit
pada anak di atas usia 1 bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Beberapa hal
penting yang berhubungan dengan definisi di
atas adalah kejang terjadi pada usia di atas
1 bulan, kejang diawali dengan demam tinggi
kemudian anak kejang dan pasca kejang anak
kembali sadar. Anak yang kejang didahului demam disertai diare akut atau muntah-muntah,
perlu dipikirkan adanya gangguan elektrolit.
Apabila kejang tidak diawali demam tinggi
perlu dipikirkan anak menderita epilepsi. Kejang demam terutama sering terjadi pada anak
berusia 6 bulan sampai 5 tahun.
Oleh karenanya bila kejang disertai demam
pada anak berusia di bawah 6 bulan dan pasca
kejang anak tidak sadar yang pertama perlu

Vol. 28, No.1, Edition July 2015

dipikirkan kemungkinan anak mengalami infeksi susunan saraf pusat (SSP). Pada keadaan
ini pemeriksaan fungsi lumbal sangatlah diperlukan untuk membedakannya. Adapun bila
kejang disertai demam pada anak di atas usia 5
tahun perlu dipikirkan kemungkinan anak mengalami epilepsi.
Pembagian kejang demam
Kejang demam terbagi atas kejang demam
sederhana atau kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana ditandai dengan kejang seluruh tubuh yang berlangsung singkat
dan tidak berulang. Adapun kejang demam
kompleks adalah kejang demam yang ditandai
dengan kejang fokal atau kejang separuh tubuh
yang kemudian berlangsung menjadi kejang
seluruh tubuh, kejang berlangsung selama lebih dari 15 menit atau kejang berulang dalam 24
jam. Kejang demam kompleks umumnya lebih
sering berulang dibandingkan kejang demam
sederhana.
Kejang demam yang perlu diwaspadai
Beberapa keadaan yang perlu diwaspadai pada
kejang demam adalah 1) Tatalaksana penghentian kejang yang salah di rumah, 2) Usia anak di
bawah 1 tahun, 3) Kejang berlangsung berulang
lebih dari 2 kali, 4) Kejang berlangsung lebih
dari 5 menit, 5) Tipe kejang berubah, 6) Kejang

MEDICINUS

leading article

perlu pengobatan rumatan jangka panjang


setiap hari, dan 7) Kapan anak perlu dirujuk ke
Rumah Sakit?
1. Tatalaksana penghentian kejang yang
salah di rumah.
Keluarga yang anaknya mengalami kejang
demam sebaiknya di rumah tersedia obat diazepam rektal untuk menghentikan kejang. Bila
anak kejang sebaiknya keluarga tidak perlu
panik. Tatalaksana kejang di rumah dilakukan
dengan pemberian diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg
atau diazepam rektal 10 mg untuk anak dengan
berat badan lebih dari 10 kg. Cara pemberian
diazepam rektal sebaiknya diajarkan dengan
baik kepada orangtua sehingga tatalaksana di
rumah dapat dilakukan dengan baik. Pada saat
anak kejang, sebaiknya orangtua :
Jangan panik
Pastikan udara jalan napas lancar, mulut tidak
tersumbat
Jauhkan dari benda-benda berbahaya
Baringkan anak di tempat yang datar/lunak,
dan miringkan pada 1 sisi tubuhnya.
Longgarkan pakaian/apapun di sekitar leher
Anak jangan diikat atau memasukkan sesuatu
diantara rahang mulut

Berikan obat kejang lewat anus


Dampingi anak sampai betul-betul sadar
Ajarkan cara pemberian diazepam rektal kepada anggota keluarga di rumah. Bila kejang
masih berlangsung setelah pemberian diazepam rektal, pemberian dapat diulang sekali lagi
dengan interval 5 menit. Bila tidak berhenti sebaiknya anak di bawa ke rumah sakit. Orangtua
sebaiknya mengetahui pada suhu berapa anak
kejang, sehingga keluarga dapat bersiap-siap
sebelum anak kejang.
2. Usia anak di bawah 1 tahun
Kejang demam yang terjadi pada anak di bawah
usia 1 tahun, harus dipikirkan kemungkinan
anak mengalami infeksi SSP. Untuk menyingkirkan kemungkinan tersebut perlu dilakukan
tindakan fungsi lumbal. Curiga adanya infeksi
SSP bila anak pasca kejang tidak sadar, atau
UUB (Ubun-Ubun Besar) membonjol. American
Academic Pediatric (1996) menganjurkan tindakan fungsi lumbal dilakukan pada usia 12 bulan
sangat dianjurkan, usia 1218 bulan dianjurkan
sedangkan anak usia lebih dari 18 bulan dipertimbangkan. Sedangkan saat ini fungsi lumbal
dianjurkan bila klinis anak dicurigai mengalami
infeksi SSP.

Gambar 1. Cara pemberian diazepam rektal

MEDICINUS

Vol. 28, No.1, Edition July 2015

leading article

3. kejang berlangsung lebih dari 5 menit


atau berulang lebih dari 2 kali
Umumnya kejang akan berlangsung selama
kurang dari 5 menit dan berlangsung satu kali
sehari. Bila kejang berlangsung lebih dari 5
menit, atau berulang sebaiknya kita berhati
hati untuk kemungkinan terjadinya kejang lama
atau status konvulsivus. Pada keadaan tersebut
sebaiknya anak di bawa ke rumah sakit untuk
mendapat pengobatan lebih lanjut atau perlu
mendapat obat penghenti kejang yang bekerja
lebih lama seperti fenobarbital atau fenitoin
intravena. Selain mencari penyebab terjadinya
kejang demam. Adapun kejang demam dapat
sering berulang bila didapatkan faktor risiko:
adanya kejang demam pada keluarga inti (ayah,
ibu atau anak), kejang berlangsung di bawah
usia 18 bulan, suhu yang tiba-tiba meningkat
tinggi dengan cepat atau suhu saat kejang
tidak tinggi di atas 38,50C.
4. Kejang berubah bentuk
Umumnya bentuk kejang pada anak kejang demam adalah kejang kaku seluruh tubuh, atau
kejang tonikklonik (klojotan seluruh tubuh),
Bila kejang berubah bentuk menjadi kejang bengong, kaget atau bentuk lain, perlu dipikirkan
bahwa anak mengalami epilepsi. Untuk membedakannya sebaiknya dilakukan pemeriksaan
elektroensefalografi (EEG) pada anak segera
setelah kejang. Adanya gambaran gelombang
epileptiform pada hasil EEG menunjukkan kemungkinan anak menderita epilepsi dan bukan
kejang demam.
5. Anak perlu pengobatan rumatan jangka
panjang setiap hari

dangkan anak kejang demam dengan disertai


kelainan neurologis nyata seperti palsi serebral,
atau kejang demam yang sering berulang perlu
dipertimbangkan untuk pemberian obat rumatan yang diminum setiap hari. Obat yang
diberikan adalah asam valproat dengan dosis
2040 mg/kgbb perhari atau fenobarbital 45
mg/kgbb per hari. Obat akan diminum selama
satu tahun.
6. Kapan anak perlu dirujuk ke rumah sakit?
Umumnya kejang demam dapat berulang
setiap hari dan berlangsung singkat. Keadaan
yang mengindikasikan anak perlu dibawa ke rumah sakit adalah :
A. Kejang berlangung lebih dari 5 menit atau
berulang lebih dari 2 kali
B. Kejang disertai demam di atas 390C
C. Kejang demam separuh tubuh
D. Pasca kejang anak tidak sadar atau lumpuh
sebagian tubuh
Dari uraian di atas, terlihat bahwa kejang demam sebenarnya mempunyai prognosis baik
dan tidak sering berulang. Walaupun demikian
beberapa hal di atas perlu diwaspadai agar
prognosis anak dapat baik sesuai dengan potensi genetiknya.

daftar pustaka
1. Shinnar S. Febrile seizures.
Swaimans Pediatric Neurology.
2012.hal 7907.

Secara umum, pengobatan kejang demam


dilakukan dengan pemberian obat penurun
panas (parasetamol, ibuprofen) dengan dosis
1015 mg/kgbb per hari disertai obat diazepam
dengan dosis 0,33 mg/kgbb per kali pada saat
anak mengalami panas tinggi di atas 380C. Se-

Vol. 28, No.1, Edition July 2015

MEDICINUS

Anda mungkin juga menyukai