Anda di halaman 1dari 2

Analisa Usaha Budidaya Jamur Tiram

A. Asumsi

1.

(gedek)

Budidaya dilakukan dikumbung sederhana, terbuat dari rangka bambu dan dinding bilik

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ukuran kumbung 6x6m, luas penanaman mampu menampung 2500 Baglog


Masa pakai kumbung 7 tahun
Masa pakai selang 8 tahun
Masa pakai peralatan panen (pisau, gunting dan keranjang) selama 1,5 tahun
Masa termometer dan higrometer selama 3 tahun
Bibit jamur budidaya (Baglog) seharga Rp 3.000,- / Baglog
Areal budidaya yang digunakan merupakan tanah milik sendiri, sehingga tidak perlu
menyewa
9.
Hasil panen dijual dalam bentuk segar dengan harga Rp 10.000,- / Kg
10.
Produktifitas 0,75kg / Baglog selama masa periode penanaman (4 bulan) dengan tingkat
kegagalan 10%
11.
Harga-harga berlaku di jepara dan disekitarnya tahun 2014
B. Biaya investasi

1.

Pembuatan kumbung
Bambu
Rp 1.500.000,Bilik bambu Rp 350.000,Paku
Rp 300.000,Tali rafia
Rp
50.000,Tenaga kerja Rp 500.000,Jumlah
Rp 2.700.000,2. Peralatan
Selang dan sprayer
Termometer dan higrometer
Peralatan panen
Jumlah

Rp 150.000,Rp 200.000,Rp 100.000,Rp 450.000,-

Total Investasi Rp 3.150.000,1.


2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.
2.
3.

C. Biaya operasional per satu periode penanaman


Penyusutan kumbung Rp 2.700.000,- : 21 = Rp 128.572,Penyusutan selang dan sprayer Rp 150.000,- : 32 = Rp 4.688,Penyusutan termometer dan higrometer Rp 200.000,- : 9 = Rp 22.222,Penyusutan peralatan panen Rp 100.000,- : 3 = Rp 33.333,Baglog jamur tiram 2500 x Rp 3.000,- = Rp 7.500.000,Tenaga kerja pemeliharan dan panen Rp 250.000 x 4 x 1 = Rp 1.000.000,Desinfektan dan kapur 20kg Rp 50.000,Jumlah
Rp 8.738.815,Dalam satu siklus penanaman jamur tiram memerlukan waktu 4 bulan. jadi, total pengeluaran
selama satu periode penanaman adalah Rp 8.738.815,D. Penjualan Per Satu Periode Penanaman
Produksi per setiap satu periode adalah 2500 Baglog x 90 % x 0,75kg = 1. 687,5kg
Harga penjuala jamur tiram saat ini kepada tengkulak Rp 10.000/kg sehingga per setiap
periode petani merima pemasukan Rp 16.875.000,Apalagi kalau dijual kepada pengecer atau konsumen dengan harga Rp 12.000 - Rp
15.000/kg maka pemasukan petani jamur berkisar antara Rp 20.250.000 - Rp 25.312.500,E. Keuntungan Per Satu Periode Penanaman (Dijual kepada tengkulak)
Keuntungan

= Hasil penjualan - Total biaya


= Rp 16.875.000 - Rp 8.738.815
= Rp 8.136.185,-

F. Break Event Point (BEP)


BEP volume produksi = Total biaya : Harga Jual
= Rp 8.738.815 : Rp 10.000
= 873,88kg
Titik balik modal budidaya jamur tiram menggunakan kumbung berukuran 6mx6m selama satu
periode penanaman akan tercapai jika produksi mencapai 873,88kg
BEP harga jual

= Total biaya : Volume produksi


= Rp 8.738.815 : 1687,5kg
= Rp 5.178,55,-

Titik bali modal dalam budidaya jamur tiram menggunakan kumbung 6mx6m selama satu periode
penanaman akan tercapai jika produksi jamur dijual dengan harga Rp 5.178,55,G. (B/C) Ratio
(B/C) Ratio

= Hasil penjualan : Total biaya


= Rp 16.875.000 : Rp 8.738.815
= 1,93
(B/C) Ratio tersebut menunjukan bahwa budidaya jamur tiram dengan menggunakan kumbung
berukuran 6mx6m selama 7 tahun layak dilakukan
H. Return Of Investment (ROI)
ROI

= Keuntungan : Total biaya x 100%


= Rp 8.136.185,- : Rp 8.738.815 x 100%
= 93,10%

ROI sebesar 93,10% berarti setiap pengeluaran Rp 1,- akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp
0,93,- See more at: http://jamurorganikjepara1.blogspot.co.id/p/analisausaha.html#sthash.sUbM0GvJ.dpuf

Anda mungkin juga menyukai