Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas sebagai lembaga pencetak mahasiswa memiliki visi Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat. Sebagai upaya
penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut, Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga mengadakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) bagi mahasiswa semester 6 setiap tahunnya.
Kegiatan Praktek Kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk
pengintergrasian kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Kegiatan PKL 2015 ini dilaksanakan oleh mahasiswa dengan
bimbingan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan dilaksanakan secara
terdisipliner dan intrakulikuler. Oleh karena itu, PKL Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) merupakan bagian integral
dari kurikulum FKM UNAIR yang mengandung unsur pendidikan dan unsur
pengabdian masyarakat dengan porsinpendidikan yang lebih besar.
Kabupaten Probolinggo merupakan Kabupaten yang ditunjuk sebagai
lokasi PKL tahun 2015 ini. Pada tahun 2013, Angka Harapan Hidup Kabupaten
Probolinggo sebesar 62,1; Indeks Kesehatan yakni 61,8; serta Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 65,19 atau menduduki peringkat kedua
terendah dari seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Berdasarkan RKPD
Kabupaten Probolinggo 2012, terdapat beberapa masalah terkait kesehatan di
Kabupaten ini, masalah tersebut antara lain adalah perilaku masyarakat yang
kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat (PHBS), rendahnya kondisi
kesehatan lingkungan dan permukiman, belum optimalnya kualitas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, rendahnya status kesehatan masyarakat,
terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya yang tidak merata.
Fokus kegiatan kami adalah di Desa Blado Kulon, Kecamatan Tegal
Siwalan. Desa Blado Kulon memiliki luas 533.065 ha, terletak pada ketinggian
sekitar 300 meter dari permukaan laut dan terdiri dari 4 dusun yakni Dusun
Krajan, Jurangan, Kemirian dan Grintingan. Sedangkan Kecamatan Tegal

Siwalan sendiri memiliki luas wilayah 2,46 % dari luas Kabupaten


Probolinggo. Kecamatan Tegal Siwalan memiliki indeks pendidikan 72,52,
Indeks Kesehatan 64,05, indeks daya beli 55,79 serta IPM sebesar 64,12.
Desa Blado Kulon memiliki masalah kesehatan yang hampir sama dari
tahun ke tahun. Salah satu masalah utama yang belum dapat terselesaikan
hingga saat ini adalah kebiasaan masyarakat BAB di sungai. Hal ini terjadi
pada masyarakatnya yang mayoritas tidak memiliki kakus atau jamban, selain
itu penyakit degeneratif seperti hipertensi akibat pola konsumsi serta
rendahnya kebiasaan olah raga masyarakat, diabetes dan keluhan penyakit
sendi juga masih ditemukan. Selain itu sistem pengelolaan sampah dengan
cara dibakar serta pembuangan air limbah rumah tangga di sungai juga dapat
memicu terjadinya gangguan kesehatan lain. Perilaku masyarakat lain yang
memicu munculnya masalah kesehatan adalah kebiasaan masyarakat
merokok.
Dalam PKL ini kami merencanakan program sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan kesehatan maupun pendidikan yang terdapat di di
masyarakat, khususnya di wilayah Desa Blado Kulon. Fokus kegiatan ini
adalah pada upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat, perbaikan perilaku
hidup bersih dan sehat serta pembelajaran dan pemberian contoh-contoh
sederhana mengenai perencanaan program/kegiatan dan implementasinya
dibidang perbaikan kesehatan masyarakat. Dengan perbaikan taraf kesehatan
masyarakat ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, meningkatkan daya saing masyarakat, sehingga
produktivitas serta kemajuan masyarakat dapat tercapai, terutama dalam
menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilakukan identifikasi dan
ditentukan beberapa rumusan masalah, antara lain:
a. Bagaimana karakteristik masyarakat Desa Blado Kulon, Kecamatan
Tegalsiwalan ?
b. Bagaimana kondisi masyarakat ke-empat Dusun (Dusun Krajan, Jurangan,
Kemirian dan Grintingan) di Desa Blado Kulon?
1) Geografis. Meliputi letak dan bentuk topografi serta jenis permukaan

tanah di Desa Blado Kulon Kecamatan Tegalsiwalan.


2) Demografis. Meliputi total populasi; distribusi penduduk menurut sex,
agama, suku, dan ras; status perkawinan; angka dan pola migrasi; tingkat
pendidikan serta angka pendapatan dan kemiskinan Desa Blado Kulon
terhadap akses pelayanan kesehatan serta keterjangkauannya.
3) Perdagangan dan bisnis. Meliputi pertanian, industri dan ekonomi
global, tipe dan jumlah transportasi di Desa Blado Kulon .
4) Sarana dan prasarana. Meliputi jumlah sekolah, sumber air bersih dan air
minum, SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), MCK (Mandi Cuci
Kakus), sistem pembuangan sampah rumah tangga, dan kondisi fisik
rumah di Desa Blado Kulon.
5) Karakteristik sosial, budaya, dan politik. Meliputi sistem pendidikan,
nilai, norma, sistem nilai dan adat kebiasaan di Desa Blado Kulon.
6) Statistik vital. Meliputi live birth rate, fetal mortality rate, infant
mortality rate, neonatal death rate, crude death rate, dan maternal
mortality rate di Desa Blado Kulon.
7) Angka morbiditas, yang meliputi penyakit infeksi, penyakit non-infeksi
dan kronis, cakupan imunisasi dan angka pencapaian K1, K4, N1 sert
N2 KIA di Desa Blado Kulon.
8) Faktor resiko, yang meliputi pengetahuan, perilaku, sikap, dan tindakan
masyarakat Desa Blado Kulon.
9) Gizi kesehatan masyarakat, yang meliputi status gizi, pola konsumsi
masyarakat, dan ketahanan pangan Desa Blado Kulon.
10) Sistem pelayanan kesehatan masyarakat, yang meliputi jumlah SDM
kesehatan, program pemerintah dibidang kesehatan, sistem rujukan, dan
jenis pelayanan kesehatan yang ada di Desa Blado Kulon.
11) Sistem bantuan sosial komunitas di Desa Blado Kulon, yang meliputi
partisipasi masyarakat dalam program kesehatan baik yang dibuat oleh
pemerintah maupun yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat, dan
asuransi sosial masyarakat.

1.3 Tujuan
Tujuan pelaksanaan program PKL FKM UNAIR 2015 ini untuk melakukan
pengenalan masyarakat dan identifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan
metode:
1.3.1 Survei masyarakat
a. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu mengenaldan mengetahui karakteristik masyarakat
serta dapat mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat Desa
Blado Kulon.
b. Tujuan khusus :
1) Memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa di tengah
kehidupan masyarakat.
2) Mengetahui secara detail

mengenai

cara

mengidentifikasi

karakteristik masyarakat serta untuk membantu memecahkan


masalah kesehatan masyarakat yang ada dan tang akan terjadi.
3) Mampu beradaptasi dan berkomunikasi secara baik dengan
masyarakat.
4) Mengetahui, memahami dan menggambarkan struktur masyarakat
dan organisasinya.
5) Mengidentifikasi serta memahami nilai, sistem nilai, norma, adat
kebiasaan, dan perilaku masyarakat khususnya yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat.
6) Mampu mengidentifikasi dan menggambarakan

keadaan

lingkungan baik fisik, sosial, ekonomi, maupun budaya masyarakat


terutama yang terkait dengan masalah kesehatan masyarakat
1.3.2 Pengenalan lembaga terkait kesehatan masyarakat
a. Tujuan umum
Mahasiswa mengetahui dan memahami lembaga kesehatan dan
lembaga non kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat di Desa Blado Kulon.
b. Tujuan khusus
1) Mengetahui struktur lembaga kesehatan dan non kesehatan yang
ada di Desa Blado Kulon.
2) Memahami tugas pokok dan fungsi serta wilayah kerja lembaga
kesehatan dan non kesehatan yang berhubungan dengan dengan
kondisi kesehatan masyarakat Desa Blado Kulon.
3) Mengetahui dan memahami berbagai macam program kesehatan

lembaga kesehatan dan non kesehatan di Desa Blado Kulon.


4) Memahami hubungan dan keterkaitan antara masyarakat dan
lembaga serta antar lebaga baik kesehatan maupun non kesehatan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
a. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kehidupan
bermasyarakat dan apa saja masalah kesehatan yang ada di
masyarakat.
b. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku
kuliah dalam kehidupan masyarakat.
1.4.2 Bagi pembaca
a. Menambah informasi terkait masalah kesehatan yang ada di
masyarakat.
b. Sebagai bahan referensi atau literatur untuk dijadikan acuan
pembuatan program kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai