Anda di halaman 1dari 10

PENEMU MESIN UAP

Teknologi mesin uap saat ini sudah jarang digunakan, namun tidak
seharusnya kita melupakan begitu saja orang yang menemukan teknologi mesin
uap tersebut, terlebih dengan adanya penemuan mesin uap oleh James Watt maka
terlahirlah cikal bakal revolusi industri. James Watt, orang Skotlandia yang sering
dihubungkan dengan penemu mesin uap, adalah tokoh kunci Revolusi Industri.
Sebenarnya, Watt bukanlah orang pertama yang membikin mesin uap. Rancangan
serupa disusun pula oleh Hero dari Iskandariah pada awal tahun Masehi. Di tahun
1686 Thomas Savery membikin paten sebuah mesin uap yang digunakan untuk
memompa air, dan di tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen, membikin
pula paten barang serupa dengan versi yang lebih sempurna, namun mesin ciptaan
Newcomen masih bermutu rendah dan kurang efisien, hanya bisa digunakan
untuk pompa air dari tambang batubara.

James Watt
Watt menjadi tertarik dengan ihwal mesin uap di tahun 1764 tatkala dia sedang
membetulkan mesin ciptaan Newcomen. Meskipun Watt cuma peroleh pendidikan
setahun sebagai tukang pembuat perkakas, tetapi dia punya bakat pencipta yang besar.
Penyempurnaan yang dilakukannya terhadap mesin bikinan Newcomen begitu penting,
sehingga layaklah menganggap sesungguhnya Watt lah pencipta pertama mesin uap yang
praktis.
Keberhasilan Watt pertama yang dipatenkannya di tahun 1769 adalah penambahan
ruang terpisah yang diperkokoh. Dia juga membikin isolasi pemisah untuk mencegah
menghilangnya panas pada silinder uap, dan di tahun 1782 dia menemukan mesin ganda.
Dengan beberapa perbaikan kecil, pembaruan ini menghasilan peningkatan efisiensi
mesin uap dengan empat kali lipat atau lebih. Dalam praktek, peningkatan efisiensi ini

memang merupakan hasil dari suatu kecerdasan namun tidaklah merupakan peralatan
yang bermanfaat dan tidak memiliki kegunaan luar biasa ditilik dari sudut industri

Mesin uap buatan James Watt


Watt juga menemukan (di tahun 1781) seperangkat gerigi untuk mengubah gerak balik
mesin sehingga menjadi gerak berputar. Alat ini meningkatkan secara besar-besaran
penggunaan mesin uap. Watt juga berhasil menciptakan pengontrol gaya gerak melingkar
otomatis (tahun 1788), yang menyebabkan kecepatan mesin dapat secara otomatis
diawasi. Juga menciptakan alat pengukur bertekanan (tahun 1790), alat penghitung
kecepatan, alat petunjuk dan alat pengontrol uap sebagai tambahan perbaikan lain-lain
peralatan. Watt sendiri tidak punya bakat bisnis. Tetapi, di tahun 1775 dia melakukan
persekutuan dengan Matthew Boulton, seorang insinyur, dan seorang pengusaha yang
cekatan. Selama dua puluh lima tahun sesudah itu, perusahaan Watt dan Boulton
memproduksi sejumlah besar mesin uap dan keduanya menjadi kaya raya.
Memang sulit melebih-lebihkan arti penting mesin uap. Sebab, memang banyak
penemuan-penemuan lain yang memegang peranan penting mendorong berkembangnya
Revolusi Industri. Misalnya, perkembangan dunia tambang, metalurgi, dan macammacam peralatan mesin. Sekoci yang meluncur bolak-balik dalam mesin tenun
(penemuan John Kay tahun 1733), atau alat pintal (penemuan James Hargreaves tahun
1764) semuanya terjadi mendahului kreasi Watt. Sebagian terbesar dari penemuanpenemuan itu hanyalah merupakan penyempurnaan yang kurang berarti dan tak satu pun
punya arti vital dalam kaitan dengan bermulanya Revolusi Industri. Lain halnya dengan
penemuan mesin uap yang memainkan peranan penting dalam Revolusi Industri, yang
tampaknya keadaan akan mengalami bentuk lain. Sebelumnya, meskipun tenaga uap
digunakan untuk kincir angin dan putaran air, sumber pokok tenaga mesin terletak pada
tenaga manusia. Faktor ini amat membatasi kapasitas produksi industri. Berkat penemuan
mesin uap, keterbatasan ini tersingkirkan. Sejumlah besar energi kini dapat disalurkan
untuk hal-hal yang produktif yang menanjak dengan teramat derasnya. Embargo minyak
tahun 1973 menyadarkan betapa sengsaranya jika bahan energi berkurang dan mampu
melumpuhkan industri. Pengalaman ini pada tingkat tertentu, mendorong arti penting
Revolusi Industri berkat penemuan James Watt.

Di samping manfaat tenaga untuk pabrik, mesin uap juga punya guna besar di
bidang-bidang lain. Di tahun 1783, Marquis de Jouffroy di Abbans berhasil
menggunakan mesin uap untuk penggerak kapal. Di tahun 1804, Richard
Trevithick menciptakan lokomotif uap pertama. Tak satu pun dari model-model
pemula itu berhasil secara komersial. Dalam tempo beberapa puluh tahun, barulah
baik kapal maupun kereta api menghasilkan revolusi baik di bidang pengangkutan
darat maupun laut. Revolusi Industri berlangsung hampir berbarengan dengan
Revolusi Amerika maupun Perancis. Meskipun waktu itu tampaknya sepele, kini
tampak jelas betapa Revolusi Industri itu seakan digariskan mempunyai makna

jauh lebih penting untuk peri kehidupan manusia ketimbang arti penting revolusi
politik. Oleh sebab itu James Watt tergolong salah seorang yang punya pengaruh
penting dalam sejarah.
Sumber
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/07/penemu-mesinuap.html

Mesin Uap
>>Definisi :
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air
dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan dalam pompa,
lokomotifdan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi Industri.
>>Jenis nmesin uap dan cara kerjanya
Terdapat dua jenis mesin uap, yakni mesin uap tipe bolak balik dan mesin uap
turbin (turbin uap). Rancangan alatnya sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin
uap ini mempunyai kesamaan, yakni menggunakan uap yang dipanaskan oleh
pembakaran minyak, gas, batu bara atau menggunakan energi nuklir

Air dalam wadah biasanya dipanaskan pada tekanan yang tinggi. Karena
dipanaskan pada tekanan yang tinggi maka proses pendidihan air terjadi pada suhu
yang tinggi (ingat pembahasan mengenai pendidihan Teori kinetik gas).
Biasanya air mendidih (air mendidih = air berubah menjadi uap) sekitar suhu 500
o
C. Suhu berbanding lurus dengan tekanan. Semakin tinggi suhu uap, semakin
besar tekanan uap. Uap bersuhu tinggi atau uap bertekanan tinggi tersebut
bergerak melewati katup masukan dan memuai terhadap piston. Ketika memuai,
uap mendorong piston sehingga piston meluncur ke kanan. Dalam hal ini,
sebagian kalor alias panas pada uap berubah menjadi energi kinetik (uap
melakukan kerja terhadap piston W = Fs). Pada saat piston bergerak ke kanan,
roda yang dihubungkan dengan piston berputar (1). Setelah melakukan setengah
putaran, roda menekan piston kembali ke posisinya semula (2). Ketika piston
bergerak ke kiri, katup masukan dengan sendirinya tertutup, sebaliknya katup
pembuangan dengan sendirinya terbuka. Uap tersebut dikondensasi oleh
kondensor sehingga berubah menjadi embun (embun = air yang berasal dari uap).
Selanjutnya, air yang ada di dalam kondensor dipompa kembali ke wadah untuk
dididihkan lagi. Demikian seterusnya, Karena prosesnya terjadi secara berulangulang maka piston bergerak ke kanan dan ke kiri secara terus menerus. Karena
piston bergerak ke kanan dan ke kiri secara terus menerus maka roda pun berputar

secara terus menerus. Putaran roda biasanya digunakan untuk menggerakan


sesuata(roda,dll).
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin uap
tipe bolak balik di atas bisa dijelaskan seperti ini : Bahan bakar fosil (batu
bara/minyak/gas) memiliki energi potensial kimia. Ketika bahan bakar fosil
dibakar, energi potensial kimia berubah bentuk menjadi kalor alias panas. Kalor
alias panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar fosil digunakan
untuk memanaskan air (kalor berpindah menuju air dan uap). Selanjutnya
sebagian kalor pada uap berubah bentuk menjadi energi kinetik translasi piston,
sebagian lagi diubah menjadi energi dalam air. Sebagian besar energi kinetik
translasi piston berubah menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar, sebagian kecil
berubah menjadi kalor alias panas (kalor alias panas timbul akibat adanya gesekan
antara piston dengan silinder). Jika digunakan untuk membangkitkan listrik maka
energi kinetik rotasi roda pemutar bentuk menjadi energi listrik Dst.
Turbin uap
Pada dasarnya prinsip kerja turbin uap sama dengan mesin uap tipe bolak
balik. Bedanya mesin uap tipe bolak balik menggunakan piston, sedangkan turbin
uap menggunakan turbin. Pada mesin uap tipe bolak balik, kalor diubah terlebih
dahulu menjadi energi kinetik translasi piston. Setelah itu energi kinetik translasi
piston diubah menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar. sedangkan, pada turbin
uap, kalor langsung diubah menjadi energi kinetik rotasi turbin.Turbin bisa
berputar akibat adanya perbedaan tekanan. Suhu uap sebelah atas bilah jauh lebih
besar daripada suhu uap sebelah bawah bilah (bilah tuh lempeng tipis yang ada di
tengah turbin). Ingat ya, suhu berbading lurus dengan tekanan. Karena suhu uap
pada sebelah atas bilah lebih besar dari suhu uap pada sebelah bawah bilah maka
tekanan uap pada sebelah atas bilah lebih besar daripada tekanan uap pada sebelah
bawah bilah. Adanya perbedaan tekanan menyebabkan si uap mendorong bilah ke
bawah sehingga turbin berputar. Arah putaran turbin tampak seperti gambar di
bawah

Perlu diketahui bahwa prinsip kerja mesin uap didasarkan pada diagram
perpindahan energi yang telah dijelaskan di atas. Dalam hal ini, energi mekanik
bisa dihasilkan apabila kita membiarkan kalor mengalir dari benda atau tempat
bersuhu tinggi menuju benda atau tempat bersuhu rendah. Dengan demikian,
perbedaan suhu sangat diperlukan pada mesin uap.
Apabila diperhatikan cara kerja mesin uap tipe bolak balik, tampak bahwa
piston tetap bisa bergerak ke kanan dan ke kiri walaupun tidak ada perbedaan
suhu (tidak ada kondensor dan pompa). Piston bisa bergerak ke kanan akibat

adanya pemuaian uap bersuhu tinggi atau uap bertekanan tinggi. Dalam hal ini,
sebagian kalor pada uap berubah menjadi energi kinetik translasi piston. Energi
kinetik translasi piston kemudian berubah menjadi energi kinetik rotasi roda
pemutar. Setelah melakukan setengah putaran, roda akan menekan piston kembali
ke kiri. Ketika roda menekan piston kembali ke kiri, energi kinetik rotasi roda
berubah lagi menjadi energi kinetik translasi piston. Ketika piston bergerak ke
kiri, piston mendorong uap yang ada dalam silinder. Pada saat yang sama, katup
pembuangan terbuka. Dengan demikian, uap yang didorong piston tadi akan
mendorong temannya ada di sebelah bawah katup pembuangan. sedangkan,
apabila suhu uap yang berada di sebelah bawah katup pembuangan = suhu uap
yang didorong piston, maka semua energi kinetik translasi piston akan berubah
lagi menjadi energi dalam uap. Energi dalam berbanding lurus dengan suhu. Jika
energi dalam uap bertambah maka suhu uap meningkat. Suhu berbanding lurus
dengan tekanan. Jika suhu uap meningkat maka tekanan uap juga meningkat.
Dengan demikian, tekanan uap yang dibuang melalui katup pembuangan =
tekanan uap yang masuk melalui katup masukan. Piston akan tetap bergerak ke
kanan dan ke kiri seterusnya tetapi tidak akan ada energi kinetik total yang bisa
dimanfaatkan (tidak ada kerja total yang dihasilkan). Jadi energi kinetik yang
diterima oleh piston selama proses pemuaian (piston bergerak ke kanan) akan
dikembalikan lagi kepada uap selama proses penekanan (piston bergerak ke kiri).
>>Siklus termo dalam mesin uap
Siklus Rankine(siklus dalam mesin uap) adalah siklus termodinamika yang
mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran
tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini
menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia.
Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William John
Maqcuorn Rankine.
Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara umum
ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine
adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.
Siklus Rankine terkadang diaplikasikan sebagai siklus Carnot, terutama
dalam menghitung efisiensi. Perbedaannya hanyalah siklus ini menggunakan
fluida yang bertekanan, bukan gas. Efisiensi siklus Rankine biasanya dibatasi oleh
fluidanya. Tanpa tekanan yang mengarah pada keadaan super kritis, range
temperatur akan cukup kecil. Uap memasuki turbin pada temperatur 565 oC (batas
ketahanan stainless steel) dan kondenser bertemperatur sekitar 30 oC. Hal ini
memberikan efisiensi Carnot secara teoritis sebesar 63%, namun kenyataannya
efisiensi pada pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 42%.
Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan
secara konstan. Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, namun air
dipilih karena berbagai karakteristik fisika dan kimia, seperti tidak beracun,
terdapat dalam jumlah besar, dan murah.
Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, setiap siklus mengubah keadaan
fluida (tekanan dan/atau wujud).
Proses 1 : Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam
bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.

Proses 2 : Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida


dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.
Proses 3 : Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal
ini mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi juga
terjadi.
Proses 4 : Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan dalam
tekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.
Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin adalah isentropic, yang berarti
pompa dan turbin tidak menghasilkan entropi dan memaksimalkan output kerja.
Dalam siklus Rankine yang sebenarnya, kompresi oleh pompa dan ekspansi dalam
turbin tidak isentropic. Dengan kata lain, proses ini tidak bolak-balik dan entropi
meningkat selama proses. Hal ini meningkatkan tenaga yang dibutuhkan oleh
pompa dan mengurangi energi yang dihasilkan oleh turbin. Secara khusus,
efisiensi turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik-titik air selama ekspansi ke
turbin akibat kondensasi. Titik-titik air ini menyerang turbin, menyebabkan erosi
dan korosi, mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah dalam
menangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada temperatur yang sangat
tinggi.
Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan temperatur input
dari siklus. Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan efisiensi siklus Rankine.
Siklus Rankine dengan pemanasan ulang
Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian. Yang pertama menerima
uap dari boiler pada tekanan tinggi. Setelah uap melalui turbin pertama, uap akan
masuk ke boiler dan dipanaskan ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang
bertekanan lebih rendah. Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap
berkondensasi selama ekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan turbin, dan
meningkatkan efisiensi turbin.
Siklus Rankine regeneratif
Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yang membedakannya
adalah uap yang telah melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur
dengan sebagian uap yang belum melewati turbin kedua. Pencampuran terjadi
dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan pencampuran temperatur. Hal ini
akan mengefisiensikan pemanasan primer.
Dari penjelasan diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan suhu dalam
mesin uap tetap diperlukan. Perbedaan suhu dalam mesin uap bisa diperoleh
dengan memanfaatkan kondensor. Ketika suhu dan tekanan uap yang berada di
sebelah bawah katup pembuangan jauh lebih kecil dari pada suhu dan tekanan uap
yang berada di dalam silinder, maka ketika si piston bergerak kembali ke kiri,
besarnya tekanan (P = F/A) yang dilakukan piston terhadap uap jauh lebih kecil
daripada besarnya tekanan yang diberikan uap kepada piston ketika si piston
bergerak ke kanan. Dengan kata lain, besarnya usaha alias kerja yang dilakukan
piston terhadap uap jauh lebih kecil daripada besarnya kerja yang dilakukan uap
terhadap piston (W = Fs). Jadi hanya sebagian kecil energi kinetik piston yang
dikembalikan lagi pada uap. Dengan demikian akan ada energi kinetik total atau
kerja total yang dihasilkan. Energi kinetik total ini yang dipakai untuk
menggerakan sesuatu (membangkitkan listrik dkk) Pembangkitan energi listrik
akan dibahas secara mendalam pada pokok bahasan listrik dan magnet
Penggunaan Mesin Uap

>> Kereta api Uap


Kereta api uap biasanya memiliki sebuah ketel uap pipa api horisontal bertungku
yang terletak pada ujung bagian belakang. Di depan tungku terletak sebuah
smokebox yang memiliki satu cerobong asap yang menonjol keluar (ke atas). Uap
dikumpulkan dari tungku ke dalam sebuah kubah atau tabung berlubang-lubang
yang
berada
di
atas
permukaan
air.
Uap ini lalu melewati sebuah klep penutup atau katup pengatur ke dalam silinder
sebuah resiprokat. Piston/torak di dalam mesin mendorong roda lewat sebuah
crankpin dan batang/balok penghubung. Katup-katup mesin dikendalikan melalui
sejumlah batang dan penghubung yang disebut dengan valve gear. Valve gear bisa
disetel dan menolong kontrol arah serta cut off (cutoff adalah titik dalam kayuhan
piston dimana inlet valve ditutup). Cut off ini menentukan proporsi kayuhan
piston, yang kemudian mengendalikan jumlah uap yang masuk ke dalam silinder.
Uap masuk dari kedua ujung, menyebabkan piston beraksi ganda.
Di dalam sebuah kereta api uap bersilinder dua, salah satu silinder ditempatkan di
salah satu sisi kereta. Uap lalu memberikan empat kayuhan piston per putaran,
yang berarti dua kayuhan per silinder. Kayuhan piston yang pertama menuju ke
depan sedang yang kedua menuju ke belakang. Setiap kayuhan piston
menggerakkan
roda
seperempat
putaran.
Ketel dan silinder-silinder ini terletak di sebuah rangka, dan rangka ini terletak di
sejumlah as atau poros. As dipasaing di blok-bantalan yang bergerak ke atas dan
ke bawah di dalam rangka. Biasanya kereta uap Amerika memiliki kerangka balok
sedangkan kereta uap Inggris memiliki plate frame (kerangka pelat), keduanya
sama-sama terbuat dari baja. Sumber bahan bakar untuk mendidihkan air adalah
batu bara. Kemudian minya mulai digunakan untuk tujuan yang sama.
Kelebihan Kereta Api Uap
Ada banyak alasan mengapa kereta api uap mencapai popularitas. Tentu saja
alasan utamanya adalah kecepatan yang lebih baik daripada kereta berkuda.
Perjalanan jadi lebih cepat serta orang-orang bisa melakukan perjalanan yang
lebih jauh dengan jauh lebih mudah. Kereta uap dipandang pula lebih dapat
diandalkan dan aman bila dibandingkan dengan perjalanan menggunakan kereta
berkuda.Alasan yang berikut adalah kemudahan menggantikan gerbong yang
rusak dengan yang baik. Kereta uap juga digunakan untuk mengangkut material
dari satu tempat ke tempat yang lain, membuat aktivitas yang berhubungan
dengan perdagangan dan perniagaan semakin efisien. Gerbong bisa ditambah atau
diganti, tergantung pada persyaratan yang didasarkan pada jumlah orang dan
material yang diangkut.

BAGAIMANA CARA KERJA MESIN UAP?


Berbicara tentang mesin uap sekarang ini nampaknya sudah tidak relevan
lagi karena hal itu sudah tinggal kenangan saja. Sejarah mesin uap yang mulai
berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman kemasannya pada pada
medio pertama abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk industri maupun
transportasi (kapal laut dan kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin uap
telah berlalu, tapi turbin uap masih banyak dipakai karena hampir 80%

pembangkit tenaga listrik didunia ini menggunakan turbin uap. Jadi masih ada
sedikit
kaitannya
untuk
mengetahui
mesin
uap.
(Referensi
:
http://en.wikipedia.org/)
Mesin uap (steam engines) masuk dalam kategori pesawat kalor, yaitu
peralatan yang digunakan untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar menjadi
tenaga mekanis melalui proses pembakaran. Ada dua jenis pesawat kalor yaitu
Internal Combustion Engines/ICE (motor pembakaran dalam) dan External
Combustion Engines/ECE (motor pembakaran luar). Pada pesawat kalor jenis
ICE, proses pembakaran bahan bakar untuk mengasilkan tenaga mekanis
dilakukan didalam peralatan itu sendiri; sedangkan pada ECE, peralatan ini hanya
merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis adapun proses pembakaran
dilakukan diluar peralatan tersebut.
Contoh dari pesawat kalor jenis ICE adalah motor bensin dan motor disel
yang sangat populer sebagai prime mover baik untuk otomotif maupun untuk
industri. Pada motor bensin dan motor disel proses pembakaran bahan bakar
(bensin/solar) dilakukan didalam silinder motor itu sendiri dan perubahan tenaga
termis hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis juga dilakukan didalam pesawat
itu sendiri melalui gerakan kian kemari dari piston menjadi gerakan putaran dari
crank shaft.
Contoh dari pesawat kalor jenis ECE adalah mesin uap dan turbin uap.
Pada peralatan ini, mesin uap hanya merubah tenaga potensial dari uap menjadi
tenaga mekanis berupa gerakan kian kemari dari piston dan selanjutnya diubah
menjadi gerakan putaran dari crank shaft; sedangkan turbine uap merubah tenaga
potensial dari uap menjadi tenaga mekanis yang langsung merupakan gerakan
putaran dari as turbin. Adapun proses pembakaran bahan bakar dilakukan diluar
mesin uap dan turbin uap, yaitu didalam ketel uap (boiler). Didalam ketel uap
(boiler) tenaga termis hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk
memanaskan air sehingga berubah menjadi uap dengan temperatur dan tekanan
tinggi, untuk selanjutnya uap dengan temperatur dan tekanan tinggi tersebut
dialirkan ke-mesin uap atau turbin uap untuk diubah menjadi tenaga mekanis.
Adapun cara kerja mesin
Lihat gambar dibawah ini,

uap

adalah

sebagai

berikut

Didalam cylinder mesin uap terdapat piston yang mempunyai piston rod
yang dihubungkan dengan cross head yang berada diluar cylinder. Cross head
dihubungkan oleh connecting rod dengan crank shaft (tidak tampak pada gambar),
sehingga apabila piston bergerak kian kemari maka crank shaft dapat berputar.
Slide valve yang mempunyai valve rod digerakkan oleh crank shaft melalui
eksentrik, sehingga slide valve dapat bergerak kian kemari sambil membuka dan
menutup dua buah lubang uap yang berhubungan dengan cylinder. Valve box
dimana slide valve berada mempunyai dua saluran, saluran pemasukan yang
dihubungkan dengan boiler untuk menyalurkan uap dengan tekanan tinggi (warna
merah), dan saluran pembuangan yang dihubungkan dengan cerobong untuk
membuang uap bekas (warna biru).
Pada waktu piston mencapai posisi paling kiri, maka slide valve akan
membuka lubang uap cylinder bagian kiri sehingga uap dari boiler dapat masuk
kedalam cylinder pada bagian kiri dari piston dan mendorong piston kekanan,
sementara itu lubang uap sebelah kanan dihubungkan dengan saluran pembuangan
sehingga uap bekas dapat terbuang keluar melalui cerobong. Sebelum akhir
langkah piston, lubang uap tersebut sudah ditutup oleh slide valve sehingga
pasokan uap terhenti namun piston tetap bergerak kekanan karena ekpansi dari
uap.
Pada waktu piston mencapai posisi paling kanan, maka slide valve
akan membuka lubang uap cylinder bagian kanan sehingga uap dari
boiler dapat masuk kedalam cylinder pada bagian kanan piston dan
mendorong piston kekiri, sementara itu lubang uap sebelah kiri
dihubungkan dengan saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat
terbuang melalui cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang
uap
tersebut sudah ditutup oleh slide valve sehingga pasokan uap
terhenti namun piston tetap bergerak kekanan karena ekpansi dari
uap.
Karena cross head dengan crank shaft dihubungkan oleh connecting
rod, maka gerakan kian kemari dari piston tersebut akan diubah

menjadi gerakan putaran dari crank shaft. Demikian selama ada


pasokan uap dari boiler maka mesin uap akan merubah menjadi
tenaga mekanis dengan gerakan putaran dari crank shaft.

Lokomotif uap biasanya mempunyai 2 buah mesin uap yang dipasang


dikanan dan kiri lokomotif, gerakan putaran yang dihasilkan oleh kedua
buah mesin uap tersebut langsung digunakan untuk memutarkan roda
lokomatif sehingga mampu menarik seluruh rangkaian kereta api (lihat
gambar dibawa ini).

Anda mungkin juga menyukai