PENDAHULUAN
1.1.
Tujuan
1.1.1.
Uji Benedict
Untuk mengetahui adanya zat-zat atau terbentuknya badan keton dalam urine
normal dan patologis
1.2.
Dasar Teori
1.2.1.
Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
dapat
digolongkan
berdasarkan
jumlah
monomer
karbohidrat, tersusun molekul dasar karbohidrat yang terbagi dari jenis gula
yang menyusunnya. Berikut ini jenis karbohidrat yang terdapat pada makanan
:
Monosakarida (C6H12O6)
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari satu
gugus gula yang bersifat mudah larut dalam air dan memiliki rasa
yang manis. Contohnya : heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa,
monosa, ribosa (penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun DNA).
Disakarida (C12H22O11)
Disakarida terdiri dari dua gugus gula, contoh gabunga dari
disakarida adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan galaktosa),
sukrosa(gabungan
antara
glukosa
dan
fruktosa)
dan
Polisakarida (C6H11O5)
Polisakarida mengandung banyak gugus gula diantaranya terdiri dari
10 gugus gula. Berbeda dengan jenis karbohidrat yang lain,
polisakarida tidak berasa atau pahit dan sifatnya sulit larut dalam air.
Contohnya adalah amilum ( terdiri dari 60-300 gugus gula berupa
glukosa,glikogen atau gula otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula)
dan selulosa,pektin,lignin,serta kitin yang tersusun dari ratusan
bahkan ribuan gugus gula dan senyawa lain.
1.2.2.
Badan Keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah
gugus karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun
senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus
umum: R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari
Asam Karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen
lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan
eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara sistematis dinamakan
2-propanon).
Badan keton merupakan tiga senyawa yang diproduksi ketika asam lemak
dipecah untuk energi dalam hati dan ginjal, larut dalam air. Dua dari tiga
digunakan sebagai sumber energi di jantung dan otak sementara yang ketiga
adalah produk limbah yang dikeluarkan dari tubuh. Di otak, badan keton
adalah sumber penting dari energi selama berpuasa. Meskipun disebut
"badan", mereka zat terlarut, bukan partikel. Ketiga badan keton endogen
adalah aseton, asam asetoasetat, dan asam beta-hidroksibutirat, meskipun
asam beta-hidroksibutirat secara teknis bukan keton melainkan asam
karboksilat.
Kehadiran keton dalam darah atau urine tidak hanya sinyal dari masalah
metabolisme. Keton sendiri dapat berbahaya pada tingkat tinggi. Tanpa
pengobatan, tingkat yang sangat tinggi keton dalam darah dan urin dapat
menurunkan pH darah dan menyebabkan kondisi yang disebut ketoasidosis.
Hal ini terjadi paling sering pada orang dengan diabetes mellitus yang tidak
terkontrol dan diperburuk ketika kadar glukosa darah tinggi, yang disebabkan
oleh kekurangan insulin yang tersedia, lebih lanjut mengasamkan darah.
Ketoasidosis dapat menyebabkan ketoacidic koma atau kematian.
1.2.3.
Uji Benedict
Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu+2 menjadi Cu+ oleh
Warna Biru
CuSO4 + 2NaOH ---> Cu(OH)2 + Na2SO4
Hasil dari pengujian benedict ini dapat dilihat dari warnanya, yang terdiri
dari :
1. Warna biru/hijau keruh (normal)
2. Warna hijau tua (DM tipe I)
3. Warna hijau kekuningan (DM tipe II)
4. Warna jingga (DM tipe III)
5. Warna merah bata (DM tipe IV)
1.2.4.
Uji Rothera
Keton bodies (asam -hidroksibutirat, asam asetoasetat & aseton) tidak
BAB II
ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
2.1.
Test Benedict
2.1.1.
Pereaksi benedict
Urin normal
Urin patologis
Tabung reaksi
Waterbath
Rak tabung
Pipet tetes
Gelas ukur
2.1.2.
2.2.
Cara Kerja
Urine Normal
Urine Patologis
2.2.2.
Cara Kerja
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1.
Uji Benedict
3.2.
Uji Rothera
BAB IV
KESIMPULAN
4.1.
Uji Benedict
4.2.
Uji Rothera
BAB V
LAMPIRAN
REFERENSI
Ciptadi. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Penerbit : Universitan palangkaraya.
Biokimia Harper