Anda di halaman 1dari 6

F.

No.
1

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tanggal
Pelaksanaan
Implementasi
Kegiatan
Nyeri
kronis
pada Sabtu,
06 1. Melakukan
kontrak
sebagian
besar Februari
waktu dan tempat
kelompok lansia di 2016
dengan
lansia
di
wisma Matahari PSTW
wisma Matahari.
Budi
Sejahtera
2. Membantu
lansia
Martapura berhubungan
dalam
dengan
Gangguan
mengidentifikasi
Muskuloskeletal kronis
tindakan penghilang
(asam urat/ arthritis
nyeri.
gout)
3. Mengajarkan tehnik
Usia >50 tahun
relaksasi nafas dalam
kepada lansia.
4. Melakukan
terapi
kompres air dingin
pada
lansia
yang
mengalami nyeri
Diagnosis
Keperawatan

Risiko Konfusi Akut Kamis,


pada kelompok lansia di Februari
Wisma Matahari PSTW 2016
Budi
Sejahtera
Martapura

Evaluasi
1. Sebelum dilakukan terapi relaksasi klien dapat
mengidentifikasi nyeri yang dirasakan
2. Klien yang diajarkan untuk melakukan relaksasi napas
dalam berjumlah 4 orang dengan kategori nyeri ringan (13)
3. Klien yang dilakukan kompres air dingin berjumlah 2
orang dengan kategori nyeri berat terkontrol dengan skala
nyeri 8 (7-10)
4. Klien mengatakan mengerti cara untuk mengurangi rasa
nyeri yang muncul dengan melakukan teknik relaksasi
napas dalam
5. Klien mengatakan merasa nyaman dan nyeri berkurang
dari skala nyeri 3 ke skala nyeri 2 setelah dilakukan teknik
relaksasi nafas dalam
6. Klien dapat mempraktekkan kembali teknik relaksasi
napas dalam seperti yang sudah diajarkan oleh mahasiswa
7. Klien yang mengalami nyeri berat terkontrol mengatakan
merasa lebih nyaman setelah diberikan terapi kompres air
dingin tetapi tidak dapat membedakan skala nyeri yang
dirasakan apakah mengalami penurunan atau tetap

04 1. Melakukan pengkajian Evaluasi struktur


fungsi kognitif dengan 1) Pengumpulan data mengenai kuesioner tentang fungsi
menggunakan MMSE
kognitif MMSE dan SPMSQ pada lansia di Wisma
dan SPMSQ
Matahari Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
2. Melakukan
kontrak
Martapura Provinsi Kalimantan Selatan , melakukan
waktu dan tempat
analisis data, penentuan prioritas masalah, perumusan
dengan lansia untuk
diagnosis, dan pembuatan rencana keperawatan

68

pelaksanaan
TAK
senam otak di wisma
Matahari.
3. Melakukan
TAK
senam otak
4. Mempraktekkan
gerakan-gerakan
dalam senam otak

2)
3)
4)
5)

6)
7)
8)

Pembuatan proposal TAK (terapi aktivitas kelompok)


senam otak
Melakukan pengumpulam materi dan media yag akan
dilakukan untuk kegiatan TAK
Media yang digunakan dalam kegiatan TAK yaitu
poster Senam otak dan demonstrasi gerakan-gerakan
dalam senam otak
Satu hari sebelum kegiatan TAK melakukan kontrak
waktu dan tempat dengan lansia penghuni Wisma
Matahari dan pengasuh Wisma Matahari untuk
pelaksanaan kegiatan TAK senam otak
Mahasiswa datang ke wisma Matahari 1 jam sebelum
TAK dilaksanakan
Mahasiswa melakukan persiapan media berupa poster
yang ditempel diruang pelaksanaan TAK
TAK dilaksanakan di ruang tamu Wisma Matahari
PSTW Budi Sejahtera Martapura Provinsi Kalimantan
Selatan

Evaluasi proses
1) TAK senam otak lansia dimulai pukul 10.30 WITA.
2) TAK senam otak lansia berlangsung 30 menit.
3) Lansia terlihat antusias selama mengikuti TAK senam
otak.
4) Lansia mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan
aktif bertanya saat kegiatan berlangsung :
Berapa kali sebaiknya dilakukan senam otak lansia
dalam satu hari?
5) Lansia yang mampu mengikuti TAK dari awal sampai
akhir kegiatan berjumlah 6 orang.
6) Lansia yang meninggalkan tempat saat TAK senam
otak berlangsung ada 1 orang (Nenek MT) dikarenakan

69

sakit

Risiko
Jatuh
pada Jumat,
kelompok lansia di Februari
Wisma Matahari PSTW 2016
Budi
Sejahtera
Martapura

05

1. Melakukan pengkajian
dan observasi tingkat
kemandirian pada tiap
lansia
dengan
menggunakan indeks
barthel dan KATZ
indeks
2. Melakukan pengkajian
dan observasi tentang
risiko jatuh pada tiap
lansia
dengan
menggunakan Morse
Fall Scale
3. Melakukan
kontrak
waktu dan tempat
dengan lansia untuk
pelaksanaan
Penkes

70

Evaluasi Hasil
1) Lansia yang hadir dalam kegiatan TAK senam otak
berjumlah 7 orang
2) Lansia yang mengikuti kegiatan TAK senam otak dari
awal sampai akhir kegiatan berjumlah 6 orang
3) Lansia mengerti tentang manfaat senam otak lansia.
4) Lansia mampu mendemonstrasikan kembali gerakangeraka dalam senam otak lansia dengan baik dengan
dibimbing leader dan didampingi oleh fasilitator.
5) Lansia mampu mengulang kembali penjelasan langkahlangkah dalam senam otak
6) 2 orang lansia mampu mendemonstrasikan kembali
gerakan-gerakan dalam senam otak
Evaluasi struktur
1) Pengumpulan data mengenai resiko jatuh dengan
menggunakan kuesioner Morse Fall Scale di Wisma
Matahari Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Martapura Provinsi Kalimantan Selatan , melakukan
analisis data, penentuan prioritas masalah, perumusan
diagnosis, dan pembuatan rencana keperawatan
2) Pembuatan SAP tentang risiko jatuh
3) Penyusunan materi dan media yang akan digunakan
dalam pendidikan kesehatan
4) Media yang digunakan yaitu poster tentang risiko jatuh
5) Satu hari sebelum kegiatan pendidikan kesehatan
melakukan kontrak waktu dan tempat dengan lansia
penghuni Wisma Matahari dan pengasuh Wisma
Matahari untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan
risiko jatuh
6) Mahasiswa datang ke Wisma Matahari 1 jam sebelum

Risiko Jatuh di Wisma


Matahari
4. Memberikan
Pendidikan kesehatan
terkait resiko jatuh,
mengenai bahaya jatuh
serta
pencegahan
terjadinya jatuh pada
lansia
di
Wisma
Matahari Panti Sosial
Tresna Werdha Budi
Sejahtera Martapura

4.

Inkontinensia urin pada Jumat,


kelompok lansia di Februari
Wisma Matahari PSTW 2016
Budi
Sejahtera
Martapura

7)
8)

kegiatan penyuluhan
Mahasiswa melakukan persiapan sarana dan prasarana
yang akan digunakan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan
Penyuluhan dilaksanakan di ruang tamu Wisma
Matahari PSTW Budi Sejahtera Martapura

Evaluasi proses
1) Pendidikan kesehatan risiko jatuh pada lansia dimulai
pukul 10.00 WITA.
2) Pendidikan kesehatan berlangsung 30 menit.
3) Lansia terlihat antusias selama mengikuti pendidikan
kesehatan risiko jatuh pada lansia.
4) Lansia mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan
aktif bertanya saat kegiatan berlangsung :
a. Apakah penyebab jatuh?
b. Bagaimana cara mencegah jatuh?
5) Lansia yang mampu mengikuti pendidikan kesehatan
dari awal sampai akhir berjumlah 6 orang.

Evaluasi Hasil
1)
Lansia yang hadir dalam kegiatan pendidikan
kesehatan risiko jatuh pada lansia berjumlah 6 orang.
2)
Lansia mengerti tentang faktor risiko yang
meyebabkan jatuh.
3)
Lansia mampu menjawab pertanyaan tentang
penyebab jatuh dan akibat jatuh.
05 1. Memberikan informasi Evaluasi struktur
mengenai
1) SAP senam kegel lansia telah disiapkan.
inkontinensia urin
2) Media poster telah disiapkan satu hari sebelum kegiatan
2. Melakukan pendidikan
penyuluhan senam kegel dilakukan.
kesehatan mengenai 3) Sehari sebelum kegiatan penyuluhan senam kegel pada

71

senam kegel
lansia dilakukan kontrak waktu dan tempat dengan lansia
3. Mempraktekkan
yang ada di Wisma Matahari.
tentang
cara 4) Mahasiswa datang 1 jam sebelum waktu yang ditetapkan
melakukan
senam
untuk mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan
kegel
penyuluhan senam kegel.
5) Tempat penyuluhan senam kegel pada lansia di ruang
tamu Wisma Matahari PSTW Budi Sejahtera Martapura.
6) Lansia berhadir 10 menit sebelum pendidikan kesehatan
dimulai.
Evaluasi proses
1) penyuluhan senam kegel dimulai pukul 10.45 WITA.
2) penyuluhan senam kegel berlangsung 20 menit.
3) Lansia terlihat antusias selama mengikuti penyuluhan
senam kegel.
4) Lansia mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan
aktif bertanya saat kegiatan berlangsung:
Berapa kali dalam sehari sebaiknya dilakukan senam
kegel?
5) Lansia yang mampu mengikuti penyuluhan senam kegel
dari awal sampai akhir berjumlah 6 orang.
6) lansia mampu mempraktekkan kembali senam kegel.
Evaluasi Hasil
1) Lansia yang hadir dalam kegiatan TAK senam otak
berjumlah 6 orang.
2) Lansia mengerti tentang manfaat senam kegel.
3) Lansia mampu mendemonstrasikan kembali gerakangerakan dalam senam kegel
4) 2 orang lansia mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyuluh.
5) 1 orang mampu mempraktekkan kembali senam kegel.

72

73

Anda mungkin juga menyukai