Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN KRITIS JURNAL

Pico
A. Patient or Problem
Bayi prematur sering mengalami ketidakstabilitan hemodinamik, hipoksia,

dan

peningkatan kebutuhan transfusi darah


Bayi prematur sering mengalami kesulitan dalam melakukan adaptasi postnatal

terutama terkait ketidakmampuan mereka untuk mencapai respirasi yang efektif.


Menjaga suhu tubuh untuk mencegah terjadinya hipertermia maupun hipotermia yang

terkait dengan mortalitas dan morbiditas, terutama pada bayi yang sangat prematur.
Bayi prematur tidak bisa secara spontan menghasilkan tekanan inspirasi tinggi dalam
mencapai ekspansi paru homogen dan penggunaan alveolar. Sebagai konsekuensi,
banyak bayi preterm membutuhkan dukungan respiratori dan/ atau suplementasi

oksigen.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan penundaan penjepitan tali pusat masih

kontroversial.
Intubasi dan ventilasi mekanik meskipun menyelamatkan nyawa dapat menyebabkan

trauma pada struktur paru-paru dan menyebabkan penyakit paru-paru kronis.


Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab yang perlu dievaluasi secara
menyeluruh. Berapa banyak tekanan yang dibutuhkan? Berapa lama durasi inflasi
berkelanjutan yang sebaiknya dimiliki? Pasien mana yang menjadi target dalam
penggunaan inflasi berkelanjutan? Haruskah inflasi berkelnjutan digunakan sebagai
pencegahan

atau

intervensi

penyelamatan?

Apakah

inlasi

berkelanjutan

mempengaruhi sirkulasi otak khususnya pada bayi preterm? Apakah inlasi


berkelanjutan memberi konstribusi untuk meningkat sindrom kebocoran udara?
B. Intervensi
Tidak ada intervensi pada artikel ini, artikel ini merupakan review dari kumpulan
beberapa penelitian yang telah teruji dan dibakukan dalam International Liaison
Committee on Resuscitation (ILCOR) Guidelines tahun 2010 serta Konsensus Eropa
tahun 2013.
C. Compare
Pada penelitian Randomized perbandingan antara lamanya penjepitan tali pusat
pada bayi preterm dalam waktu (20 detik) dan (430 detik) tidak memiliki
perbedaan yang signifikan mengenai kejadian kematian atau kecacatan.

Alternatif tindakan yakni dilakukan pengurutan tali pusat 20 cm dari distal ke


proksimal beberapa 2-4 kali memiliki hasil yang hampir sama halnya efektif
dengan menunda penjepitan tali pusat.

D. Outcome
Penundaan tali pusat hingga 3 menit pada bayi prematur yang sehat dan aktif
dapat mengurangi ketidakstabilan hemodinamik, menigkatkan sirkulasi otak, dan
mengurangi

perdarahan

intraventrikular

(IVH)

semua

derajat,

nekrotik

enterocolitis, dan kebutuhan transfusi.


Hasil dari pengurutan tali pusat pada peningkatan transfusi plasenta sama

efektifnya dengan penundaan penjepitan tali pusat.


Penggunaan masker wajah pada bayi yang sangat prematur dengan pernafasan
yang tidak spontan untuk mencapai denyut jantung >100 bpm dan saturasi oksigen
(SpO2) >85% dalam 10 menit pertama setelah lahir dapat meningkatkan tingkat

kelangsungan hidup dan mengurangi angka kesakitaan.


Penerapan dari manuver inflasi berkelanjutan (inflasi memanjang selama 5 detik) .
Selama prosedur resusitasi terbukti efektif meningkatkan Sp02 dan memperbaiki

denyut jantung pada populasi bayi cukup bulan yang mengalami asfiksia.
Pengunaan inflasi berkelanjutan pada bayi prematur dengan masa kehamilan <28
minggu tidak memberikan hasil yang efektif dalam meningkatkan denyut jantung,

saturasi atau jaringan serebral.


Pada bayi normal dibutuhkan rata-rata 4-5 menit untuk mendapatkan Sp02 90%.
Setiap bayi preterm < 32 minggu dibutuhkan hampir 9-10 menit untuk

mendapatkan Sp02 yang sama.


The American Academy of Pediatrics 2010 merekomendasikan indikasi bahwa
SpO2 sebaiknya berada pada 60-65% pada menit pertama, 65-70% pada menit
kedua, 70-75% pada menit ketiga, 75-80% pada menit keempat, 80-85% pada
menit kelima, dan 85-90% pada menit sepuluh

Via
A. Validitas
Artikel ini berpedoman pada International Liaison Committe on Resuscitation

(ILCOR) Guideline tahun 2010


Artikel ini merupakan kumpulan beberapa penelitian yang telah teruji
kebenarannya.

B. Important

Artikel ini sangat penting karena seperti diketahui pada bayi preterm dengan
komplikasi atau tanpa komplikasi harus ditatalaksana sebaik mungkin mengingat
komplikasi atau tingkat kematian yang tinggi pada bayi tersebut. Terpenting
dilakukannya tindakan pada menit pertama setelah kelahiran.
C. Applicable
Jurnal ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya, dan dapat diterapkan
di Rumah Sakit Raden Mattaher mengingat banyaknya bayi-bayi yang lahir preterm
serta alat-alat di RSUD yang sudah cukup memadai.

Anda mungkin juga menyukai