Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

AL-IMRAN: 79 DAN ISI KANDUNGAN, SERTA PEMAHAMAN TENTANG


BASYAR DAN INSAN
1. Al-Imran: 79

Arti: Tidak wajar


bagi seseorang manusia yang Allah beerikan kepadanya Al-Kitab, hikmah, dan
kenabian, lalu ia berkata kepada manusia hendaklah kamu menjadi penyembahpenyembah Allah. Akan tetapi (ia berkata) : Hendaklah kamu menjadi orangorang

rabbani,

karena

kamu

selalu

mengajarkan

Al-Kitab

dan

disebabkan kaum mempelajarinya


It is not for a human [prophet] that Allah should give him the Scripture and
authority and prophethood and then he would say to the people, "Be servants to
me rather than Allah ," but [instead, he would say], "Be pious scholars of the
Lord because of what you have taught of the Scripture and because of what you
have studied."
2. Isi Kandungan
Isi kandungan pada ayat ini adalah Allah SWT menegaskan bahwa tidak
mungkin terjadi dan tidak wajar bagi seorang manusia yang diberi kitab oleh
Allah SWT dan diberi pelajaran tentang pengetahuan agama, dan diangkat
menjadi nabi, kemudian mengajak manusia untuk menyembah dirinya sendiri
bukan menyembah kepada Allah. Orang yang diberi keutamaan-keutamaan
seperti itu, tentunya akan mengajak manusia mempelajari sifat-sifat Allah serta
mempelajari hukum-hukum agama. dan memberikan contoh yang baik dalam
hal menaati Allah dan beribadat kepada Nya, serta mengajarkan Al Kitab kepada
sekalian manusia.

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

Nabi sebagai seorang manusia yang telah diberikan keutamaan-keutamaan yang


telah disebutkan itu, tentu tidak mungkin dan tidak wajar menyuruh orang lain
menyembah dirinya, sebab bagaimanapun juga dia itu makhluk Allah. Maka
Penciptanyalah yaitu Allah yang harus disembah. Hal yang wajar ialah mereka
menyuruh manusia agar bertakwa kepada Allah selalu mengajarkan Al Kitab dan
mempelajarinya.
Maka barangsiapa menyuruh manusia menyembah dirinya, berarti ia mengakui
bahwa Allah mempunyai sekutu yaitu dirinya sendiri. Dan barangsiapa
mempersekutukan Allah dengan lain Nya, maka berarti ia telah menghilangkan
kemurnian beribadah kepada Allah semata. Dengan hilangnya kemurnian
beribadah itu berarti hilang pulalah arti ibadah itu.
3. Al-Basyar
Kata Al-Basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk Manusia baik laki-laki
maupun perempuan, Kata basyar adalah jamak dari kata basyarah yang berarti
permukaan kulit muka, wajah dan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya
rambut
Dengan memahami konsep manusia dari sudut pandang Penciptanya, diharapkan
dapat diambil manfaat yaitu munculnya kesadaran terhadap kebenaran firmanfirman Tuhan, yang pada gilirannya membentuk pandangan teosentris.
Dalam Alquran, kata basyar (tanpa menggunakan alif-lam) sebanyak 31 kali, albasyar (dengan menggunakan alif-lam) sebanyak 5 kali dan basyarain (tanpa
alif-lam dalam bentukdual) sebanyak 1 kali

Dari semua ayat tersebut,

khususnya basyar dan al-basyar dapat diklasifikasikan menjadi 6 bagian, yaitu:


1. Menggambarkan Definisi Fisik.
Ada satu ayat yang menyebutkan basyar dalam pengertian kulit manusia,
yaitu (Neraka Saqar) akan membakar kulit manusia/lawwahah li al-basyar.

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

Tahukah kamu apakah (Neraka) Saqar itu ?, Saqar itu tidak meninggalkan dan
tidak membiarkan , Neraka Saqar adalah pembakar kulit Manusia (Q.S AlMuddasir : 27-29)
2.

Menyatakan Seorang Nabi adalah Basyar.

Ada 23 ayat yang menyatakan bahwa kata basyar dipakai oleh Alquran yang
berhubungan dengan dengan Nabi dan kenabian, dan 12 diantaranya menyatakan
bahwa seorang nabi adalah basyar, yaitu secara lahiriah mempunyai ciri yang
sama yaitu makan dan minum dari bahan yang sama. Antara lain dinyatakan,
bahwa para pemuka orang-orang yang kafir dan mendustakan akan menemui
hari akhirat: Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu/basyar
mitslukum .
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan
mereka dalam kehidupan di dunia(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti
kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu
minum. Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti
kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang
merugi
( Q.S Al Muminun : 33-34).
Berkata rasul-rasul mereka:"Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah,
Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan
kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang
ditentukan?" Mereka berkata: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami
juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari
apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada
kami, bukti yang nyata". (Q.S Ibrahim( 14): 10-11)
Dan diselanjutnya (Q.S Al-Kahf (18): 110) (QS. Al-Anbiya (21): 3),(QS. 23:
24) ,(Q.S 26: 154 & 186), (Q.S 36: 15), (Q.S 41: 6) dan (Q.S11: 27).

Tugas 1

3.

Murad Rabbani (21070113140111)

Menyatakan tentang kenabian

Ayat yang menyatakan kata basyar dipakai oleh Alquran dalam kaitannya
dengan kenabian sebanyak 11 buah, antara lain: Tidak wajar bagi seorang
manusia (basyar) yang Allah berikan kepadanya al-Kitab, hikmah dan kenabian,
lalu ia berkata kepada manusia: Hendaklah kamu menjadi penyembahpenyembahku bukan penyembah Allah.

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab,
hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia
berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu
mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya (QS. AliImran

(3):

79)

Dan diselanjutnya (Q.S Al Anaam (6): 91), (Q.S Asy Syuura (42): 51), (Q.S Al
Muddatsir (74): 31), (Q.S Yusuf (12): 31) (Q.S Al Israa (17): 93-94), (Q.S Al
Muminuun (23): 34) dan (Q.S Al Qamar (54): 24). al-Thabathabai (1972: 275)
Menafsirkan, tidak patut bagi seorang manusia (dalam hal ini Nabi) yang
diberikan Tuhan karunia yang berlimpah, lalu memproklamirkan dirinya agar
disembah, hanya karena ia diberikan al-Kitab, hikmah dan kenabian.
4.

Menunjukkan Persentuhan Laki-laki dan Perempuan

Ada 2 ayat yang menyebutkan kata basyar dalam kaitannya dengan per-sentuhan
antara laki-laki dan perempuan. Maryam berkata: Bagaimana mung-kin akan
ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia (wa lam
yamsasni basyar) pun menyentuhku, dan akan bukan pula seorang pezina.

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang
tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina. (Q.S Maryam (19): 20)
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal
aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan
perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup
berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
5.

Menggambarkan

Manusia

(Q.S Ali Imran (3): 47)


pada

umumnya.

Alquran yang menggunakan kata basyar dalam pengertian manusia pada


umumnya sebanyak 5 ayat, antara lain: Ini tidak lain hanyalah perkataan
manusia
ini

tidak

(In
lain

hadza
hanyalah

illa

perkataan

qawl
manusia.

sebagai

al-basyar
ancaman

)
bagi

manusia. (Q.S Al muddatsir : 25 dan 36)


maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam
bentuk) manusia yang sempurna. Maka makan, minum dan bersenang hatilah
kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya
aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak
akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (Q.S Maryam: 17 dan
26)
Kebanyakan mufassir tidak mengomentari lagi ayat ini karena sudah sangat jelas
kandungannya, namun al-Sayuthi dan al-Mahalli sedikit memberikan penjelasan
bahwa ini merupakan rekaman perkataan orang-orang kafir dimana mereka
mengatakan sesungguhnya Alquran itu hanya ajaran yang disampaikan oleh
manusia biasa. menambahkan, bahwa orang-orang kafir mengatakan Alquran itu

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

hanya dikutip dari perkataan orang lain (manusia biasa) saja, bukan kalam Allah
sebagaimana dakwaannya (Muhammad).
6.

Menyatakan

proses

penciptaan

dari

tanah

Yang menyatakan arti basyar sebagai proses penciptaan manusia dari tanah ada 4
ayat, antara lain: Di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan
kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkem-bang
biak/basyar

tantasyirun

Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu


pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan
Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. (Q.S Ar Ruum (30): 29)
Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah". (Q.S Shaad (38): 71)
Dan

(ingatlah),

ketika

Tuhanmu

berfirman

kepada

para

malaikat:

"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Q.S Al Hijr (15): 28)
Dia menciptakan kamu dari tanah, dimaksud adalah basyar (manusia), kemudian
menjadi manusia yang terdiri dari daging dan darah yaitu keturunannya yang
tersebar
7.

di

permukaan

bumi

(al-Naisaburi,

1994:

431)

Menunjukkan manusia akan menemui kematian.

Alquran yang menerangkan kata basyar dalam pengertian semua manusia akan
menemui kematian hanya 1 ayat, yaitu: Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi
seorang manusia pun sebelum kamu (wa ma jaalna li basyar min qablik alkhuld), maka jikalau kamu (Muhammad) mati, apakah mereka akan kekal? Tiaptiap yang berjiwa akan merasakan mati.

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu
(Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal ?. Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan
dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kamilah kamu dikembalikan. (Q.S A Anbiyaa (21): 34-35)
Menafsirkan ayat ini, Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia
pun, yaitu kekal di dunia selama-lamanya sebelum kamu (Muhammad), maka
jika kamu mati apakah mereka akan kekal? Mereka berangan-angan mati lalu
hidup lagi setelah itu. Maka Allah menyangkal anggapan itu dengan ungkapan
ini dan menjelaskan mereka pun menuju kehancuran, artinya Ia telah
menetapkan tidak akan kekal (hidup) seorang manusia pun di dunia ini. Itulah
bukti keperkasaan Allah Swt.
4. Al-Insan
Kata al-ins atau al-insan disebut dalam Al-Quran sebanyak 65 kali, kata al-ins
senantiasa dipertentangkan dengan al-jinn (jin), yakni sejenis makhluk halus
yang tidak bersifat materi yang hidup diluar alam manusia, dan tidak tunduk
kepada hukum alam kehidupan manusia sebagaimana disebutkan oleh Allah
dalam Al-Quran sebagai makhluk diciptakan dari api. Makhluk yang
membangkang tatkala diperintahkan untuk bersujud kepada Adam.
Kata al-insan bukan berarti basyar dan bukan juga dalam pengertian al-ins.
Dalam pemakaian Al-Quran, mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang
dibebani tanggung jawab) mengemban amanah Allah untuk menjadi khalifah
dalam rangka memakmurkan bumi. Al-insan sebagaimana disebutkan dalam
surat Al-Alaq adalah mengandung pengertian sebagai makhluk yang diciptakan
dari segumpal darah, makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, dan makhluk
yang melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki.
Dalam beberapa surat lain dalam Al-Quran, manusia digambarkan sebagai:

Makhuk yang suka membantah (QS. An-Nahl : 4)

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi


pembantah yang nyata. (QS. An- Nahl : 4)

Makhluk yang lemah dan hina (QS. A-Nisa : 28)

Artinya: Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia


dijadikan bersifat lemah. (QS. A-Nisa : 28)

Makhluk yang mudah dipengaruhi oleh sesuatu sehingga lupa kepada

Tuhannya (QS. Al-Infithar: 6-8)


Artinya: Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat
durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. (QS. Al-infithar : 6)
Artinya: dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun
tubuhmu. (QS. Al-infithar : 8)

Makhuk yang melampaui batas dan melupakan penciptanya (QS. Al-lsra :

67).
Artinya: Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa
yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan,
kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. (QS. AlIsra : 67)
Namun disamping itu, sebagaimana disebutkan diatas bahwa manusia adalah
makhluk yang diciptakan untuk memakmurkan bumi, meskipun pernyataan
Allah tersebut mendapatkan sanggahan dari para malaikat yang mengatakan
bahwa manusia adalah makhuk yang akan banyak menumpahkan darah dan
membuat kerusakan dimuka bumi.

Tugas 1

Murad Rabbani (21070113140111)

Allah SWT telah memberikan keistimewaan kepada manusia dibandingkan


dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain, sebagaimana Allah SWT telah
menciptakan Adam dari tanah liat, yang kemudian di-tiupkan ruh kepadanya,
lantas Allah memberikan kemampuan untuk berbicara (al-bayan) yang
menggugah hati dan perasaan, sehingga manusia dalam arti basyar berubah
menjadi manusia yang berarti insan yang sanggup menerima Al-Quran sebagai
petunjuk. Yang semuanya itu mengandung resiko dengan adanya ujian-ujian
yang akan menimpanya, baik itu bersifat positif atau negatif.
5. Hubungan Al-Basyar dengan Al-Imran: 79
Pada Ali Imran: 79, disebutkan kata bayar sebagai istilah untuk kenabian Dalam
surat-surat tersebut kata ini berkaitan dengan ke-basyar-an para rasul, orangorang Yahudi dan Nasrani, serta ketidakmungkinan basyar, untuk mengaku
sebagai Tuhan setelah ia diberi al-Kitab, Hikmah dan kenabian. Jadi, bayar
dalam hal ini menunjukkan bahwa nabi dan rasul pun pada dasarnya basyar,
sama seperti manusia lain, dan tidak lebih hebat dari Allah.
Semua manusia dalam berbagai tingkatan sosial-budaya adalah sama, tidak ada
yang melebihi satu sama lainnya. Oleh karenanya, pada saat yang sama, para
Rasul dan Nabi juga menekankan aspek ini ketika mereka menyebarkan
dakwahnya. Mereka adalah manusia biasa sebagaimana manusia lainnya yang
terdiri dari berbagai organ tubuh yang sama, hanya saja mereka adalah manusia
yang diberi wahyu, yang diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan tauhid.

Anda mungkin juga menyukai