Anda di halaman 1dari 24

PENGANGGARAN

EKMA4570
Penganggaran
Program Studi
Manajemen
Oleh: M. Mujiya Ulkhaq

Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Sel

Nadea
nadea.nabilla@gmail.com
Nabilla

Fo r m a l E d u c a t i o n

Te l ko m U n i v e r s i t y
(July 2010- August 2013)

I n s t i t u t Te k n o l o g i B a n d u n g
(Sept 2013 2014)

K u m o h N a t i o n a l I n s t i t u t e o f Te c h n o l o g y
(2015 - present)

Tinjauan Umum Modul 1


Secara umum, Modul 1 akan membahas tentang gambaran umum penganggaran perusahaa
n.
Modul 1 terdiri dari dua kegiatan belajar:
Kegiatan Belajar 1 Perancanaan dan Penganggaran Perusahaan;
Kegiatan Belajar 2 Fungsi dan Macam Anggaran.
Setelah mempelajari Modul 1, diharapkan mampu:
Menjelaskan definisi perencanaan;
Menjelaskan definisi rencana;
Menjelaskan definisi penganggaran perusahaan;
Menjelaskan hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu lainnya;
Menjelaskan tujuan dan manfaat anggaran;
Menjelaskan fungsi anggaran;
Menjelaskan macam anggaran.

Management
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating
and controlling; utilizing in each both science and art, and followed in order to
accomplish pre-determined objectives.
George R. Terry

planning :
sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-lan
gkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti memper
siapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang m
enjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksu
d untuk mencapai tujuan.
organizing
:
sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan mene
mpatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang
sudah direncanakan;
actuating :
sebagai cara untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai
dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber da
ya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa
berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan;
controlling
:
sebagai cara untuk mengawasi apakah gerakan dari organis
asi sudah sesuai dengan rencana atau belum, serta mengawasi penggunaan su
mber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa a
da yang melenceng dari rencana.
4

Management
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating
and controlling; utilizing in each both science and art, and followed in order to
accomplish pre-determined objectives.
George R. Terry

planning :
sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-lan
gkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti memper
siapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang m
enjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksu
d untuk mencapai tujuan.
Planning dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan pa
da waktu yang akan datang.
Planning merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan hati-hati tentang pros
es merencanaan segala sesuatu yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana
cara melakukannya sebelum suatu kegiatan dilakukan agar kegiatan yang dilaku
kan dapat berhasil dengan baik.
Planning bertujuan untuk memberikan proses umpan maju (feedforward) agar
dapat memberikan petunjuk dalam proses pengambilan keputusan.

Management Planning
Perencanaan
Planning

Pengorganisas
ian
Organizing

Rencana
Plan

Organisasi

Penganggaran
Budgeting

Managemen
t

Bukan
Perusahaa
n
Perusahaa
n

Niraba
Tujuan
Laba

Kebijak
an
Anggar
an
Aturan

Pelaksanaan
Actuating

Progra
m
Prosed
ur

Pengawasan
Controlling

Metode
Strateg
i
Standar
Jadwal
etc.

Plan
Tujuan
Tujuan merupakan arah untuk mencapai hasil akhir dalam suatu kegiatan
.
Tujuan dibedakan menjadi dua:
Tujuan Umum (Goal)
Tujuan yang menyatakan secara luas keadaan atau kedudukan pada
waktu yang akan datang dan hasil akhir dari aktivitas perusahaan d
alam jangka panjang.
Tujuan Khusus (Sasaran/Target)
Tujuan yang menyatakan ruang lingkup yang jelas serta memberika
n arah kepada usaha yang dilakukan dalam jangka pendek.
Sebelum menetapkan tujuan, manajemen puncak terlebih dahulu harus
melihat kondisi perusahaan, terkait dengan variabel yang relevan dan a
nalisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).
Variabel yang relevan terdiri dari: variabel terkendali (dapat direncanakan
dan diusahakan oleh manajemen perusahaan) dan variabel tak terkend
ali (tidak dapat direncanakan dan diusahakan oleh manajemen perusa
haan).
SWOT merupakan analisis mengenai kekuatan dan kelemahan (internal
perusahaan) serta peluang dan ancaman (eksternal perusahaan).

Rencana
Plan

Tujuan
Kebijak
an
Anggar
an
Aturan
Progra
m
Prosed
ur
Metode
Strateg
i
Standar
Jadwal
etc.

Plan
Kebijakan (Policy)
Kebijakan merupakan petunjuk yang menyeluruh secara lisan, tertulis, at
au yang dimaksudkan untuk menetapkan batas umum serta arah tinda
kan yang akan dilaksanakan.
Kebijakan merupakan bimbingan berpikir bagi employee dalam upaya un
tuk mencapai tujuan.
Aturan (Rules)
Aturan merupakan suatu petunjuk, perintah, larangan, kompensasi, hak,
sanksi, dan kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan.
Aturan dibuat untuk semua pihak yang terdapat dalam lingkungan yang
bersangkutan.

Rencana
Plan

Tujuan
Kebijak
an
Anggar
an
Aturan
Progra
m
Prosed
ur
Metode
Strateg
i
Standar
Jadwal
etc.

Plan
Program (Program)
Program merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk membahas da
n menentukan kegiatan yang harus dilakukan dalam usahanya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Program menggariskan tindakan yang akan dilakukan, oleh siapa, bagai
mana, dan di mana. Dalam program juga ditetapkan asumsi, komitme
n, dan bidang yang akan dipengaruhi. Sebuah program dapat meliputi
tujuan, kebijakan, prosedur, metode, standar, dan anggaran, tetapi tid
ak semua hal tersebut harus masuk ke dalam program.
Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan urut-urutan seri tugas yang saling berhubungan da
n diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.
Prosedur biasanya terdiri dari bagan alur (flowchart), formulir, pelaku (pe
nanggung jawab), uraian tugas, dan keterangan lainnya.

Rencana
Plan

Tujuan
Kebijak
an
Anggar
an
Aturan
Progra
m
Prosed
ur
Metode
Strateg
i
Standar
Jadwal
etc.

Plan
Metode (Method)
Metode merupakan suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan sua
tu tugas tertentu.
Contoh:
Metode pelayanan pelanggan yang antre pada suatu layanan menggu
nakan FIFO (First In First Out);
Metode peramalan penjualan menggunakan analisis regresi linear sed
erhana; etc.

Rencana
Plan

Tujuan
Kebijak
an
Anggar
an
Aturan

Strategi (Strategy)
Strategi merupakan cara mencapai tujuan yang harus diikuti oleh setiap
bagian dalam perusahaan.
Contoh:
Strategi perusahaan untuk meningkatkan jumlah konsumen dilakukan
dengan menurunkan harga jual;
Strategi perusahaan untuk menurunkan biaya operasional dilakukan d
engan melakukan perbaikan dalam produksi (mereduksi produk yang
cacat); etc.

Progra
m
Prosed
ur
Metode
Strateg
i
Standar
Jadwal
etc.

10

Plan
Standar (Standard)
Standar merupakan kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai pato
kan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal (Schedule)
Jadwal merupakan data rincian waktu kegiatan yang direncanakan.
Skenario (Scenario)
Skenario merupakan urutan cerita atau alur yang tertulis secara terperinci
agar suatu peristiwa atau output/hasil yang terjadi sesuai dengan yang
diharapkan/diinginkan.
Rencana Tapak (Site Plan)
Rencana tapak merupakan gambar dua dimensi yang menunjukkan deta
il dari rencana yang akan dilakukan terhadap suatu tanah, menyangkut
rencana jalan, utilitas air bersih, listrik, serta fasilitas umum dan fasilitas
sosial.

Rencana
Plan

Tujuan
Kebijak
an
Anggar
an
Aturan
Progra
m
Prosed
ur
Metode
Strateg
i
Standar
Jadwal
etc.

11

Budgeting
Penganggaran (budgeting) adalah proses menyusun anggaran.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif (umumnya dinyatakan dalam satuan uang) untuk jangka
waktu tertentu.
Penganggaran merupakan suatu proses karena terdapat masukan/input, proses, dan keluara
n/
output. Input dalam penganggaran merupakan transaksi masa lalu sedangkan outputnya
adalah anggaran.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran:
Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan dan kemungkinan tentang
perubahannya;
Data historis;
Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi;
Pengetahuan tentang taktik, strategi, dan gerak-gerik pesaing/kompetitor;
Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

12

Budgeting
Dalam penganggaran perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Anggaran harus dibuat serealistis dan secermat mungkin, sehingga tidak terlalu rendah at
au
terlalu tinggi;
Diperlukan partisipasi dari manajemen puncak untuk memotivasi manajer pelaksana;
Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan sehingga pelaksana tidak merasa
tertekan, tetapi termotivasi;
Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat wakt
u
sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini
.
Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan bila tidak memperhatikan:
Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan dan tidak memiliki wawas
an
yang luas;
Pembuat anggaran tidak tegas;
Pelaksana anggaran tidak cakap;
Tidak didukung oleh masyarakat;
13
Dana tidak cukup.

Budgeting
Prosedur penganggaran:

14

Budgeting
Hubungan penganggaran dengan sistem akunting perusahaan:
Komponen keuangan dari suatu anggaran umumnya disusun dalam suatu format akuntin
g;
Penganggaran mempunyai kaitan erat dengan akunting manajemen, yaitu berupa akuntin
g
harga pokok standar, akunting penentuan harga pokok variabel, serta penganggaran
merupakan bagian dari akuntansi manajemen;
Akunting keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan penganggaran
merencanakan transaksi untuk waktu yang akan datang;
Akunting keuangan memberikan masukan data historis yang relevan terutama untuk tujua
n
analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.
Hubungan penganggaran dengan manajemen keuangan:
Penganggaran merupakan salah satu bagian dari manajemen keuangan. Hal ini dikarenakan
ruang lingkup manajemen keuangan lebih luas daripada penganggaran (penganggaran tidak
mencakup manajemen keuangan sedangkan manajemen keuangan mencakup penganggara
n).
15

Budget
Tujuan anggaran:
Sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana;
Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan;
Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana sehingga dapat mempe
rmudah pengawasan;
Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal;
Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran segala sesuatu
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat;
Menampung dan menganalisis serta memutuskan usulan yang berkaitan dengan keuanga
n.
Manfaat anggaran:
Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama;
Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan employee;
Dapat memotivasi employee;
Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada employee;
Menghindari pemborosan dan pembayaran yeng kurang perlu;
Sumber daya dapat dimanfatakan seefisien mungkin;
Alat pendidikan bagi para manajer.

16

Budget
Kelemahan anggaran:
Anggaran dibuat berdasarkan estimasi dan asumsi sehingga mengandung unsur ketidakpastian;
Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, dana, dan tenaga yang tidak sedikit,
sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap
(komprehensif) dan akurat;
Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mer
eka menggerutu dan menentang sehingga anggaran akan menjadi tidak efisien.

17

Budget
Fungsi Anggaran:
Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan harus mempertimbangkan penggunaan dana seefekti
f
dan seefisien mungkin.
Pelaksanaan
Anggaran sebagai alat pelaksanaan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak
yang berwenang dalam hal keuangan perusahaan. Pekerjaan akan disetujui dan dilaksanak
an bila ada anggarannya dan tidak menyimpang dari anggaran.
Pengawasan
Anggaran sebagai alat pengawasan dapat mengevaluasi pekerjaan dengan cara:
Membandingkan realisasi dengan anggaran;
Melakukan tindakan perbaikan apabila dirasa perlu (apabila terdapat penyimpangan yan
g
bersifat merugikan).

18

Budget
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
1. Dari segi dasar penyusunan:
. Anggaran variabel (fleksibel): anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas
tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda;
. Anggaran tetap (statis): anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu.
2. Dari segi cara penyusunan:
. Anggaran periodik: anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu (pada umumnya
satu periodenya adalah satu tahun) dan anggaran disusun setiap akhir periode anggara
n);
. Anggaran kontinu: anggaran yang disusun untuk mengadakan perbaikan dari anggaran
yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang
dibuat dalam satu tahun akan mengalami perubahan.

19

Budget
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
3. Dari segi jangka waktu:
. Anggaran jangka pendek (taktis): anggaran yang disusun dengan jangka waktu paling l
ama
sampai satu tahun;
. Anggaran jangka panjang (strategis): anggaran yang disusun dengan jangka waktu lebi
h
dari satu tahun.
4. Dari segi bidang:
. Anggaran operasional, terdiri dari: anggaran jualan, anggaran produk, anggaran biaya
bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik,
anggaran beban usaha, dan anggaran rugi-laba;
. Anggaran keuangan, terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran sediaan,
anggaran utang, anggaran modal sendiri, anggaran depresiasi aktiva tetap, dan anggara
n
neraca.
Apabila kedua anggaran ini dipadukan akan disebut anggaran induk (master budget).

20

Budget
Hubungan antara Anggaran Operasional dan Anggaran Keuangan:

21

Budget
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
5. Dari segi kemampuan menyusun:
. Anggaran komprehensif: anggaran yang merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran (biasanya anggaran operasional dan anggaran keuangan) yang disusun secara
lengkap;
. Anggaran parsial: anggaran yang disusun tidak secara lengkap (hanya memuat bagian
anggaran tertentu).
6. Dari segi fungsi:
. Anggaran apropriasi: anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak bole
h
digunakan untuk tujuan yang lain;
. Anggaran kinerja: anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan
dalam organisasi misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh mas
ing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

22

Budget
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
7. Dari segi metode penentuan harga pokok produk anggaran:
. Anggaran tradisional (konvensional), terdiri atas anggaran berdasar fungsional (disusun
menggunakan metode penentuan harga pokok penuh) dan anggaran berdasar sifat
(disusun menggunakan metode penentuan harga pokok variabel);
. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget), disusun menggunakan metode
penentuan harga pokok berdasar kegiatan (activity based costing).
Penentuan Harga Pokok Penuh

Penentuan Harga Pokok Variabel

Penentuan Harga Pokok Berdasar Kegiatan

Penganggaran
Berdasar Fungsional

Penganggaran
Berdasar Sifat

Penganggaran
Berdasar Kegiatan

Penentuan Harga Pokok Tradisional

Penganggaran
Tradisional

23

TERIMA KASIH
EKMA4570
Penganggaran
Program Studi
Manajemen
Oleh: M. Mujiya Ulkhaq

Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Sel

Anda mungkin juga menyukai