BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini adalah tidak lain
sebagai bukti nyata dari keberhasilan para kaum terpelajar yang selalu haus akan
ilmu pengetahuan. Mereka tidak pernah menghindari diri dari perbuatan belajar
dan selalu belajar. Menurut Thursan Hakim, belajar adalah suatu proses perubahan
didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lainlain kemampuan.
Dalam belajar kita tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat
mengantar kita berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah
payah, tetapi tidak mendapat hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui,
penyebabnya karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat,
tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, istirahat yang tidak cukup
dan kurang tidur.
Dalam proses belajar mengajar disekolah, yang berperan dalam mengubah
tingkah laku siswa adalah guru sebagai pendidik. Tidak hanya mempersiapkan
dan menyajikan bahan pelajaran, akan tetapi guru harus dapat menimbulkan
kesiapan belajar yang diperoleh siswa merupakan pertanda krisis mutu pendidikan
karena apabila kesiapan yang diberikan oleh guru itu rendah akan mengakibatkan
2.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
perencanaan
(EX-ANTE).
Pada
tahap
Pada
tahap
program
mampu
mengatasi
masalah
melalui
perbandingan
indicator
kinerja
sasaran
yang
2. Pengertian Program
Program dapat diartikan menjadi dua istilah yaitu program dalam arti
khusus dan program dalam arti umum. Pengertian secara umum dapat diartikan
bahwa program adalah sebuah bentuk rencana yang akan dilakukan. Apabila
program dikaitkan langsung dengan evaluasi program maka program
didefinisikan sebagai unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau
implementasi dari kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan
dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Dengan demikian yang perlu ditekankan bahwa program terdapat tiga unsur
penting yaitu :
a. Program adalah realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan.
b. Terjadi dalam kurun waktu yang lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi jamak
berkesinambungan.
c. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Proses penetapan keputusan itu didasarkan atas perbandingan secara
hati-hati terhadap data yang diobservasi dengan menggunakan standard tertentu
yang telah di bakukan. Ralp Tyler, 1950 (dalam Suharsimi, 2007) mendefinisikan
bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program
sudah dapat terealisasi. Sedangkan Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971)
evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada
pengambil keputusan.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan evaluasi program adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu program pemerintah yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternative atau pilihan yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.
Dengan melakukan evaluasi maka akan ditemukan fakta pelaksanaan
kebijakan public dilapangan yang hasilnya bisa positif ataupun negative. Sebuah
evaluasi yang dilakukan secara professional akan menghasilkan temuan yang
obyektif yaitu temuan apa adanya; baik data, analisis dan kesimpulannya tidak
dimanipulasi yang pada akhirnya akan memberikan manfaat kepada perumus
kebikan, pembuat kebijakan dan masyarakat.
Tujuan Evaluasi Program
Seperti disebutkan oleh Sudjana (2006:48), tujuan khusus evaluasi program
terdapat 6 (enam) hal, yaitu untuk :
a. Memberikan masukan bagi perencanaan program;
2.
3. Informasi tentang unsur-unsur setiap program dan gabungan antar unsur program
yang paling efektif berdasarkan pembiayaan yang diberikan sehingga efisiensi
pelaksanaan program dapat tercapai.
4.
5.
Menyalurkan siswa sesuai dengan bakat dan minatny sehingga belajar dapat
berkembang secara optimal
Teknik Membaca
Ada beberapa materi yang dapat dilatih dalam keterampilan membaca yaitu
penggunaan tanda baca. Adapun metode yang dipergunakan dalam keterampilan
membaca adalah membaca satu persatu, membaca secara bersamaan, membaca
kedepan dan lain sebagainya. Sedangkan alat yang dipergunakan antara lain bahan
bacaan, buku pelajaran
Menurut Farida Rahim (2008)
Menyiapkan diri, yaitu keadaan mental dan fisik merupakan kunci penting untuk
menjadi pembaca istimewa. Luangkan waktu beberapa saat sebelum sesi
membaca untuk menyesuaikan keadaan fisik dan mental.
b.
Meminimalkan gangguan, yaitu mencari tempat yang tenang dan damai untuk
membaca. Cobalah untuk mendengarkan musik yang bertempo 60 ketuk permenit.
Karena musik dapat membawa orang dalam suasana santai tetapi juga siaga
karena musik merangsang denyut jantung. Selain itu, menyibukkan otak kanan
anda bebas, symbol membiarkan otak kiri yang logis memusatkan perhatian pada
tugas yang ada.
c.
Duduklah dengan sikap tegas, yaitu ratakan telapak kaki diatas lantai dan bukalah
buku diatas meja atau bangku dihadapan anda.
d. Luankan waktu beberapa saat untuk menyenangkan pikiran anda, yaitu tutuplah
mata, tarik nafas panjang dan biarkan diri yang relaks sambil membayangkan
suatu tempat yang sangat tenang. Sambil tetap memejamkan mata biar mata anda
bergerak keatas di balik pelupuk mata yang tertutup selama beberapa saat sambil
melihat, mendengar, dan merasakan tempat yang tenang itu. Ketika membuka
mata, sadarilah betapa santainya keadaan anda. Lihatlah keatas, kemudian
gerakkan mata kearah buku dan mulailah membaca.
e.
Gunakan jari anda atau alat penunjuk lainnya, karena mata secara alamiah
mengikuti benda yang bergerak, maka akan membantu bila anda penunjuk yang
dapat diikuti saat mata bergerak kebagian bawah halaman. Doronglah mata anda
dengan cepat dari pada kecepatan membaca anda selama ini. Bertahanlah untuk
tidak berhenti ataupun mengulang.
f.
Melihat sekilas lebih dahulu bacaan yaitu sebelum membaca lihatlah sekilas
bahan bacaan anda seolah-olah sedang melihat-lihat dietalase toko sebelum
membeli.
Teknik Mencatat
Materi dalam bimbingan keterampilan mencatat antara lain adalah dengan
mencatat tanpa di dikte. Adapun metode yang dipergunakan adalah mencatat di
dalam buku catatan dan mencatat kedepan. Sedangkan alat yang dipergunakan
dalam mencatat adalah pena, pensil, kapur dan alat tulis lainnya.
Teknik Berkonsentrasi
Materi pelajaran yang menarik perhatian siswa biasanya akan membuat
mereka berkonsentrasi. Metode yang digunakan antara laian melalui suara yaitu
intonasi suara yang berirama dalam memberikan penjelasan dan melalui gerakan
badan.
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang
menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam
menghadapi ujian semester dan ujian nasional. Yakinlah bahwa kerja keras dan
usha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil
3. Buatlah Rencana
Menghadapi ujian dapt diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses.
Sebagai perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan.
4. Perbanyaklah Latihan soal dan baca
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah
para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan
pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering
kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas dan grogi dalam
menghadapi soal.
5. Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan salah saru cara yang dapat dipakai para
siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling
menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa dari pada banyak bermain
dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar
yang berkelompok dengan teman disekolah atau sekitar tempat tinggal kita.
BAB III
METODE EVALUASI
A. Model evaluasi
Model evaluasi yang digunakan yaitu menggunakan model CIPP. Model CIPP
terdiri dari Contect, Input, Process dan Product. Berdasarkan program belajar
efektif dan efisien yang ada maka bagian-bagian dari ke 4 huruf tersebut yaitu:
1. Contect
Konteks (context), merupakan situasi atau latar belakang yang mempengaruhi
tujuan dan strategi yang dikembangkan, misalnya: kebijakan departemen atau unit
kerja yang bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh unit kerja, dan masalah
ketenagaan yang dihadapi unit kerja.
2. Input
Masukan (input), mencakup bahan, peralatan, dan fasilitas yang disiapkan
untuk keperluan program, misalnya: dokumen kurikulum dan bahan ajar yang
dikembangkan, staf pengajar yang bertugas, sarana/prasarana yang tersedia, dan
media pendidikan yang digunakan.
3. Process
C ( Conteks)
Aspek
Kriteria M.Peng.dat
Siswa
yang
mengalami kesulitan
dalam
mengikuti
ujian
Motivasi
siswa
untuk
takut
tidak
mengikuti ujian.
Minat untuk belajar
efektif
agar
siap
a
Observasi
Wawancara
Instrumen Sumber
Test
data
Siswa
Wali
kelas
Guru
bidang
studi
mengikuti ujian.
Kebutuhan siswa
dalam belajar efektif
agar siap mengikuti
2.
I (Input)
ujian.
Metode
yang
digunakan
dalam
pembelajaran
Menentukan siswa
yang
akan
ikut
program
Menentukan strategi
pembelajaran
akan
yang
diberikan
kepada siswa
Menentukan pada
mata pelajaran apa
pelaksanaan
program dan siapa
yang
akan
menjalankan
program
Menyediakan media
pembelajaran
yang
akan digunakan
Menentukan tempat
Analisis
dokumen
DKN
dan
waktu
pelaksanaan
program
3.
P ( Proses)
Pelaksanaan
Non-test
program
Penggunaan Belajar
yang Efektif
Meningkatkan
Kesiapan
Menghadapi Ujian.
Mencatat respon
apa yang diberikan
siswa
Mengidentifikasi
hambatan-hambatan
yang dialami selama
program
4.
P ( Produk )
dilaksanakan
Jumlah siswa yang
mengalami
perubahan terhadap
Belajar yang Efektif
Meningkatkan
Kesiapan
Observasi
Wawancara
Non-Tes
Menghadapi Ujian
Minat dan motivasi
siswa dalam Belajar
yang
Efektif
Meningkatkan
Kesiapan
Menghadapi Ujian
B. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini berdasarkan pada satu pemikiran
bahwa disatu sisi sikap guru bimbingan dan konseling merupakan sesuatu usaha
pengarahan dan pembinaan bimbingan teknik belajar efektif siswa yang baik
disekolah.
Koertoer, (2000:32) menyatakan ada tidaknya minat seseorang individu
dalam melakukan aktivitas dan golongan nya sangat ditentukan oleh motivasi
yang dimiliki atau seseorang pelajar untuk meningkatkan prestasinya dientukan
oleh kuat tidak nya motivasi yang membatasi minat tersebut. Karena itu adalah
layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara kontiniu, sistematis, dan
terencana dengan berpedoman pada prisip bimbingan dan konseling dan
bimbingan yang dimaksudkan untuk menyelamatkan siswa dari ketidak siapan
menghadapi ujian.
Koertoer,(2000: 32) menyatakan :
Ada tidaknya minat seseorang individu dalam melakukan aktivitas belajarnya
sangat ditentukan oleh motivasi yang dimiliki seseorang pelajar untuk
Siklus 1
Pra Penelitian
Mengurus izin penelitian
a.
Perencanaan
ii.
Peneliti dan guru BK membagi siswa dalam bebrapa kelompok, satu kelompok
yang beranggotakan 5 orang secara hetrogen (campuran menurut jenis kelamin,
suku, prestasi dan lain-lain). Pembagian di berikan waktu selama 10 menit.
iii.
iv.
v.
setelah 25 menit berlalu dan setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi masingmasing, barulah peneliti menyimpulkan hasil diskusi setiap kelompok juga
peneliti memberiakn penjelasan tentang materi yang diberikan melalui teknik
Observasi
Observasi dilaksanakan selama proses tindakan dilakukan. Alat observasinya
berupa daftar evaluasi dan daftar wawancara :
Aspek yang diobservasi adalah :
1.
Seberapa jauh pelaksanan model bimbingan teknik belajar yang efektif sesuai
dengan rencana tindakan
2.
Seberapa jauh pelaksanaan model bimbingan teknik yang belajar efektif dan
menunjukan tanda-tanda akantercapianya tujuan tindakan
Evaluasi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap bimbingan belajar yang di
rancang dan kesiapan siswa menghadapi ujian. Kegiatan ini berfungsi untuk
mencari tahu seberapa besar tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
Tingkat keberhasilan ditentukan 75% dari jumlah siswa memiliki kriteria siap
mengikuti ujian. Untuk jelasnya berikut ini akan dikemukakan peneliti tindakan
yang di lakukan peneliti seperti yang terlihat pada skema di bawah ini :
Indikator menghadapi ujian
1. Persiapan menjelang ujian
Membaca ulang kembali baik catatan pelajaran
Memperbaiki caatatan dan menyempurnakan
membuat ikhtisaryang lebih praktis dan mudah diingat
2. Persiapan sebelum ujian
Berdoa
Menerangkan diri dengan rileksi
Mempersiapkan alat tulisan
E. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas XII IPA SMAN 3 Mataram
yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 158 orang.
Sampel dalam penelitian dipilih dua kelas yang mewakili populasi yaitu pada
kelas XII IPA-1 dengan jumlah siswa 38 orang. Pengambilan sampel dan
penentuan kelas sampel dalam penelitian diambil secara acak atau yang disebut
cluster random sampling.
F. Pengumpulan Data
a) Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomenafenomena yang diselidiki secara sistematik.Pada dasarnya observasi bertujuan
untuk
mendeskripsikan
setting
yang
dipelajari,
aktivitas-aktivitas
yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, Bahri Syaiful. 2000. Rahasia Sukses Belajar, Banjarmasin :
PT. Rineka Cipta.
Idrus H. A 1996. Kamus Bahasa dan Pustaka, Surabaya, Bintang Usaha Jaya.
Hakim,T. 2000. Belajar Cara Efektif, Jakarta : Puspa Sari.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung : PT Bumi
Aksara.
Rosmala Dewi. 2008. Modul Penelitian Tidakan Kelas. Medan : UNIMED
Koetoer. 2000. Psikilogi Pendidikan, Bandung : Cipta Karya