Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN PERIOPERATIF
Terapi Suportif, Motivasi dan Modalitas

Di susun oleh :
1. Hendi Maryanto
2. Mochamad Arif Dwi Saputra
3. Yunita Wigatiningsih

( P174202130 )
( P174202130 )
( P17420213039 )

Kelas 2A

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2014 / 2015
BAB II

PEMBAHASAN

1. TERAPI SUPORTIF
a. Definisi Terapi Suportif
Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien
beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan
suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
b. Tujuan Terapi Suportif
Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
Mencegah terjadinya relaps
Bertujuan agar penyesuaian baik
Mencegah ketergantungan pada dokter
Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

c. Syarat Pemberian Terapi

Gangguan bersifat sedang


Kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang
kuat.

d. Macam-macam Teknik Terapi Suportif:


1).Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara
memberikan fakta dan interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan
sosial dan bidang-bidang kesehatan

2).Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem emosional


klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak
menguntungkan
3).Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang
mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat
memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan
baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain
terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial
4).Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh
psikis tanpa daya kritik
5).Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi.
Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan
dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka
dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak
berdasar
6).Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk
menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien
diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha
menghilangkan atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis
7).Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai
sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan
kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada
umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi
8).Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain.
Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya
pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan
(katarsis)
9).Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang
memiliki problem sejenis

e. Bentuk-bentuk Terapi Suportif

Ventilasi
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada
pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta
keluhannya akan berkurang
Sikap terapis : menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian

Topik pembicaraan : permasalahan yang menjadi stres yang utama


Persuasi
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal
tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan
sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
Sikap terapis :
terapis berusaha membangun, mengubah, dan menguatkan impuls tertentu serta
membebaskannya dari impuls yang mengganggu secara masuk akal dan sesuai dengan
hati nurani
Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan
hilang

Topik pembicaraan : ide dan kebiasaaan pasien yang mengarah pada terjadinya gejala
Reassurance
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien
bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
Sikap terapis : meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil yang telah
dicapai pasien

Topik pembicaraan : pengalaman pasien yang berhasil nyata


Sugestif
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien
bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang
Sikap terapis : meyakinkan dengan tegas bahwa gejala pasien pasti hilang
Topik pembicaraan : gejala-gejala bukan karena kerusakan organik/fisik dan timbulnya

gejala-gejala tersebut adalah tidak logis


Bimbingan
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi nasihat dengan penuh wibawa dan

pengertian
Sikap terapis : menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
Topik pembicaraan : cara hubungan antar manusia, cara berkomunikasi, dan cara bekerja

serta belajar yang baik


Penyuluhan
Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi suportif yang membantu pasien mengerti
dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat
menyesuaikan diri
Sikap terapis : menyampaikan secara halus dan penuh kearifan
Topik pembicaraan : masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan pribadi

2. TERAPI MODALITAS
a. Definisi Motivasi
Motivasi adalahsuatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.Motivasi berasal dari kata motif yang
berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri
seseorang.Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi
didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak,
mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan
tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan
eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat;
dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi
adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard,
1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan
situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

b. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula
bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang yang akan memberikan motivasi
harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan
kepribadian orang yang akan dimotivasi.
c.Macam-macam Motivasi Menurut Anonim (2010 dibedakan atas 3 macam berdasarkan
sifatnya:
1. Motivasi takut atau fear motivation, yaitu individu melakukan suatu perbuatan
dikarenakan adanya rasa takut. Dalam hal ini seseorang melakukan sesuatu perbuatan
dikarenakan adanya rasa takut, misalnya takut karena ancaman dari luar, takut Aku
mendapatkan hukuman dan sebagainya.
2. Motivasi insentif atau incentive motivation, yaitu individu melakukan sesuatu perbuatan
untuk mendapatkan sesuatu insentif, bentuk insentif bermacam-macam seperti
mendapatkan honorarium, bonus, hadiah, penghargaan dan lain-lain
3. Motivasi sikap atau attitude motivation/self motivation sikap merupakan suatu motivasi
karena menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap suatu objek,
motivasi ini lebih bersifat intrinsic, muncul dari dalam individu, berbeda dengan kedua
motivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrintik yang datang dari luar diri individu.
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Faktor Ekstern

Lingkungan kerja
Pemimpin dan kepemimpinannya

Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas


Dorongan atau bimbingan atasan

2. Faktor Intern

Pembawaan individu
Tingkat pendidikan
Pengalaman masa lampau
Keinginan atau harapan masa depan.

3.TERAPI MODALITAS
a.Definisi Terapi Modalitas
Terapi modalitas adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa yang
bervariasi, yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa denga
perilaku mal adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
b.Tujuan Terapi Modalitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

menimbulkan kesadaran terhadap salah satu perilaku klien


mengurangi gejala gangguan jiwa
memperlambat kemunduran
membantu adaptasi terhadap situasi sekarang
membantu keluarga dan orang-orang yang berarti
mempengaruhi keterampilan merawat diri sendiri
meningkatkan aktivitas
meningkatkan kemandirian

c. Dasar Pemberian Terapi Modalitas

Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian atau perilaku manusia

Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang
mengandung reaksi( respon yang baru )

Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada atau tidak adanya faktor-faktor yang
sifatnya menimbulkan tekanan sosial pada individu sehingga reaksi indv tersebut
dapat diprediksi ( reward dan punishment )

Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam menunjuang dan
menghambat perilaku individu dalam kelompok social

Terapi modalitas adalah proses pemulihan fungsi fisik mental emosional dan sosial ke
arah keutuhan pribadi yang dilakukan secara holistic

d. Jenis Terapi Modalitas


1. Terapi Individual
Hubungan terstruktur yang dijalin antara perawat klien uutuk merubah klien
Untuk mengembangkan pendekatan unik penyelesaian konflik, meredakan
penderitaan emosional, mengembangkan cara yang cocok untuk memenuhi
kebutuhan
Melalui 3 fase yang overlap ( oerientasi, kerja dan terminasi )
Pelaksanaan terapi individu
Mengajari pasien memutuskan halusinasinya
2. Terapi Lingkungan
Perawat menggunakan semua lingkungan rumah sakit dalam arti terapeutik
Perawat memberi kesempatan tumbuh dan berubah perilaku dengan memfokuskan
pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaks
Memberi kesempatan dukungan, pengertian, berkembang sebagai pribadi yang
bertanggung jawab .

Klien dipaparkan pada peraturan, harapan, dan interaksi sosial.


Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan keputusan, meningkatkan harga
diri, belajar ketrampilan dan perilaku baru.
Tujuan : memampukan klien dapat hidup di luar lembaga yang diciptakan melalui
belajar kompetensi yang diperlukan untuk beralih dari rumah sakit ke komunitas.
3.Terapi Biologis
Didasarkan pada model medikal : memandang gangguan jiwa sebagai penyakit
Tekanan: pengkajian spesifikbdan pengelompokan gejala dalam sindroma spesifik.
Perilaku abnormal akibat penyakit atau organisme tertentu dan akibat perubahan
tertentu
Jenisnya: medikasi psikoaktif, intervensi nutrisi, fototerapi, ECT, bedah otak
4.Terapi Kognitif
Strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perasaan dan
perilaku klien
Proses : membantu mempertimbangkan stressor dan mengidentifikasi pola pikir
dan keyakinan yang tidak akurat
Fokus asuhan : reevaluasi ide, nilai, harapan dan memulai menyusun perubahan
kognitif
Tujuan Terapi Kognitif
Mengembangkan pola pikir yang rasional
Menggunakan pengetesan realita
Membantu perilaku dengan pesan internal
Intervensi :
Mengajar substitusi pikiran

Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negative
Pelaksanaan terapi kognitif
Mengajarkan untuk mensudtitusikan pikiran pasien, belajar menyelesaikan
masalah dan memodifikasi percakapan diri negatif.

5.Terapi Perilaku
Premis : perilaku dipelajari, perilaku sehat dapat dipelajari dan disubsitusi dari
perilaku tidak sehat
Tehnik dasar terapi perilaku :
1. Role model
2. Kondisioning operan
3. Disensitiasi sistematis
4. Pengendalian diri
5. Terapi aversi ( reflek kondisi )
Pelaksanaan
Mengajari pasien cara makan yang baik dan benar
Memberikan penghargaan kepada pasien terhadap perilaku positif yang telah
dilakukan pasien
Pasien mempelajari melalui praktik dan meniru perilaku adaptif
6. Terapi Bermain
Premis : anak-anak akan berkomunikasi dengan baik melalui permainan dari pada
dengan kemampuan verbal
Perawat dapat mengkaji tingkat perkembangan, status emosional, hipotesa
diagnostik, intervensi terapeutik
Prinsip Terapi Bermain
Terapis membina hubungan yang hangat
Merefleksikan perasaan anak
Mempercayai anak dapat menyelesaikan masalah

Interpretasi perilaku anak


Indikasi : anak depresi, anak cemas, anak abuse, dewasa dengan stres pasca
trauma.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
www.mentalhealthwiki.org/Anxiety_disorders/Psychological_treatments_for_anxiety_disorders/
Supportive_therapy
www.wikipedia.com
http://caps.utoronto.ca/Services-Offered/Individual-Psychotherapy/SupportivePsychotherapy.htm
http://www.scribd.com/doc/55373848/28/Psikoterapi-Rekonstruktif
http://abykhan.wordpress.com/2012/09/22/terapi-modalitas/
http://naza-blog.blogspot.com/2013/06/bentuk-bentuk-utama-dalam-terapi-terapi.html
http://citrauciha.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai