Anda di halaman 1dari 28

ASTHMA BRONKIAL

ANAMNESIS
Keluhan Utama

Sesak Napas

Anamnesis terpimpin

Sesak nafas yang dirasakan sejak 2 minggu dan memberat 1 hari terakhir SMRS .
Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan posisi. Keluhan dirasakan
semakin memberat sehingga mengganggu aktivitas dan tidur pasien. Sesak disertai
dengan batuk lendir putih namun sulit dikeluarkan sejak 1 minggu yang lalu.
Serangan terjadi jika pasien terkena udara dingin. Serangan dialami 1 kali dalam
bulan Februari 2015 dan dirawat di Rumah Sakit Pangkep. Demam (-) tetapi
sebelumnya (+) yaitu 2 minggu yang lalu, sakit kepala (-), sulit menelan (-). Mual (-),
muntah (-), nyeri ulu hati (-). Nyeri dada (-). BAB rutin,biasa, darah (-) BAK lancar
warna kuning.

Riwayat penyakit sebelumnya :

Riwayat asma bronkial sejak kecil tetapi bebas serangan setelah dewasa.
Sesak napas kambuh sejak tahun 2005.

Riwayat alergi tidak ada

Riwayat Hipertensi tidak ada

Riwayat Diabetes Mellitus tidak ada

Riwayat penyakit jantung tidak ada

Riwayat TX :

Pasien diberi obat ventolin, budesonide inhaler dan merasakan perbaikan setelah
menggunakan obat tersebut

Riwayat berobat OAT tidak ada.

Riwayat pribadi dan keluarga :

Riwayat keluarga yang menderita asma (-)

PEMERIKSAAN FISIS

KU: SS/GC/CM

IMT= 19,11 kg/m2 (Normal)

Tanda-tanda Vital:
Tekanan darah : 120/80 mmHg, reguler, kuat angkat.
Nadi

: 110x /menit

Pernapasan

: 32x/menit

Suhu

: 36,6oC

Kepala
Ekspresi

: Biasa

Simetris muka : Simetris kiri dan kanan


Deformitas : Tidak ada
Rambut

: Hitam, lurus, sukar dicabut


Bibir

Mata

Gigi geligi

Eksoptalmus/Enoptalmus
Gerakan

: (-)

: Dalam batas normal

Gusi

Tekanan bola mata : Dalam batas normal

Faring

: Hiperemis (-)

Kelopak mata

Lidah

: Kotor (-), tremor (-), hiperemis (-)

Sklera : Ikterus (-/-)

Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran

Kornea : Jernih

Kelenjar gondok

Pupil

DVS

Telinga
Tophi

: (-)

Pendengaran

: Dalam batas normal

Nyeri tekan di prosesus


mastoideus : (-)

Hidung
Perdarahan
Sekret

: (-)

: (-)

Leher

: Perdarahan gusi (-)

Konjungtiva: Anemis (+/+)

: Caries (-)

: T1 T1, hiperemis (-)

: Bulat,isokor 2,5mm/2,5mm

Mulut

: Pucat (+), Kering (-)

Tonsil

: Edema palpebral (-)

: Tidak ada pembesaran


: R+2 cm H2O

Pembuluh darah

: Dalam batas normal

Kaku kuduk

: (-)

Tumor

: (-)

Thoraks

Inspeksi
Bentuk

: Normochest, simetris kiri dan kanan

Pembuluh darah

: Spider nevi (-)

Buah dada

: Dalam batas normal

Sela iga

: Dalam batas normal

Lain-lain

: (-)

Palpasi

: Nyeri tekan (-), Massa tumor (-)

Nyeri ketok

: Tidak ada (-)

Auskultasi

: Bunyi pernapasan: Vesikuler

Perkusi

: Dalam batas normal

Paru kanan

: Sonor

Batas paru
belakang kanan

Batas paru
belakang kiri

: setinggi
columna
vertebra thorakal IX
dekstra
: setinggi columna vertebra
thorakal X sinistra

Auskultasi
Bunyi pernapasan

Paru

Palpasi
Fremitus raba : Simetris kiri dan kanan.
Nyeri tekan

: Sonor

Batas paru-hepar : ICS VI dekstra


anterior

Ronchi -/- , Wheezing +/+ pada


seluruh lapangan paru
Gerakan

Paru kiri

: Tidak ada

: Bronchial

Bunyi tambahan : Ronchi -/- , Wheezing +/


pada seluruh lapangan
paru

Jantung
Inspeksi

: Ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi

Dalam batas normal

V,

: Pekak, batas jantung kesan


normal (batas jantung kanan
di linea parasternalis dextra,
batas jantung kiri di linea
midclavicularis sinistra ICS
batas jantung atas ICS II)

Auskultasi
regular,

: Bunyi jantung I/II murni


bunyi tambahan (-)

Tidak diperiksa

Abdomen
Inspeksi

: Cembung, ikut gerak napas

Auskultasi

: Peristaltik (+), kesan normal

Palpasi

: Nyeri tekan (-), massa tumor

(-)
Hepar tidak teraba, Lien tidak
teraba
Perkusi

: Timpani

Lain-lain : Ascites (-)

Alat Kelamin

Anus dan Rektum

Ekstremitas

Superior

: Akral hangat, eritema


palmaris (-)

Edema

: Edema (-)

HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
DARAH RUTIN
WBC

12,7x103/uL 4 - 10 x 103/uL

RBC

5,39x106/uL 46 x 106/uL

HGB

10,3 g/dL 14 - 18 g/dL

HCT

35%

MCV

64 m

MCH

19 pg 27 - 32 pg

Jenis Pemeriksaan
Ureum

NEUT MONO EOS

SGPT

9 U/L

< 45 U/L

Natrium

140

136-145 mmol/l

Kalium

3,7

3.5-5.1 mmol/l

Klorida

94

97-111 mmol/l

Jenis Pemerikaan

Hasil

Nilai Rujukan

pH
pCO2
pO2

7,24
37,1
66,5

7,35 7,45
35-45 MmHg
80.0 100.0

95,9
17,2

mmHg
%
-2 s/d +2

20
20,2
39,8

mmol/l
22-26 mmol/l
Vol%
mmol/l

1.00-4.00
ANALIS
A

0.00-0.20

GAS

Kesan : Leukositosis, Anemia mikrositik


hipokrom

DARAH

BASO 0.16

(AGD)

Kesan : Asidosis Metabolik

(P)<1.1 mg/dL
< 35 U/L

32 - 36 g/dl

0.6 0.00-0.50

(L)< 1,3

5 U/L

80 - 100 m

0.20-1.00

10-50 mg/dL

SGOT

TIS

2.00-7.50

LYMPH 13,2

33 mg/dL
0,5 mg/dL

HEMOSTA

PLT312x103/uL 150 - 400 x 103/uL

Nilai Rujukan

Kreatinin

FAAL

40 54 %

MCHC 30 g/dl

Hasil

SO2
BE
HCO3
ctO2
ctCO3

Hasil Foto Thorax:


Roentgen thorax AP/PA
Corakan bronkovaskular dalam batas normal
Tidak tampak proses spesifik pada kedua lapangan paru
Cor: cardiothoracic index dalam batas normal, aorta normal
Kedua-dua sinus dan diafragma baik
Tulang intak
Kesan: Tidak tampak kelainan pada foto thorax ini

RESUME MEDIS

Seorang perempuan usia 38 tahun masuk rumah sakit


dengan keluhan sesak napas yang dialami 2 minggu
terakhir dan memberat sejak1 hari sebelum masuk ke
rumah sakit. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan
perubahan posisi. Keluhan ini dirasakan sehingga
mengganggu aktivitas dan tidur pasien. Sesak juga disertai
dengan batuk lendir putih namun sulit untuk dikeluarkan.
Serangan terjadi jika pasien terkena udara dingin. Allergi
lain tidak didapatkan sebagai pemicu. Serangan dialami 1
kali dalam bulan Febuari 2015 dan dirawat di RS
Pangkep. Pasien dengan riwayat asma bronkial sejak
kecil dan pasien sempat bebas dari serangan setelah
dewasa. Namun sesak napas kambuh kembali sejak
tahun 2005 dan diberi obat ventolin, budesonide
inhaler dan merasakan perbaikan setelah menggunakan
obat tersebut. Jika pasien tidak minum obat atau lupa dalam
sehari, pasien mulai merasakan sesak. Demam (-), Riwayat
demam sebelumnya ada. Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati
(-). BAB: rutin tiap hari, riwayat buang air besar warna hitam
(-). BAK: lancar kesan cukup warna kuning. Riwayat alergi (-)
Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-) Riwayat penyakit
jantung (-). Riwayat keluarga yang menderita asma (-).

Dari pemeriksaan fisik diperoleh tekanan


darah 120/80, nadi 110 x/menit, pernapasan
32 x/menit, suhu 36,6oC. Semua pemeriksaan
fisik dalam batas normal kecuali didapatkan
bunyi wheezing di seluruh lapangan
kedua paru pada pemeriksaan auskultasi
dada pasien. Pemeriksaan penunjangnya dari
laboratorium, yang mengalami masalah yaitu
WBC 12,7 NEUT 7,71, MON 1,13 dan BAS
0,2. Hasil Analisa Gas Darah didapatkan
kesan Asidosis Metabolik. Hasil foto thorax
tidak tampak kelainan pada foto thoraks.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang, maka pasien ini
didiagnosis sebagai asma bronkiale
eksaserbasi akut.

ASSESSMENT
Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut

PLANNING
Pengobatan :
Oksigen 2-4 Liter/menit nasal canule
Nebulasi combivent 1 ampul/6 jam/inhalasi
Aminofilin 1ampul bolus IV (pelan-pelan selama 15 menit) pada
eksaserbasi akut selanjutnya drip aminofilin 1 ampul diberikan jika tiada
perbaikan setelah 6-8 jam.
Methyl Prednisolon 125mg/12jam/intravena
Flumuicyl syrup 1 cth/8jam/oral
Rencana Pemeriksaan :
Spirometri
Periksa sputum Gram BTA

TANGGAL

F
O
L
L
O
W

12/2/2015

U
P

PERJALANAN PENYAKIT

INSTRUKSI DOKTER

Perawatan hari-1

Pengobatan :

S : Pasien mengeluh sesak napas, batuk berlendir ada,


demam tidak ada, mual dan muntah tidak ada

O : SS/GC/CM

Oksigen 2-4 Liter/menit


Nebulizer ventolin 6 jam/inhalasi
Methyl Prednisolon
125mg/24jam/intravena

TD : 120/80 mmHg

Flumuicyl syrup 1cth/8jam/oral

N : 110 x/menit

Aminofilin 1 ampul bolus IV (pelan-

P : 32 x/menit

pelan selama 15 menit) pada

S : 36.5 C

eksaserbasi akut selanjutnya drip

An (-), Ik (-)

aminofilin 1 ampul diberikan jika

DVS R+2 cmH2O

tiada perbaikan setelah 6-8 jam.

BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh +/+ seluruh lapangan Rencana Pemeriksaan


paru

Cek darah rutin

BJ : I/II murni regular, BT (-)

Cek sputum BTA 3 kali, gram, jamur

Abd : Peristaltik (+) kesan normal, Hepar tidak

bagi menyingkirkan penyebab lain

teraba, lien tidak teraba

yang bisa menjadi penyebab dasar

Eks : Edema (-/-)

bagi keluhan sesak napas.

A : Asma Bronkiale eksaserbasi akut

TANGGA

PERJALANAN PENYAKIT

L
Perawatan hari-2

INSTRUKSI DOKTER
Pemeriksaan Darah rutin

Pengobatan :

WBC
: 12,7 10^3 /uL
RBC
: 5,39 10^6/uL
HGB
: 10,3 gr/dl
MCV
: 64 m
MCH
: 19 pg
MCHC : 30 g/dL
PLT : 312 10^3/mm3
NEU
: ---- 10^3 /uL
LYM : 13,2%
MONO : ---- 10^3 /uL
EO : 0,6 10^3 /uL
BASO
: 0,16 10^3 /uL
UREUM : 19 mg/dl
CREATININ: 1,00 mg/dl
SGOT
: 15 U/L
SGPT
: 9 U/L
Albumin : 3,7 gr/dl
Natrium : 140 mmol/l
Kalium : 3,7 mmol/l
Klorida : 94 mmol/l

13/2/2015

S : Pasien mengeluh sesak napas,


batuk berlendir (+), demam (-),
Mual (-) muntah (-)

O : SS/GC/CM

TD : 120/80 mmHg

N : 88 x/menit

P : 28 x/menit

S : 36.6 C

An (-), Ik (-)

DVS R+2 cmH2O

BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh +/+

BJ : I/II murni regular, BT (-)

Abd : Peristaltik (+) kesan normal,


Hepar tidak teraba, lien tidak teraba

Eks : Edema (-/-)


A : Asma Bronkiale

Diet biasa
Oksigen 3-5 Liter/menit
Methyl Prednisolon
125mg/24jam/intravena
Nebulizer Farbivent 1
ampul/6 jam
Flumuicyl syrup
1cth/8jam/ oral

Rencana Pemeriksaan :
- Kontrol darah rutin
- Cek sputum BTA 3 kali,
gram,
Jamur

TANGGA

PERJALANAN PENYAKIT

INSTRUKSI DOKTER

L
14/2/2015

Perawatan hari-3

Pemeriksaan Darah rutin


S : Pasien mengeluh sesak napas,
batuk ada, demam tidak ada.
HGB
: 9,1 g/dl

MCV
: 63 m
O : SS/GC/CM
MCH
: 18,7 pg

TD : 110/70 mmHg
MCHC : 29,8 g/dL

N : 90 x/menit
PLT : 353 10^3/mm3

P : 22 x/menit
PCT : 0,280 %

S : 36.5 C
PDW
: ---- %

An (-), Ik (-)
WBC
: 11,3 10^3/mm3

DVS R-2 cmH2O


: 68,4 10^3/mm3

BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh +/+NEU


LYM : 20 ,00 10^3/mm3

BJ : I/II murni regular, BT (-)


: 10 10^3/mm3

Abd : Peristaltik (+) kesan normal,MON


EOS
: 1,4 10^3/mm3
Hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
BAS
: 0,2 10^3/mm3

Eks : Edema (-/-)


A:
Asma Bronkiale

Pengobatan :

Oksigen 2-4 Liter/menit


Methyl Prednisolon
125mg/24jam/intravena
Nebulizer Farbivent 1 ampul/
6 jam

Flumuicyl syrup
1cth/8jam/oral

Rencana Pemeriksaan :

- Spirometri
- Cek sputum BTA 3 kali, gram,
jamur

TANGGAL

PERJALANAN PENYAKIT
Perawatan hari-4
S : Pasien mengeluh batuk , sesak tidak ada demam

INSTRUKSI DOKTER
Pengobatan :

tidak ada.

15/2/2015

O : SS/GC/CM

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/menit

P : 18 x/menit

S : 36.6 C

An (-), Ik (-)

DVS R-2 cmH2O

BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh +/+

BJ : I/II murni regular, BT (-)

Abd : Peristaltik (+) kesan normal, Hepar tidak


teraba, lien tidak teraba

Eks : Edema (-/-)


A:
Asma Bronkiale

Oksigen 2-4 Liter/menit jika


sesak
Methyl Prednisolon
125mg/24jam/intravena
Nebulizer Farbivent 1 ampul/6
jam
Flumuicyl syrup 1cth/8jam/oral

Rencana Pemeriksaan
Spirometri
Cek sputum BTA 3 kali, gram,
jamur

TANGGAL

16/2/2015

PERJALANAN PENYAKIT

INSTRUKSI DOKTER

Perawatan hari-5

Pengobatan :

S : Pasien mengeluh sesak napas tidak ada,


batuk ada, demam tidak ada.
O : SS/GC/CM

TD : 120/70 mmHg

N : 70 x/menit

P : 22 x/menit

S : 36.5 C

An (-), Ik (-)

DVS R-2 cmH2O

BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh +/+

BJ : I/II murni regular, BT (-)

Abd : Peristaltik (+) kesan normal, Hepar


tidak teraba, lien tidak teraba

Eks : Edema (-/-)


A:
Asma Bronkiale

O2 2-4 Liter/menit jika sesak


Nebulizer farbivent / 12 jam
Nebulizer flaxotide / 12jam
Salbutamol 2 mg/ 8jam/oral
Flumuicyl syrup 1 cth/
8jam/oral

Rencana Pemeriksaan

Spirometri
Cek sputum BTA 3 kali, gram,
jamur

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Asma adalah penyakit inflamasi


kronis saluran pernapasan

hiperresponsif/hipersensitivitas
keterbatasan aliran udara yang

reversibel
gejala pernapasan.

Asma bronkial adalah penyakit paru yang termasuk dalam kelompok penyakit paru
alergi dan imunologi yang merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
tanggap reaksi yang meningkat dari trakea dan bronkus terhadap berbagai macam
rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernapas yang disebabkan oleh
penyempitan yang menyeluruh dari saluran napas. Penyempitan ini bersifat
dinamis dan derajat penyempitan dapat berubah, baik secara spontan maupun
karena pemberian obat.2

EPIDEMIOLOGI
Ditemukan pada
Pada Usia dini

di segala usia, terutama pada usia dini.

2:1 , pada usia remaja 1:1.

Prevalensi asma lebih besar pada

usia dewasa.

Berdasarkan data WHO, hingga saat ini jumlah penderita asma di dunia
diperkirakan mencapai 300 juta orang
400 juta (2025)
Penelitian International Study on Asthma and Allergies in Childhood
(ISAAC) pada tahun 2005 menunjukkan di Indonesia penyakit asma
meningkat dari 4,2%
5,4%. Diperkirakan prevalensi asma di
Indonesia 5% dari seluruh penduduk Indonesia, artinya saat ini ada
12,5 juta pasien asma di Indonesia.

Faktor Resiko & Faktor Pencetus

KLASIFIKASI

Asma saat tanpa serangan

Asma menurut
derajat serangan

PATOGENESIS
Asma : Inflamasi kronis Saluran Napas
pemicu
Hiperreaktivitas

Banyak Sel :
Sel Mast
Eosinofil
Netrofil
Limfosit

Melepas MEDIATOR :
Histamin
Prostaglandin (PG)
Leukotrien (L)
Platelet Activating Factor (PAF), dll

Bronkokonstriksi, hipersekresi mukus, edema


saluran napas
Obstruksi difus saluran napas

BATUK, MENGI, SESAK

DIAGNOS
IS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin
Analisa gas darah
Sputum Gram BTA

Pemeriksaan Penunjang

Spirometri
Uji Provokasi Bronkus
Foto Toraks

DIAGNOSA BANDING
Bronkitis kronik
Emfisema paru
Gagal jantung kiri
Emboli paru

PENATALAKSANAAN
Penatalaksana
an
Pengobatan
medikamentosa

Pengobatan nonmedikamentosa
Edukasi
Menghindari faktor
pencetus
Pemakaian oksigen

Pengontrol
(Controllers)

Agonis beta-2 kerja lambat, inhalasi


Agonis beta-2 kerja lambat, oral
Metilsantin (teofilin)
Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik
Sodium kromoglikat
Nedokromil sodium
Leukotrien modifiers
Antihistamin generasi ke dua (antagonis
-H1)

Pelega (Reliever)

Short acting beta agonist


Antikolinergik
Aminofillin
Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik.
Adrenalin

KOMPLIKASI
Status asmatikus
Atelektasis
Hipoksemia
Pneumothoraks
Emfisema

PROGNOSIS
Ad Functionam : Dubia et malam
Ad Sanationam : Dubia et malam
Ad Vitam
: Dubia et malam

Anda mungkin juga menyukai