Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat
juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai
bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam
piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi
alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2
molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu
menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya:
1. Gula (C6H12O6) > asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat > asetaldehid + CO2. piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alcohol (etanol).

2 CH3CHO + 2 NADH2 > 2 C2HsOH + 2 NAD. alkohol dehidrogenase


enzim
Ringkasan reaksi : C6H12O6> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. memahami proses fermentasi yang berlangsung pada alat fermentasi
2. Mengetahui cara mengfermentasikan sebuah limbah yang mengandung glukosa
3. dapat membandingkan hasil fermentasi dari berbagai perbandingan antara air dengan
bahan yang akan di fermentasi sehingga mendapatkan hasil fermentasi yang
maksimal

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan


ketidaktersediaan oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika
dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.

Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh
dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada
yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses
pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi.
Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme
mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.
Mikroba yang BerperanDalam Proses Fermentasi
1. fermentasi asam asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui
sebagai

penghasil asam asetat dan merupakan

jasad kontaminan

pada

pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam
asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.
2. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan
dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat.
Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.
3. Fermentasi Asam Sitrat
Asam

sitrat

dihasilkan

melalui

fermentasi

menggunakan

jamurAspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun


yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini
mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.
4. Fermentasi Asam Glutamat

Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula
pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah
mutan dari Corynebacterium glutamicu.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol
adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.
Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari karbon. Gula
adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat mempengaruhi
kuantitas alkohol yang dihasilkan.
Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan
menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi
alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama
sekali.
1. pH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap
mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya.
Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada
pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan lambat.
2. Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan
digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro
meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat yang mengandung karbohidrat,
unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari pupuk NPK. Unsur
mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca,
Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.

3. Temperatur

Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk


pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30C dan
temperature maksimal antara 35-47C. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu 0C.
Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di samping
temperature mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast juga
mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi akan
menonaktifkan yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak
aktif.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. BAHAN
1. Bahan yang mengandung glukosa (contohnya limbah kulit nangka, dll)
B. ALAT
1. Alat Fermentasi
C. RANGKAIAN PERALATAN DALAM PRAKTIKUM

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Siapkan alat dan bahan untuk melakukan fermentasi

2. Siapkan perbandingan antara air dan bahan yang glukosa yang akan di buat
fermentasi. Dengan perbandingan 4:1 (4 lt air dan 1 kg bahan fermentasi)
3. Siapkan ragi tape sebanyak 5 keping
4. masukkan campuran air dan bahan fermentasi terlebih dahulu kedalam tabung
fermentasi, kemudian yang terakhir masukkan 5 keping ragi tape
5. tutup rapat tabung fermentasi (dalam keadaan vacum)
6. tunggu sampai ragi bekerja kurang lebih sekitar 4 hari
7. tampung hasil fermentasi berupa biodiesel kedalam bejana

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komposisi dari tabung fermentasi adalah adalah

1. Ampas (dasar tabung)


2. Cairan Biodiesel (Tengah tabung)
3. Gas Co2 (atas tabung)

Untuk mengeluarkan Gas Co2 (atas tabung)

Untuk mengeluarkan Cairan Biodiesel


(Tengah tabung)

Untuk mengeluarkan Ampas (dasar tabung)


Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh jamur dan
bakteri yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari udara
bebas) dengan bantuan enzim. Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa organik
oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.

Dalam praktikum fermentasi, campuran air bahan fermentasi dimasukkan kedalam


tabung yang ada di alat fermentasi, kemudian setelah campuran tadi masukkan ditambahkan
5 keping ragi, karena proses fermentasi 1 ltr membutuhkan 5 keping ragi. Waktu fermentasi
yang dibituhkan kurang lebih sekitar 4 hari, dari 4 hari tersebut di hasilkan CO2, hasil
(cairan) dan ampas.
Untuk gas CO2 bisa dibuang melalui katup paling atas dan hasil berupa cairan bisa
ditampung di gelas bejana ukur melalui katup yang bawah,Sedangkan ampas bisa dibuang
melaui katup bawah sendiri pada tabung. Hasil yang akan didapatkan berupa cairan
biodiesel kurang lebih 1.6 liter dari perbandingan air dan bahan fermentasi sekitar 4 : 1.

BAB V
KESIMPULAN

Dari fermentasi di atas dapat disimpulkan bahwa:


perbandingan air dengan bahan fermentasi 4:1 didpatkan hasil fermentasi berupa cairan
kurang lebih 1.6 liter yang dapat digunakan untuk biodiesel

Anda mungkin juga menyukai