Hasil
Jumlah responden dalam laporan ini adalah sebanyak 157 kepala keluarga
atau 100% dari penduduk RW 08 kelurahan Sirnagalih kota Tasikmalaya.
1.
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-Laki
121
77%
Perempuan
36
23%
Total
157
100%
2.
Pendidikan
Jumlah
Persentase
Tidak Sekolah
1,2%
SD
51
32,5%
SMP
47
29,9%
SMA
40
25,5%
D2
0,6%
D3
5,8%
S1
4,5%
Total
157
100%
3.
Pekerjaa
Jumlah
Persentase
Buruh
34
22%
Wirausaha
32
20%
PNS
10
6%
16
10%
Karyawan swasta
36
23%
Pensiun
12
8%
Lain-lain
17
11%
Total
157
100%
10
4.
Tipe Keluarga
Jumlah
Persentasi
Inti
72
55%
Nuklear
38
28%
Extended
22
17%
Total
132
100%
5.
Riwayat Penyakit
Jumlah
Persentase
Penyakit Menular
24%
28
76%
Total
37
100%
6.
12
Hubungan
Jumah
Persentase
Dekat
131
99%
Kurang Dekat
1%
Total
132
100%
7.
13
Keterlibatan Keluarga
Jumlah
Persentase
Ya
114
86%
Tidak
18
14%
Total
132
100%
8.
14
Jumlah
Persentase
Ya
10
8%
Tidak
122
92%
Total
132
100%
9.
15
Jumlah
Persentase
Ya
1%
Tidak
131
99%
Total
132
100%
16
Keterampilan Khusus
Jumlah
Persentase
Ya
5%
Tidak
125
95%
Total
132
100%
17
Pandangan Pendidikan
Jumlah
Persentase
Positif
132
100%
Negatif
0%
Total
132
100%
18
Pola Komunikasi
Jumlah
Persentase
Terbuka
131
99%
Tertutup
1%
Total
132
100%
19
Bahasa Yang
Digunakan
Jumlah
Persentase
Bahasa Daerah
130
98%
Bahasa Indonesia
2%
Total
132
100%
20
Jumlah
Persentase
Mandiri
5%
Bersama
125
95%
Total
132
100%
21
Respon Masalah
Jumlah
Persentase
Membantu
132
100%
0%
Lain-lain
0%
Total
132
100%
22
Sumber Informasi
Jumlah
Persentase
Koran
5%
TV
125
94%
Radio
1%
Total
132
100%
23
Jumlah
Persentase
Baik
119
90%
Buruk
13
10%
Total
132
100%
24
Punya Balita
Jumlah
Persentase
Ya
46
34%
Tidak
89
66%
Total
132
100%
25
Jumlah
Persentase
Ya
44
95%
Tidak
5%
Total
46
100%
26
Balita Ditimbang
Jumlah
Persentase
Ya
33
72%
Tidak
13
28%
Total
46
100%
Grafik 3.20 Jumlah BALITA yang Ditimbang Tiap Bulan di Wilayah Kerja
RW 06 Kelurahan Sirnagalih Bulan Desember 2014
27
Imunisasi
Jumlah
Persentase
Ya
46
100%
Tidak
0%
Total
46
100%
28
Jumlah
Persentase
1 Macam
0%
Sebagian
23%
Lengkap
37
77%
Total
46
100%
29
Ibu Hamil
Jumlah
Persentase
Ya
1%
Tidak
131
99%
Total
132
100%
Grafik 3.23 Jumlah Ibu Hamil yang Ada di Wilayah Kerja RW 06 Kelurahan
Sirnagalih Bulan Desember 2014
24. Jumlah Ibu Hamil yang Sudah ANC di Wilayah Kerja RW 06 Kelurahan
Sirnagalih Bulan Desember 2014
30
Pemeriksaan ANC
Jumlah
Persentase
Ya
100%
Tidak
0%
Total
100%
Grafik 3.24 Jumlah Ibu Hamil yang Sudah ANC di Wilayah Kerja RW 06
Kelurahan Sirnagalih Bulan Desember 2014
31
Tempat Pemeriksaan
ANC
Jumlah
Responden
Posyandu
0%
Puskesmas
100%
Dokter Swasta
0%
Total
100%
26. Jumlah Ibu Hamil yang Memiliki Buku KIA di Wilayah Kerja RW 06
Kelurahan Sirnagalih Bulan Desember 2014
32
Buku KIA
Jumlah
Persentase
Ya
100%
Tidak
0%
Total
100%
Grafik 3.26 Jumlah Ibu Hamil yang Memiliki Buku KIA di Wilayah Kerja
RW 06 Kelurahan Sirnagalih Bulan Desember 2014
33
Rencana Persalinan
Jumlah
Responden
Dukun
0%
Puskesmas
100%
Dokter/Bidan Swasta
0%
Total
100%
34
ImunisaI TT
Jumlah
Persentase
Ya
100%
Tidak
0%
Total
100%
35
Akseptor KB
Jumlah
Persentase
Ya
76
58%
Tidak
56
42%
Total
132
100%
36
Jenis Kontrasepsi
Jumlah
Persentase
Hormonal
55
72%
Mekanik
19
25%
Ooperatif
3%
Total
76
100%
37
Tempat Pelayanan KB
Jumlah
Persentase
Posyandu
7%
Puskesmas
35
46%
Dokter/Bidan Swasta
36
47%
Total
76
100%
38
Jumlah
Persentase
Ya
131
99%
Tidak
1%
Total
132
100%
(50%), bak penampung sebanyak 42 (32%), Sungai 24 (18%) dan Got tidak
ada.
Tabel 3.33 Jenis Sarana Pembuangan Air Limbah di Wilayah Kerja RW 06
Kelurahan Sirnagalih Bulan Desember 2014
No
Jumlah
Responden
Got
0%
Sungai
24
18%
Selokan
66
50%
Bak penampungan
42
32%
Total
132
100%
40
Kondisi Saluran
Jumlah
Persentase
Tertutup Lancar
83
63%
Tertutup Tergenang
0%
Terbuka Lancar
49
37%
Terbuka Tergenang
0%
Total
132
100%
Riwayat penyakit
Jumlah
Persentase
Ya
3%
Tidak
128
97%
Total
132
100%
No
Penghasilan rata-rata
Jumlah
Responden
<1jt
35
26%
1-2jt
67
51%
>2jt
30
23%
Total
132
100%
43
No
Saranan Ekonomi
Jumlah
Persentase
Pasar
5%
PT/Industri
2%
Warung
123
93%
Total
132
100%
Tabungan
Jumlah
44
Persentase
Ya
64
48%
Tidak
68
52%
Total
132
100%
Jaminan Kesehatan
Jumlah
Persentase
Jamkesmas
31
24%
ASKES
23
17%
Jamsostek
12
9%
45
Jamkeskinda
0%
Lain-lain
14
11%
Tidak Punya
52
39%
Total
132
100%
46
No
kecukupanPenghasilan
Keluarga
Jumlah
Persentase
Ya
79
60%
Tidak
53
40%
Total
132
100%
47
No
Jenis Bangunan
Jumlah
Persentase
Permanen
117
89%
Semi Permanen
12
9%
Non Permanen
2%
Total
132
100%
Jendela Rumah
Jumlah
Persentase
91
69%
48
26
20%
15
11%
Total
132
100%
Ventilasi Rumah
Jumlah
Persentase
91
69%
36
27%
49
Tidak Ada
4%
Total
132
100%
Jumalh
Persentase
Ada
68
52%
Tidak Ada
64
48%
50
Total
132
100%
Jumlah
Persentase
PDAM
19
14%
Sumur Gali
17
13%
95
72%
51
Pompa Tangan
1%
Total
132
100%
Jarak Sumber
Limbah
Jumlah
Persentase
<10 meter
76
58%
>10 meter
56
42%
52
Total
132
100%
Jenis Jamban
Jumlah
Persentase
Leher Angsa
123
93%
Plengsengan
7%
Total
132
100%
53
Pembuangan Jamban
Jumlah
Persentase
Septitank
32
24%
Cubluk
20
15%
Kolam
18
14%
Kali/Sungai
42
32%
54
Lain-Lain
20
15%
Total
132
100%
Jentik Nyamuk
Jumlah
Persentase
Ada
1%
Tidak Ada
129
98%
1%
55
0%
Total
132
100%
Jumlah
Persentase
Sungai
101
76%
Dikumpulkan, Dibakar
29
22%
1%
Penggunaan Jasa
0%
56
Sembarangan
1%
Total
132
100%
Memiliki Kandang
Ternak
Jumlah
Persentase
Punya
29
22%
Tidak Punya
103
78%
Total
132
100%
57
Jarak Kandang
Jumlah
Persentase
Menempel Rumah
21%
<10 m
12
41%
>10 m
11
38%
Total
29
100%
58
Jumlah
Persentase
Dimasak
131
99%
Tidak Dimasak
1%
Total
132
100%
59
Jumlah
Persentase
No
1
Tidak Dicuci
1%
115
87%
16
12%
Total
132
100%
60
Aktivitas dan
Olahraga
Ada
Kecil
Tidak Ada
Total
Jumlah
Persentase
73
24
35
132
55%
18%
27%
100%
61
3.2 Pembahasan
Analisa pada Survey Mawas Diri di RW 06 kelurahan Sirnagalih
menggunakan analisa USGR ( Urgent Serius Growth Rational), analisa USGR
merupakan salah satu teknik menejemen untuk menetapkan alternatif masalah,
dimana U (Urgent) = menunjukan aspek kepentingan dari unsur waktu yang perlu
segera ditangani, S (Seriousness) = merupakan aspek keseriusan melihat besar
kecilnya akibat yang ditimbulkan, G (Growth) = merupakan aspek kemungkinan
meluasnya atau perkembangan masalah/dampak yang jika tidak segera ditangani
62
URIAN
USGR
80
Keluarga inti
16
71
20
125
10
11
125
12
36
13
14
36
15
27
63
16
17
375
18
19
125
20
625
21
125
22
125
23
24
125
25
27
26
125
27
375
28
125
29
Akseptor KB aktif
135
30
31
Tempat pelayanan KB
27
32
375
33
34
125
35
36
71
37
38
39
Keluarga
kesehatan
625
tidak
memiliki
jaminan
64
40
300
41
27
42
43
27
44
625
45
27
46
125
47
27
48
625
49
50
625
51
52
400
53
54
55
625
39
Keluarga
kesehatan
jaminan
625
44
625
48
625
50
625
tidak
memiliki
65
66
67
d.
e.
lainnya.
Mencegah bau yang tidak sedap
Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik & aman bagi pengguna.
Rumah Jamban (Bangunan bagian atas) terdiri dari atap, rangka dan
d.
e.
f.
penutup sumur tinja (pit) dan dilengkapi dengan tempat berpijak. Pada jamban
cemplung slab dilengkapi dengan penutup, sedangkan pada kondisi jamban
berbentuk bowl (leher angsa) fungsi penutup ini digantikan oleh keberadaan
air yang secara otomatis tertinggal di didalamnya. Slab dibuat dari bahan yang
cukup kuat untuk menopang penggunanya. Bahan-bahan yang digunakan
harus tahan lama dan mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bambu dengan
tanah liat, pasangan bata, dan sebagainya. Selain slab, pada bagian ini juga
dilengkapi dengan abu atau air. Penaburan sedikit abu ke dalam sumur tinja
68
e.
f.
g.
h.
lubang/kapasitas)
Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
Bangunan yang permanen dilengkapi dengan manhole
Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh
kedalaman
j.
k.
l.
69
m.
Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai Total
Sanitasi Suatu komunitas yang sudah mencapai status Bebas dari Buang
Air Besar Sembarangan, pada tahap pasca ODF diharapkan akan
mencapai tahap yang disebut Sanitasi Total. Sanitasi Total akan dicapai
a.
b.
Mencuci tangan pakai sabun dan benar saat sebelum makan, setelah
BAB, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum
menyiapkan makanan
c.
d.
70
menggunakan septic tank, ke cubluk 15% dan ke kolam 14%. Jenis jamban
yang paling dianjurkan adalah septic tank. jamban yang paling memenuhi
persyaratan.
5. Buang sampah ke sungai
Sebagaimana diketahui bahwa akibat aktivitas manusia maka sampah
dihasilkan. Menurut UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia,
maka akan bertambah pula sampah yang akan di hasilkannya. Tidak ada data
yang pasti mengenai sampah yang ada di Indonesia maupun di dunia. Namun
dapat diperkirakan bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
dunia ini maka kebutuhan akan pemenuhan akan meningkat dan konsekuensi
lainnya adalah peningkatan jumlah sampah.
Sampah memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi produk
bernilai ekonomis. Dari setiap meter kubik sampah kota dengan bobot 120-170
kg, sekitar 70% merupakan sampah organik seperti daun-daunan, ranting dan
sisa-sisa sayuran yang dapat diproses menjadi kompos. Sisanya 30% berupa
sampah anorganik yang meliputi berbagai jenis logam, plastik, kertas, serta
barang pecah belah yang dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang
berharga (Londra, 2006).
Sampah menjadi permasalahan jika kemudian tidak diolah dengan baik
dan tidak termanfaatkan. Pengolahan sampah yang tidak efektif akan
menimbulkan masalah pada kesehatan manusia dan kerusakan alam. Upaya
pengolahan sampah mulai dari pengangkutan hingga pengolahan perlu terus
menerus di tingkatkan seriring meningkatnya sampah.
Tahapan-tahapan pengelolaan sampah mulai dari pengumpulan,
pengangkutan dan pembuangan mempunyai permasalahan tersendiri sendiri.
Seperti pengumpulan misalnya, dalam hal pengumpulan di butuhkan tenaga
dan alat yang memadai. Karena jika tidak, maka akan terjadi penumpukan
sampah dimana-mana seperti yang terjadi di Bandung. Kemudian dengan
71
Prioritas Masalah
Berdasarkan survey yang dilakukan di RW 06 Kelurahan Sirnagalih
Senin
Selasa
Rabu
29/12/14 30/12/14 31/12/14
Kegiatan
Kamis
1/1/15
Jumat
2/1/15
Sabtu
3/1/15
Minggu
4/1/15
Penyuluhan
Pembagian browsur
Pembentukan
kelompok jamban
arisan
3.4.3 Monitoring
Setelah melakukan rencana kegiatan yaitu penyuluhan, pembagian
browsur, dan pembentukan kelompok jamban arisan kemudian dimonitoring
selama 14 hari. Diharapkan dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama mengenai
dampak kebiasaan buang air di jamban yang tidak sehat, pembagian browsur
bermanfaat untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat mengenai penyakit
yang kemungkinan ditimbulkan dari jambat tidak sehat, dan adanya kelompok
dari warga yang membuat dan mengawasi jamban sehat sehingga tercapai target
jamban sehat di RW 06 kelurahan Sirnagalih kecamatan Indihiang.
3.4.4 Indikator Keberhasilan
1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih
2.
3.
4.
73