Identifikasi penyimpangan :
Dua cara penulisan pada kata yang dicetak miring ini sering kita temukan. Lalu manakah yang
benar?
activity atau, dulu, kata Belanda activiteit. Kita perlu mengganti huruf jika bunyi yang
-> Dengan melihat kata penghayatanmu, tentunya kalimat tersebut ditunjukkan kepada orang
kedua atau lawan berbicara. Karena itu kata kerja berikutnya, mestinya bukan dihafalkan,
melainkan kauhafalkan.
-> Jadi, seharusnya kalimat tersebut diubah: penghayatanmu atas sajak yang telah kauhafalkan
itu akan hilang.
-> Jika pelakunya orang ketiga, harus dikatakan: penghayatan atas sajak yang telah dihafalkan itu
akan hilang.
-> Kalimat tersebut tidak jelas maksudnya, sebelum dan sesudah apa?
-> Yang betul mestinya: terlebih dulu saya sampaikan terima kasih.
atas perhatiannya
Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
-> Menurut maksudnya, kalimat tersebut ditujukan kepada seseorang yang kita ajak berbicara.
-> Karena itu yang betul mestinya: Atas perhatiaan Saudara, saya ucapkan terima kasih.
menyingkat waktu
->Waktu tidak dapat dipersingkat; karena itu kalimat tersebut salah. Yang betul:
penghormatan
-> Maksud pembuat kalimat tersebut untuk menghormat lawan bicara. Tetapi tidak disadarinya,
bahwa kalimat yang dibuatnya tersebut bukanlah kalimat bahasa Indonesia. Salah satu sifat
bahasa Indonesia ialah demokratis; karenanya tidak dikenal kata-kata khusus untuk golongan-
golongan tertentu seperti bahasa Jawa. Sudah cukup hormat dan betul, jika dikatakan: atas
kedatangan Bapak-bapak, saya ucapkan terima kasih.
Beberapa kata hormat dari bahasa Jawa yang sering dipakai orang antara lain: kondur, dahar,
jumeneng, tindak, dan tapak asma. Kata-kata tersebut sehsarusnya kita ganti: pulang, makan,
berdiri, pergi, dan tanda tangan.
posted by MGMP B INDONESIA at 10:10 AM | 0 comments
Kami menerima pesan mencetakan kartu nama, surat undangan, ijazah dan lain sebagainnya.
-> Kata dan lain sebagainnya merupkan bentuk rancu dari kata dan sebagainnya, dan lain-lain.
Karena itu dalam sebuah kalimat cukup dipakai satu saja.
bentuk jamak
-> Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, di belakang kata yang sudah menunjuk pengertian
jamak atau banyak, tidak boleh diikuti bentuk jamak. Karena itu mestinya kalimat tersebut cukup
dikatakan: tidak sedikit orang yang dapat memahami puisi.
Kata-kata: para, hadirin, sekalian, daftar, rombongan, dewan, jawatan, kumpulan, kaum, dan
politisi sudah mengandung atau menunjuk pengertian jamak. Karena itu tidak boleh dipakai
bersama-sama, atau digunakan dengan bentuk perulangan.
saling
-> Kata saling sudah menunjuk pengertian dilakulkan oleh dua belah pihak; sama benar dengan
bentuk tolong-menolong. Maka yang betul: sebagai sesama manusia, kita wajib saling menolong;
atau: sebagai sesama manusia, kita wajib tolong menolong. Bentuk yang sejenis dengan bentuk
tersebut.
untuk sementara
selain daripada
-> Jadi, untuk menggantikan kalimat di atas dapat dipilih salah satu dari kedua bentuk tersebut.
bersama ini
-> Bentuk seperti ini sering sekali dipakai orang. Kata bersama mengandung pengertian ada yang
membarengi.
Maksud kalimat di atas, disamping surat pada waktu itu dikirimkan uang juga.
Untuk maksud seperti tersebut pada kalimat di atas, seharusnya kita katakan: Dengan ini saya
beritahukan ....
posted by MGMP B INDONESIA at 9:57 AM | 0 comments
berhubung
-> Jadi, kalimat itu seharusnya kita ubah demikian. Berhubung dengan kepergiannya ke Jakarta,
hari ini ia tidak dapat datang.
-> Kata semua menunjuk perngertian jamak yang terdiri atas barang-barang atau benda yang
sama. Karena itu, penggunaan kata semua pada kalimat tersebut tidak tepat. Yang tepat untuk
maksud seperti tertera pada kalimat itu ialah kata seluruh/segenap.
-> Jadi, kalimat tersebut harus kita katakan begini: Seluruh (segenap) bangsa Indonesia harus
mengamalkan Pancasila.
->Kalimat ini sering sekali dipakai orang, padahal kalimat tersebut salah. Siapa yang biasannya
dipersilakan? Jawabannya tentu saja bukan waktu dan tempat, melainkan orangnya. Karena itu,
mestinya kalimat tersebut kita ubah:
-> Bapak atau Saudara............saya persilakan.(isilah titik-titik terwsebut dengan nama orang atau
pejabat yang akan memberi sambutan)
ditujukan untuk
datang ke
-> Kata depan yang paling dekat mengikuti kata datang ialah di. Apabila kita ingin menggunakan
ke, kata datang tidak usah kita pakai.
dari - oleh
Berita duka ini dikirim dari Saudara Darwis, Jalan Bima 5 Semarang
-> Kata depan yang seharusnya mengikuti kata dikirimkan mestinya bukan dari, melainkan oleh.
Berita duka ini dikirimkan oleh Saudara Darwis.... atau dapat juga dikatakan demikian:
menunggu - menanti
Sementara dia berpakainan, saya menunggunya di luar.
-> Pemakaian kata menunggu pada kalimat di atas tidak tepat. Kata menunggu, barulah tepat
digunakan apabila yang ditunggu ada di dekat orang yang ditunggu.
-> Misalnya: Sudah dua hari ini ia menunggu ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit.
-> Untuk kalimat di atas, yang tepat harus digunakan kata menanti. Jadi, seharusnya kalimat di
atas diubah menjadi: Sementara dia berpakaian, saya menanti di luar.
pelopor
Salah seorang yang mempelopori berdirtinya koperasi di desa ini ialah bapak saya.
-> Yang betul memelopori. Kata tersebut berasal dari kata dasar pelopor. Karena awalan me
yang melekat padanya, maka bunyi p-nya luluh; dan menjadi memelopori.
ubah
-> Kata merubah barasal dari kata ubah. Karena awalan yang melekat pada kata tersebut me-,
maka bentuk yang betul tentulah mengubah. Jika awalan di- yang melekat akan menjadi diubah.
Bentuk perubahan betul, sebab yang melekat pada kata tersebut awalan per- dan akhiran -an.
Juga bentuk berubah, sebab yang melekat pada kata tersebut awalan ber-.
posted by MGMP B INDONESIA at 9:32 AM | 0 comments
unsur kombinasi
Bahasa Melayulah yang paling banyak digunakan sebagai bahasa pengantar atau behasa
perhubungan antar pulau pada waktu itu.
-> Menurtu EyD, semua kata yang salah satu unsurnya hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata tersebut harus dituliskan serangkai: jadi antarpulau.
kata gabung
-> Kesalahan kalimat tersebut terletak pada penulisan kata persurat kabaran. Memang betul, kata
gabung seperti surat kabar, tanggung jawab dan sebagainnya dituliskan terpisah. Tetapi apabila
kata-kata tersebut mendapat awalan dan akhiran, harus dituliskan serangkai. Jadi penulisan yang
betul: persuratkabaran, pertanggungjawaban.
Contoh lain:
dipersilahkan
-> Kesalahan kalimat tersebut pada penulisan kata dipersilahkan. Kata tersebut seharusnya
dituliskan tanpa h: dipersilakan.
pun
-> Seperti halnya kalimat di atas kesalahan kalimat ini juga terletak pada penulisannya;yaitu
penulisan partikel pun. Menurut EyD, partikel pun seharusnya ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya. Jadi kalimat tersebut seharusnya ditulis demikian:
dari pada
Menikmati sajak biasanya lebih mudah dari pada memahaminya.
-> Letak kesalahan kalimat di atas ialah pada penulisan kata depan dari pada. Menurut EyD, kata
tersebut seharusnya ditulis serangkai: daripada.