1. Jenis-jenis Inderaja
OCT 5
Posted by MualMaul
1. Jenis-Jenis Inderaja
Jenis pengideraan jauh yang umum ada 3 metoda, yaitu :
1.1
Metoda foto udara berisi rekaman rinci kenampakan permukaan bumi pada saat pemotretan.
Dalam interpretasi foto udara, terdapat tujuh karakteristik dasar yang harus dipertimbangkan,
yaitu :
Bentuk, adalah konfigurasi atau kerangka suatu objek. Bentuk beberapa objek
menunjukkan ciri tertentu sehingga citranya dapat diidentifikasi langsung hanya
berdasarkan kriteria ini.
Bayangan, penting bagi penaksir dalam 2 hal yang saling bertentangan, yaitu:
Objek di bawah bayangan hanya dapat sedikit memantulkan cahaya dan sukar
diamati pada foto, yang akhirnya dapat menghalangi interpretasi.
Tekstur, adalah frekuensi perubahan rona pada citra fotografi. Tekstur merupakan
hasil gabungan dari bentuk, ukuran, pola, bayangan, dan ronanya.
Situs atau lokasi objek dalam hubungannya dengan objek yang lain, sangat berguna
untuk membantu pengenalan suatu objek.Perlengkapan interpretasi foto udara biasanya
pengamatan foto,
Karakteristik medan utama yang dapat diperkirakan dengan interpretasi foto udara yaitu jenis
batuan, bentuk lahan (landform), tekstur tanah, kerentanan banjir, dan tebal bahan lepas di
atas batuan induknya.
Interpretasi foto udara untuk evaluasi medan didasarkan pada pengamatan sistematik, dan
evaluasi unsur kunci (key element) yang dianalisis secara stereoskopik. Hal ini meliputi :
topografi, pola aliran, tekstur, erosi, rona foto, vegetasi, dan penggunaan lahan. Melalui
analisis ini, penaksir foto dapat mengenali kondisi medan yang berbeda-beda dan dapat
menentukan batas-batasnya.
1.2
Terdapat dua kenampakan berbeda yang mencirikan tenaga gelombang mikro, dipandang dari
sudut penginderaan jauh, yaitu :
Pantulan dan emisi mikro dari material muka bumi tidak ada kaitan langsung dengan
pasangannya pada bagian spektrum tampak atau termal. Misal permukaan yang tampak
kasar pada spektrum, mungkin tampak halus pada gelombang mikro.
Gambar 1.
(SLAR)
Gambar 2.
(SLAR).
Selain sistem SLAR, juga terdapat sistem penginderaan Mikro Pasif. Sistem ini tidak
menggunakan tenaga penyinaran sendiri, tetapi penginderaan tenaga gelombang mikro yang
diperoleh secara alamiah dalam medan pandangnya.
Pengoperasian sistem ini hampir sama dengan radiometer termal. Teori radiasi benda hitam
merupakan inti bagi pemahaman konseptual penginderaan gelombang mikro pasif, tetapi
sensor gelombang mikro pasif lebih menekankan penggunaan antena, bukan unsur deteksi.
Sinyal gelombang mikro pada umumnya terdiri dari sejumlah komponen sumber yang
Dalam sistem ini, terdapat beraneka ragam kemungkinan sumber dan sinyal yang dihasilkan
tenaga gelombang mikro pasif sangat lemah, sehingga interpretasi sinyal ini jauh lebih rumit
daripada sensor lain.
Kegunaan sistem gelombang mikro pasif berkisar dari pengukuran profil temperatur atmosfer
hingga analisis variasi tanah di bawah permukaan air, dan kandungan mineral. Konfigurasi
dasar sistem gelombang mikro pasif dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4.
Satelit Landsat
Sistem satelit sumber daya bumi, Seasat-1, pesawat antariksa ulang alik (space
shuttle), SPOT
Satelit cuaca, satelit NOAA/TIROS, satelit GOES, satelit Nimbus, program satelit
cuaca pertahanan (Defense Meteorological Satellite
Program/DMSP)
Gambar 5.
Gambar 6.
Interpretasi terapan citra landsat telah dilakukan dalam berbagai disiplin ilmu seperti
pertanian, botani, kartografi, teknik sipil, lingkungan, geografi, kehutanan, geologi, geofisika,
analisis sumber daya lahan, perencanaan tata guna lahan, oceanografi, dan analisis sumber
daya air.
Skala citra dan luas daerah liputan per kerangka sangat berbeda antara citra landsat dan foto
udara konvensional. Sebagai contoh untuk meliput satu citra landsat diperlukan lebih dari
1600 foto udara berskala 1 : 20.000 tanpa adanya overlap. Hasil landsat bila dibandingkan
dengan foto udara adalah :
untuk suatu kenampakan geologi yang panjangnya ratusan kilometer akan tampak
lebih jelas pada citra landsat,
untuk mengkaji suatu pemukiman, foto udara lebih efektif karena penelitian dilakukan
dengan ketinggian rendah, dan
citra landsat hanya dapat dipelajari dalam 2 dimensi, sedangkan foto udara sebagian
besar dapat dilihat tiga dimensi.
1.3.2
oleh sebab itu citra landsat harus dianggap sebagai alat interpretasi pelengkap dan
bukan sebagai pengganti foto udara berskala besar.
Sistem satelit sumber daya bumi yang lain
Misi pemetaan kapasitas panas (HCMM) merupakan yang pertama di antara seri Misi
Peneliti Terapan (Application Explorer Missions/AEM) yang kecil dan relatif tidak mahal
biayanya. Satelit percobaan ini memiliki ketepatan orbit dan stabilitas ketinggian yang kurang
teliti bila dibandingkan dengan landsat yang lebih besar, sehingga satelit ini diarahkan bagi
percobaan kelayakan.
HCMM merupakan wahana antariksa pertama yang dibuat untuk menguji kelayakan dalam
melakukan pengukuran variasi termal kenampakan di muka bumi untuk memperoleh identitas
dan kondisinya. Data HCMM telah diterapkan pada berbagai bidang seperti :
Penggunaan pengukuran termal untuk membedakan jenis batuan dan lokasi sumber
daya mineral.
Pengukuran temperatur tajuk tumbuhan pada interval waktu tertentu yang sering
digunakan untuk menentukan laju transpirasi tumbuhan dan tingkat kesehatannya.
Salah satu jenis sistem ini adalah penggunaan Satelit Seasat-1 yang merupakan seri satelit
pertama yang diusulkan untuk penelitian oceanografi. Jenis sistem yang lain adalah Pesawat
Ulang Alik yang memiliki kemampuan terbang ke antariksa pulang-pergi secara berulang.
Pesawat ini memiliki wahana 3 tahap (Gambar 7), yaitu :
Wahana pengorbit.
Selain itu, untuk saat ini banyak unsur rancangbangun satelit cuaca yang operasionalnya
berpangkal dari pengujian awal Satelit Nimbus, misalnya Nimbus-7. Satelit ini dilengkapi
dengan sensor berupa radiometer termal multisaluran dan radiometer gelombang mikro.
Program Nimbus-7 bertujuan untuk penelitian pemetaan : es di laut; sifat khas spektral;
timbunan es; distribusi O (ozon), H O, NO , dan HNO ; putaran radiasi bumi; profil
temperatur vertikal; konsentrasi aerosol; distribusi global CO, CH , dan NH .
3
Program Satelit DMSP membawa sejumlah sensor cuaca. Scanner yang dibawa
menghasilkan citra pada saluran sinar tampak dan inframerah pantulan, serta saluran
inframerah termal. Baik citra termal maupun citra tampak DMSP telah digunakan untuk
berbagai terapan di bidang teknik sipil seperti halnya pemetaan bentangan salju. Pada masa
mendatang satelit ini akan ditingkatkan resolusi dan jumlah terapannya di bidang teknik sipil.