PENDAHULUAN
(pailit) seringkali hak-hak pekerja/buruh tidak bisa diakomodir lagi dan bahkan
dilupakan oleh manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang diperintahkan
untuk mengurusi masalah keuangan dan aset perusahaan.
LANDASAN TEORI
a. Liefman
: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan
c. Grestenberg
: how business are organized to acquire funds, how they
acquire funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.
e. Bambang Riyanto
: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan
dengan us aha mendapatkan dana yang dip erlukan dengan b i aya yang
PEMBAHASAN
2. Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual
seandainya perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di
neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan,
manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
2. Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual
seandainya perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di
neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan,
manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
Stability, adalah kekuatan dan figur yang dimiliki perusahaan secara konsisten
memiliki finansial yang baik. Perusahaan yang stabil, tidak hanya menghasilkan
laba dan menjaga likwiditas saja, tetapi juga harus mengatur hutang-hutangnya.
Dan Sebagai perusahaan yang baik, dalam menentukan kebijakan/aturan
hendaknya hak-hak karyawan diikutsertakan sebagai bahan pertimbangan,
misalnya UMR, masalah kesehatan dan keamanan kerja, jaminan kemerdekaan
bagi karyawan untuk berserikat, jaminan perusahaan bahwa mereka tidak akan
melakukan diskriminasi dalam hal ras, agama, suku, jenis kelamin, dll, jaminan
bahwa perusahaan tidak akan melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun
mental dalam kegiatan bekerja, jam kerja yang sesuai, kompensasi, dan
sebagainya. Bila perusahaan telah dapat melindungi dan memenuhi hak-hak
karyawannya, sudah barang tentu loyalitas karyawan akan meningkat sehingga
diharapkan kinerja karyawan pun meningkat. Namun toh kepercayaan karyawan
saja belum cukup untuk meningkatkan citra positif perusahaan. Perusahaan
tetap memerlukan kepercayaan dari pihak luar seperti masyarakat, pemerintah,
pers, dll, dan biasanya pihak luar perlu bukti nyata bahwa perusahaan telah
menjalankan kewajibannya.
Untuk itu perusahaan memerlukan sebuah sistem manajemen yang dapat
membantu perusahaan melaksanakan fungsinya sebagai perusahaan yang baik
dan memperhatikan hak-hak karyawan sebagaimana mestinya sekaligus
membuktikannya kepada pihak luar. Sistem manajemen yang dibutuhkan adalah
yang mampu : Membangun, mengelola, dan melaksanakan kebijakan-kebijakan
pemerintah atau yang terkait mengenai berbagai masalah yang memiliki
pengaruh besar dalam hubungan industrial.
Membuktikan bahwa prosedur, aturan, atau kebijakan yang perusahaan buat
telah sesuai dengan sistem manajemen tersebut. Dengan kata lain sistem ini
dapat dijadikan sebagai alat untuk mengaudit prosedur yang telah dibuat oleh
perusahaan berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan.
Salah satu alternatif sistem manajemen tentang hubungan ketenagakerjaan
tersebut adalah SA 8000, yang mulai banyak diterapkan di perusahaanperusahaan di Indonesia.
Salah satu hak hak pekerja/buruh yang secara normatif diatur dalam UndangUndang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah hak pekerja/buruh
untuk memperoleh upah dan uang pesangon. Tetapi dalam kenyataannya hak
pekerja/buruh atas upah dan pesangon tersebut tidak bisa lagi diakomodir dan
bahkan dilupakan oleh Pihak yang seharusnya wajib menyelesaikannya, yaitu
Kurator yang ditunjuk oleh Pengadilan Niaga untuk menyelesaikan semua
permasalahan yang berhubungan dengan Perusahaan yang terkena pailit
tersebut. Terkait dengan penyelesaian pembayaran upah dan uang pesangon
menurut undang-undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial dan Undang-Undang Kepailitan No. 37 Tahun 2004. Pada
dasarnya pe-manage-an perusahaan dalam mengatur keuangan serta
mempunyai perencanaan yang baik dan menjalankan pula kewajiban
memberikan hak-hak kepada pekerjanya mampu menstabilkan perusahaan dan
menjadikan perusahaan berjalan dengan baik. Dimana semua berjalan dengan
seimbang dan berpengaruh positif terhadap jalannya perusahaaan saat ini dan
kedepannnya.
KESIMPULAN
Pada dasarnya semua perusahan sudah mempunyai pe-manage-an keuangan
dan perencanaannya dengan baik untuk kelancaran perusahaan yang sedang
berjalan. Dan perusahaan harus mempunyai cara-cara yang mampu
menjalankan pe-menage-an itu dengan baik dan benar. Perencanaan
keuanganpun harus dijalankan dengan benar agar mampu menstabilkan
keuangan perusahaan agar tetap dijalur yang aman dan jauh dari pailit.
Sehingga diharapkan perusahaan tetap aman, namun jangan dilupakan juga
dibalik perusahaan yang stabil dan berjalan dengan baik, terdapat pekerjapekerja/karyawan yang baik dan bertanggung jawab. Untuk itu jika sebuah
perusahaan ingin tetap berjalan dengan baik harus seimbang antara pemanagemen-an keuangannya dan memperhatikan pula hak-hak para
pekerja/karyawannya. Sehingga para pekerjapun akan merasa dihargai dan
mampu menjalankan pekerjaannya dengan baik dan bertanggung jawab. Dan
perusahaanpun tidak akan rugi dan berjalan dengan baik dan seimbang.