Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita kehidupan umat manusia.
Dengan adanya perkawinan rumah tangga dapat ditegakkan dan dibina sesuai dengan norma
agama dan tata kehidupan bermasyarakat.
Pada dasarnya perkawinan itu bertujuan untuk selama-lamanya namun adakalanya ada
sebab-sebab tertentu yang mengakibatkan perkawinan tidak dapat diteruskan jadi harus
diputuskan ditengah jalan atau terpaksa terputus dengan sendirinya atau dengan kata lain
terjadinya perceraian antara suami isteri. Persoalan yang akan timbul setelah terjadinya
perceraian cukup banyak diantaranya adalah apabila dalam perkawinan telah dilahirkan anak,
maka perceraian juga membawa akibat hukum terhadap si anak, yaitu orang tua tidak dapat
mengasuh anak secara bersama-sama, dalam hal ini hak asuh anak. Hak asuh anak
merupakan tanggung jawab kedua orang tuanya. Hak asuh dalam hal ini meliputi berbagai
hal, yaitu masalah ekonomi, pendidikan dan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok si
anak.
Berhubungan dengan hak asuh anak dibawah umur, maka penulis melakukan penelitian
bagaimana implementasi hak asuh anak di bawah umur akibat cerai gugat berdasarkan
putusan Pengadilan Agama Kelas 1B Kupang.
Implementasi hak asuh anak dibawah umur akibat cerai gugat bertujuan sebagai
masukan untuk pengembangan dan perluasan pengetahuan di bidang Hukum Perdata pada
umumnya dan Hukum Perkawinan pada khususnya dan Memperoleh masukan dan
pemahaman yang lebih mendalam lagi bagi Pengadilan Agama dan pihak terkait yang
mendapatkan putusan Pengadilan Agama.
Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah terjadinya perceraian antara kedua orang tua,
salah satu orang tua yang tidak mendapatkan hak asuh penuh terhadap anak dalam hal ini
ayah, tidak bertanggung jawab, memperhatikan, merawat dan mendidik anaknya.
Dari masalah ini, maka kepada pasangan suami isteri meskipun telah bercerai hendaknya
melaksanakan hak dan kewajibannya terhadap anak yang masih dibawah umur dengan
memberikan kasih sayang kepada anak, memelihara dan mendidik anak dibawah umur
tersebut hingga ia dewasa, menafkahi kelangsungan hidup anak, memberikan pendidikan dan
kesehatan yang bermutu, memberikan perlindungan dari bahaya dan ancaman terhadap jiwa
anak, memberikan kesempatan yang tidak terbatas bagi anak untuk bertemu ibu atau bapak
setelah perceraian

Anda mungkin juga menyukai