Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama
gagal jantung stroke dan gagal ginjal (Smeltzer & Bare, 2013).
Hipertensi telah menjadi penyakit yang umum diderita oleh banyak
keluarga di Indonesia dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena
pertalian darah. Antara keluarga yang satu dengan lainnya saling bergantung dan
berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lain, disini perilaku
keluarga sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan keluarga. Perilaku
keluarga yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini
dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup yang sekarang
banyak terjadi pada anggota keluarga salah satunya adalah hipertensi (Mubarak
dkk, 2007).
Pada sekitar 90% penderita hipertensi penyebabnya tidak diketahui dan
keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer, adapun 510% penderita hipertensi diketahui penyebabnya atau sering disebut hipertensi
1
Akper Yakpermas Banyumas

sekunder, penyebab dari 5-10% penderita adalah penyakit ginjal. Penyakit


hipertensi sering kali tidak memunculkan gejala, sebagian orang tidak merasakan
apapun walaupun tekanan darah sudah jauh diatas normal (Utaminingsih, 2009).
Hipertensi disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena
termasuk penyakit yang mematikan. Sebanyak 1 milyar orang didunia atau 1 dari
4 orang dewasa menderita penyakit hipertensi, bahkan diperkirakan jumlah
penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahunn 20125
( Pudiastuti, 2011).
Menurut AHA (American Heart Asosiation) di Amerika, hipertensi
ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 28% atau 59 juta
orang mengidap prehipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya
satu pertiganya yang mengetahui keadaannya dan hanya 61% medikasi. Dari
penderita yang mendapat medikasi hanya satu pertiga mencapai target darah
yang optimal/normal. Di Indonesia belum ada data Nasional namun, pada studi
MONICA 2000 di daerah perkotaan Jakarta dan FKUI 2000-2003 di daerah
Lido pedesaan kecamatan Cijeruk memperlihatkan kasus hipertensi derajat 2
(berdasarkan JNC VII) masing 20,9% dan 16,9%. Hanya sebagian kecil yang
menjalani pengobatan masing-masing 13,3% dan 4,2%. Jadi di Indonesia masih
sedikit sekali yang menjalani pengobatan (Wahdah,2011).
Prevalensi penyakit hipertensi di Jawa Tengah pada tahun 2008 hingga
tahun 2010 menunjukan adanya penurunan kasus yang cukup tinggi, pada tahun
2008 sebesar 865204 jiwa pada tahun 2009 sebesar 698816 jiwa, pada tahun

Akper Yakpermas Banyumas

2010 sebesar 562117 jiwa. Namun pada tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah
kasus yaitu sebesar 634860 jiwa (Dinkesprov, 2011).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menuntut kesabaran
ekstra dalam mengatasinya, perlu adanya pengontrolan tekanan darah secara
rutin agar cepat terdeteksi apakah mengidap tekanan darah tinggi atau tidak,
Tingginya tekanan darah yang lama akan merusak pembuluh darah diseluruh
tubuh yang akan menimbulkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung,
gagal ginjal, kebutaan, dan payah jantung dikarenakan jantung dipaksa
meningkatkan beban kerja saat memompa melawan tingginya tekanan darah
(Pudiastuti, 2011).
Dari penjabaran tersebut diatas, dapat memberikan gambaran bahwa
masalah hipertensi perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik,
mengingat nilai prevalensi yang tinggi dan komplikasi yang ditimbulkan cukup
berat. Dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah
dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Keluarga dengan salah satu anggota
keluarga menderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas .... Banyumas .

Akper Yakpermas Banyumas

B. Tujuan
Penulisan laporan ini, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.

Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan laporan ini adalah untuk mendapat gambaran
tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan salah satu anggota
keluarga menderita hipertensi.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan ini adalah agar penulis mampu :
a. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang pengkajian pada keluarga
dengan masalah utama hipertensi.
b. Untuk memperoleh gambaran nyata dalam menentukan diagnosa
keperawatan pada keluarga dengan masalah utama hipertensi.
c. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam menyusun rencana asuhan
keperawatan pada keluarga dengan masalah utama hipertensi.
d. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan implementasi
pada keluarga dengan masalah utama hipertensi.
e. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam mengevaluasi asuhan
keperawatan pada keluarga dengan masalah utama hipertensi.
f. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam mendokumentasikan asuhan
keperawatan pada keluarga dengan masalah utama hipertensi pada....

Akper Yakpermas Banyumas

C. Batasan Masalah
Laporan ini membahas tentang asuhan keperawatan pada dengan salah
satu anggota keluarga menderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas ....
Banyumas. Penulis akan membahas tentang proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, implementasi, sampai dengan evaluasi
selama 5 hari di wilayah kerja puskesmas . kabupaten Banyumas.

Akper Yakpermas Banyumas

Anda mungkin juga menyukai