Anda di halaman 1dari 6

Sumber : principles of forensic medicine and toxicology. Rajesh bardale. Jaypee bardale.

Department of forensic medicine government medical college and hospital Nagpur


(Maharashtra), india. New delhi. 2011
Definisi
Zat korosif adalah zat yang dapat membuat jaringan terbakar apabila menyentuh kulit.
Kerusakan lokal yang disebabkan dari zat korosif dapat bermacam macam derahatnya, dan
keparahannya dari hanya terbakar bagian superfisial tubuh hingga menjadi gosong. Zat korosif
termasuk asam, basa, beberapa garam metal dan non metal.
Jenis jenis zat korosif
Tabel 1. Jenis jenis zat korosif
Jenis zat
Asam anorganik
Asam organik
Alkali
Garam metal
Bukan besi

Contoh
Asam sulfat, asam hidroklorida, dll
Asam asetat, asam karbonat, dll
Asam hidroksida, kalium hidroksida, dll
Besi klorida, zinc klorida, chrom, dll
Iodin, kalium permanganat, hidrogen peroxida,
dll

Asam anorganik
Mekanisme

Dalam bentuk konsentrat, asam anorganik bersifat korosif dan apabila dicairakan, zat ini
menjadi iritatif
Asam ini menyebabkan kerusakan lokal dengan respon sistemik yang rendah
Asam anorganik pengering yang sangat kuat. Apabila menyentuh badan, zat ini akan
menyerap air dalam jaringan dan membebaskan panas. Asam akan (presipitate) protein
dan menyebabkan koagulasi nekrosis dari jaringan yang terkena.zat ini akan
menghancurkan dan mengikis jaringan.
Mengubah hemoglobin menjadi hematin
Akan timbul scar, yang merupakan mekanisme dari tubuh dan pembentukan skar ini
mengurangi kerusakan lebih lanjut dari jaringan, jadi protein presipitate dan
pembentukan skar, zat ini tidak masuk ke jaringan yang lebih dalam dan memberikan
kerusakan yang lebih sedikit dibanding dengan zat basa.
Apabila zat asam ini masuk ke dalam saluran cerna akan mengakibatkan kerusakan yang
lebih di lambung dibandingan dengan kerusakan di esofagus. Esofagus lebih resisten
terhadap zat asam namun sangat mudah rusak pada zat basa. Epitel kolumnar dari
lambung rentan terhadap zat asam dan menyebabkan obstruksi saluran lambung. Spasme

pylorik menyebabkan kerusakan maksimal dari pylorus dan antrum. Obstruksi pada
duodenum dan kerusakan esofagus dapat terjadi namun kasus ini jarang.

Patofisiologi
Hal ini akan terjadi apabila zat korosif masuk ke dalam saluran cerna:

Inflamasi
: 0 4 hari. Edema dan eritema yang diikuti dengan trombosis dari vena
dan nekrosis jaringan
Granulasi
: 4 7 hari. Fibroplasia membentuk jaringan granulasi
Perforasi
: 7 21 hari. Selama periode ini, jaringan sangat lemah dan mudah
perforasi
Sikatrik
: 3 minggu tahunan, tebal jaringan fibrosa bervariasi. Pembentukan skar
yang berlebih menyebabkan striktur dan sumbatan saluran cerna

Gejala klinis

Nyeri di mulut, tenggorok, dan perut


Air liur menetes
Bersendawa
Mual
Muntah, hingga muntah darah
Nyeri menelan
Dysartia
Dyspnoe dan dysphonia karena regurgitasi gas

Manajemen

Mengencerkan dengan air atau susu


Pengurangan keasaman putih telur, susu, kanji
Pengobatan suportif
Kontraindikasi
Bilas lambung
Emesis
Dinetralkan dengan alkali, pemberian alkali karbonat

Komplikasi
Tabel 2. Komplikasi tertelan zat asam korosif
Akut
Perdarahan lambung
Bronkopneumonia

Kronis
Obstruksi gaster/ stenosis pylerum
malnutrisi

Perforasi gaster
Edema laring transien
Infeksi/sepsis
Gagal ginjal
Syok
Penyebab kematian
Tabel 3. Penyebab kematian tertelan zat asam korosif
Cepat
Lambat
Syok
Pneumonia aspirasi
Edema/ spasme laring
Infeksi sekunder
Peritonitis perforasi
Gagal ginjal
Toxemia
malnutrisi
Medikolegal

Kecelakaan umum
Vitriolage
Bunuh diri - jarang

ALKALI

Gambar. Kiri ) detergent. Kanan) kalium karbonat


Jenis yang sering ditemukan

Amonia adalah gas tak berwarna dengan bau menyengat. Berbentuk cair dalam suhu
-33,4 derajat. Formula kimia adalah NH3.
Amonium hidroksida adalah cairan yang mengadung 30% amonium
Alkali lain berbentuk bubuk putih atau cairan bening

Tabel 4. Jenis alkali yang korosif


Alkali
Amonium hidroksida
Amonium karbonat
Natrium karbonat
Kalium karbonat
Kalium hidroksida
Kalium hidroksida

Penggunaan
Pupuk, pembersih cat, pembersih minyak
TOP JOB?
Rumah tangga, pembersih, detergent
Rumah tangga, pembersih, detergent
Drain cleaner
Cat, industri

Mekanisme

Pada bentuk pada, alkali bersifat korosif dan pada bentuk cair bersifat iritan
Alkali kuat mengakibatkan nekrosis caira dan mengakibatkan saponifikasi dari lemak dan
menghancurkan protein yang mengakibatkan penetrasi dalam pada jaringan yang
berakibat pada kerusakan jaringan yang lebih luas.
Mengakibatkan ulkus
Lebih merusak esofagus dibanding terhadap lambung. Mengakibatkan striktur sampai
perforasi
Beberapa jenis bahan yang tertelan memiliki perbedaan efek pada tempat yang terluka

Tabel 5. Efek dari bahan alkali korosif pada saluran cerna


Bentuk alkali
Dalam saluram cerna Tempat luka
Bubuk, solid, butir
Tidak
tertelan, Mulut,
faring,
dimuntahkan
esophagus atas
Cair
Tertelan
Esophagus
bawah,
lambung, duodenum

Derajat luka
Luka
setempat,
kurang parah
Luka luas, dalam,
lebih parah

Dosis fatal

Natrium karbonat
Kalium karbonat
Natrium hidroksida
Kalium hidroksida
Ammonium

:
:
:
:
:

30gr
15 gr
5 gr
5 gr
30ml

Periode fatal 24 jam


Gejala klinis
Local : kulit yang terkena tanda tanda terbakar bahan kimia, warna keabuan, berbusa, terdapat
area yang nekrosis, tidak gosong
Inhalasi

Iritasi mata dan mata berair


Batuk, sulit bernafas
Saluran nafas, edema dan inflamasi saluran nafas
Edema laring, spasme, dapat menyebabkan kematian

Tetelan

Rasa terbakar dan panas di lidah


Nyeri perut
Mual dan muntah
Diare dan tenesmus
Bibir, membran mukosa dan mulut, lidah terlihat halus, bengkak, memutih.
Mukosa saluran cerna membengkak, halus, keabuan, memutih, mudah mengelupas
Kerusakan lebih parah pada esophagus disbanding lambung, menyebabkan disfagia, air
liur menetes, hematemesis.
Luka yang disebabkan alkali pada esophagus diklasifikasikan oleh Hawkin et al.
ditentukan dari osefagoskopi.

Tabel 6, klasifikasi luka pada esofagus


Grade luka esophagus
Hasil
0
Tidak ada lesi yang terlihat
1
Terbakar pada mukosa ditandai dengan adanya edema dan atau
eritema
2
Terbakar masuk ke mukosa ditandai dengan ulkus dan atau membran
memutih
3
Ada perforasi
Managemen
Lokal : siram area yang terkena dengan air yang banyak
Tertelan

Susu atau air dapat diberikan untuk mencairkan zat alkali


Kontra indikasi
o Bilas lambung
o Emesis
o Menetralkan dengan zat asam
Nilai luka dengan esofagoskopi
Simptomatik

Temuan autopsi

Bau seperti ammonium


Mukosa mulut, lidah, esophagus dan lambung memucat dan basah dengan area yang
nekrosis
Esofagus didapatkan esophagus atau perforasi
Edema pulmonal
Inhalasi laring edem
Terkena kulit terbakar karena bahan kimia

Aspek medikolegal
1. Kecelakaan umum
2. Tersiram ke muka/tubuh kejahatan
3. Bunuh diri jarang

Anda mungkin juga menyukai