0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan1 halaman
Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi
Pengertian filsafat secara etimologis berasal dari kata Yunani philosophia (dari philein = mencintai, atau philia = cinta dan sphopia = kearifan) yang melahirkan kata Inggris “philosophy” yang artinya cinta kearifan. Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian kata “logi” yang artinya pengetahuan. Filsafat sebagai hasil berpikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribbadi atau kelompok, karena ia meyakini kebenaran yang terkandung di dalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologi. Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi
Pengertian filsafat secara etimologis berasal dari kata Yunani philosophia (dari philein = mencintai, atau philia = cinta dan sphopia = kearifan) yang melahirkan kata Inggris “philosophy” yang artinya cinta kearifan. Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian kata “logi” yang artinya pengetahuan. Filsafat sebagai hasil berpikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribbadi atau kelompok, karena ia meyakini kebenaran yang terkandung di dalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologi. Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi
Pengertian filsafat secara etimologis berasal dari kata Yunani philosophia (dari philein = mencintai, atau philia = cinta dan sphopia = kearifan) yang melahirkan kata Inggris “philosophy” yang artinya cinta kearifan. Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian kata “logi” yang artinya pengetahuan. Filsafat sebagai hasil berpikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribbadi atau kelompok, karena ia meyakini kebenaran yang terkandung di dalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologi. Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Pengertian filsafat secara etimologis berasal dari kata Yunani philosophia (dari philein = mencintai, atau philia = cinta dan sphopia = kearifan) yang melahirkan kata Inggris philosophy yang artinya cinta kearifan. Ideologi berasal dari kata idea yang artinya gagasan, pengertian kata logi yang artinya pengetahuan. Filsafat sebagai hasil berpikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribbadi atau kelompok, karena ia meyakini kebenaran yang terkandung di dalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologi. Ideologi adalah kumpulan gagasangagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Hubungan Antara Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Pancasila Komunisme Komunisme disebut juga sosialis radikal ajaran ini dipelopori oleh Karl Mark, yang dilanjutkan oleh Lenin sehingga ajarannya sering disebut Marxisme-Leninnisme yg dijadikan dasar ideologi komunis, ajarannya bersifat Atheis sehingga tidak cocok dengan orang beragama. Ciri-cirinya; Penghapusan hak milik, penghapusan adanya kelas-kelas sosial, penghilangan suatu Negara, penghapusan pembagiaan Kerja. Dibandingkan dengan Pancasila, Pancasila sebgai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Liberalisme Paham yang mengutamakan kebebasan Individu kurang menghormati hak milik umum dimana liberalisme dikembangkan menjadi kapitalisme, yang melakukan pemerasan terhadap hak-hak buruh paham ini juga mengembangkan kehidupan yang sekuler yaitu memisahkan kehidupan Dunia dan Akhirat. Ciri-ciri leberalisme yaitu : memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan, mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi, mendukung kebebasan individu, bersikap ambivalen terhadap sifat manusia. Tetapi Pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinasi. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Terbuka artinya nilai-nilai pancasila bukanlah nilai nilai yang dipaksakan dari luar tapi menerima pengaruh luar dengan selektif. Pancasila juga dikatakan sebagai ideologi tertutup. Tertutup artinya bahwa ideologi dimanapun selelu ada tuntutan untuk mematuhinya, artinya bangsa Indonesia harus mempertahankan nilai-nilai pancasila agar tidak tergerus oleh perubahan Zaman. Pancasila merupakan hasil berpikir secara kefilsafatan, suatu hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri negara Indonnesia, yang disyahkan sebagai dasra filsafat negaara Indonesia. Dardji Darmodihardjo mengemukakan bahwa Pancasila dapat diatakan sebagai filsafat yang idealistis, theis, dan praktis. Soerjanto Poespowardojo mengemukakan bahwa Pancasila sebagai orientaasi kemanusiaan, bila dirumuskan negatif adalah : Pancasila bukan materialisme, Pancasila bukan pragmatisme, Pancasila bukan spiritualisme. Sedangkan jika dirumuskan positif, Pancasila mempunai ciri-ciri : integral, etis dan religius. Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat di8katakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita ddan nilai-nilai mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh karenanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman.. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-dimensi idealitas, normaatif, dan realitas. Nama : Khoirul Umam Fannani NIM : 14509134022 Kelas : B