Anda di halaman 1dari 29

Definis

Akne vulgaris adalah peradangan kronik


folikel pilosebasea yang ditandai dengan
adanya komedo, papul, pustul, nodus,
dan jaringan parut yang terjadi akibat
kelainan aktif tersebut seperti hipertrofik
dan hipotrofik.
Predileksi akne vulgaris pada daerahdaerah wajah, bahu bagian atas, dada,
dan punggung

Epidemiologi

Insiden terjadinya akne vulgaris lebih


banyak pada anak perempuan dibanding
anak laki-laki dengan usia sekitar 13%
pada anak usia 6 tahun dan 32% pada
anak usia 7 tahun.
Menurut studi yang berbeda dari
literatur berbagai negara, usia awal ratarata 11 tahun pada anak perempuan dan
12 tahun pada anak laki-lak

Etiologi

Akne vulgaris dapat disebabkan oleh


beberapa faktor:

Sebum
Bakteri
Herediter
Hormon
Diet
Iklim
Faktor iatrogenik

Patogenesis

Patogenesis akne vulgaris tidak diketahu


tapi dipengaruhi banyak faktor. Ada
empat hal penting yang berhubungan
dengan
terjadinya
akne,
yakni
peningkatan sekresi sebum, adanya
keratinisasi
folikel,
bakteri,
dan
peradangan (inflamasi).
Peningkatan sekresi sebum
Hiperkornifikasi saluran pilosebasea
Bakteri
Produksi peradangan

Peningkatan sekresi sebum

Gambar 2 : Progress pathogenesis akne

Hiperkornifikasi saluran
pilosebasea

Gejala Klinis

Kebanyakan pasien dengan AV datang dengan


lesi onset yang bertahap saat memasuki masa
puber. Beberapa kasus dapat ditemukan pada
neonatus atau bayi.
Predileksi :

Muka
Bahu
Dada bagian atas
Punggung bagia atas
Leher, lengan atas dan glutea kadang-kadang
terkena

Erupsi kulit polimorf, dengan gejala predominan


salah satunya, komedo,papul yang tidak beradang,
dan pustul, nodus dan kista yang beradang. Dapat
disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan
penderita adalah keluhan estetis.

Komedo adalah gejala patognomonik bagi acne


berupa papul miliar yang di tengahnya mengandung
sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat
mengandung unsur melanin disebut komedo hitam
atau komedo terbuka (black komedo, open comedo

Sedangkan bila berwarna putih karena


letaknya lebih dalam sehingga tidak
mengandung unsure melanin disebut
komedo putih atau komedo
tertutup.Adapula bentuk acne yang berupa
papul eriematus,pustule, kista, dan abses

Komedo Tertutup

Komedo Terbuka

Klasifikasi

Akne meliputi berbagai kelainan kulit yang


hampir mirip satu dengan lainnya, sehingga
diperlukan penggolongan / klasifikasi untuk
membedakannya. Plewig dan Kligman dalam
buku Acne: Morphogenesis and Treatmant
(1975) mengklasifikasikan acne sebagai berikut:

Akne

Akne vulagris dan varietasnya:

Akne tropikalis

Akne fulminan

Pioderma fasialis

Akne mekanika

Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan


varietasnya:

Akne kosmetika
Pomade acne
Akne klor
Akne akibat kerja
Akne deterjen

Akne komedonal akibat agen fisik dan


varietasnya:

Solar comedones
Akne radiasi (sinar X, kobal)

Gradasi Akne

Ringan, bila :
Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi
Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi

Sedang, bila :
Banyak lesi tak beradang 1 predileksi.
Beberapa lesi taka beradang pada lebih dari 1 predileksi
Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi

Berat, bila :
Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
Banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi

Catatan

:
Sedikit < 5, beberapa 5-10, banyak > 10 lesi
Tak beradang : komedo putih, komedo hitam,papul
Beradang : pustul, nodus, kista.

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan tes
laboratorium.

Pemeriksaan Hitopatologis

Gambaran yang spesifik berupa sebukan sel


radang
pada
pilosebasea.
Pemeriksaan
mikrobiologi terhadap jasad renik yang memiliki
peran pada etiologi dan patogenesis penyakit
dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi.
Namun hasilnya sering tidak memuaskan.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan kadar lipid dalam kulit dapat


dilakukan. Pada akne vulgaris kadar asam
lemak meningkat dan oleh karena itu pada
pencegahan dan pengobatan digunakan cara
untuk menurunkannya.

Diagnosis Banding

Erupsi Akneiformis

Disebabkan oleh induksi obat, misalnya


kortikosteroid,
INH,
barbiturate,
bromide,yodida,
difenil
hidantoin,
trimetadion,ACTH, dan lainnya.
Klinis berupa erupsi papulo pustule mendadak
tanpa adanya komedo di hampir seluruh
bagian tubuh. Dapat disertai demam dan
dapat terjadi di semua usia

Akne venenata

Umumnya
lesi
monomorf,
tidak
gatal,bisa
berupa
komedo
atau
papul,dengan
tempat
predileksi di tempat
kontak zat kimia atau
rangsangan fisisnya.

Rosasea

penyakit peradangan
kronik di daerah
muka dengan gejala
eritema, pustule,
teleangiektasi dan
kadang-kadang
disertai hipertrofi
kelenjar sebasea.
Tidak terdapat
komedo kecuali bila
kombinasi dengan
acne

Dermatitis
Perioral

terutama
pada
wanita
dengan
gejala
klinis
polimorf
eritema,
papul, pustule, di
sekitar mulut yang
terasa gatal.

Penatalaksanaan

Non-Medikamentosa :

Perawatan kulit muka


Perawatan kulit dan rambut
Kosmetika dan bahan-bahan lain
Diet
Emosi dan factor psikosomatik

Medikamentosa

Pengobatan Topikal :
Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling)

Benzoil peroksida (1,2.5,5,10 %) lotion dan gel.


Bersifat

lipofilik dan efektif utuk menekan pertumhuhan

P.aches.

Sulfur Topikal dan Sodium Sulfacetamide


Untuk

mengeringkan dan antibacterial. (lotion, cream, foam,


dan juga masker)

Asam Azelaic Topikal


Menekan

inhibisi sintesis protein.

Retinoid Topikal
Komedolitik

dan antiinflamasi.
Ada beberapa macam retinoid: Adapalene, Tretionin,
Tazarotane

Antibiotik
Topikal
Ertitromisin)

dan

Menghibisi Propionibacterium acnes pada


ribosom
50S
sehingga
menghambat
sintesis proteinnya.

Antiperadangan topical

(Klindamisin

Salep atau cream kortikosteroid ringan atau


sedang
Hidrokortison
1-2,5%
atau
injeksi
Triamsinolon 10 mg/cc pada lesi nodulokistik.

Pengobatan Sistemik :

Antibiotik Sistemik
Doksisiklin

20 mg, 2x1 (sebagai antiinflamasi)


Minosiklin 1 mg/kgbb.hari
Eritromisin 500 mg, 2x1
Azitromisin 500 mg/hari selama 4 hari
Cefaleksin 500 mg 2x1 dalam 10 hari

Kontrasepsi Oral dan Antiandrogen


Estrogen-progestin

50 mg untuk menekan produksi sebum.


Spironolakton 50-200 mg. dosis 100-200 mg/hari bermanfaat
untuk mengurangi produksi sebum.

Retinoid Sistemik 120-150 mg/kgbb.

Bedah Kulit
Bedah scalpel
Bedah listrik
Bedah kimia
Bedah beku
Dermabras

Komplikasi

Semua tipe lesi akne mempunyai


potensial untuk meninggalkan bekas.
Hamper semua lesi akne meninggalkan
eritema
sementara
setelah
pemyembuhan. Pada jenis kulit yang
lebih
tebal,
hipepigmentasi
postinflamatori dapat bertahan setelah
beberapa bulan setelah penyembuhan
lesi akne. Pada beberapa individu lesi
akne dapat mengakibatkan jaringan
parut yang menetap.

Prognosis

Onset dari akne vulgaris sangat bervariasi, dimulai dari


6 hingga 8 tahun dan kemudian tidak timbul lagi hingga
umur 20 atau lebih.
Kejadian akne ini biasanya diikuti oleh remisi yang
terjadi secara spontan. Walaupun rata-rata pasien akan
mengalami penyembuhan pada usia awal 20an tapi ada
juga yang masih menderita akne hingga decade ketiga
sampai decade keempat.
Akne pada wanita biasanya berfluktuasi berkaitan
dengan siklus haid dan biasanya bermunculan sesaat
sebelum menstruasi.Kemunculan akne ini tidak
seharusnya berhubungan dengan perubahan aktivitas
glandula sabaseus, dimana tidak terjadi peningkatan
produksi sebum pada fase luteal dalam siklus

Anda mungkin juga menyukai