PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Saat ini hasil pembangunan kesehatan telah mengalami peningkatan. Namun, hasil
pembangunan tersebut masih belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk.
Pemerintah Republik Indonesia telah menyusun strategi kebijakan pembangunan kesehatan
baru. Kebijakan ini didasarkan pada Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan sebagai
Strategi Nasional menuju Indonesia Sehat 2010.
Dengan strategi ini, perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya di semua sektor
harus mampu mempertimbangkan dampak negatif dan positifnya terhadap kesehatan baik
individu, keluarga dan masyarakat. Selain itu, di sektor kesehatan sendiri upaya kesehatan
yang dilakukan akan lebih mengutamakan upaya prepentif dan promotif, tanpa meninggalkan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Dasar pandangan baru dalam pembangunan tersebut dikenal
sebagai Paradigma Sehat.
Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan memiliki beberapa fungsi penting
sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan
keluarga dalam pembangunan kesehatan serta sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang bermutu. Dalam usaha pencapaian tujuan ini puskesmas memiliki kegiatan pokok
manajemen yang harus dilakukan yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan
(P2) dan Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3). Melalui manajemen yang baik,
diharapkan akan tercapai cakupan dan mutu pelayanan yang baik dan komprehensif.
Pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan melalui 6 kegiatan pokok
secara terpadu dan menyeluruh. Enam kegiatan pokok itu meliputi : KIA/ KB, Upaya
Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Promosi
Kesehatan, Pengobatan serta ditambah lagi dengan program pengembangan yaitu : Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Olah Raga, Perkesmas, Kesehatan Kerja, Kesehatan
Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Kesehatan Usia
Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional dan Pencatatan dan Pelaporan.
Puskesmas Salaman II. Adapun misinya adalah memberikan pelayanan yang profesional,
meningkatkan fungsi manajemen secara efektif dan efisien, serta meningkatkan mutu
pelayanan. Filosofi yang dianut Puskesmas Salaman II adalah Kepercayaan pelanggan pada
kami adalah yang utama.
1.2.
BATASAN JUDUL
Laporan Hasil Penilaian Manajemen Program dan Mutu Pelayanan Puskesmas
Salaman II di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang periode Januari - Mei 2012.
1.3.
BATASAN MASALAH
Masalah adalah kesenjangan anatara harapan dengan kenyataan yang ada di
Puskesmas Salaman II dan menimbulkan rasa tidak puas sehingga diharapkan untuk ditangani.
Masalah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten
Magelang 2012 dan ditetapkan setelah dilakukan pengambilan data serta analisis masalah.
1.4.
TUJUAN
1.4.1. TUJUAN UMUM
Mengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen
program dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman II periode Januari Mei 2012
serta memberikan alternatif pemecahan masalah dalam rangka upaya perbaikan kinerja
puskesmas.
1.4.2. TUJUAN KHUSUS
Mengevaluasi program dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman II
1.4.2.1.
1.4.2.2.
1.4.2.3.
1.4.2.4.
1.5.
METODOLOGI
Laporan ini disusun berdasarkan data primer dan data sekunder yang diperoleh
selama 5 hari pada tanggal 1 7 Juni 2012 di puskesmas Salaman II. Data primer berupa
pelaksanaan proses manajemen (P1, P2, P3) di peroleh dari wawancara (wawancara dengan
kepala puskesmas, dokter dan staf puskesmas), pengamatan, dan kuesioner di Puskesmas
Salaman II. Data sekunder diperoleh dari informasi program pelayanan di Puskesmas serta
catatan data tertulis yang ada di puskesmas.
Penilaian manajemen puskesmas dilakukan dengan membandingkan antara
tingkat hasil pencapaian pada bulan berjalan dengan target pemerintah pada tahun 2012. Data
yang digunakan adalah data hasil kegiatan sampai bulan berjalan (Januari April 2012).
Masalah didapatkan jika pencapaian kurang dari 80 %. Kemudian ditentukan prioritas
masalah dengan metode Hanlon kuantitatif. Dari prioritas masalah tersebut, dilakukan analisis
penyebab masalah dengan metode pendekatan sistem. Kemudian analisis faktor penyebab
masalah tersebut dimasukkan dalam Fish bone diagram.
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1. Lingkungan
2.1.1. Data Wilayah
Batas Wilayah
Batas wilayah Puskesmas Salaman II adalah :
Utara
: Kecamatan Kajoran
2.1.1.3.
Pembagian wilayah
Pembagian wilayah Puskesmas Salaman II terdiri dari 10 desa dan 71
dusun, meliputi:
a. Sriwedari
b. Jebengsari
c. Tanjunganom
d. Purwosari
e. Ngampeldento
f. Sidosari
g. Sawangargo
h. Krasak
i. Margoyoso
j. Kaliabu
2.1.1.4.
Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Salaman II terdiri dari :
1. Daerah dataran
: 25 %
2. Daerah pegunungan : 50 %
3. Daerah bergelombang
2.1.1.5.
: 25%
Transportasi
Jarak puskesmas - kota Magelang
: 20 km
: 30 km
Sarana komunikasi
Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon.
: 26.682 Jiwa
Laki-laki
: 13.311 Jiwa
Perempuan
: 13.371 Jiwa
Jumlah KK
: 7.697 KK
Kepadatan Penduduk
: 882,30 jiwa/km2
: 4953 pasangan
Balita
Umur (th)
Jumlah
(%)
1.
0-1 th
639
2,3
2.
1-5 th
1767
6,62
3.
5-6 th
710
2,66
4.
7-15 th
4581
17,16
5.
16-21 th
2341
8,77
6.
22-59 th
14432
54,08
7.
>60 th
2212
8,29
Total
26.682
100
No.
Nama Desa
Lakilaki
Perempuan
Total
1.
Krasak
1941
1847
3788
2.
Margoyoso
1861
1956
3817
3.
Kaliabu
1935
1830
3765
4.
Sawangargo
1163
1135
2298
5.
Sidosari
1306
1339
2645
6.
Ngampeldento
955
952
1907
7.
Tanjunganom
795
830
1625
8.
Jebengsari
726
810
1536
9.
Purwosari
924
939
1863
10.
Sriwedari
1705
1733
3438
Penduduk
13311
13371
26.682
Sosial Budaya
a.
b.
: 55 buah
Gereja
: -
Pura
: -
Wihara
: -
Jumlah
Islam
26.321
99,86
Kristen Protestan
0,02
Katolik
21
0,08
Budha
0,01
Hindu
0,02
Total
26.357
100
c.
Tingkat pendidikan
Tabel 4. Data Tingkat Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Salaman II
Tingkat Pendidikan
Jumlah
%
Tidak tamat SD
1.777
23,96
Tamat SD SLTP
4.568
61,59
Tamat SLTA
857
11,55
Tamat PT
215
2,90
JUMLAH
7.417
100
Sumber data : Data Statistik Kecamatan Salaman tahun 2009
d.
Sarana pendidikan
TK
: 25 buah
SD/MI
: 23 buah
2,1,4,
SLTP/Mts
: 6 buah
SLTA/MA
: 2 buah
Pesantren
: 7 buah
Sosial Ekonomi
a.
Mata pencaharian
Tabel 5. Data Mata Pencaharian Penduduk
Salaman II
Mata Pencaharian
Jumlah
%
Petani
4335
16,45
Buruh tani
3880
14,72
Pengusaha
527
2,00
Buruh Industri
1465
5,56
Buruh Bangunan
1057
4,01
Pedagang
1273
4,83
Angkutan
529
2,01
PNS/ABRI
531
2,01
Pensiunan
230
0,87
Lain-lain
6918
26,25
TOTAL
20745
100
Sumber data : Data Statistik Kecamatan Salaman tahun 2009
b.
Sarana perekonomian
-
KUD
: -
Bank
: 1 buah
Pasar Umum
: 4 buah
Home Industry
: 7 buah
Warung makan
: 6 buah
Terminal
: -
Penggilingan padi
: 1 buah
Penggilingan tepung
: 1 buah
Tabel 6. Jenis dan Jumlah Pemakai Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja
Puskesmas Salaman II Tahun 2009
Sarana Air Bersih
Jumlah Sasaran
Jumlah Pemakai
% Pemakai
1088
5139
19,40
52
7674
29
PDAM
864
4025
15,19
Total
2004
16838
63,58
Sumur gali
Sumur artesis
Perlindungan mata air
Perpipaan
b.
Sarana jamban
Tabel 7. Sarana dan Cakupan Pelayanan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja
Puskesmas Salaman II Tahun 2009
Jenis Jamban
Jumlah Sarana
835
3847
Total
4689
2.2. Input
2.2.1.
Visi, Misi,
Filosofi,
Dimensi Mutu,
2.2.4.
: 1 ruang
2)
: tidak ada
3)
BP Umun
: 1 ruang
4)
Apotik
: 1 ruang
5)
BP Gigi
: 1 ruang
6)
: 1 ruang
7)
: 1 ruang
8)
Laboratorium
: 1 ruang
9)
Gudang obat
: 1 ruang
10) Aula
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
Puskesmas induk
2.
Puskesmas pembantu
3.
PKD
buah
Margoyoso,
Kaliabu,
Sawangargo,
Polindes
5.
Posyandu
a. Posyandu Purnama
: 58 buah
b. Poyandu Mandiri
: 3 buah
6.
UKS
: 23 SD / MI
Puskesmas
Pembantu
Bidan di Desa
Tenaga Kerja
Jumlah
Dokter umum
Dokter gigi
Bidan
Perawat
Perawat gigi
Sanitarian (SPPH)
Gizi
Tenaga laborat
Pengelola obat
Tenaga administrasi
Petugas loket
Pengemudi
Penjaga malam
Kasir
1 (Honda)
Wiyata Bakti
Perawat kesehatan
Bidan
JUMLAH TOTAL
35
Kasubag
KasubagTU:
TU:
Siswo
SiswoRustanto
Rustanto
Arsiparis:
Arsiparis:Supriyono
Supriyono
Keuangan:
Keuangan:Titin
TitinW
W
RT:
Supartani
RT: Supartani
Kepegawaian:
Kepegawaian:Supriyono
Supriyono
Unit
UnitYankes:
Yankes:
Poli
PoliUmum
Umum: :dr.
dr.Yenny
Yenny
Poli
PoliGigi
Gigi : :drg.
drg.Rina
Rina
KIA
: :Suhartinah
KIA
Suhartinah
KB
: :Nur
KB
NurAzizah
Azizah
Gizi
: :Dewi
Gizi
DewiN.
N.
Apotek
Apotek: :Sukriyani
Sukriyani
Laborat
Laborat: :Yuniarti
Yuniarti
Loket
: :Munawaroh
Loket
Munawaroh
Simpus
Simpus: :Suproyono
Suproyono
Unit
UnitPPK:
PPK:
Kesling
: :Tulfitriyah
Kesling
Tulfitriyah
P2
P2Malaria
Malaria : :Wahyu
Wahyu
P2
: :M.
P2TB
TB
M.Wachidi
Wachidi
P2
Ispa,Diare
:
P2 Ispa,Diare :Sofiatun
Sofiatun
UKS
: :Siti
UKS
SitiM
M
Perkesmas
Perkesmas : :Arif
Arif
Unit
UnitPMN:
PMN:
Promkess
Promkess : :Arif
Arif
Pngkt
PngktGizi
Gizi : :Dewi
DewiNN
Kesga
Kesga : :
Wachidah
Wachidah
Suhartinah
Suhartinah
Siti
SitiUmaroh
Umaroh
Bidan
BidanDesa
Desa
Jamkesmas
Jamkesmas : :
Anas
Anas
Abdul
Abdul
Unit
UnitPustu
PustuPKD
PKD
Pustu:
Pustu:M.
M.Wachidi
Wachidi
PKD
PKD02:
02:Yohana
YohanaLukas
Lukas
PKD
03:
Nunuk
PKD 03: NunukSS
PKD
PKD04:
04:Siti
SitiAA
PKD
PKD07:
07:Retno
RetnoSS
PKD
08:
Sutimah
PKD 08: Sutimah
PKD
PKD09:
09:Nok
Noksakinah
sakinah
Puskesmas. Laporan
disajikan dalam bentuk tabel yang didokumentasi secara rapi dan grafik untuk dapat lebih
menilai naik turunnya perjalanan kegiatan dalam 12 bulan. Kemudian data dianalisa
dibandingkan dengan target. Masalah timbul jika pencapaian kegiatan tidak memenuhi
target yang ditetapkan. Jadwal pelaksanaan dilakukan akhir bulan desember, dan cara
mendapatkannya dengan lokmin.
2.7.2. Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2)
Dalam manajemen penggerakan dan pelaksanaan terdapat komponen-komponen
yang merupakan bagian terpenting dari manajemen tersebut. Komponen tersebut
meliputi:
2.7.2.1. Pengorganisasian
Penentuan para penanggung jawab dan
kegiatan dengan pertemuan penggalangan tim pada awal tahun kegiatan (mini
lokakarya) yaitu pesertanya meliputi, kepala puskesmas, dan seluruh staf
puskesmas. Penggalangan kerjasama lintas sektoral, antara dua sektor maupun
antara berbagai sektor yang terkait, antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
2.7.2.2. Penyelenggaraan
Penyelenggaraan kegiatan dari upaya 6 kesehatan wajib dilakukan
dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh masing-masing penanggung jawab
dengan koordinasi dengan kepala Puskesmas agar penyelenggaraan kegiatan di
Puskesmas Salaman II tetap memperhatikan azas penyelenggaraan puskesmas,
berbagai standar dan pedoman pelayanan puskesmas, kendali mutu dan biaya.
Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan dengan kerjasama lintas program
maupun lintas sektoral. Terbangun baik kerjasama lintas program yaitu dalam
bentuk sinkronisasi program. Dan evaluasi hasil lokmin dengan pengambilan
program tertentu, diurutkan dan di evaluasi kegiatan apa yang ada masalah.
2.7.2.3. Pemantauan
1) Pengkajian internal lintas program dilakukan dalam bentuk pertemuan
rutin bulanan yang membahas mengenai kinerja Puskesmas Salaman II,
bagaimana kendali mutu dan kendali biaya. Pengkajian eksternal secara
Triwulanan (lokakarya mini triwulanan) bersama lintas sektoral tentang
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai.
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian kinerja Puskesmas serta masalah dan hambatan yang
ditemukan dalam telaah bulanan dan triwulanan.
2.7.3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)
Adalah
proses
memperoleh
kepastian,
kesesuaian
penyelenggaraan
dan
2.7.5. Dampak
1) Data kematian
Jumlah kematian penduduk dalam 12 bulan (Jan-Desember ) : 93 jiwa.
2) Data kelahiran
Jumlah kelahiran hidup dalam 12 bulan (Jan-Desember ) : 163 jiwa
Jumlah kelahiran mati dalam 12 bulan (Jan-Desember)
: 1 jiwa
3) Data kesakitan
Jumlah kesakitan dalam 12 bulan (Jan-Desember) : 9303 jiwa.
4) Data penyakit
Tabel 9.
Atas
Hipertensi Primer
Diare dan Gastroenteritis non spesifik
Penyakit Pulpa dan Periapikal
Faringitis
Konjungtivitis
768
267
181
159
150
%
46,38%
21,67%
7,53%
5,1%
4,49%
4,23%
2,44%
3,05%
2,14%
1,95%
100
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1. Analisis Hasil
Dari hasil kegiatan Januari April 2012 di Puskesmas Salaman II, Berdasarkan SPM
(Standart Pelayanan Minimal) ditemukan masalah sbb :
Tabel 10. Identifikasi Masalah dan Besarnya Masalah
Masalah
Bumil K-1
Pelayanan Usila dan Pra Usila
Balita yang naik berat badannya
Rumah sehat
Rumah yang memiliki SPAL
Jumlah penderita malaria yang diperiksa
Cakupan balita pneumonia yang diperiksa
Imunisasi bumil TT-1
Imunisasi TT-2
Penyuluhan bayi yang dapat Asi ekslusif
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS
Kesehatan Jiwa
Tingkat Pencapaian
(%)
68
33,8
75,2
78
64
40,6
17
26,9
30
17,26
39,06
13
Besar Masalah
(%)
32
66,2
24,8
22
36
59,4
83
73,1
70
82,74
60,94
87
3.2.2.
MASALAH
22-35
(2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3649
(4)
50-63
(6)
64-77
(8)
>78
(10)
NILAI
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
2
8
2
2
4
6
10
8
8
10
6
10
Kegawatan
1. Tidak gawat
Urgency
1. Tidak mendesak
2. Kurang gawat
2. Kurang mendesak
2. Mahal
3. Cukup gawat
3. Cukup mendesak
3. Cukup mahal
4. Gawat
4. Mendesak
4. Murah
5. Sangat gawat
5. Sangat mendesak
3.2.3.
MASALAH
KEGANASAN
URGENCY
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3
2
3
2
2
3
4
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
3
4
3
3
2
2
2
BIAYA YANG
DIKELUARKAN
4
4
2
2
2
2
4
2
2
5
5
4
NILAI
10
8
8
6
6
8
12
8
8
9
9
8
MASALAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3.2.4.
1
4
4
3
2
2
4
5
4
4
5
4
3
2
5
4
4
3
2
3
4
4
4
5
5
4
3
4
4
3
3
3
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
3
2
3
4
5
3
3
4
5
3
5
4
4
3
2
3
3
4
3
4
5
4
3
6
5
4
4
2
3
3
4
4
4
5
5
3
7
4
3
3
2
2
3
4
4
4
5
4
3
8
5
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
9
4
4
4
3
2
3
3
3
3
4
5
4
10
5
4
4
3
2
3
4
4
3
5
5
4
TOTAL
4,4
3,9
3,4
2,5
2,5
3,4
4,2
3,6
3,7
4,7
4,6
3,4
B.
C.
D.
E.
: ya
: tidak
MASALAH
3.2.5.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Prioritas Masalah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
HASIL
KALI
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Penil
aian
Dari kriteria-kriteria yang telah dilakukan diatas, ditentukan prioritas dengan menghitung
Nilai Prioritas Dasar (NPD) : (A+B) x C
Nilai Prioritas Total (NPT)
: NPD x D
: ( A + B) x C x D
NPD
52,8
62,4
34
20
25
47,6
92,4
57,6
59,2
89,3
69
61,2
PEARL
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
NPT
52,8
62,4
34
20
25
47,6
92,4
57,6
59,2
89,3
69
61,2
PRIORITAS
VIII
IV
X
XII
XI
IX
I
VII
VI
II
III
V
1.
2.
3.
4.
5.
Kesehatan jiwa
6.
7.
8.
9.
Input
Proses
5M
P1 P2 P3
Output
Outcome
Impact
Complex Problem
Simple Problem
Pendekatan Sistem
Berdasarkan Hanlon Kuantitatif tersebut diatas kami mengajukan asumsi penyebab
masalah kepada pihak puskesmas Salaman II untuk dikonfirmasi dengan menggunakan
analisis pendekatan system :
a. Input (Man, Money, Material, Methode, Mechine)
b. Proses (P1,P2,P3)
c. Factor lingkungan
Berdasarkan masalah yang ada, pada output dipengaruhi oleh input, proses dan factor
lingkungan sehingga menyebabkan kondisi impact (dampak).
Tabel 16. kemungkinan penyebab rendahnya cakupan balita dengan pneumonia yang
ditemukan atau ditangani.
INPUT
Komponen
Kelemahan
Man
atau
tidak
adanya
ada
tenaga
khusus
administrasi
Money
mengandalkan
perkesmas
dana dari
sebesar Rp 10.000,-
untuk transportasi
Dana
bantuan
dari
pemerintah
turun
tidak ada kelemahan dalam hal
metode karena SOP sudah disusun
dengan baik dan terdapat di ruang
poli gabung antara P2M dengan
pengobatan.
Material
PROSES
Machine
P1
Dalam
perencanaan
sudah
baik,
P3
setahun sekali.
Pengawasan
hanya
laporan
dari
berdasarkan
penanggung
jawab
dalam
proses
kegiatan
program
Pelaporan kegiatan P2M terutama
yang
berbelit
Tidak adanya feedback pemerintah
tentang usulan penggantian peralatan
yang rusak dan yang dibutuhkan
3.5.
Mutu Pelayanan
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas dilakukan simple problem dan kompleks
problem. Pada simple problem kami menggunakan Standar Operating Prosedur (SOP). Pada
kompleks problem kami menggunakan observasi dan wawancara kepada pasien terhadap 9
dimensi mutu.
3.5.1. Simple Problem
Tabel 17. Daftar tilik kepatuhan petugas kesehatan terhadap prosedur pemeriksaan di
BP umum (Simple Problem pemeriksaan simple problem dilakukan melalui observasi)
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
2
3
4
5
INPUT
Ya
Tidak
TIdak
Berlaku
Pencapa
ian %
100%
5
5
5
5
5
5
5
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
5
100%
100%
100%
100%
100%
5
5
100%
100%
100%
100%
100%
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
1
utama pasien?
Apakah petugas pasien menanyakan sejak
kapan pasien sakit?
Apakah petugas menanyakan lamanya
sakit yang diderita pasien?
Apakah petugas menanyakan kualitas
sakit pasien?
Apakah petugas menanyakan frekuensi
atau kuantitas penyakit pasien?
Apakah petugas menanyakan factor yang
memperberat dan memperingan?
Apakah petugas menanyakan gejala lain
yang menyertai sakit pasien?
Apakah petugas mengukur tensi setiap
pasien dewasa?
Apakah petugas mengukur nadi pasien?
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2
3
4
100%
100%
100%
CR = 202 x 100%
210
= 96,19%
>80%
sehingga secara keseluruhan kepatuhan petugas terhadap SOP sudah memenuhi standar,
akan tetapi per variabel masih didapati 1 pencapaian kurang dari 80%.
3.5.2. Complex Problem
Penilaian mutu pelayanan Puskesmas salah satunya dilakukan lewat pendekatan
complex problem, yaitu dengan menggunakan 9 dimensi mutu. Kuesioner ditanyakan
pada 5 pasien yang berkunjung di puskesmas.
Berikut ini adalah daftar inventarisasi pendapat yang merupakan masalah
berdasarkan instrumen jaminan mutu.
Tabel 18. Daftar pertanyaan dimensi mutu
No
1
Dimensi
Technical
Competence
Pertanyaan
a) Apakah petugas menanyakan identitas dan keluhan
anda (kelengkapan anamnesis) ?
b) Apakah petugas mencatat identitas dan keluhan anda
(Rekam Medis) ?
c) Aapakah petugas menjelaskan tentang penyakit dan
efek samping obat secara jelas ?
d) Apakah petugas sudah melakukan konseling atau
edukasi dengan baik ?
Access to Service
Effectiveness
Efficience
Interpersonal
Relation
Continuity
Safety
Amenitis
Informasi
Masalah Mutu
1. Technical
Competence
2. Access to
Service
3. Effectiveness
4. Efficience
5. Interpersonal
Relation
6. Continuity
7. Safety
8. Amenitis
9. Informasi
No
P1
P2
TB
Y
X
Y
X
B
C
D
A
X
X
X
X
X
X
X
X
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
TB
Y
X
P4
TB
Y
X
P5
TB
Y
X
Total
Pencap
aian
TB
100%
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
100%
80%
100%
100%
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
40%
100%
100%
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
P3
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
C
D
CR
=
=
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
100%
100%
Ya x 100%
Ya + Tidak
167
x100%
167+6
= 96,53%
Dari tabel diatas didapati hasil dari complex problem sebesar 96,53% atau >80%, akan
tetapi pada perhitungan per variable / pertanyaan dari kuesioner complex problem didapati 2
nilai dibawah 80% sehingga masuk dalam konfirmasi masalah.
3.6. Konfirmasi Penyebab masalah
Setelah dikonfirmasi dengan Kepala Puskesmas Salaman II, maka didapatkan penyebab
masalah antara lain :
1.
Beban tenaga kinerja bertambah (rangkap program) dan pelaporan hasil program terlambat.
2.
Latar belakang SDM tenaga kinerja tidak sesuai dengan kompetensi bidang P2M .
3.
4.
5.
6.
Tidak ada pendanaan khusus untuk program P2M terutama pneumonia hanya
mengandalkan dana dari perkesmas sebesar Rp 10.000,- untuk transportasi
7.
Dana bantuan dari pemerintah ketika ada wabah selalu telat turun.
8.
9.
13. Tidak adanya feedback pemerintah tentang usulan penggantian peralatan yang rusak dan
yang dibutuhkan
14. Petugas tidak memberi penjelasan tentang pemakaian, khasiat dan ESO obat pada pasien.
15. Petugas tidak selalu menerangkan pada pasien tentang keunggulan/kelemahan obat
berdasarkan harga obat
16. Bangunan puskesmas tidak layak untuk sarana kesehatan
3.7.
Gambar 4.
Simple
Simple problem
problem
Lingkungan
Lingkungan
PROSES
PROSES
P2
Birokrasi pengajuan
Petugas
member
penjelasan
tentang
Tidak
adanya
tentang
peralatan yang
terlambat,lokmin
usulan
penggantian
Efisien
setahun sekali
pemerintah
program sering
bulanan dilakukan
feedback
Pelaporan hasil
obat
ditemukan/ditanga
ni
puskesmas
MONEY
Tidak ada pendanaan khusus,
Dana bantuan dari pemerintah
terlambat turun
MATERIAL
tidak
yang
MAN
Beban kerja tenaga P2M bertambah,Latar
safety
Bangunan
balita
dengan pneumoni
Complex
Complex problem
problem
P3
Pengawasan hanya berdasarkan laporan dari
INPUT
INPUT
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
2
1
3
1
2
4
1
2
3
5
1
2
3
4
6
1
2
6
6
6
7
1
2
3
4
5
6
8
1
2
3
4
5
6
7
9
1
2
3
4
5
6
7
8
10
1
2
3
4
5
6
7
10
10
11
1
2
3
4
5
6
7
11
11
11
12
1
2
3
4
5
6
7
12
12
12
11
13
1
2
3
4
5
6
7
13
13
13
11
12
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Frekue
nsi
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total horizontal
15
14
12
11
10
13
9
4
3
5
8
7
6
2
1
0
Jumlah
Kumulati
f
16
Persen
Kumul
atif
11,76
%
31
22,79
%
33,08
%
45
13
58
42,65
%
12
70
11
81
91
Pengawasan
hanya
penanggung
jawab
berdasarkan
program
laporan
tetapi
tidak
dari 9
51,47
%
59,56
%
66,91
%
100
73,53
%
79,41
%
84,56
%
ada
108
10
115
penggantian
peralatan
yang
rusak
dan
yang
11
dibutuhkan.
Lokakarya mini tribulanan dilakukan setahun sekali.
121
12
126
13
130
14
133
15
135
harga obat
Bangunan puskesmas tidak layak untuk sarana 1
kesehatan
Gambar 5.
Diagram Pareto
136
88,97
%
92,65
%
95,59
%
97,79
%
99,26
%
100%
80%
Dari hasil analisis pareto didapatkan bahwa dengan mengatasi sembilan penyebab masalah,
dianggap masalah dapat diselesaikan. Penyebab masalah tersebut adalah:
1. Kurangnya tenaga kinerja P2M mengakibatkan beban tenaga kinerja bertambah (rangkap
program) dan pelaporan hasil program terlambat.
2. Latar belakang SDM tenaga kinerja tidak sesuai dengan kompetensi bidang P2M .
3. Tidak ada pendanaan khusus untuk program P2M terutama pneumonia hanya mengandalkan
dana dari perkesmas sebesar Rp 10.000,- untuk transportasi
4. Jarangnya atau tidak adanya pelatihan khusus P2M.
5. Tenaga pekerja tidak sesuai dengan tupoksinya.
6. Tidak ada tenaga khusus administrasi.
7. Dana bantuan dari pemerintah ketika ada wabah selalu telat turun.
8. Pengawasan hanya berdasarkan laporan dari penanggung jawab program tetapi tidak ada
pengawasan langsung dalam proses kegiatan program
9. Birokrasi pengajuan dana yang berbelit
3.8.
Penyebab
Tujuan
Sasaran
Alternatif
Pemecahan Masalah
1.
1. Mengadakan
tambahan SDM /
tenaga
tenaga kinerja di
kinerja
(rangkap
program)
pelaporan
hasil
dan
bagian P2M
program
2. Menyusun kembali
terlambat
2.
Petugas
kesehatan
seleksi
dan
mempunyai
perekrutan tenaga
kompetensi
kinerja
yang
pendidikan dengan
memiliki
latar
latar
belakang di bidang
belakang
P2M
di
bidang P2M
Mengadakan
pendidikan
dan
pelatihan
bagi
program
P2M keberhasilan
Pemerintah
dari dan
Dinas
menguasai
kompetensi P2M
Mengajukan
proposal
pendanaan
mengandalkan
kegiatan
perkesmas
dana
sebesar
dari P2M
Rp
program
P2M.
Mengadakan
kegiatan
penguimpulan dana
dengan melakukan
usaha
wiraswasta
yang
nantinya
mampu menunjang
pendanaan
4.
Petugas
kesehatan
katkan
pengetahuan
dan
kegiatan P2M
dan Mengadakan
pelatihan
bagi
petugas kesehatan
ketrampilan
mengadakan
petugas kesehatan
pertemuan bulanan
guna
membahas
kegiatan
dengan
disertai
pelatihan
kinerja
Petugas
dari kesehatan
petugas
diadakan
secara teratur.
Melakukan
reshuffle
tenaga
petugas
karena
kesehatan
bekerja
sesuai
kompetensinya
di
disesuaikan dengan
kompetensinya
Melakukan
kegiatan
lintas
program
dalam
dalam
6.
Pemerintah
kegiatan
dari dan
Dinas
program kegiatan.
Membuat proposal
permohonan untuk
tambahan
yang
untuk administrasi
merangkap
sebagai pemegang
program,
tenaga
di bidang P2M.
dan
mempercepat
7.
Dana
bantuan
peran
Pemerintah
dan
Dinas
aktif Kesehatan
Menetapkan
tak
terduga
dana
dari
rancangan
puskesmas dalam
anggaran
masyarakat
puskesmas
yang
digunakan
untuk
Pengawasan
berdasarkan
hanya Untuk
laporan
Kepala
dari meningkatkan
dalam
kegiatan program
puskesmas
monitoring
dan
dalam penanggung
program
memastikan
setelah
dan
kegiatan
mengadakan
kegiatan
lintas
program di dalam
kegiatan
tidak
melenceng
dari
pemerintah turun.
Melakukan
kinerja
petugas kesehatan
P2M
membahas
pencapaian .
untuk
9.
Birokrasi
yang berbelit
Pemerintah
pengajuan
terutama
dana dan
untuk Kesehatan
kegiatan
yang
mendesak
penting
Dinas
dan
untuk
Menambah jumlah
alokasi dana pada
dana tak terduga,
sehingga nantinya
apabila
terdapat
kebutuhan
meningkatkan
mendadak
pelayanan P2M
dapat
tak terduga
Melakukan
pengajuan
sejak
dana
awal
dan
perkiraan
kebutuhan dana
Dari tabel diatas dapat disimpulkan alternatif pemecahan masalah meliputi :
1.
2.
3.
Mengadakan seleksi dan perekrutan tenaga kinerja yang memiliki latar belakang di bidang
P2M atau memiliki pengalaman di bidang P2M
4.
Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kinerja P2M agar menguasai
kompetensi P2M
5.
6.
7.
8.
mengadakan pertemuan bulanan guna membahas kegiatan disertai dengan pelatihan atau
update skill petugas
9.
10.
11.
Melakukan kegiatan lintas program dalam KIA guna saling membantu dalam pelaksanaan
program kegiatan.
12.
Membuat proposal permohonan untuk tambahan tenaga untuk administrasi di bidang P2M.
13.
Menetapkan dana tak terduga dari rancangan anggaran puskesmas yang digunakan untuk
bantuan saat wabah sampai dana dari pemerintah turun.
14.
Melakukan monitoring sebelum, saat dan setelah kegiatan dan mengadakan kegiatan lintas
program di dalam P2M untuk membahas pencapaian .
15.
Menambah jumlah alokasi dana pada dana tak terduga, sehingga nantinya apabila terdapat
kebutuhan mendadak dapat diambil dari dana tak terduga
16.
Melakukan pengajuan dana sejak awal dan dibuat dengan teliti untuk perkiraan kebutuhan
dana
3.9.
Tenaga
Waktu
Dana
Metode
Kriteria keinginan
Pelaksanaan mudah
Berkesinambungan
Efektif
: 10
Pelaksanaan mudah
:8
Berkesinambungan
:6
:4
Efektif
:2
Tenaga
Waktu
Dana
Metode
L/TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
Keterangan :
Untuk jawaban Ya diberi Skor 1, jawaban Tidak diberi Skor 0, L = Lulus, TL = Tidak
Lulus
Karena didapatkan 1 alternatif yang lolos dalam criteria mutlak, maka tidak dilakukan
kriteria keinginan.
3.10.
Kegiatan
Persiapan
Tujuan
Sasara
Metode
Tempa
Waktu
Biaya
Terselengg
n
Petuga
Rapat
t
Puskes
Minggu
aranya
koordin
mas
ke
Dana
II operasio
Pelaksana Indikator
Kepala
keberhasilan
Input
:
Puskesma
keikutsertaa
Penyusunan
rencana
keseha
asi
Salama bulan
nal
rencana
kegiatan
tan
penyusu
n II
juni
Puskes
Penanggu
penjadwala
pelatihan
P2M
nan
2012
mas
ng jawab P2M
n pelatihan
tenaga
rencana
progaram
Process:
kesehatan
pelatiha
P2M
Terdapat
Menyusun
dan n
seluruh
anggota tim
SOP
n tenaga
kegiatan
pelatihan
kesehata
perencaanaa
tenaga
n P2M
n kegiatan
kesehatan
Output :
P2M
Terbentuk
tim
Menyiapkan
materi
pelatihan
pelatihan
dan
materi
yang
2. Pelaksanaan Petugas
Pemeg
pelatiha
Puskes
Minggu
Pelaksanaan melaksana
ang
mas
ke
Dana
III operasio
akan
PJ
disusun
Input:
program
Terbentuk
pelatihan
kan
progra
Slaam
bulan
nal
tim
tenaga
kegiatan
n II
juni
puskesm
pelaksana
kesehatan
pelatihan
2012-
as
Process:
P2M
untuk
06-07
petugas
Kegiatan
pelatihan
kesehatan
petugas
P2M
P2M
di
puskesmas
Output:
Salaman II
Pelaksanaan
dengan
kegiatan
baik sesuai
pelatihan
SOP.
sesuai
rencana
SOP
Outcome:
Peningkatan
ketrampilan
dan
pengetahuan
petugas
kesehatan
3. Pengawasan Menilai
,
Kepala
Dilapor
Puskes
Minggu
kan
mas
ke
Dana
4 operasio
PJ
P2M
Input:
program
Terdapat
P2M
tenaga
dan
n pelatihan mas
dalam
Salama bulan
nal
Pengendalia
petugas
bentuk
n II
Juni
Puskes
pengawasan
P2M
2012
mas
atau
Membuat
dan
printout
mempertah
supervisi
laporan
ankan
Process:
kegiatan
ketrampila
Dilaksanaka
pelatihan
nnya
dan
Membuat
pengetahua
tes / ujian n
petugas
kegiatan
pengawasan
untuk
dengan
dan
mengukur
mengadaka
pelaporan
tingkat
kegiatan
Output:
kesehatan
pelatihan
Ada
akan materi
selanjutnya
pelaporan
Monitoring
oleh Kepala
Puskesmas
secara fisik
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Simpulan
Dari laporan hasil peninjauan manajemen dan mutu pelayanan puskesmas di Puskesmas
Salaman II maka didapatkan :
a. Mahasiswa mampu mencari data dan masalah yang ada di Puskesmas Salaman II periode
Januari April 2012.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan yang ada di
Puskesmas Salaman II periode Januari April 2012.
c. Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah dari beberapa masalah tersebut yang
didapat di Puskesmas Salaman II periode Januari April 2012.
d. Mahasiswa mampu menganalisa penyebab masalah yang didapat di Puskesmas Salaman II
periode Januari April 2012.
e. Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas penyebab masalah
yang terpilih di Puskesmas Salaman II periode Januari April 2012.
f. Mahasiswa mampu menentukan pengambilan keputusan dari alternatif masalah di
Puskesmas Salaman II periode Januari April 2012.
g. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan dari pemecahan masalah yang terpilih di
Puskesmas Salaman II periode Januari April 2012.
4.2 Saran
b.
c.
d.
BAB V
PENUTUP
Demikianlah laporan dan pembahasan tentang manajemen dan mutu pelayanan di Puskesmas
Salaman II. Dengan meninjau puskesmas dari segi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pengawasan dan pertanggungjawaban ditemukan masalah yang ditinjau dari segi manajemen dan
mutu pelayanan serta ditentukannya prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah.
Manajemen puskesmas sangat penting karena puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dari dinas
kesehatan yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan mempunyai
keterbatasan-keterbatasan dalam hal tenaga kesehatan, dana, sarana-prasarana penunjang, sehingga
puskesmas perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Dimensi
mutu pelayanan juga penting karena pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan harus
memperhatikan mutu. Kedua kegiatan tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, karena cakupan atau kuantitas yang tinggi belum tentu disertai dengan mutu atau kualitas yang
baik, begitu pula sebaliknya.
Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter,
khususnya yang kelak akan terjun di puskesmas sebagai Health Provider, Manager, Decision Maker,
dan Communicator sebagai wujud peran serta dalam pembangunan kesehatan.
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Wilayah Puskesmas Salaman II.