Diskusi Topik
Disusun Oleh:
James Setyadi Handono/ 07120110044
Pembimbing:
DR.dr. Sunanto, Sp. JP, PhD
Pendahuluan
Penyebab nyeri dada bervariasi dari yang
tidak bebahaya hingga mengancam nyawa
Keluhan nyeri dada merupakan salah satu
keluhan umum yang membuat pasien
datang ke IGD
Etiologi
Menentukan Etiologi
History
Taking
Pemeriksa
an Fisik
Pemeriksa
an
Penunjang
Anamnesa
Onset mendadak/ tidak
Karakteristik
Lokasi dan penjalaran
durasi
Periode berlangsungnya
Faktor memperberat/ memperingan
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kepala: Konjungtiva Anemis, sianosis bibir,
nasal flaring
Leher: Pembesaran KGB, JVP
Throax: retraksi, tactile focal fremitus, suara
jantung/paru, perkusi
Abdomen: palpasi hepar, lien, asites
Ekstrimitas: edema, clubbing finger,
CRT<2S
Pemeriksaan
Penunjang
EKG
Chest X-Ray
Cardiac Biomarker
CT angiography
D-dimer
Kardiovaskular
Coronary Artery Disease
Pericarditis
Aorta Dissection
Coronary Artery
Disease
Nyeri yang dirasakan tumpul seperti ada
tekanan, ada yg memeras
Nyeri menjalar ke daerah tenggorokan,
bahu, lengan, dan rahang bawah
Lokasi sulit ditunjuk dengan 1 tangan
Nausea, diaforesis gejala vagal
Sesak nafas
Pericarditis
Nyeri dada, terutama pada posisi supine.
Nyeri dapat menjalar ke daerah trapezius
ridge, neck, left shoulder, or arm
Ini diperparah jika inspirasi, batuk, ataupun
menelan
Disertai demam, dypsnea
PF: Pericardial Friction Rub Auskultasi
Aortic Dissection
Aortic Dissection
Nyeri dada yang dirasakan bersifat intens,
akut.
Sensasi seperti terbakar, merobek,
berdenyut, atau migrasi,
Nyeri dapat menyebar/ migrasi ke dada
anterior, rahang, kembali, atau perut
tergantung pada segmen aorta yang
terlibat
PF: suara jantung muffled atau murmur ,
bounding pulses, wide pulse pressure
Muskuloskeletal
Onset tidak mendadak, berlangsung
progresif
Nyeri bersifat gradual dan persisten
Lokasi dapat ditunjuk
Biasanya pada posisi tertentu
Faktor deep breathing, pergerakan lengan
Terbagi: isolated muskuloskeletal chest pain
syndrome, rheumatic disease, nonrheumatic disease
Gastrointestinal
Penyebabnya GERD, Rupture esofageal,
kolelithiasis
Gejala nyeri dada dapat menyerudia gejala
nyeri dada tipikal
GERD
Ditandai
dengan
heartburn
Lokasi
substernal,
dapat
menyerupai
penjalaran ke
punggung
belakang
Faktor
Ruptur esofagus
Terjadi akibat peningkatan tekanan
intraesophageal dan Tekanan negatif
intrathoracic, adanya ulkus esofageal,
iatrogenik
Gejala : Nyeri dada pada bagian bawah
anterior dada, Odynophagia, tachypnea,
dyspnea, cyanosis, fever, chest pain.
Cholelithiasis
Adanya nyeri terlokalisir daerah substernal
atau right upper quadrant
Munculnya bersifat progresif, timbul setelah
makan
Nyeri bersifat konstan, menghilang setelah
30-90 menit
Dapat disertai gejala diaphoresis, bloating
Pulmo
Pleural chest pain: nyeri dada tajam,
terutama saat inspirasi akibat iritasi nerve
ending di bagian pleural costa
Penyebab nyeri dada, terbagi menjadi:
1. Vaskuler
2. Parenkim Paru
3. Pleural
Vaskular
Pulmonary embolism
Onset mendadak ditandai dengan pleuritic
pain, dypsnea, takipnea, tanda VTE
Durasi hitungan jam
Punya riwayat bepergian lama, trauma
ekstrimitas lama, HF, COPD
PF: RR meningkat, HR turun, dapt ditemukan
suara ronki
Vaskular
Pulmonary Hypertension
Onset tidak mendadak, belangsung
progresif kira-kira 2 tahun
Gejala: dyspnea on exertion, lemas,
lethargy, chest pain, dan syncope with
exertion. Biasanya berhubungan dengan
mitral stenosis
PF: S2 fixed spliting, JVP ningkat, murmur
Parenkim Paru
Pneumonia
Onset tidak mendadak
Diikuti gejala demam, batuk produktif
dengan sputum purulent, sesak, hingga
pleuritic chest pain.
PF: ditemukan adanya suara nafas ronki/
wheezing, retraksi, pengembangan dada
tidak simetris
Pneumothorax
Onset mendadak, life
theatening
Durasi beberapa
jam
Keluhan: chest pain,
dypsnea
PF: Tactile fremitus
turun, perkusi
hipertimpani,
penurunan suara paru
Pleuritis
Adanya pleuritic
chest pain nyeri
tajam, terlokalisir,
dicetuskan pada
saat ispirasi/
pergerakan
Keluhan dapat
disertai demam,
batuk produktif
PF: penurunan sura
paru, wheezing
Psikiatri
TERIMA KASIH