Anda di halaman 1dari 30

HEPATITIS

Definisi
Hepatitis adalah keadaan inflamsi pada heati,hepatitis bersifat self limitting disease atau bersifat progresif hingga
menyebabkan fibrosis sampai terjadinya kanker hati1-WHO

Acute Hepatitis

Chronic
Hepatitis

Chronic Hepatitis
: causes

Virus B
Delta virus

Virus C

Gejala klinis hepatitis akut


Pre-ikterik
Sakit
kepala
Lemah
Anoreksia
Mual
Muntah
Demam
Nyeri
diperut
kanan
Nyeri otot

ikterik
Awal pada
sklera
Lanjut ke
seluruh
tubuh
Keluhan
prodromal
<<
Lemah
Anorexia
Muntah
Hepar
membesa
r

Pascaikterik
(rekonvales
ensi)
Ikterus
mereda
Klinis dan
lab akan
membaik
setelah 12 bulan
setelah
ikterik

Hepatitis A Virus
(HAV)
Epidemiologi : global di Indonesia,
prevalensi banyak di daerah dengan
higenitas rendah
Faktor Resiko : Fecal-oral, kontak
langsung dengan makanan/minuman
yang terkontaminasi
HAV : single stranded RNA, tidak
berselubung, genus hepatovirus
Total masa inkubasi : 4 minggu
Fecal (infeksius) : 1-2 minggu
sebelum & 1 minggu sesudah ikterik
Pre-ikterik : minggu ke 2-3
Ikterik : minggu ke 4-5
Recovery : minggu ke 6-10

Pemeriksaan Penunjang
Serologi

Biokimia hati

IgM anti HAV

AST & ALT

Bilirubin

IgG anti HAV

Prothrombin
Time (PT)

Alkaline
phosphatase

Albumin

*Diagnosis : + IgM anti HAV


Anti HAV + tanpa IgM (infeksi lampau)

USG

Pencegahan hepatitis A

Higenitas
Vaksinasi Hepatitis A :
>19 tahun 2 dosis HARVIX (1440 Unit Elisa) 0,6-12 bulan
>2 tahun 3 dosis (360 unit Elisa) 0,1,6-12 bulan / 2 dosis (720 unit Elisa) 0,6-12
bln
Pergi ke tempat endemis
Homoseksual & biseksual
Sosioekonomi rendah
Immunoglobulin 0,02 ml/kg deltoid (IM), indikasi; kontak erat dan kontak dalam
rumah tangga dengan infeksi HAV

Hepatitis B

Epidemiologi : Indonesia negara


endemis HBV (seroprevalensi HBsAg
9,4% dan carrier 5-105 dari populasi
umum)
Faktor resiko : infeksi perinatal, kontak
cairan tubuh ( darah dan produknya,
saliva, CSF, cairan peritoneum, cairan
pleura, cairan amnion, cairan semen dan
vagina)
HBV : HBcAg (core), HBsAg (surface),
HBeAg (Pre-core)
HBsAg + : 30-60 hari setelah infeksi
HBV, diikuti gejala klinis 2-6 minggu
setelahnya

pemeriksaan penunjang
Serologi
Biokimia hati (ALT,AST,GGT,Alkaline
phosphatase,bilirubin, albumin,
globulin, darah perifer, waktu
prothrombin)

*Diagnosis : + HBsAg dan + IgM anti HBc

Pencegahan hepatitis B
Imunoprofilaksis : pemberian vaksin sebelum paparan
Vaksinasi Hepatitis B
RECOMBIVAX HBV i.m:
Infant, anak, (0-19 tahun) : 5 mcg (0.5 ml) 3 dosis 0/1/6 bulan
Dewasa muda dan dewasa >20tahun 10 mcg (1.0 ml) 2 dosis 0/ 4-6 bulan atau 3 dosis 0/1/6 bulan
Indikasi : universal bayi baru lahir, catch up (sampai 19 tahun). Group resiko tinggi :

Kontak dengan karier hepatitis B


Pekerja kesehatan, IVDU
Homoseksual & biseksual/ banyak pasangan seksual, Resipien transfuse darah
Pasien dialysis, narapidana

Pencegahan hepatitis B
Imunoglobuli hepatitis B (HBIG) , indikasi ;
Kontak seksual dengan penderita hepatitis akut : dosis 0,04-0,07
ml/kg HBIG sesegera setelah paparan
Diberikan pada hari yg sama dengan vaksin di deltoid sisi lain
Diulang di bulan ke 1(kedua) dan 6 (ketiga) bulan kemudian
Neonatus dari ibu HBsAg + : ml dalam 12 jam pertama lahir,
anterolateral paha atas, RECOMBIVAX HB 12 jam selanjutnya,
diulang 1 dan 6 bulan

Prinsip umum tatalaksana

Rawat jalan (intake dan hidrasi cukup


Tidak ada diet spesifik
Protein dibatasi hanya pada ensefalopai hepatic
Alkohol dan pemakaian obat-obatan di hindari dan
dibatasi (yang dimemtabolisme dihati)
Anti mual dan muntah untuk menghilangkan keluhan mual
muntah
Hepatitis fulminant rujuk

Tatalaksana hepatitis akut

Farmakologis :

Non-Farmakologis :

Analgesik
Antiemetik
(metoklopramid/domperido
n max 3-4g/hari)
(jika diperlukan)
Hepatoprotektor

Bed rest setidaknya sampai


10 hari setelah awitan
ikterik
Asupan kalori adekuat (3035 kalkgBB dan protein
1g/kgBB)
Hindari konsumsi alcohol

Hepatitis fulminan
Jarang

Perjalanan
penyakit
cepat
(nekrosis sel
hepatosit
luas)

Gejala klinis :
Muntah berulang
Fetor hepaticum
Bingung/ confusional
state
Mengantuk
Flapping tremor
Suhu meningkat
Pengecilan hati

Ikterus
berat
Komplikasi :
Edema serebral
Perdarahan saluran
cerna
Hipoglikemia
Sepsis
Gelisah
hipotensi

Timbul
gejala
neurologi
Gagal hati
(encephalop
akut
athy
hepaticum)
Penanganan :
Manitol iv 1g/kg 4-6 jam
Simetidin 300 mg/6 jam
Laktulosa 2-3x/hari
Dextrose 10-25%
Diazepam
Lamivudin 100-150 mg/hari (3bulanserkonversi/anti-Hbe
+)

Hepatitis C
Epidemiologi : umumnya bersifat
kronis, di Indonesia (seroprevalensi
1,7% pria, 2,4% wanita)
Faktor resiko : pengguna obat injeksi
(67%), resipien darah, infeksi
perinatal(4-8%), hubungan seksual,
individu dengan; infeksi HIV,
penggunaan obat intranasal, tattoo
atau tindik
HCVRNA + : 30-60 hari setelah
infeksi HCV, diikuti gejala klinis 1-3
minggu setelahnya

Hepatitis C akut
Anti HCV +
HCV RNA +

pemeriksaan penunjang
serologi
Biokimia hati (pasien ikterik dan
serum ALT >10x tanpa riwayat
penyakit hati kronis atau
penyebab lain hepatitis akut dan
atau sumber penularan dapat
diidentifikasi)

Resolusi HCV
Anti HCV +
HCV RNA Infeksi HCV akut awal/RNA HCV false positive
Anti HCV HCV RNA +
Tidak terinfeksi HCV
Anti HCV HCV RNA -

Tatalaksana hepatitis C
Monoterapi : Peg-IFN a-2a (24 jam (180 ug/minggu )
Monoterapi : Peg-IFN a-2b ( 1,5 ug/ kgbb/minggu)
Ribavirin 1000 mg/hari p.o (BB <75kg), 1200 mg/hari p.o (
BB >75 kg)
Keduanya selama 24 minggu (sustained viral response
<50 IU/ml)
Pencegahan :skrining darah, hindari pemakainan, alat
cukur,
Pantau minggu ke 4,12,24

kontraindikasi
kondisi

Peg-interferon a

Ribavirin

Kontraindikasi absolut

Depresi berat / psikotik


Kejang tak terkontrol
Sirosis hati decompensate
Dm tidak terkontrol
Hipertensi tidak terkontrol
Retinopati
Psoriasis
Penyakit autoimun

Kehamilan
Gagal jantung berat
Gagal ginjal
Penyakit vascular berat
Anemis
Penyakit jantung iskemik

Special attention

Hb <10 g/dl
Neutropenia (neutrophil <1500
sel/ul)
Trombositopenia (<85000/ul)
Transplantasi organ
Penyakit autoimun

Hepatitis D
Virus RNA tidak lengkap, butuh HBV
untuk replikasi
Epidemiologi : endemis di mediterania,
semenanjung Balkan
Inkubasi 4-7 minggu
Infeksi HDV hanya terjadi pada individu
dengan resiko infeksi HBV
(koinfeksi/superinfeksi) :

IVDU
Homoseksual / bisekual
Resepien donor darah
Pasangan seksual

Cara transmisi :

Darah

Transmisi
seksual

Maternalneonatal

diagnosis
Pasien
HBsaAg +
dengan :
Anti HDV +
HDV RNA
sirkulasi
IgM antiHDV
sementara

Koinfeksi
HBV/HDV :
HBsAg +
IgM anti HBc
+
Anti HDV /
HDV RNA +

Superinfeksi
HDV:
HBsAg +
IgG anti HBc
+
Anti HDV /
HDV RNA +

Hepatitis Kronik
(Hepatitis B Kronik)

Penyakit
menetap

Hepatitis B
Kronis Aktif
HbsAg +
>6 bulan
HBV DNA
> 20.000
IU/Ml
ALT
meningkat
persisten/in
termitten
Biopsi
hati
:hepatitis
kronis +

Tidak
menyembuh
(klinis/lab/pa
tologi)

Pengidap
inaktif
HBsAg +
>6 bulan
HBeAg Anti-Hbe
+
ALT
normal
DNA HBV
<200020.000
IU/mL
Biospi
hati :

Selama 6
bulan

Resolved
hepatitis
infection
Anti-HBc
+
HBsAg HBV DNA
tidak
terdetek
si
ALT
normal

Tatalaksana hepatitis B kronik


Tujuan :
Penekanan & stimulasi imunitas
Tidak mengeradikasi HBV
Pengobatan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas
hidup
Mencegah progresi sirosis dan karsinoma

Medika metosa
Imunomodulasi

Interferon
Timosin alfa 1
Vaksinasi
terapi

Anti virus

Lamivudin
Adevovir
Dipivoksasil

Tatalaksana hepatitis B kronik


Penghentian terapi untuk hepatitis b kronik
tipe HBeAg +/ - :
Interferon
pada fixed periode 12 bulan (pengaruhnya menetap stlh 12 bulan)
Analog nukleous
Bila kada HBV DNA tidak terdeteksi (via PCR) 3x berturut-urut dengan selang 6
bulan

Hepatitis Kronik
(Hepatitis C Kronik)

Hepatitis c kronis
Anti-HCV &
RNA HCV
terdeteksi > 6
bulan

Interferon a dosis 3x33 juta unit/minggu selama 6 bulan


Untuk mengurangi gejala
mengurangi peradangan jaringan hati,
Hambat progresi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai