Contoh
Asam sulfat, asam hidroklorida, dll
Asam asetat, asam karbonat, dll
Asam hidroksida, kalium hidroksida, dll
Besi klorida, zinc klorida, chrom, dll
Iodin, kalium permanganat, hidrogen peroxida,
dll
Asam anorganik
Mekanisme
Dalam bentuk konsentrat, asam anorganik bersifat korosif dan apabila dicairakan, zat ini
menjadi iritatif
Asam ini menyebabkan kerusakan lokal dengan respon sistemik yang rendah
Asam anorganik pengering yang sangat kuat. Apabila menyentuh badan, zat ini akan
menyerap air dalam jaringan dan membebaskan panas. Asam akan (presipitate) protein
dan menyebabkan koagulasi nekrosis dari jaringan yang terkena.zat ini akan
menghancurkan dan mengikis jaringan.
Mengubah hemoglobin menjadi hematin
Akan timbul scar, yang merupakan mekanisme dari tubuh dan pembentukan skar ini
mengurangi kerusakan lebih lanjut dari jaringan, jadi protein presipitate dan
pembentukan skar, zat ini tidak masuk ke jaringan yang lebih dalam dan memberikan
kerusakan yang lebih sedikit dibanding dengan zat basa.
Apabila zat asam ini masuk ke dalam saluran cerna akan mengakibatkan kerusakan yang
lebih di lambung dibandingan dengan kerusakan di esofagus. Esofagus lebih resisten
terhadap zat asam namun sangat mudah rusak pada zat basa. Epitel kolumnar dari
lambung rentan terhadap zat asam dan menyebabkan obstruksi saluran lambung. Spasme
pylorik menyebabkan kerusakan maksimal dari pylorus dan antrum. Obstruksi pada
duodenum dan kerusakan esofagus dapat terjadi namun kasus ini jarang.
Patofisiologi
Hal ini akan terjadi apabila zat korosif masuk ke dalam saluran cerna:
Inflamasi
: 0 4 hari. Edema dan eritema yang diikuti dengan trombosis dari vena
dan nekrosis jaringan
Granulasi
: 4 7 hari. Fibroplasia membentuk jaringan granulasi
Perforasi
: 7 21 hari. Selama periode ini, jaringan sangat lemah dan mudah
perforasi
Sikatrik
: 3 minggu tahunan, tebal jaringan fibrosa bervariasi. Pembentukan skar
yang berlebih menyebabkan striktur dan sumbatan saluran cerna
Gejala klinis
Manajemen
Komplikasi
Tabel 2. Komplikasi tertelan zat asam korosif
Akut
Perdarahan lambung
Bronkopneumonia
Kronis
Obstruksi gaster/ stenosis pylerum
malnutrisi
Perforasi gaster
Edema laring transien
Infeksi/sepsis
Gagal ginjal
Syok
Penyebab kematian
Tabel 3. Penyebab kematian tertelan zat asam korosif
Cepat
Lambat
Syok
Pneumonia aspirasi
Edema/ spasme laring
Infeksi sekunder
Peritonitis perforasi
Gagal ginjal
Toxemia
malnutrisi
Medikolegal
Kecelakaan umum
Vitriolage
Bunuh diri - jarang
ALKALI
Amonia adalah gas tak berwarna dengan bau menyengat. Berbentuk cair dalam suhu
-33,4 derajat. Formula kimia adalah NH3.
Amonium hidroksida adalah cairan yang mengadung 30% amonium
Alkali lain berbentuk bubuk putih atau cairan bening
Penggunaan
Pupuk, pembersih cat, pembersih minyak
TOP JOB?
Rumah tangga, pembersih, detergent
Rumah tangga, pembersih, detergent
Drain cleaner
Cat, industri
Mekanisme
Pada bentuk pada, alkali bersifat korosif dan pada bentuk cair bersifat iritan
Alkali kuat mengakibatkan nekrosis caira dan mengakibatkan saponifikasi dari lemak dan
menghancurkan protein yang mengakibatkan penetrasi dalam pada jaringan yang
berakibat pada kerusakan jaringan yang lebih luas.
Mengakibatkan ulkus
Lebih merusak esofagus dibanding terhadap lambung. Mengakibatkan striktur sampai
perforasi
Beberapa jenis bahan yang tertelan memiliki perbedaan efek pada tempat yang terluka
Derajat luka
Luka
setempat,
kurang parah
Luka luas, dalam,
lebih parah
Dosis fatal
Natrium karbonat
Kalium karbonat
Natrium hidroksida
Kalium hidroksida
Ammonium
:
:
:
:
:
30gr
15 gr
5 gr
5 gr
30ml
Tetelan
Temuan autopsi
Aspek medikolegal
1. Kecelakaan umum
2. Tersiram ke muka/tubuh kejahatan
3. Bunuh diri jarang