PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang
sangat penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan.
Selain hal ini merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan
hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai
pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri
dengan
harga
diri
rendah
banyak
mengiringi
penyakit-penyakit
di
B.
TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
individu mata kuliah Keperawatan jiwa
2. Tujuan umum
a.
b.
A. Masalah Utama
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menurut (Budi Ana Keliat,1999) gangguan harga diri rendah
digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri,
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan.
Menurut ( Schult & videbeck, 1998) gangguan harga diri
rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan
kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan
harga diri rendah adalah penilaian yang negatif terhadap diri sendiri
dan kemampuan serta merasa tidak percaya pada diri sendiri.
2.
Penyebab
Menurut Townsend, M.C. (1998 : 366). harga diri rendah sering
disebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif akibat
adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang
negatif, difungsi system keluarga serta terfiksasi pada tahap
perkembangan awal
Menurut Carpenito, L.J (1998 : 82) koping individu tidak efektif
adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko
mengalami suatu ketidakmampuan dalam mengalami stessor internal
atau lingkungan dengan adekuat karena ketidakkuatan sumbersumber (fisik, psikologi, perilaku atau kognitif).
Menurut Townsend, M.C (1998 : 312) koping individu tidak
efektif merupakan kelainan perilaku adaptif dan kemampuan
memecahkan
masalah
seseorang
dalam
memenuhi
tuntutan
khawatir
dan
cemas
yang
berkepanjangan.
c. Mengungkapkan ketidakmampuan menjalankan peran.
Data Obyektif :
a. Perubahan partisipasi dalam masyarakat.
b. Peningkatan ketergantungan.
c. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan
d.
e.
f.
g.
h.
4. Akibat
Menurut (DEPKES RI, 1998 : 336) harga diri rendah dapat
beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri, isolasi sosial menarik
diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah
laku
yang
maladaptif,
mengganggu
hubungan social.
Tanda dan Gejala:
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
fungsi
seseorang
dalam
Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut (Budi Ana Keliat, 1999). menguraikan empat cara untuk
meningkatkan harga diri yaitu :
1) Memberi kesempatan untuk berhasil
2) Menanamkan gagasan
3) Mendorong aspirasi
4) Membantu membentuk koping
b. Penatalaksanaan Medis
1) Clorpromazine ( CPZ )
Indikasi untuk sindrom
psikosis
yaitu
berat
dalam
media.
Aktivitas
tersebut
berupa
kegiatan
yang
d. Psikoterapi
Menurut ( Seraquel, 2004 ). psikoterapi yang dapat
membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan individual
atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud
untuk mengembalikan penderita ke masyarakat.
e. Terapi psikososial
Menurut kaplan and Sadock ( 1997 ), rencana pengobatan
untuk skizofrenia harus ditujukan padaa kemampuan daan
kekurangan pasien. Selain itu juga perlu dikembangkan terapi
berorientasi keluarga, yang diarahkan untuk strategi penurunan
stress dan mengatasi masalah dan perlibatan kembali pasien
kedalam aktivitas.
C. Pohon Masalah
Resiko Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan
konsep diri
: Harga
diri rendah
Tidak efektifnya
koping
individu
apa-apa,
bodoh,
mengkritik
diri
sendiri,
dan
nama
pasien
mengungkapkan perasaannya
3. Pasien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
Tindakan :
a. Identifikasi bersama pasien cara tindakan yang dilakukan
jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
b. Kaji pengetahuan pasien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
positif
terhadap
kemampuan
perasaan
tentang
keuntungan
perasaan
tentang
kerugian
terhadap
tentang
tidak
kemampuan
kerugian
tidak
perasaannya
setelah
kemampuan
pasien
10
pasien.
Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu
c.
pasien.
Utamakan memberi pujian yang realistik.
kegiatan
sesuai
dengan
11
a.
dirawat.
c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Saku
Jakarta:EGC
12
Keperawatan
Jiwa
Edisi
3.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. A DENGAN GANGGUAN
KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH DI RUANG UPIP
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
: 5 Juli 2014
Ruang
: UPIP
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
No. RM
: Sdr. A
: 17 Tahun
: Demak
: Belum Menikah
: Islam
: Jawa / Indonesia
: SMP
: Tidak bekerja
: 09xxxx
13
2. Penanggung Jawab
Nama
: Tn. S
Hubungan dengan Klien : Ayah
Alamat
: Demak
II. ALASAN MASUK
Klien mondar-mandir, gelisah
III. KELUHAN UTAMA
Mondar-mandir, bingung, menangis sendiri tanpa sebab, sulit tidur
dan menyendiri.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masalalu
2. Keluarga mengatakan bahwa didalam keluarganya
ada
tidak
V.
FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga mengatakan, klien bingung, mondar mandir sepulang
dari mancing 10 hari lalu. Sebelum memancing klien ingin
14
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Suhu
d. Pernafasan
2. Ukuran
a. Tinggi badan
b. Berat badan
3. Kondisi Fisik
: 120/70 mmHg
: 84 x/menit
: 36,4 C
: 20 x/menit
: 167 cm
: 46 Kg
: Klien tidak mengeluh sakit apa apa,
15
- Atas
Ket :
: Laki laki
: Klien
: Perempuan
: Sepupu klien
: Tinggal serumah
: Perempuan Meninggal
Penjelasan :
Ada keluarga klien yang pernah menderita gangguan jiwa yaitu
sepupu klien
b. Konsep Diri
16
- Peran
3 bersaudara.
: Klien mengatakan bahwa klien adalah
seorang anak dan seorang adik serta
- Ideal diri
kakak
: Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan
- Harga diri
6. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien adalah
ibunya. Klien juga mengatakan bahwa dirinya sulit bergaul
dengan teman di lingkungan rumahnya dan lebih banyak
berdiam diri di rumah. Klien mengatakan susah berkomunikasi
dengan orang lain terutama orang yang tidak dikenal. Apabila
ada orang baru yang mengajak bicara, klien menjawab
dengan suara pelan dan tidak jelas.
- Masalah Kepeawatan : Isolasi sosial : Menarik diri
17
7. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam, sebelum sakit rajin sholat 5
waktu. Akan tetapi, selama dirawat jarang melakukan sholat 5
waktu, klien berdoa agar cepat sembuh setelah sholat.
Masalah keperawtan : Distress spiritual
VII.
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Personal hygien klien harus di motivasi, rambut jarang disisir,
klien menggunakan baju yang disediakan di RSJ.
Masalah Keperawatan : Sindrom defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Pada saat klien diajak berbicara, klien menjawab dengan nada
suara pelan, lambat, tidak jelas dan sulit dipahami. Kadang
jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat, namun
kadang juga klien memberikan jawaban yang tidak sesuai.
Klien tidak mampu memulai pembicaraan.
3. Aktivitas Motorik
Klien tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Aktivitas makan dan mandi dilakukannya bila di
motivasi, klien lebih banyak berdiam diri.
Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas
4. Alam perasaan
Klien sering terlihat mondar mandir, bingung, gelisah, sedih dan
murung. Klien merasa tidak percaya diri. Klien mengatakan
bosan di RSJ, sudah merasa sembuh, ingin cepat pulang.
Masalah keperawatan : ansietas
5. Afek
Respon emosional klien kadang sesuai dengan stimulasi yang
diberikan, kadang jugantidak sesuai dengan stimulasi yang
18
20
berada
dirumah,
menyendiri
dan
menyimpan
menyimpan
permasalahannya
sendiri
tanpa
Data
21
Masalah
1.
DS :
Klien mengatakan merasa malu dan minder bila
Harga Diri
Rendah
Resiko
Menarik Diri
murung
DS :
Klien mengatakan
bahwa
pendiam,
masalah
Koping
ia
orang
yang
lebih
suka
individu
setiap
tidak efektif
menyimpannya sendiri. Ibu klien mengatakan
klien pendiam dan tidak pernah menceritakan
masalahnya kepada keluarga
DO:
Klien sulit jika disuruh menceritakan
masalahnya
XIV. MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
2. Isolasi sosial : Menarik Diri
3. Koping individu tidak efektif
22
C. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl.
10 Juli
NO
Dx
Tujuan
TUM
Klien dapat
Kriteria Hasil
1.1 Klien ekspresi
2014
wajah
berhubungan
Intervensi
dengan orang
bersahabat.
Klien
lain secara
menunjukan
dengan
optimal.
TUK 1
Klien dapat
rasa senang.
Klien mau
komunikasi
kontak mata.
Klien mau
1.1.3 Memperkenalkan
membina
yang disukai
1.1.2 Jelaskan BHSP
terapeutik
hubungan
saling percaya
membalas
salam.
Klien mau
duduk
berdampingan.
dengan
perawat.
23
lengkap dan
panggilan tujuan
1.1.5 Jujur dan
menepati janji
1.1.6 Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien
Klien mau
apa adanya
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
Tgl.
NO
Dx
Tujuan
Kriteria Hasil
TUK 2
Klien dapat
Intervensi
1.1.1 Diskusikan
kemampuan dan
mengidentifikasi
mengidentifikas
aspek positif yang
kemampuan
dimiliki
i kemampuan
yang dimiliki
1.1.2 Hindarkan dari
dan aspek
Aspek positif
penilaian yang
positif yang
keluarga
negative
Aspek positif
1.1.3 Utamakan pemberian
dimiliki
lingkungan yang
pujian yang realistik
dimilii klien
TUK 3
3.1 Klien mampu
3.1.1 Diskusikan
Klien dapat
kemampuan yang
menilai
menilai
dapat digunakan
kemampuan
selama sakit
kemampuan
yang dimiliki
3.1.2 Diskusikan
yang dimiliki
selama sakit
kemammpuan yang
TUK 4
Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya
dapat ditunjukan
penggunaannya
1.1.1 Rencanakan
bersama klien
aktifitas yang dapat
rencana
dilakukan setiap hari
kegiatan harian
- Kegiatan mandiri
- Dibantu sebagian
- Dengan bantuan
total
1.1.2 Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan
toleransi kondisi
klien
membuat
24
Tgl.
NO
Dx
Tujuan
TUK 5
Klien dapat
Kriteria Hasil
melakukan
sesuai
kegiatan sesuai
dengankondisi
sakit dan
kemampuannya
kemampuannya
TUK 6
Klien dapat
Intervensi
memanfaatkan
kesehatan cara
memanfaatkan
system
sistem
pendukung
pendukung yang
dikeluarga
ada
secara optimal
Klien daoat
memanfaatkan
system
pendukung
dilingkungan
II
TUM
Klien dapat
sekitar.
1.1 Klien mampu
duduk
melakukan
berdampingan
keputusan yang
efektif untuk
dengan perawat
bersikap empati
Klien mampu
1.1.2 Cepat mengendalikan
mengendalikan
berbincang -
situasi kehidupan
bincang dengan
yang demikian
menurunkan
perawat
Klien mampu
perasaan rendah
merespon
diri
TUK 1
Klien dapat
tindakan
perawat
menbina
,empati.
1.1.3 Sediakan waktu untuk
berdiskusi dan bina
hubungan yang sopan.
1.1.4 Berikan kesempatan
kepada klien untuk
25
hubungan
merespon.
terapeutik
dengan perawat
Tgl.
NO
Dx
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
TUK 2
Klien dapat
mengenali dan
mengungkapka
mengekspresika
n perasaannya
Klien mampu
n emosinya
mengenali
emosinya dan
dapat
mengekspresika
nnya
yang sesuai
2.1.2 Gunakan tekhnik
komunikasi terapeutik
terbuka
2.1.3 Bantu klien
mengekspresikan
perasaannya
2.1.4 Bantu klien
mengidentifikasikan
situasi kehidupan yang
tidak berada dalam
kemampuan dan
mengontrolnya
2.1.5 Dorong untuk
menyatakan secara
verbal perasaan
perasaan yang
berhubungan dengan
TUK 3
Klien dapat
ketidak mampuannya.
1.1.1 Diskusikan masalah
mengidentifikasi
memodifikasi
pemikiran yang
dengan memintanya
pola kognitif
negatif
Klien dpat
untuk
yang negative
menurunkan
menyimpulkannya
1.1.2 Identifikasi pemikiran
penilaian yang
negatifpada
untuk menurunkan
dirinya.
26
Tgl.
NO
Dx
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
3.1.3 Evaluasi ketetapan
persepsi logika dan
kesimpulan yang dibuat
klien
3.1.4 Kurangi penilaian klien
yang negatif terhadap
dirinya
3.1.5 Bantu klien menerima
nilai yang dimilikinya
atau perilakunya atau
perubahan yang terjadi
TUK 4
Klien dapat
pada dirinya.
4.1.1 Libatkan klien dalam
menetapkan tujuan
berpartisipasi
kebutuhan
dalam mengambil
untuk
keputusan yang
perawatan
membuat jadwal
berkenan dengan
pada dirinya
Klien dapat
aktivitas perawatan
perawatan dirinya
berpartisipasi
dalam
pengambilan
keputusan
dirinya
4.1.3 Berikan privasi sesuai
kebutuhan yang
ditentukan
4.1.4 Berikan reinsforcement
posotif tentang
pencapaian kegiatan
yang telah sesuai
dengan keputusan
yang ditentukannya
27
Implementasi
Sp 1 P:
a. Membina hubungan
saling percaya
b. Mengidentifikasi
WIB
kemampuan dan aspek
Evaluasi
S : Klien mengatakan Nama
Paraf
dilatih sesuai
kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan klien
yang sesuai dengan
kemampuan klien
f. Membimbing klien
memasukkan dalam
Tgl / Jam No
Implementasi
28
Evaluasi
Paraf
11 Juli
SP 1 P :
a. Membina hubungan
2014
10.00
saling percaya
b. Mengidentifikasi
WIB
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien
c. Membantu klien menilai
kemampan klien yang
masih dapat digunaan
d. Membantu klien memilih
kegiatan yang akan
dilatih sesuai
kemampuan klien
e. Melatih kegiatan klien
yang sesuai dengan
kemampuan klien
f. Membimbing klien
memasukkan dalam
kegiatan harian
Tgl /
Jam
No
Implementasi
29
Evaluasi
Paraf
12 Juli
2014
10.00
WIB
SP2P
a. Mengevaluasi jadwal
harian klien
b. Mengevaluasi SP1P
c. Melatih kemampuan
kedua merapikan
benar
- Klien mengatakan dapat
tempat tidur
d. Menganjurkan klien
memasukkan dalam
mempraktekkan kembali
cara mencuci tangan yang
benar
- klien mau berlatih
merapikan tempat tidur
A : SP1P klien sudah
tercapai secara optimal
- SP2P belum tercapai
secara optimal
P : P Evaluasi SP1P dan
SP2P
Memotivasi dan
menganjurkn klien
untuk terus melatih
kemampuan yang
dimiliki dan
memasukkannya
kedalam jadwal
harian..
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
30
Klien
-
2.
Keluarga
- Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
- Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
- Menerima klien apa adanya
- Hindari pemberian penilaian negatif
3.
Perawat
Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap
klien
Menyarankan
keluarga
untuk
menyiapkan
lingkungan dirumah
Meningkatkan
pemenuhan
perawatan klien
-
Memberi reinforcement
31
kebutuhan
dan