Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN

BIOLOGI BUNGA

Disusun Oleh:
Nama

: Mia Maysitha

NIM

: 145040207111045

Kelas/Kelompok

: G/G2

Nama Asisten

: Effendi

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bunga merupakan perkembangbiakan tumbuhan secara generatif pada tumbuhan
berbiji. Bunga yang sempurna mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari tangkai bunga,
kelopak bunga, mahkota, benang sari dan putik. Benang sari adalah alat kelamin jantan.
Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat butirbutir serbuk sari. Putik adalah alat kelamin betina. Bentuk putik seperti botol yang
lehernya panjang dan lurus. Bagian putik yang paling ujung disebut kepala putik. Bagian
putik yang paling panjang disebut tangkai putik. Putik bagian bawah yang mengembung
berisi bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat juga bakal biji. Bakal biji ini mempunyai
dua inti, yaitu sel telur (ovum) dan calon lembaga
Proses penyerbukan terjadi melalui peristiwa jatuhnya benang sari di atas kepala
putik. Penyerbukan dapat terjadi lewat penyerbukan sendiri dan dapat juga melalui
penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri terjadi dimana benang sari dan putiknya berasal
dari satu bunga atau lain bunga pada tumbuhan yang sama. Sedangkan penyerbukan
silang benang sari atau putiknya tidak berasal dari satu bunga yang sama melainkan dari
bunga yang berbeda
1.2 Tujuan
Mengetahui morfologi bunga starblue
Mengetahui hibridisasi pada bunga starblue
Mengetahui tahap-tahap perkembangan bunga starblue

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Bunga Starblue

Klasifikasi
Kindgom

: Plantae

Filum

: Angiospermae

Kelas

: Monokotil

Ordo

: Asparagales

Famili

: Iridaceae

Genus

: Aristea

Spesies

: Aristea ecklonii

Bunga Blousterre dikenal juga dengan sebutan blue stars, blue-eyed iris, blue cornlily. Tanaman ini merupakan tanaman yang menyerupai rumput, tumbuh dalam rumpun,
memiliki bunga berwarna biru yang menarik, dan termasuk tumbuhan perennial hijau abadi.
Blousterre berasal dari Afrika bagian tengah dan Afrika bagian selatan. Tinggi tanaman ini
berkisar antara 38 cm hingga 46 cm. Blousterre sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias
dan tanaman pembatas.
Morfologi bunga Blousterre atau blue star yaitu Bunga biru, tepal 6, sebagian besar 810 mm. Berbunga September-Desember, setiap bunga yang berlangsung sehari. Tumbuh baik
di bawah sinar matahari langsung atau bayangan terang. Lebih suka tingkat menengah
penyiraman. ecklonii paling diperbanyak dengan biji yang diproduksi berlimpah, serta
dengan pembagian rumpun berakar. Menabur benih ke kompos berbasis tanah yang baik.
Tutup benih dengan pasir halus atau kompos sekitar sebagai tebal ukuran mereka sendiri.
Perkecambahan yang terbaik dicapai pada 15-20 derajat Celcius.
Aristea tidak mudah dibudidayakan. Oleh karena itu, jika dibudidayakan di kebun,
tanah harus-humus yang kaya, dengan banyak air dan sinar matahari penuh. Kekurangan ini

dapat menyebabkan tanaman tidak berbunga. Aristea ecklonii dapat menahan suhu turun
sampai 12 derajat Celcius. (Manning, J. Et al,2002)

2.2 Hibridisasi Bunga Starblue


Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada
setiap tanaman yang mempunyai tujuan untuk memperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang
diinginkan dan dapat bervariasi jenisnya. Pada peristiwa hibridisasi akan memperoleh
kombinasi genetik yang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda
genotipnya.
Keberasilan suatu program pemuliaan tanaman tergantung kepada luas sempitnya variabilitas
karakter yang dikehendaki. Variabilitas menggambarkan bagaimana keragaman baik genetik
maupun fenotipe pada suatu karakter. Karakter yang memiliki variabilitas luas
memungkinkan seorang pemulia memilih individu tanaman yang sesuai dengan tujuan
program pemuliaan tanaman yang sedang dihadapi.
Faktor teknis dilapangan yang harus dikuasai oleh seseorang yang akan melakukan
hibridisasi adalah:
1. Kita harus mengetahui waktu berbunga dari tanaman yang akan kita silangkan.
Apakah waktu pemasakan bunga jantan dan bunga betina bersamaan ataukah berbeda
waktunya. Bila waktunya berbeda maka kita harus mengupayakan ketika akan
melakukan persilangan tanaman telah tersedia bunga jantan dan betina dalam jumlah
yang memadai. Hal ini dapat ditempuh dengan mengatur waktu tanam, dimana salah
satu tetua ditanam terlebih dahulu, sehingga saat berbunga kedua tetua yang terjadi
pada masa relatif bersamaan.
2. Kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri bunga yang telah siap untuk
disilangkan,kapan saat reseptif (bunga betina siap kawin) dan anthesis (bunga jantan
siap kawin). Apabila hal ini diabaikan maka dipastikan bahwa persilangan yang kita
lakukan peluangnya sangat kecil untuk berhasil
3. Kita harus berhati-hati dalam melakukan persilangan
4. Pencatatan
(Tanto,2002)
2.3 Tahapan Pembungaan
Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya harus ber-hasil
dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji. Masing-masing tahap tersebut
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal yang berbeda.
a.

Induksi bunga (evokasi)

Adalah tahap pertama dari proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem
vegetatif diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif. Terjadi di dalam sel.

Dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang
dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.
b. Inisiasi bunga
Adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai
dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya.Transisi dari tunas vegetatif
menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari peru-bahan bentuk maupun ukuran
kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ reproduktif.
c. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar)
Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi
proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan
organ-organ reproduksi jantan dan betina.
d. Anthesis
Merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi bersamaan
dengan masaknya organ reproduksi jantan dan be-tina, walaupun dalam kenyataannya tidak
selalu demikian. Ada kalanya organ repro-duksi, baik jantan maupun betina, masak sebelum
terjadi anthesis, atau bahkan jauh se-telah terjadinya anthesis. (Henny,1983)

BAB III

METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat
a. Kamera
b. Alat Tulis

: Untuk mendokumentasikan perubahan tanaman


: Untuk mencatat hasil pengamatan

Bahan
a. Bunga Blousterre (Blue star) : Sebagai bahan pengamatan

Menyiapkan alat dan Bahan sebelum melakukan pengamatan

Bunga Blousterre atau blue star diletakkan di tempat yang


memiliki sinar cahaya matahari yang dibutuhkan (tidak terlalu
banyak dan tidak terlalu sedikit)

Melakukan perawatan terhadap bunga blue star (penyiraman,


penyinaran)

Mengamati setiap perubahan pada tanaman khususnya pada


morfologi bunga pada saat fase induksi, inisiasi, perkembangan
kuncup sebelum mekar dan anthesis

BAB IV

Mencatat dan Mendokumentasikan hasil dari pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Dokumentasi

Hari dan Tanggal

Fase

4.2 Pembahasan

BAB V

Keterangan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Manning, J., Goldblatt, P., Snijman, D. 2002. The color encyclopedia of Cape bulbs. Timber
Press, Oregon.
Tanto. 2002. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi (Allogam). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Anda mungkin juga menyukai