Anda di halaman 1dari 10

INDIVIDU,

KELUARGA DAN
MASYARAKAT
Nurjannah Harahap
Putri Alvi Husna
Riva Rivelyanti Simanullang

INDIVIDU

Arti dan Makna Individu


Individu diartikan sebagai seorang manusia yang tidak
dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raga.

Bila mengamati sesuatu bukan hanya dengan mata , tetapi


juga dengan minat dan perhatian. Minat dan perhatian
dipengaruhi oleh niat dan kebutuhan.

Manusia sebagai individu juga diartikan tiap-tiap orang itu


merupakan pribadi yang khas menurut corak
kepribadiannya termasuk kecakapan dan kelebihannya.

Menurut Fallport, kepribadian adalah organisasi dinamis


dari sistem-sistem psycho-physik dalam individu yang turut
menentukan caranya yang unik (khas) dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Soewaryo
Wangsanegara, 1986 : 26).

INDIVIDU
Arti dan Makna Individu
Menjadi individu yang mandiri harus melalui
proses. Proses yang dilalui pada tahap pertama
adalah pemantapan pergaulan di dalam lingkungn
keluarga.

Sejak lahir manusia membutuhkan interaksi dengan


orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan
lahiriah yang membentuk dirinya.

Menurut Sigmund Freud dalam Soewaryo


Wangsanegara, (1986 : 26), superego pribadi
manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia
berumur 5 6 tahun.

Keluarga

Keluarga adalah kelompok orang yang ada hubungan darah atau terbentuk
karena perkawinan (Abu Ahmadi, 1991 : 95).

Menurut Emile Durkheim dalam Soewaryo Wangsanegara (1986 : 29),


keluarga terdiri dari:
Keluarga konjugal yakni keluarga alam perkawinan monogami, terdiri
atas ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga ini sering disebut keluarga inti
atau keluarga batih.
Keluarga konsanguin yakni keluarga yang ada hubungan darah atau
satu keturunan. Seperti keluarga pada suku Batak yang terhimpun
berdasarkan garis marga.

Keluarga terbentuk karena perkawinan. Keluarga adalah satuan sosial


terkecil yang dipunyai oleh manusia secara sosial.

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara


sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas
keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan
bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah
sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris,
yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap
sentimen dan rasa.
Estetika merupakan cabang yang sangat dekat
dengan filosofi seni.

Keluarga

Fungsi keluarga antara lain adalah:


Pembentukan kepribadian. Orang tua memberi dasar kepribadian kepada
anak-anaknya dengan tujuan untuk memproduksikan serta melestarikan
kepribadian mereka.
Alat reproduksi kepribadian-kepribadian

yang berakar pada etika, estetika


dan moral keagamaan dan kebudayaan yang berkorelasi fungsional.

Keluarga merupakan eksponen kebudayaan

masyarakat keluarga adalah


jenjang dan perantara pertama dalam transimisi kebudayaan.

Sebagai perkumpulan perekonomian


Pusat pengasuhan dan pendidikan. (Soewaryo Wangsanegara, 1986 : 30)

Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan adalah serangkaian aturan yang mengatur penggolongan


orang-orang yang sekerabat, yang melibatkan adanya berbagai tingkat hak dan
kewajiban di antara orang-orang yang sekerabat.

Istilah kekerabatan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan identitas


para kerabat.

Menurut Soewaryo Wangsanegara (1986 : 31), ada tiga macam sistem


kekerabatan, yaitu:
Matrilineal, aturan kekerabatan berdasarkan garis keturunan dari pihak ibu.
Patrilineal, aturan kekerabatan berdasarkan garis keturunan dari pihak bapak.
Bilateral, aturan kekerabatan berdasarkan garis keturunan dari pihak ibu
maupun pihak bapak

Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya (Abu Ahmadi, 1991 : 97).
Menurut Soewaryo Wangsanegara (1986 : 33), masyarakat
berdasarkan perkembangan dan pertumbuhannya dapat
digolongkan menjadi:
Masyarakat sederhana (primitif).
Pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin yang didasari atas perbedaan kemampuan fisik.
Masyarakat maju.
Kelompok organisasi kemasyarakatan tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan yang akan dicapai.

Masyarakat
Masyarakat

maju terdiri:
Masyarakat non industri yang terdiri dari:
Kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin intensif
karena para anggota sering berdialog "face to face group".
Sifat interaksi bercorak kekeluargaaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian kerja tidak secara tegas.
Contoh keluarga, RT, kelompok belajar dan kelompok
agama.
Kelompok sekunder. Terdapat interaksi tak langsung,
formal dan kurang bersifat kekeluargaan. Pembagian kerja
diatur atas pertimbangan rasional objektif dan atas
kemampuan masing-masing. Contoh organisasi parta politik
dan organisasi profesi.

Masyarakat
Masyarakat

maju terdiri:
Masyarakat industri
Jika pembagian kerja bertambah komplek, suatu tanda
bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi.
Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok yang telah mengenal
pengkhususan yakni kepandaian/keahlian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri sampai batas tertentu.

Anda mungkin juga menyukai