Disusun oleh :
Kelompok : 8 ( Delapan )
NO
1.
2.
3.
4.
5.
NAMA
NANANG HARIYANTO
FIRMAN WAHYUDI
SARIF AGUS BUDIMAN
FIRDHA YULIANTI
MOHAMMAD KURNIAWAN
NPM
713.5.1.0641
712.5.1.0565
713.5.1.0646
712.5.1.0594P
713.5.10614
Pelaksanaan Praktikum :
Hari / Tanggal : Sabtu / 21 November , 2015
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Mekanika Tanah ini dibuat sebagai prasyarat dalam
mengikuti responsi peraga dan responsi tulis yang akan dilaksanakan dalam
praktikum tahun akademik 2015/2016, Fakultas Teknik - Program Studi Teknik
Sipil - Universitas Wiraraja Sumenep.
Disusun oleh :
Kelompok : 8 ( Delapan )
NO
1.
2.
3.
4.
5.
NAMA
NPM
NANANG HARIYANTO
FIRMAN WAHYUDI
SARIF AGUS BUDIMAN
FIRDHA YULIANTI
MOHAMMAD KURNIAWAN
713.5.1.0641
712.5.1.0565
713.5.1.0646
712.5.1.0594P
713.5.10614
Pembimbing 1
Dosen Pembimbing
H. DARMA DJASULI, MT
CHOLILUL CHAYATI, MT
HALAMAN PENGESAHAN
ii
NAMA
NANANG HARIYANTO
NPM
713.5.1.0641
2.
FIRMAN WAHYUDI
712.5.1.0565
3.
713.5.1.0646
4.
FIRDHA YULIANTI
712.5.1.0594P
5.
MOHAMMAD KURNIAWAN
713.5.10614
Pembimbing 2
Dosen Penguji
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan dan
iii
RahmatNya kepada kami, sehingga laporan resmi ini dapat selesai tepat pada
waktunya sesuai dengan yang diharapkan. Laporan Praktikum Perpetaan
ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui secara praktis mengenai sistem
Perpetaan di Dunia Teknik Sipil.
Dengan telah tersusunnya Laporan Resmi Perpetaan ini, maka kami
selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak H. DARMA DJASULI, MT Selaku Kepala Laboratorium Teknik
Sipil Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiraraja Sumenep.
2. Ibu CHOLILUL CHAYATI, MT selaku Dosen Pembimbing beserta yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan Laporan
Praktikum Mekanika Tanah.
3. Ibu ANITA INTAN NURA DIANA, M.T selaku Dosen Penguji hasil dari
Laporan Praktikum Mekanika Tanah.
4. Bapak / Ibu staf pengajar lainnya
Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun telah berusaha agar laporan ini sempurna, jika terdapat
kesalahan dalam laporan ini kami mohon maaf. Saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat membantu penyusun untuk memperbaiki
untuk kedepannya.
Akhir kata, kami berharap semoga Laporan Resmi Perpetaan ini dapat
bermanfaat dan memberikan ilmu bagi penyusun pada khususnya dan pembaca
pada umumnya
iv
Team Praktikum
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
BAB I
1
A. Maksud dan Tujuan
1
B. Peralatan
1
C. Langkah Kerja
1
D. Perhitungan
2
E. Gambar Konstruksi Alat sondir 2 Ton
3
F. Hasil Praktikum
4
G. Kesimpulan
7
vi
BAB II
8
A. Maksud Dan Tujuan
8
B. Alat dan Bahan
8
C. Langkah Kerja
9
D. Perhitungan
9
E. Hasil Perhitungan
9
F. Kesimpulan
11
vii
D. Perhitungan
15
E. Hasil Praktikum
16
F. Kesimpulan
20
BAB IV SPECIFIC GRAVITY TEST
21
A. Maksud
dan
21
B. Alat
dan
21
C. Langkah
Tujuan
Bahan
Kerja
21
D. Perhitungan
23
E. Teori
Spesific
23
F. Hasil
Grafity
Praktikum
24
G. Kesimpulan
31
BAB V MECHANICAL GRAIN SIZE
32
A. Maksud
dan
32
B. Alat
dan
viii
Tujuan
Bahan
32
C. Langkah
Kerja
33
D. Perhitungan
34
E. Teori
Spesific
34
F. Hasil
Grafity
Praktikum
35
G. Kesimpulan
36
BAB VI HYDROMETER TEST
37
A. Maksud
dan
37
B. Alat
dan
37
C. Langkah
Tujuan
Bahan
Kerja
38
D. Teori
Hydrometer
39
E. Perhitungan
40
F. Hasil
Praktikum
46
G. Kesimpulan
48
BAB VII PERCOBAAN GESER LANGSUNG ( Direct Shear )
49
ix
A. Maksud
dan
49
B. Alat
dan
49
C. Langkah
Tujuan
Bahan
Kerja
50
D. Perhitungan
51
E. Hasil
Praktikum
52
F. Kesimpulan
56
BAB VIII PERCOBAAN BATAS PLASTIS ( Plastic Limit )
57
A. Maksud
dan
57
B. Alat
dan
57
C. Langkah
Tujuan
Bahan
Kerja
58
D. Perhitungan
59
E. Teori
Plastic
59
F. Hasil
Limit
Praktikum
60
G. Kesimpulan
61
BAB IX PERCOBAAN BATAS CAIR ( Liquid Limid )
62
A. Maksud
dan
62
B. Alat
Tujuan
dan
Bahan
62
C. Langkah
Kerja
63
D. Teori
Liquid
Limit
63
E. Hasil
Praktikum
64
F. Kesimpulan
66
BAB X KESIMPULAN DAN SARAN
67
A. KESIMPULAN
67
1. Cone
Penetration
67
2. Water
Content
67
3. Density
Sondir
Test
Test
67
4. Specific
67
5. Mechanical
xi
Gravity
Test
Grain
Size
68
6. Hydrometer
68
7. Percobaan
Test
Geser
Langsung
Direct
Shear
68
8. Plastic
Limit
69
9. Liquid
Limit
69
B. SARAN
69
DAFTAR PUSTAKA
xii
BAB I
CONE PENETRATION TEST ( SONDIR )
B. Peralatan
1. Mesin sondir ringan (2.5 ton) atau mesin sondir berat (10 ton).
2. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan
panjang masing-masing 1 meter.
3. Manometer masing-masing 2 (dua) buah dengan kapasitas 0-50 kg/cm2
dan 0 - 250 kg/cm2 untuk sondir ringan.
4. Konus dan bikonus.
5. Dua buah angker dengan perlengkapan (angker spiral).
6. Kunci-kunci pipa, alat-alat pembersih, oli, minyak hidroulik.
C. Langkah Kerja
1. Pasang 2 buah angker mesin sondir pada kedua sisi titik sondir hingga
kedalaman yang cukup.
2. Letakkan mesin sondir diantara 2 buah angker dan kemudian pasangkan
3.
4.
5.
6.
dibaca
sebagai
perlawanan
penetrasi
konus
(PK).
D. Perhitungan
Pekerjaan sondir ringan diberhentikan pada keadaan sebagai berikut:
1. Untuk sondir ringan pada waktu tekanan manometer tiga kali berturutturut melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 30 meter.
2. Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut
melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 50 meter.
Perhitungan Hambatan Lekat:
HL = (JP - PK) x A/B
.................................................Persamaan 1
Keterangan :
A = Tahap pembacaan = 20 cm
B = Faktor alat atau luas jaket/luas torak Perhitunsan Jumlah Hambatan
Lekat:
Perhitungan Jumlah Hambatan Lekat:
JHL = X10 x HL
.............................................................Persamaan 2
Keterangan
I = Kedalaman Yang Dicapai Konus.
F. Hasil Praktikum
Tabel 1.a Data Perhitungan Praktikum Sondir
H
m
0
0,2
0,4
QC
Kg/cm2
0
5
5
JP
Kg/cm2
0
10
10
PQ
Kg/cm2
0
5
5
HP
Kg/cm2
0
10
10
J.H.P
Kg/cm
0
10
20
HS
Kg/cm2
0
0,5
0,5
FR
%
0
10,00
10,00
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
3,2
3,4
3,6
3,8
4
4,2
4,4
4,6
4,8
5
5,2
5,4
5,6
5,8
6
6,2
6,4
6,6
6,8
7
7,2
7,4
5
10
10
10
30
30
45
30
30
30
20
15
15
15
15
15
25
35
35
30
30
20
30
30
30
30
100
120
150
150
175
175
180
185
200
10
20
25
30
40
40
50
40
40
35
30
25
20
20
20
25
30
50
5
35
35
30
40
40
35
35
130
140
170
175
180
185
185
190
220
: Kedalaman (m)
Qc
5
10
10
20
15
30
20
40
10
20
10
20
5
10
10
20
10
20
5
10
10
20
10
20
5
10
5
10
5
10
10
20
5
10
15
30
-30
-60
5
10
5
10
10
20
10
20
10
20
5
10
5
10
30
60
20
40
20
40
25
50
5
10
10
20
5
10
5
10
20
40
DEPT. 7,40 m
30
50
80
120
140
160
170
190
210
220
240
260
270
280
290
310
320
350
290
300
310
330
350
370
380
390
450
490
530
580
590
610
620
630
670
0,5
1
1,5
2
1
1
0,5
1
1
0,5
1
1
0,5
0,5
0,5
1
0,5
1,5
-3
0,5
0,5
1
1
1
0,5
0,5
3
2
2
2,5
0,5
1
0,5
0,5
2
10,00
10,00
15,00
20,00
3,33
3,33
1,11
3,33
3,33
1,67
5,00
6,67
3,33
3,33
3,33
6,67
2,00
4,29
-8,57
1,67
1,67
5,00
3,33
3,33
1,67
1,67
3,00
1,67
1,33
1,67
0,29
0,57
0,28
0,27
1,00
JP
PQ
HP
JHP
HS
Fr
: Rasio Gesekan %
Contoh Perhitungan :
Diketahui :
Kedalam
= 0.2
Penetrasi
= 5 kg/cm2
Jumlah
= 10 kg/cm2
Ditanyakan
a. Perlawanan (Pq)
b. Hambatan Pelekat (Hp)
c. Hambatan Setempat (Hs)
d. Faktor Rasio (FR).
Penyelesaian :
a. Perlawanan (Pq)
= Jp - Qc
= 10 - 5
= 5 kg/cm2
A
b. Hambatan Pelekat
= Pq x
= 5 x
20
10
= 10 kg/cm2
Pq
c. Hambatan Setempat
=
=
d. FR
10
10 kg/cm2
Hs
x100%
Qc
=
0 .5
x100%
= 5
=
10 %
E. Kesimpulan
Dari pemeriksaan dilapangan dengan menggunakan sondir ringan didapat
bahwa pada kedalaman 7,4 m, jumlah perlawanan yang diberikan oleh lapisan
tanah yang terbaca pada manometer adalah 220 kg/cm2 .
BAB II
WATER CONTENT TEST
C. Langkah Kerja
1. Sampel tanah ditempatkan pada cawan yang bersih yang telah diketahui
7
D. Perhitungan
Kadar air yang dapat dihitung sebagai berikut:
W2
W3
W1
Wa (Berat air)
= W2 W3 (gram)
...........................Persamaan 6
E. Hasil Praktikum
Tabel 2.a Data Perhitungan Praktikum Water Content Test
NO CAWAN
W1
W2
W3
Wa
Wt
KADAR AIR (w)
RATA-RATA KADAR
7
AIR
Sumber : Perhitungan ( 2016 )
1
2
3
4
5
6
Contoh Perhitungan :
Diketahui
SATUAN
RUMUS
(gram)
(gram)
(gram)
(gram)
(gram)
%
(W2-W3)
(W3-W1)
(Wa/Wt)
4,3
28,8
22,7
6,1
18,4
33,15
4,2
22
17,1
4,9
12,9
37,98
4,2
26
20,8
5,2
16,6
31,33
(w1+w2+w3)/3
34,15
a. Berat air
b. Berat tanah kering
c. Kadar air
= ( W2 - W3 )
= 28.8 - 22.7
= 6.1gram
= W3 - W1
= 22,7 4,3
= 18,4 gram
c. Kadar Air
Berat Air
x100%
Berat
Tanah
Kering
=
=
6,1
x100%
18,4
= 33,15%
d.
10
= 34,15 %
F. Kesimpulan
Semakin rendah kadar air tanah, maka semakin besar berat isi kering
maksimumnya. Sesuai dengan percobaan yang dilakukan, kadar air rata - rata
yang diperoleh sebesar 34,15 % .
BAB III
DENSITY TEST (Drive Cylinder Method)
A. Maksud dan Tujuan
Untuk menentukan Density tanah di lapangan dengan cara Drive Cylinder
untuk tanah yang relatif Undisturbed dengan cara memasukkan Cylinder baja tipis
ke dalam tanah melalui Driving Head khusus.
1. Untuk test di permukaan tanah (kedalaman yang dangkal), kurang dari 1
meter
2. Untuk test yang kedalamannya lebih besar
Metode ini tidak dimaksudkan untuk sampel-sample tanah yang sangat keras,
yang tidak dapat ditusuk dengan Cylinder baja dan tidak untuk tanah-tanah yang
memiliki tingkat plastisitas rendah yang tidak bisa diambil dengan Cylinder.
Metode ini dilakukan di lapangan pada lubang-lubang bor atau test pit
(galian) pada kedalaman-kedalaman tertentu yang diinginkan. ( Sumber : Buku
Pedoman Praktikum Mekanika Tanah 2015 )
B. Alat
11
12
C. Langkah Kerja
1. Timbang dan ukur volume Cylinder
Sebelum test dimulai, tentukan dulu berat masing-masing Cylinder sampai
ketelitian 1 gram, dan volume Cylinder dengan ketelitian 0,01 inchi
(0,254).
2. Untuk kedalaman test kurang dari 1 meter
13
a. Bersihkan semua partikel yang melekat pada tanah yang akan ditest
b. Buat lubang bor atau galian dengan skop pada tanah yang akan
dijadikan sampel
c. Ukur kedalaman permukaan tanah yang akan dites
d. Cylinder ditekan dengan menginjak Drop Hummer
e. Buka gali Cylinder dengan sekop
f. Bersihkan kotoran yang melekat pada sampel, usahakan tanah tidak
mengalami guncangan atau hal-hal lain yang mengakibatkan kondisi
tanah menjadi terganggu
g. Timbang sampel dan Cylinder, keluarkan sampel dari dalam Cylinder,
ambil 100 gram dari tengah-tengah sampel untuk tes kadar air
3. Untuk pengambilan sampel pada kedalaman lebih dari 1 meter
a. Buat lubang bor sampai pada lapisan yang akan dites
b. Bersihkan dasar lubang bor dari material yang jatuh dari mata bor
dengan alat pembersih
c. Sambungan Cylinder dengan Drive Head masukkan Cylinder ke dalam
lubang bor, tumbukkan Hummer pada Cylinder melalui Drive Head
d. Hati-hati menumbuk agar tanah tidak tertekan
e. Sampel dipisahkan dari dasarnya dengan menggerakkan Rod dan
Cylinder
f. Buka Drive Head, gali Cylinder dengan sekop
g. Bersihkan kotoran yang melekat pada sampel, usahakan tanah tidak
mengalami guncangan atau hal-hal lain yang mengakibatkan kondisi
14
D. Perhitungan
Perhitungan Kadar Air Tanah :
..............................................Persamaan 9
Keterangan :
W1 = Berat Container + tanah basah
W3 = Berat Container
W2 = Berat Container + tanah kering
W = Kadar air
................Persamaan 10
.......................Persamaan 11
Keterangan :
m = Berat isi tanah basah
d = Berat isi tanah kering
15
E. Hasil Praktikum
Tabel 2.a Data Perhitungan Density Test
DENSITY TEST (BERAT ISI TANAH) ASTM D 2973
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KETERANGAN
Tinggi Ring
Diameter Ring (Tabung)
Berat Ring
Berat Ring + Tanah Basah
Berat Tanah Basah (2) - (1)
Volume Tanah (V.Ring)
Berat Isi Tanah (3) / (4)
Berat Ring + Tanah Kering
Berat Tanah Kering (6) - (1)
Berat Air (3) - (7)
Kadar Air (8) / (7) * 100%
d (7) / (4)
Spesific Gravity (Gs)
Volume Tanah Kering (7)/(Gs)
Isi Pori (4) - (12)
14
15
Porositas (13)/(4) * 100%
Sumber : Perhitungan ( 2016 )
SATUAN
cm
cm
gr
gr
gr
Cm3
gr/cm3
gr
gr
gr
%
gr/cm3
1
2,6
2,2
18,2
35,1
16,9
9,88
1,71
33,59
15,39
1,51
9,81
1,56
5,60
4,28
2
2,5
2,2
18
35,16
17,16
9,50
1,81
31,47
13,47
3,69
27,39
1,42
2,75
4,90
4,60
35,26
80,21
43,35
48,43
3
2,5
2,2
18
34,7
16,7
9,50
1,76
35,77
17,77
-1,07
-6,02
1,87
6,46
3,04
35,24
31,97
16
Contoh Perhitungan
Diketahui
Tinggi Ring
= 2,6 cm
Diameter Ring
= 2,2 cm
Berat Ring
= 18,2 gram
= 35.1 gram
= 33.59 gram
= 2.75 gram
Ditanya
a. Berat tanah
b. Berat Air
c. Berat Isi tanah
d. Kadar Air
e. Berat Tanah kering
f. Volume tanah (V.Ring)
g. Angka Pori
h.
Penyelesaian :
a. Berat Tanah
17
Berat tanah
Volume
tanah
=
16.9
= 9.88
= 1.71 gram/cm3
c. Volume Tanah
= . . d2 . t
= . 3,14 . (2,2)2 . 2,6
= 9,88 cm3
e. Berat Air
f. Kadar Air
Berat Air
x100%
Berat
Tanah Kering
=
1.51
x100%
= 15.39
= 9.81 %
g. d
= 1.56 gram/cm3
h. V.Tanah Kering
18
15.39
= 2.75
= 5.60 cm3
i. Isi Pori
j. Derajat Kejenuhan
Berat Air
x100%
= Isi Pori
1.51
x100%
= 4.28
= 35.28%
k. Porositas
Isi Pori
x100%
= Volume tanah
4.28
x100%
= 9.88
= 43.32%
l. Angka Pori
Porositas
1
Porositas
=
0.433
= 1 - 0.433
= 0.764 %
F. Kesimpulan
19
Pada Percobaan volume basah dan volume kering dapat diketahui keadaan
tanah dan macam tanah dari sampel tanah yang telah diambil. Dari percobaan
tersebut diperoleh hasil rata - rata derajat kejenuhan 26,75%, angka pori
0,764, korositas 43,32%, kadar air 9,81%, dan d 1,56 gr/cm3.
BAB IV
SPECIFIC GRAVITY TEST
A. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan Specific Grafity yang
mempunyai butiran lewat saringan No. 4 dengan menggunakan picnometer.
Spesific Grafity adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air
suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. ( Sumber : Buku Pedoman
Praktikum Mekanika Tanah 2015 )
C. Langkah Kerja
1. Benda Uii Yang Dipersiapkan :
a. Tanah yang tertahan saringan no, 80, no. 100, dan no. 200.
b. Benda uji dalam keadaan kering oven dan diambil 20 gram untuk botol
20
21
22
D. Perhitungan
Perhitungan Specific Grafity Tanah :
.................................................Persamaan 12
Keterangan :
SG
= Specific Grafity
Ws
W1
W2
..............................................................................Persamaan 13
Keterangan :
SG
= Specific Grafity
F. Hasil Praktikum
Tabel 4.a Kalibrasi Labu Ukur 1
NO. PEMERIKSAAN
TEMPERATUR
BERAT LABU UKUR + AIR
1
60
139,9
2
48
140,1
3
43
140,9
4
39
141
5
36
141,2
6
33
141,3
7
32
141,3
8
32
141,5
9
31
141,7
10
30
141,7
37
KETERANGAN
SATUAN
PRAKTIKUM
Gram
40,74
PRAKTIKUM
Gram
20
PRAKTIKUM
Gram
152,71
152,56
153,06
152,67
153,58
153,48
153,61
153,73
153,75
153,83
SUHU
PRAKTIKUM
( C)
60,5
64
55
49,5
46
43
39
36
35
30
(-0.0622X)+(143.45)
Gram
139,69
139,47
140,03
140,37
140,59
140,78
141,02
141,21
141,27
141,58
2,87
2,89
2,87
2,60
2,85
2,74
2,70
2,67
2,66
2,58
GS=WS/(W2+Ws-W1)
SG RATA-RATA
2,74
29
NO. PEMERIKSAAN
TEMPERATUR
BERAT LABU UKUR + AIR
1
61,5
148,1
2
51
148,9
3
45
149,1
4
43
149,2
5
38
149,4
6
34
149,6
7
33
149,6
8
32
149,7
9
31
149,7
10
30
149,8
29
KETERANGAN
SATUAN
PRAKTIKUM
Gram
40,74
PRAKTIKUM
Gram
20
PRAKTIKUM
Gram
160,93
161,09
161,34
161,73
161,87
162,14
161,99
162,3
162,39
162,47
SUHU
PRAKTIKUM
( C)
66
63,5
58
49
45
40
37
34
32
30
(-0.0622X)+(143.45)
Gram
148,01
148,14
148,41
148,86
149,06
149,31
149,46
149,61
149,71
149,81
2,82
2,84
2,83
2,81
2,78
2,79
2,68
2,74
2,73
2,73
GS=WS/(W2+Ws-W1)
2,77
SG RATA-RATA
10
29
TEMPERATUR
BERAT LABU UKUR + AIR
61,5
136,3
51
137,2
46
137,3
40
137,8
36
138
34
138,1
33
138,2
32
138,2
31
138,3
30
138,3
29
LABU UKUR
BERAT LABU UKUR
BERAT TANAH KERING (Ws)
BERAT LABU UKUR + AIR + TANAH
(W1)
SUHU
BERAT LABU UKUR + AIR (W2)
SPESIFIC GRAFITY (SG)
KETERANGAN
PRAKTIKUM
PRAKTIKUM
SATUAN
Gram
Gram
PRAKTIKUM
Gram
148,95
149,72
150,34
150,66
150,55
150,67
150,81
150,85
150,87
150,93
PRAKTIKUM
( C)
69
58
44,5
38
35,5
34
33
32,5
31
30
(-0.0622X)+(143.45)
Gram
135,98
136,67
137,51
137,92
138,07
138,17
138,23
138,26
138,35
138,42
2,85
2,88
2,79
2,76
2,66
2,67
2,70
2,70
2,67
2,67
GS=WS/(W2+Ws-W1)
1
40,74
20
SG RATA-RATA
2,74
SG RATA-RATA 3 SPECIFIC
2,75
29
Contoh Perhitungan :
Diketahui
= 60.50 C
= 20 gram
= 152.71 gram
= 139.69 gram
WS
W 2 Ws W 1
20
139.69 20 152.71
29
37
= 2.87
Gs1 Gs 2 Gs3
3
2.75
30
G.
Kesimpulan
Specifity Gravity Test
Tabel Nilai Berat Jenis Berbagai Jenis Tanah
Tabel Nilai Berat Jenis
Kerikil
2,65 - 2,68
Pasir
2,65 - 2,68
2,62 - 2,68
2,68 - 2,75
Lempug Organik
2,58 - 2,65
Humus
1,37
Gambut
1,25 - 1,8
Dari pemeriksaan berat jenis tanah diperoleh hasil dengan rata - rata 2,75.
Dari tabel berat jenis dan jenis tanah didapatkan jenis tanah yaitu lempung tak
organik.
BAB V
MECHANICAL GRAIN SIZE
31
A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir {gradasi)
agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan. ( Sumber : Buku
Pedoman Praktikum Mekanika Tanah 2015 )
32
C. Langkah Kerja
1. Benda uji yang berupa campuran butiran tanah kasar dan halus
dimasukkan dalam oven dengan suhu tertentu
2. Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu (110 5)C
sampai berat tetap
3. Saringan disusun dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan
paling atas
4. Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan di atas masing masing saringan terhadap berat total benda uji.
D. Perhitungan
33
% Komulatif Tertahan =
x 100%
Persamaan 14
% Komulatif Lolos Saringan =
Persamaan 15
34
SARINGAN
NO.
DIAMETER
4
10
20
40
50
80
100
200
4,75
2
0,84
0,42
0,3
0,18
0,15
0,075
PAN
TOTAL
TERTAHAN
SARINGAN
JUMLAH
TERTAHAN
KOMULATIF
TERTAHAN
KOMULATIF
LOLOS SARINGAN
0
2,4
28,5
75
49,4
73,5
34,2
117,9
115,7
496,6
0
0,48
5,74
15,10
9,95
14,80
6,89
23,74
23,30
100,00
0
0,48
6,22
21,33
31,27
46,07
52,96
76,70
100,00
100,00
99,52
93,78
78,67
68,73
53,93
47,04
23,30
0,00
Contoh Perhitungan :
Diketahui
= 2.4 gram
= 496.6 gram
Ditanya :
a. % Tertahan
b. Lolos Saringan
Penyelesaian :
a. %Tertahan
b. Lolos Saringan
35
= 100% - 0.48%
= 99.52 %
G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan analisa saringan, dapat disimpulkan bahwa tanah
tertahan saringan no 200 sebesar 76,70% dan tertahan saringan no 4 sebesar
0% , maka dapat dinyatakan tanah tersebut golongan Sc yaitu pasir
berlempung.
BAB VI
HYDROMETER TEST
A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui pembagian butir ( gradasi )
agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan metode Hydrometer.
36
37
37
C. Langkah Kerja
1. Sampel tanah ditumbuk, kemudian diayak hingga lolos saringan no.200,
sampel yang lolos saringan n0.200 diambil sebanyak 50 gram, kemudian
dicampur dengan 100 ml larutan naoh 10% kemudian didiamkan 24 jam.
2. Setelah direndam selama 24 jam, campuran ditambah larutan, H2O3 3%
kemudian dimixer selama 15 menit.
3. Sambil menunggu larutan dimixer, dilakukan koreksi pembacaan
hydrometer , yaitu koreksi menicus dan Zero correction ,dengan cara :
a. Isi tabung gelas dengan air suling sebanyak 1000ml
b. Masukkan hydrometer dalam tabung gelas tersebut lalu dilakukan
pembacaan pada ujung permukaan air yang menempel pada permukaan
hydrometer.
c. Pembacaan tersebut dinamakan Zero correction, dengan ketentuan bila
diatas angka 0 (nol) berharga negatif dan bila dibawah angka 0 (nol)
38
berharga positif.
d. Koreksi meniscus diperoleh dengan pembacaan permukaan air yang
medatar dikurangi zero correction.
4. Setelah di mixer larutan dicampur air sampai 1000ml dan masukkan
dalam tabung gelas.
5. Tutup rapat-rapat mulut tabung dengan telapak tangan dan kocoklah
dengan mendatar sampai tercampur.
6. Setelah dikocok letakkan tabung gelas di tempat yang datar kemudian
masukkan hydrometer.
7. Biarkan hydrometer terapung bebas dan tekanlah stopwacth .
8. Catatlah angka skala pada hydrometer pada rentang waktu , 1 dan 2
menit dan ukur suhunya.
9. Sesudah pembacaan dimenit kedua , angkat hydrometer dan cuci dengan
menggunakan air kemudian kocok kembali larutan dalam tabung.
10. Masukkan kembali hydrometer dengan hati-hati kedalam tabung dan
lakukan pembacaan pada saat 15,30,60,120 dan 1440 menit.
D. Teori Hydrometer
Analisa hydrometer di dasarkan pada prinsip sedimentasi (pengendapan)
butir-butir tanah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air , partikelpartikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung
pada bentuk , ukuran, dan beratnya.
Didalam laboratorium , pengujian hydrometer dilakukan dalam silinder
pengendap yang terbuat dari gelas dan memakai 50gr contoh tanah yang kering
39
oven dan lolos ayakan 200 .kemudian dicampur dengan larutan pendispersi
(pengendap) sesuai dengan kepekatan yang ada.
E. Perhitungan
1. Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti dalam cara
pemeriksaan analisa jaringan agregat halus dan kasar.
2. Dari pembacaan Rh tentukan daimeter dengan menggunakan nomogram
terlampir. Untuk ini nilai pembacaan Th harus dituliskan di samping skala
Rh pada nomogram terlampir.
3. Hitung diameter prosen dari berat butiran yang lebih kecil dari diamerter
(D) dari rumus rumus berikut :
a. Untuk hidrometer pembacaan 5-10 gram/liter.
.............................................Persamaan 16
b. Untuk hidrometer dengan pembacaan berat jenis 0,995 1,038
.......................................Persamaan 17
Dimana :
K = Koreksi suhu
A = Faktor kalibrasi
Dimana :
40
Rc
Ra
Zc
Ct
..............................Persamaa
2.
n 20
Dimana :
Rc
Ws
3. R
= Ra + 1
..........................................................Persamaan 21
Dimana :
R
Ra
41
...............................................................
4.
.Persamaan 22
Dimana :
L
= waktu pengamatan
..................................................Persa
5.
maan 21
Dimana :
D
= diameter butiran.
= waktu pengamatan.
Tabel 5.a Koreksi (a) terhadap berat jenis (Gs ).
Berat jenis
Faktor
tanah
koreksi
(Gs)
(a)
2.85
0.96
2.8
0.97
2.75
0.98
2.7
0.99
2.65
1.01
2.6
1.01
2.55
1.02
2.5
1.04
Sumber : Buku Pedoman Praktikum Mekanika Tanah 2015
42
43
C
2.50
2.55
2.60
2.65
2.70
16
0.0151 0.0148 0.0146 0.0144 0.0141
17
0.0149 0.0146 0.0144 0.0142 0.0140
18
0.0148 0.0144 0.0142 0.0140 0.0138
19
0.0145 0.0143 0.0140 0.0138 0.1360
20
0.0143 0.0141 0.0139 0.0137 0.0134
21
0.0141 0.0139 0.0137 0.0135 0.0133
22
0.0140 0.0137 0.0135 0.0133 0.0131
23
0.0138 0.0136 0.0134 0.1320 0.0130
24
0.0137 0.0134 0.0132 0.0130 0.0128
25
0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127
26
0.0133 0.0131 0.0129 0.0127 0.0125
27
0.0132 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124
28
0.0130 0.0128 0.0126 0.0124 0.0123
29
0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0121
30
0.0128 0.0126 0.0124 0.0122 0.0120
Sumber : Buku Pedoman Praktikum Mekanika Tanah 2015
2.75
0.0139
0.0138
0.0136
0.0134
0.1330
0.1310
0.0129
0.0128
0.0126
0.0125
0.0124
0.0122
0.0121
0.0120
0.118
2.80
0.0137
0.0136
0.0134
0.0132
0.0132
0.0129
0.0128
0.0126
0.0125
0.0123
0.0122
0.0120
0.0119
0.0118
0.017
2.85
0.0138
0.0134
0.0132
0.0131
0.0129
0.0127
0.0126
0.0124
0.0123
0.0122
0.0120
0.0119
0.0117
0.0116
0.0115
44
Bacaan
Hydrometer
Terkoreksi
Oleh Menikus
(R)
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
Effective
Depth
(L)
9.4
9.2
9.1
8.9
8.8
8.6
8.4
8.3
8.1
7.9
7.8
7.4
7.3
7.1
7.0
6.8
6.6
6.5
45
F. Hasil Praktikum
T
(menit)
C
(C )
Rh
Rc
0
0,5
1
2
15
30
60
120
1440
26
26
26
26
26
26
26
26
26
0
1,024
1,023
1,023
1,019
1,011
1,003
1,002
1,001
0,002
1,026
1,025
1,025
1,021
1,013
1,005
1,004
1,003
Poros
Lolos
(%)
0,004
2,011
2,009
2,009
2,001
1,985
1,970
1,968
1,966
Zc
= 0
Ct
= 0.5 menit
Suhu
= 260 0C
Gs
= 2.75
B.kering
= 50 gram
R (Rh+0.001)
V
= L/t
Nilai K
0,001
1,025
1,024
1,024
1,02
1,012
1,004
1,003
1,002
16,3
10
10,2
10,2
11,3
13,4
15,5
15,8
16,3
0
20
10,2
5,1
0,75
0,45
0,26
0,13
0,01
0
0,0124
0,0124
0,0124
0,0124
0,0124
0,0124
0,0124
0,0124
0
0,055
0,040
0,028
0,011
0,008
0,006
0,004
0,001
Por
ko
Lo
0,0
46,
46,
46,
46,
46,
45,
45,
45,
46
Ditanya
= Rh - Zc + Ct
= 1.024 - 0 + 0.002
= 1.026
b. Presentase Lolos
Rc x a
x 100%
Ws
=
1.026 x0.98
x100%
50
=
= 2.011 %
= Rh + 0.001
= 1.024 + 0.001
= 1.025
e. Diameter Butiran
L
t xk
10
0.5 x 0.0124
= 0.055 mm
47
f. % komulatif Lolos
G. Kesimpulan
Dari hasil diambil contoh tanah untuk D = 0,055 mengendap dalam waktu
0,5 menit, sedangkan untuk D = 0,001 mengendap dalam waktu 24 jam. Hal
ini membuktikan bahwa butiran tanah yang besar akan mengendap lebih
cepat.
BAB VII
PERCOBAAN GESER LANGSUNG ( DIRECT SHEAR )
A. Tujan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan parameter kuat geser tanah
kohesi ( c ) dan sudut geser tanah ( ). Percobaan ini dilakukan pada tanah
dengan fraksi tanah berbutir kasarnya lebih besar. ( Sumber : Buku Pedoman
Praktikum Mekanika Tanah 2015 )
37
49
50
D. Perhitungan
Perhitungan Tengangan Geser Maksimum :
= tegangan geser maksimum (kg/cm2)
P = gaya geser (kg)
A = luas bidang geser benda uji (cm2)
.....................................................................
.Persamaan 22
Dimana :
G = Beban normal yang dibutuhkan
= Tengangan lapangan
A = Luas contoh tanah / benda uji
51
....................................
.Persamaan 23
E. Hasil Praktikum
Tabel 5. e Data Direct Shear
52
NORMAL
FORCE
NORMAL
STRESS
P1 = 0.4 KG
P2 = 0.8 KG
P3 = 1.2 KG
0,2
0,4
0,6
DIAL
READING
SHEAR
FORCE
SHEAR
STRESS
DIAL
READING
SHEAR
FORCE
SHEAR
STRESS
DIAL
READING
SHEAR
FORCE
SHEAR
STRESS
25
21,5
7,568
0,2677
35
12,32
0,4357
35
12,32
0,4357
50
30
10,56
0,3735
40
14,08
0,498
41
14,432
0,5104
75
35
12,32
0,4357
44,5
15,64
0,554
47
16,544
0,5851
100
38
13,376
0,4731
46,5
16,368
0,5789
50,5
17,776
0,6287
Sumber :
125
40
14,08
0,498
49
17,248
0,61
54,5
19,184
0,6785
Perhitungan
150
44
15,488
0,5478
52
18,304
0,6474
58
20,416
0,7221
2016
175
45
15,84
0,5602
54
19,008
0,6723
61
21,472
0,7594
200
46
16,192
0,5727
55
19,36
0,6847
64
22,528
0,7968
250
46,5
16,368
0,5789
56
19,712
0,6972
66
23,232
0,8217
300
47
16,544
0,5851
56,5
19,888
0,7034
67
23,584
0,8341
350
48
16,896
0,5976
57
20,064
0,7096
69
24,288
0,859
400
48,5
17,072
0,6038
57
20,064
0,7096
70
24,64
0,8715
450
49
17,248
0,61
57
20,064
0,7096
71
24,992
0,8839
500
49
17,248
0,61
72
25,344
0,8964
550
49
17,248
0,61
73
25,696
0,9088
600
73
25,696
0,9088
650
73
25,696
0,9088
700
53
STRAIN
54
Faktor kalibrasi
= 0.35 kg/dv
Diameter (D)
= 6 cm
Penyelesaian :
a. Luas Ring (A)
= 0.25 x x D2
= 0.25 x 3.14 x 62
= 28.274 cm2
b. Tegangan Normal
0.4 x 14.14
= 28.274
= 0.2 kg/cm2
55
0.8 x 14.14
= 28.274
= 0.4 kg/cm2
1.2 x 14.14
= 28.274
= 0.6 kg/cm2
c. Gaya Geser
= 21.5 x 0.35
= 7.568 kg/cm2
(Y 1 Y 2)
(X1 - X2)
(0.593 0.743)
(0.2 - 0.4)
- 0.15
- 0.2
= 0.75
Maka :
56
a.
= sin-1 (tan )
= sin-1 (0.75)
= 48.60
b.
C = cos
=
0.2
cos 48.60
0.2
0.66
= 0.303
F. Kesimpulan
Dari percobaan didapat kohesi tanah ( C ) sampel sebesar 0,303 kg/cm 2
dan sudut geser sebesar 28,600. Ini berarti 0.444 kg/cm2 sehingga tanah
tersebut jika mendapatkan gaya luar hanya mampu bergeser sebesar 36,870.
BAB VIII
PERCOBAAN BATAS PLASTIS ( PLASTIC LIMIT )
A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetukan kadar air suatu tanah pada
keadaan batas plastis. ( Sumber : Buku Pedoman Praktikum Mekanika Tanah 2015
)
57
58
C. Langkah Kerja
1. Letakkan 100 gram benda uji yang sudah dipersiapkan di dalam sebuah
wadah .
2. Aduklah benda uji tersebut sambil menambahkan air sedikit demi sedikit
sampai kadar air merata.
3. Setelah contoh menjadi campuran yang rata, buat bola-bola tanah dari
benda uji itu seberat 8 gram, kemudian bola-bola tanah itu di giling-giling
di atas plat kaca. Penggilingan dilakukan dengan telapak tangan sampai
membentuk batang dengan diameter + 3mm.
4. Jika pada saat penggilingan ternyata sebelum benda uji mencapai diameter
+ 3mm sudah retak, maka benda uji di satukan kembali, kemudian
ditambahkan sedikit demi sedikit air diaduk sampain merata. Setelah itu,
buat bola-bola lagi dan lakukan kembali penggilingan hingga diameter
mencapai + 3mm.
5. Jika ternyata penggilingan bola-bola itu bisa mencapai diameter + 3mm
tanpa menujukkan retakan-retakan, maka contoh tanah perlu dibiarkan
beberap menit di udara agar kadar airnya berkurang sedikit.
59
D. Perhitungan
Menentukan kadar air rata-rata (WC) sebagai harga batas plastis :
Kadar air pada batas plastis ( plastic limit water content ):
Berat air = (berat cawan + tanah basah) (berat cawan + tanah kering)
Berat tanah kering
F. Hasil Praktikum
Tabel 8.a Data Plastic Limit
BATAS PLASTIS (PL)
NOMOR CAWAN
60
5,7
13
10,7
2,3
5
46.000
6,1
13,3
11,3
2
5,2
38.462
4
10,9
9,1
5,1
5,1
Contoh Perhitungan :
Diketahui
Berat Cawan
= 5.7 gram
Berat Air
61
= 5 gram
Kadar Air
c.
Berat Air
x100%
Berat
Tanah Kering
=
2.3
x100%
= 5
= 46 %
G. Kesimpulan
Jika belum mencapai 3,2 mm tanah sudah retak maka tanah tersebut perlu
ditambah air sedangkan jika sudah mencapai 3,2 mm tanah tidak mengalami
keretakan maka tanah tersebut perlu di angin - anginkan agar sedikit lebih
kering. Dari tiga percobaan, diperoleh kadar air rata - rata yaitu 39,919%.
BAB IX
PERCOBAAN BATAS CAIR ( LIQUID LIMIT )
A. Tujuan percobaan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menetukan kadar air suatu tanah pada
keadaan batas cair. Batas cair adalah kadar air batas dimana suatu tanah berubah
dari keadaan cair menjadi keadaan plastis. (Sumber : Buku Pedoman Praktikum
Mekanika Tanah 2015 )
62
63
C. Langkah Kerja
1. Aduk benda uji sebanyak 100ml dengan menggunakan spatula , dan
tambahkan air sambil hingga tanah menjadi homogen.
2. Setelah merata, letakkan sebagian benda uji diatas mangkuk batas cair,
dan ratakan permukaan hingga bagian paling tebal sekitar 1cm.
3. Buat alur dengan membagi 2 tanah sample tersebut dengan Grooving
Tools.
4. Putar tuas alat dengan kecepatan jatuhan mangkuk 2 putaran perdetik
5. Lakukan putaran terus hingga belahan sample bersinggungan sepanjang
1.25 cm dan catat jumlah ketukannya.
6. Ulangi pekerjaan c dan e beberapa kali hingga didapat jumlah ketukan
yang sama.
7. Kembalikan lagi sampel uji, dan buat adonan baru dengan merubah kadar
airnya hingga dapat perbedaan jumlah sebesar 8 sampai 10 pukulan.
(Flow Curve).
64
Kadar air yang bersesuaian dengan N = 25, yang ditentukan dari aliran adalah
batas cair tanah yang bersangkutan . sedangkan kemiringan garis aliran (Flow
Line) didefinisikan sebagai indeks aliran.
E. Hasil Praktikum
Tabel 9.a Data Liquid Limit
BATAS CAIR (LL)
BANYAKNYA PUKULAN
NOMOR CAWAN
Berat Cawan (Gram)
Berat Cawan + Tanah Basah (Gram)
Berat Cawan + Tanah Kering (Gram)
Berat Air (Gram)
Berat Tanah Kering (Gram)
Kadar Air (%)
RATA-RATA KADAR AIR
Sumber : Perhitungan 2016
SATUAN
Gram
Gram
Gram
Gram
Gram
%
%
22
26
29
33
1
2
3
4
5,7
4,4
5,7
5,9
14,4
13,9
13,8
13
11,1
10,6
11,3
11
3,3
3,3
2,5
2
5,4
6,2
5,6
5,1
61,111 53,226 44,643 39,216
49,549
65
Contoh Perhitungan :
Diketahui
Banyak Pukulan
= 22 X
Berat Cawan
= 5.7 gram
= 14.4 gram
a.
Berat Air
b.
c.
Kadar Air
Penyelesaian :
a. Berat Air
Kering )
= 14.4 11.1
= 3.3 gram
b. Berat Tanah Kering
c. Kadar Air
Berat Air
x100%
Berat
Tanah Kering
=
3.3
x100%
= 5.4
= 61.11 %
F. Kesimpulan
66
BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Cone Penetration Test ( Sondir )
Dari pemeriksaan dilapangan dengan menggunakan sondir ringan didapat
bahwa pada kedalaman 7,4 m, jumlah perlawanan yang diberikan oleh lapisan
tanah yang terbaca pada manometer adalah 220 kg/cm2 .
3. Density Test
Pada Percobaan volume basah dan volume kering dapat diketahui keadaan
tanah dan macam tanah dari sampel tanah yang telah diambil. Dari percobaan
tersebut diperoleh hasil rata - rata derajat kejenuhan 26,75%, angka pori
0,764, korositas 43,32%, kadar air 9,81%, dan d 1,56 gr/cm3.
Kerikil
2,65 - 2,68
Pasir
2,65 - 2,68
2,62 - 2,68
67
68
2,68 - 2,75
Lempug Organik
2,58 - 2,65
Humus
1,37
Gambut
1,25 - 1,8
Dari pemeriksaan berat jenis tanah diperoleh hasil dengan rata - rata 2,75.
Dari tabel berat jenis dan jenis tanah didapatkan jenis tanah yaitu lembpung
tak organik.
6. Hydrometer Test
Dari hasil diambil contoh tanah untuk D = 0,055 mengendap dalam waktu
0,5 menit, sedangkan untuk D = 0,001 mengendap dalam waktu 24 jam. Hal
ini membuktikan bahwa butiran tanah yang besar akan mengendap lebih
cepat.
7. Percobaan Geser Langsung ( Direct Shear )
Dari percobaan didapat kohesi tanah ( C ) sampel sebesar 0,303 kg/cm 2
dan sudut geser sebesar 28,600. Ini berarti 0.444 kg/cm2 sehingga tanah
tersebut jika mendapatkan gaya luar hanya mampu bergeser sebesar 36,870.
8. Plastic Limit
69
Jika belum mencapai 3,2 mm tanah sudah retak maka tanah tersebut perlu
ditambah air sedangkan jika sudah mencapai 3,2 mm tanah tidak mengalami
keretakan maka tanah tersebut perlu di angin - anginkan agar sedikit lebih
kering. Dari tiga percobaan, diperoleh kadar air rata - rata yaitu 39,919%.
9. Liquid Limit
Dari hasil percobaan, didapatkan grafik hubungan antara pukulan dan
kadar air. Pada saat pukulan ke - 25 diperoleh kadar air menjadi 53,226%.
B. Saran
1.
Waktu pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari
agar tidak terjadi penguapan pada nivo. Bila perlu saat melakukan
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
70