Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Anatomi bola mata

Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan yaitu:


a. Sklera: Merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada
mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan
sclera disebut kornea yang bersifat transparan dan memudahkan sinar masuk
ke dalam bola mata.
b. Uvea: Jaringan vaskular yang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada
iris terdapat pupil yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke dalam mata. Badan siliar terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik
mata (akuos humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada
pangkal iris di batas kornea dan sklera.
c. Retina: Terletak paling dalam dan mempunyai lapisan sebanyak 10 lapis yang
merupakan lapis membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi
rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak (Gambar 1).
d. Badan kaca: Jaringan bening seperti kaca yang terletak antara lensa dan retina.
Badan kaca atau biasa disebut vitreus mengandung air sebanyak 90%
sehingga tidak dapat menyerap air lagi serta terdapat fibril kolagen untuk
menjaga stabilitas struktur gel yang digantung pada suatu jaringan bernama
Hyaluronic acid. Hyaluronic acid adalah Glycosaminoglycan utama yang
ditemukan

didalam

korpus

vitreus.
1

Fungsi

badan

kaca

adalah

mempertahankan bola mata agar tetap utuh, serta meneruskan cahaya hingga
ke retina. Pada badan kaca terdapat saluran sempit yang berjalan dari diskus
optikus ke permukaan posterior lensa (Khurana, 2007).
Korpus vitreus dibagi dalam dua bagian yaitu bagian paling luar disebut
korteks. Korteks dibagi lagi menjadi korteks anterior dan posterior.
Sedangkan bagian dalam korpus vitreus adalah nukleus.
Korteks korpus vitreus
Pada ora serata terdapat membran hyaloid anterior dan posterior yang
terletak di bagian depan dan bagian belakang ora serata. Pada daerah
vitreus anterior atau membrane hyaloids anterior dengan lensa posterior
terdapat daerah yang bernama Bergers space atau disebut retrolental
erggelet. Perlekatannya yang kuat membentuk suatu ligament yang disebut
Waigerts ligament atau Eggers line. Suatu ruangan di daerah prepapillary
di bagian posterior korpus vitreus dekat permukaan diskus optikus disebut
Mortegiani space. Pada vitreus terdapat tempat perlekatan yang berada 23mm dari ora serata anterior yang disebut Vitreus base dan berisi fibril
kolagen yang padat.
Nukleus
Nukleus memiliki kepadatan yang kurang. Pada bagian ini terdapat
Cloquets canal yang berjalan dari diskus optikus (area martegiani) ke lensa
bagian posterior dengan lebar sekitar 1-2mm. Kanal ini menghilang 6

minggu sebelum lahir dan akan terisi oleh cairan (Gambar 2).
Neovaskularisasi

Korpus vitreus tidak memiliki pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga
meskipun infeksi telah berlangsung multiple, tidak akan menimbulkan
gangguan hingga jangka waktu yang lama (Sebag, 2002).

Gambar 1
Anatomi bola mata

Gambar 2
Corpus vitreus
2.

Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, yang biasanya


terjadi akibat infeksi setelah trauma, setelah pembedahan atau secara endogen

akibat sepsis (Sidartha, 2006).


Endoftalmitis terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Endoftalmitis eksogen biasanya disebabkan setelah operasi atau setelah
trauma.
b. Endoftalmitis endogen disebabkan oleh adanya penyakit atau infeksi di dalam
tubuh yang menyebar saat terjadinya sepsis (Kernt and Kampik, 2010).

Anda mungkin juga menyukai