Parameter Organoleptis

Parameter yang diukur adalah penampilan, tekstur, dan konsistensi.

Tekstur diukur berdasarkan kelembutan dari basis. Tekstur seharusnya lembut sehingga salep
herbal ini dapat tersebar dan tercuci dengan mudah. Salep herbal ini juga harus terpenetrasi
melewati kulit.
pH
Larutan homogen 10% w/v salep dipersiapkan kemudian diukur pHnya dengan pH meter
Efek pada kulit
-

Spreadability
Penilaian berdasarkan sifat berminyak atau tidak.
Bentuk lapisan
Bentuk lapisan diukur berdasarkan keseragaman basis.
Washability
Washability dicek dengan meletakan kulit yang diaplikasikan dengan salep dibawah
air selama 10 menit.
Efek dingin
Efek dingin ditentukan secara manual

Studi Stabilitas
Skrining farmakologi dengan metode edema tikus
Prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan hewan coba
Tikus albino (jalur Wistar) dengan berat 150-180 gram, jenis kelamin jantan dan
betina. Hewan disimpan di dalam kandang dengan empat tikus tiap kandang). Kandang
disimpan dalam laboratorium dengan kondisi suhu 252oC, 12 jam, kondisi terang.
Tikus-tikus ini disediakan pangan tikus berupa pelet. Hewan coba secara acak dipilih
untuk membentuk kelompok-kelompok eksperimental dan digunakan untuk uji
aktivitas anti-inflamasi secara in vivo.
b. Obat/Formulasi
c. Metode eksperimental
Aktivitas Anti-inflamasi dievaluasi dengan menggunakan karagenan yang diinduksi
pada tikus. Karagenan yang digunakan adalah 0.1 mL dari suspensi karagenan 1% w/v.
Karagenan diinjeksikan ke dalam daerah sub plantar pada kedua kaki belakang tikus.
Kaki tikus bagian kanan sebagai kontrol dan kaki tikus bagian kiri sebagai yang diuji.
Setelah injeksi karagenan, kaki belakang tikus diukur pada menit ke 15, 30, 60, 120,
dan 240 dengan menggunakan pletismometer. Edema ditunjukan dengan meningkatnya

volume kaki belakang tikus relatif terhadap kontrol. Presentase hambatan edema
dihitung dengan persamaan berikut:
% inhibition of edema = 100 [1-(Vt/Vc)]
Dimana:
Vc volume edema kontrol
Vt volume edema pada kaki yang diuji