87717496115-Yulia Delfaedah 1
87717496115-Yulia Delfaedah 1
e-mail: sumaryatisyukur@yahoo.com
Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163
Abstract
Nine isolates of lactic acid bacteria from chocolate powder of fermented cacao hybrid; H1, H2, H3,
H4, H5, H6, H7, H8 and H9; have been isolated and characterized by morphologically. The results
showed that nine isolates had character: colony circular, convex, broken white and Gram-positive
bacteria with rod cell. Escherichia coli, Salmonella typhi, and Staphylococcus aureus have been used as
pathogen indicators for antimicrobial of all isolates. H9 has the highest antimicrobial activity for
Salmonella typhi (10,5 mm) and Staphylococcus aureus (18 mm). The potential isolat H9 were measured
at temperature between 37o-75oC and pH between 2-9. Antimicrobial activity of H9 against E. coli
optimum at 45oC and pH 3, against Salmonella typhi optimum at 45oC and pH 5 and against
Staphylococcus aureus optimum at 37C with pH 6. The result of DNA isolation and amplification with
16S rRNA gene and primers 27F-1525R showed that PCR product of H9 was about 1500 bp.
Keywords: cacao hybrid, lactic acid bacteria, antimicrobial activity, DNA isolation of LAB
I. PENDAHULUAN
Teknologi fermentasi merupakan salah satu
cara pengolahan dan pengawetan makanan,
baik secara konvensional maupun modern,
dengan
memanfaatkan
mikroba baik
langsung maupun tidak langsung. Dalam
proses fermentasi, mikroba maupun enzim
yang dihasilkan dapat menstimulir rasa yang
spesifik, meningkatkan nilai cerna bahan
pangan, menurunkan kandungan anti gizi
atau bahan lain yang tidak dikehendaki,
dan dapat menghasilkan produk atau
senyawa turunan yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. 1
Pentingnya fermentasi pada biji kakao
dikarenakan pada proses ini dihasilkan calon
senyawa aroma khas cokelat. Selain itu selama
proses ini terjadi penurunan kadar polifenol
yang dapat menurunkan rasa kelat.
92
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
93
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
94
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
95
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Gambar. 1. Zona hambat ke-9 isolat terhadap Salmonella typhi, A. Isolat H1, H2, H3, H4 dan B.
Isolat H5, H6, H7, H8, H9
Kemampuan sembilan isolat bakteri asam
laktat dalam menghambat pertumbuhan
bakteri indikator patogen berbeda-beda. Isolat
yang paling potensial dalam menghambat
bakteri Escherichia coli adalah isolat H5 dengan
diameter zona bening sebesar 9,5 mm.
sedangkan isolat H9 adalah isolat yang paling
potensial dalam menghambat pertumbuhan
96
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
97
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Gambar 6. Daya hambat isolat H9 terhadap bakteri Escherichia coli dengan variasi suhu
Gambar 7. Daya hambat isolat H9 terhadap bakteri Salmonella typhi dengan variasi suhu
98
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Gambar 8. Daya hambat isolat H9 terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan variasi suhu
Keterangan : * Besarnya diameter zona hambat termasuk diameter kertas cakram (6
mm)
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa
aktivitas
senyawa
antimikroba
yang
dihasilkan isolat H9 masih ada meskipun
diberi perlakuan dengan suhu inkubasi yang
lebih tinggi. Ketahanan bakteriosin terhadap
panas terkait dengan struktur molekul
bakteriosin
yang
merupakan
peptida
sederhana tanpa struktur tersier. Kestabilan
senyawa
antimikroba
terhadap
panas
berkaitan dengan bentuk struktur globular
yang sederhana dan adanya daerah yang
sangat hidrofobik, ikatan silang yang stabil,
dan tingginya kandungan glisin.24, 25
1
Isolasi DNA
Hasil isolasi DNA isolat H9 menunjukkan
konsentrasi 2 kali Lambda 50 (50 ng/L),
berarti untuk setiap L nya ada 100 ng (dapat
dilihat pada Gambar 2). Pada prinsipnya
produk isolasi DNA yang diperoleh
menunjukkan kualitas dan kuantitas yang
cukup baik, sehingga hasil isolasi DNA yang
diperoleh
dapat
dilanjutkan
dengan
amplifikasi PCR dengan primer 27F dan
1525R.
1
99
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
1.
100
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
101
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
102