Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPERAWATAN PERIOPERATIF

TERAPI SUPORTIF

Oleh :
Mudriah

P17420213105
Kelas 2C

KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2014

Skenario

Disebuah rumah sakit terdapat pasien bernama Nn. U yang dirawat dibangsal
sakura no 2, pasien dirawat dengan diagnosa gangguan jiwa atau depresi. Pasien
menderita depresi karena harapannya hancur untuk masuk ke perguruan tinggi
favorit yang diinginkan, sedangkan pasien sudah mendaftar berkali-kali namun
tetap gagal. Tidak hanya satu perguruan tinggi saja namun beberapa perguruan
tinggi tapi hasilnya tetap sama.
Pasien sangat berambisius untuk masuk ke perguruan tinggi ternama, dia
selalu berusaha keras, semua waktu digunakan untuk belajar agar masuk ke
perguruan tinggi, namun Allah belum mengizinkannya. Hingga pada suatu ketika
pasien mencoba mendaftar kembali untuk kesekian kalinya dan pasien tidak
percaya kalau dia gagal di tahap akhir, pasien sangat tertekan, lemah, putus
harapan, pasien merasa perjuangannya selama ini sia-sia, pasien gundah hingga
mengurung diri dikamar. Pandangan pasien mulai kosong, pasien tidak mau
makan, bahkan dia tidak mau tahu siapa orang yang berkunjung ke kamarnya
termasuk ibunya, pasien acuh, mulai berbicara sendiri.
Melihat kondisi anaknya yang seperti itu ibu sangat khawatir. Suatu hari
pasien menangis tersedu-sedu hingga hilang kesadaran dan akhirnya pasien
dibawa ke rumah sakit.
(Keesokan harinya dirumah sakit perawat datang ke ruang pasien untuk
mengantarkan obat)
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi mba U? bagaimana kabar mba hari
ini? Perkenalkan saya perawat Mudriah yang akan merawat mba hari ini
mulai dari pagi sampai siang nanti ya mba?
Pasien

: (menatap luar jendela dengan tatapan kosong,sambil berbicara


sendiri)

Perawat

: sekarang waktunya mba minum obat, saya bantu minum ya mba?

Pasien

: (menoleh, menutup mulut dan kembali menatap luar jendela)

Perawat

: baik kalau mba tidak mau minum obat sekarang, obatnya bisa
diminum nanti. Saya permisi dulu ya mba, nanti saya akan kembali
lagi kesini sekitar pukul 10.00 untuk mengantarkan snack, selamat
pagi mba?

(Hari berikutnya perawat datang kembali ke bangsal pasien Nn. U)


Perawat

: selamat pagi mba U ? bagaimana kabar mba hari ini?masih ingat


dengan saya kan? (perawat menyentuh tangan pasien)

Pasien

: (menoleh dan menangis)

Perawat

: mba kenapa? Mba yang sabar ya tetap semangat. Mba istirahat ya


jangan duduk didekat jendela terus, saya bantu ya mba?

Pasien

: (mulai memperhatikan perkataan perawat, tetapi tetap diam)

Perawat

: apa yang sebenarnya mba rasakan?

Pasien

: (diam)

Perawat

: baiklah kalau mba tidak mau memberi tahu saya sekarang, besok
saya akan kesini lagi membawakan lagu-lagu relaksasi, untuk
membuat mba lebih rileks dengan mendengarkannya, bagaimana?
Mba mau kan?

Pasien
Perawat

: (menoleh dan memejamkan mata )


: oke, sekarang saya permisi dulu ya mba, nanti klo ada sesuatu
mba bisa menekan tombol yang ada disebelah kanan mba dan saya
akan datang untuk membantu.

Pasien

: (pasien pura-pura tertidur)

(hari ke tiga perawat datang dengan membawakan lagu-lagu instrumen)


Perawat

: Assalamualaikum mba U? selamat siang, bagaimana kabar mba


hari ini?

Pasien
Perawat

: baik sus,
: Alhamdulillah kalau mba merasa lebih baik sekarang, nah sesuai
kontrak kita kemarin hari ini saya akan memutarkan mba lagulagu relaksasi ya mba? Bagaiamana apa mba sudah siap?

Pasien
Perawat

: (mengangguk)
: baik, saya putarkan sekarang ya mba? Mari kita dengarkan
bersama-sama

(setelah pemutaran lagu selesai pasien mulai bertanya pada perawat)


Pasien

: sus,

Perawat

: iya ada apa mba?

Pasien

: kenapa suster mau mengurus saya?

Perawat

: karena saya ingin membantu mba U?

Pasien

: (menangis)

Perawat

: mba kenapa?

Pasien

: saya memang tidak berguna sus,

Perawat

: kenapa mba berkata seperti itu?

Pasien

: saya tidak bisa membahagiakan kedua orang tua saya,

Perawat

: apa mba ingin membahagiakan mereka?

Pasien

: iya sus,

Perawat

: apakah dengan cara mba masuk ke perguruan tinggi favorit, mba


berfikir orang tua mba akan bahagia mba?

Pasien

: iya sus, saya sangat ingin masuk ke perguruan tinggi favorit, aga
bisa membuat orang tua bangga dan saya bisa meraih prestasi yang
lebih disana

Perawat

: cita-cita mba sangat bagus,

Pasien

: saya sangat ingin masuk perguruan tinggi favorit sus, tapi kenapa
usaha saya selama ini tidak ada hasilnya, kenapa harus seperti ini,
saya sudah bersabar menunggu dan berusaha tapi kenapa tetap
seperti ini, padahal saya selalu berdoa dan berusaha keras,
(berbicara sembari meneteskan air mata)

Perawat

: coba mba bayangkan masa lalu mba seperti apa? Apa mungkin
dimasa lalu mba ada masalah?

Pasien

: baik sus, tapi untuk apa saya membayangkannya?

Perawat

: bayangkan saja, pasti nanti mba akan tahu alsannya kenapa saya
menyuruh mba melakukan itu.

Pasien

: baiklah sus,

Perawat

: mulai dari sekarang ya mba?

Pasien

: (memejamkan mata dan membayangkan masa lalu)

(Beberapa saat kemudian pasien terbangun dan menangis tersedu-sedu)


Perawat

: apa yang mba lihat tadi? Dan kenapa mba menangis?

Pasien

: saya baru ingat sekarang mba, kalau dulu saya tidak pernah
memikirkan ibadah, saya sangat acuh. Saya hanya mementingkan
bermain dan belajar, waktu kosong saya hanya digunakan untuk
bersama teman, tiap malam saya hanya tidur tidak pernah
memanjatkan doa pada yang diatas, saya telah lalai..(menangis)

Perawat

: sekarang mba tau kenapa mba seperti ini, saya ingin bertanya
pada mba, kenapa mba membuang waktu mba untuk hal seperti ini,
kenapa mba menyiksa diri mba sendiri, ingatlah kedua orang tua
mba.

Pasien

: saya hanya menyesal dengan apa yang saya lakukan sus, waktu
saya banyak terbuang karena memikirkannya, saya merasa masa
depan saya hancur, saya merasa tidak berguna, saya sangat
menyesal dan juga saya merasa saya tidak ada gunanya lagi untuk
kedua orang tua saya. Saya sangat menyesal

Perawat

: tapi apakah dengan cara sperti ini masalah akan selesai? Ini tidak
seperti yang mba fikirkan, kedua orang tua mba sangat berharap
mba kembali seperti dulu dan menjalani hidup yang lebih baik
sekarang, tidak dengan cara seperti ini. Sebenarnya kedua orang
tua mba sudah sangat bangga jika mba tetap meneruskan sekolah
mba, tidak harus diperguruan tinggi yang favorit, justru di
perguruan tinggi yang biasa mba akan lebih mudah untuk mencapai
prestasi yang mba inginkan.

Pasien

: iya sus, saya menyesal kenapa saya tidak berfikir sejauh itu. Saya
hanya memikirkan keinginanku yang besar, tidak memikirkan yang
sebenarnya penting untuk saya. (menangis)

Perawat

: (menyentuh pundak pasien) Alhamdulillah sekarang mba


menyadarinya, sesungguhnya Allah baik pada mba, beliau tidak
mengizinkan masuk ke perguruan tinggi favorit bisa jadi karena
mungkin Allah tidak ingin melihat mba susah nantinya.

Pasien

: iya sus, saya baru menyadarinya. Selama ini saya hanya sibuk
pada hal-hal yang tidak berguna, saya menyesal telah melalaikan
perintah Allah, mungkin ini adalah balasan dari-Nya. (menarik
nafas)

Perawat

: syukurlah mba sekarang bisa menerima semuanya, sekarang mba


harus berusaha lebih untuk mendapatkan apa yang mba inginkan,
tetapi jangan hanya usaha ya mba tapi harus disertai dengan doa,

Pasien

: iya sus, saya akan meminta maaf pada Allah karena telah
melalaikan perintah-Nya, saya berjanji untuk selalu mengingatNya dimanapun, karena dia adalah penolongku

Perawat

: iya itu bagus mba, sekarang mari kita sholat dhuhur bersamasama mba,

Pasien

: baik sus,

(Setelah selesai sholat perawat meminta izin pada pasien untuk kembali ke ruang
perawat)
Perawat

: bagaimana perasaan mba sekarang, apa mba merasa lebih baik


setelah menceritakan semuanya?

Pasien

: iya sus, saya menjadi lebih tenang,

Perawat

: nah, mba kalau ada sesuatu jangan dipendam sendiri ya?


bicarakanlah dengan orang lain seperti kedua orang tua mba,

Pasien

: iya sus, selama ini saya memang tidak pernah menceritakan


apapun pada mereka, jika ada sesuatu saya memlihi untuk diam
dan memikirkan jalan keluarnya sendiri, tetapi sekarang saya sadar
itu tidak akan membuat saya baik, hanya membuat saya lebih
memikirkannya saja.

Perawat

: baik, sekarang saya akan kembali ke ruangan, besok saya akan


datang lagi kesini ya mba, jika ada sesuatu yang mba butuhkan
mba bisa menekan tombol disebelah mba, nanti teman saya akan
datang kesini, sekarang mba bisa beristirahat biar mba lebih tenang

Pasien

: iya terima kasih banyak sus,

Perawat

: iya sama-sama mba, saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum?

Pasien

: iya sus, waalaikumussalam wr wb.

Anda mungkin juga menyukai