Anda di halaman 1dari 38

TUGAS GEOKIMIA UMUM

TOPIK ATMOSFER

Disusun oleh:
JULIO HOSANG
TASRIKH SAPUTRA
NIZAR DWI PRABAWA
CHINTYA MEIDINA A
ILHAM MUHAMAD ABELIAN
DANAR PAMUNGKAS S
MUHAMMAD GANDHI

111.140.016
111.140.017
111.140.025
111.140.136
111.140.038
111.140.047
111.140.057

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2015

ATMOSFER
Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna,
tidak terlihat, tidak berbau. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang
menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang
ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan
medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya.
Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan
sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer mengandung campuran

gas-gas

yang

lebih

terkenal

dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gasgas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer
bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas
pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur
dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi
biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari
sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen
(78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.

Komponen Gas Penyusun


Atmosfer bumi terdiri dari berbagai komponen gas, komponen gas penyusun
atmosfer bumi dapat dilihat pada tabel berikut:
Gas

Simbol Volume

Nitrogen

N2

78.08

Oksigen

O2

20.95

Argon

Ar

0.93

Karbondioksida

CO2

0.035

Neon

Ne

0.0018

Methan

CH4

0.00017

Helium

He

0.0005

Hidrogen

H2

0.000009

Xenon

Xe

0.000004

Atmosfer Bumi terdiri kumpulan berbagai macam gas. Gas penyusun atmosfer
Bumi memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia
Nitrogen
Merupakan unsur gas yang paling besar prosentasenya di atmosfer. Gas
nitrogen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Gas nitrogen sering juga
digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk
Oksigen
Oksigen merupakan unsur gas yang sangat diperlukan untuk pernafasan
manusia dan mahluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Komposisi
oksigen dalam atmosfer mencapai 21%, oksigen terdapat di perairan terutama
perairan laut dangkal dan di daratan sampai batas ketinggian tertentu di atas
permukaan air laut, semakin tinggi tempat suatu wilayah dari permukaan air laut,
lapisan oksigennya semakin tipis. Karena ada oksigen kita dapat bernafas,
menyalakan lilin dan lainnya.

Argon
Argon simbolnya Ar, merupakan elemen gas terbesar ke tiga di atmosfer

Bumi setelah unsur gas nitrogen dan oksigen. Nama elemen Argon, diambil dari
bahasa Yunani Argos yang artinya tidak aktif, karena Argon tidak mudah berreaksi dengan elemen lain. Argon digunakan bersama dengan gas Neon dalam
industri listrik untuk mengisi lampu neon. Gas Argon berwarna biru. Lampu neon
yang diisi dengan Gas Argon lebih hemat listrik dibandingkan lampu listrik biasa.

Gas Neon
Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan gas asam
yang ringan. Karbondioksida disebut juga gas asam karbon, molekulnya terdiri
dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen, disimbolkan CO 2. Karbondioksida sering
disebut udara campuran.
Beberapa manfaat Gas Karbondioksida :

Karbondioksida digunakan untuk memproduksi Sodium Carbonat Na2CO3,


sodium bikarbonat NaHC03 dan bahan kimia lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

Gas Karbondioksida bersifat tidak mudah terbakar dan dapat melokalisir


panas, itu sebabnya digunakan sebagai pengisi tabung pemadam
kebakaran.

Gas Karbondioksida dibutuhkan dalam pernafasan dan fotosintesis


tumbuhan.

Kandungan Karbondioksida dalam jumlah yang banyak di atmosfer dapat


menyebabkan polusi udara sehingga menimbulkan gangguan pada pernafasan
mahluk hidup, misalnya sesak nafas pada manusia.

Neon
Neon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan non reaktif. Neon
termasuk gas mulia seperti halnya Gas Helium, Argon, Kripton, Xenon dan
Radon.
Kegunaan Gas Neon adalah sebagai berikut:

Dimanfaatkan untuk lampu neon Kota di malam hari

Keperluan iklan

Dapat dimanfaatkan untuk indikator tegangan tinggi

Dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk membantu melihat


hasil rontgen

Methan (CH4)
Gas Methan terdiri dari Carbon dan Hidrogen. Methan adalah gas yang
tidak berwarna berbau, mudah terbakar dan lebih ringan dari udara. Di beberapa

planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, methan merupakan


komponen besar di dalam atmosfernya.
Methan digunakan sebagai bahan bakar karena Gas Alam yang digunakan sebagai
bahan bakar mengandung 85% Gas Methan (CH 4), 10% Etane (C2H6) dan
selebihnya adalah Propane (C3H8), Butane (C4H10), Pantene (C5H2) dan Alkane
Helium
Helium berasal dari bahasa Yunani Helios, yang artinya Matahari. Helium
termasuk gas mulia, lebih ringan dari udara, sehingga dimanfaatkan untuk pengisi
balon gas dan balon udara. Helium juga digunakan untuk bahan bakar yang dapat
menggerakan mesin roket.

Hidrogen
Hidrogen digunakan pada industri kimia, untuk membuat amonia (NH3),
kegunaan amonia antara lain untuk membuat pupuk.
Para ahli metalurgi menggunakan hidrogen untuk memisahkan logam murni
dengan oksida, contohnya digunakan untuk menghasilkan lembaran tembaga.

Bijih

tembaga

dan

Peleburan

tembaga

(sumber : www.hardesource.com)
Xenon
Xenon berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing. Xenon
merupakan gas mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak berreaksi dengan elemen lain, sehingga banyak digunakan untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan lingkungan pada industri kimia dan indusri elektronik.

Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan


sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di dalam bumi sangat
dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang berlimpah dari sinar

matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen (fotosintesis).


Oksigen

terakumulasi

membutuhkan oksigen.

di

udara

kemudian

Gas nitrogen

berkembang

makhluk

yang

merupakan gas yang paling banyak

terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya
yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api.
Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah
oksigen.

Oksigen antara

lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada

tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas
karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida
secara alami besaral dari pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia.
Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri,
asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di
dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya sangat
sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon yang
dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga
jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. Apabila
radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka akan menimbulkan
malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi. Radiasi ini di
antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh
darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, antara lain:
Gambar 1.1 Lapisan atmosfer bumi

Gambar 1.2. Lapisan atmosfer bumi dengan ketinggian masing-masing

Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada

ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata

10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km


dengan temperatur rata-rata 80C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer
sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54C, sedangkan di daerah kutub
ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46C. Lapisan troposfer
ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di
muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan
iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung
dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan
troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan
ketinggian,

yaitu setiap

naik

100

meter

dari

permukaan

(temperatur) udara menurun sebesar 0,5C.


Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang

bumi,

suhu

menjadi

batas

antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif
konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar
antara -55C sampai -60C. Ketebalan lapisan tropopause 2 km.Pada lapisan
ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin,
tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan
menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah
kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Troposfer terdiri atas:
a. Lapisan planetair : 0-1 km
b. Lapisan konveksi : 1-8 km
c. Lapisan tropopause : 8-12 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan

troposfer

dengan stratosfer yang temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause


kegiatan udara secara vertikal terhenti.
2 Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan
adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring
dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara
berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer
yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer.

Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan


bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan
panas dan lapisan campuran teratas. Umumnya suhu (temperatur) udara pada
lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan
lapisan

isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari

stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu


(temperatur) hingga ketinggian 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini
disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang
dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan
ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan
mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari
ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah
relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70F atau sekitar - 57C. Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling
bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang
bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18C pada ketinggian sekitar 40 km.
Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari
matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat
yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak
berwarna dan dapat ditemukan

di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang

terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi. Lapisan ozon sangat


penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk
melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam
bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada
cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315

nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan.


Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan
bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
3 Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat.
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau
benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan
menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi
biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan

mesosfer

ini

ditandai

dengan

penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4C per seratus meter.


Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki
kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang
dari -81C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan
batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan
mencapai sekitar -100C.
4 Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer

terletak pada

ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut
juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi
partikel-partikel

yang

dapat

memberikan

efek

pada perambatan/refleksi

gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan


termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini
yaitu sekitar 19820C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra
ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan

listrik

yang

dikenal

dengan

nama

ionosfer,

yang

dapat

memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini


5

berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.


Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian

antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat
terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan
lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai
ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula
dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena
merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
Lapisan Ozon
Ozon adalah molekul yang terdiri dari tiga atom Oksigen. Lapisan ozon
adalah suatu lapisan yang terletak di lapisan stratosfir, 20 45 km diatas
permukaan bumi, yang terdiri dari molekul-molekul ozon. Lapisan ini dapat
menyerap radiasi ultra violet yang dipancarkan matahari. Pada lapisan ini ozon
terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis. Keberadaan bahan-bahan
kimia tertentu di stratosfir dapat mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut,
sehingga semakin lama molekul ozon semakin berkurang, dan menimbulkan
lubang ozon.
Proses Terjadinya Perusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon di stratosfer menyerap radiasi ultra-violet yang berbahaya
dari matahari. Dengan bertambahnya bahan kimia buatan manusia yang
mengandung senyawa khlorin dan bromin, akan ikut merusak molekul ozon pada
lapisan ini. Teori pertama yang mendukung CFC sebagai perusak lapisan ozon di
stratosfer dikemukakan pada tahun 1974 oleh Sherwood Rowland dan rekannya
Mario Molina dari Universitas California.
Ozon adalah molekul dalam bentuk gas yang terjadi secara alami yang ditemukan
pada atmosfer bumi. Molekul ini dapat menyerap panjang gelombang tertentu dari
radiasi ultraviolet matahari sebelum mencapai permukaan bumi. Pada lapisan
Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau
bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan Brom. Radikal-radikal khlorin dan
bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di
atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan

radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon
di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung Khlor dan Brom
perusakan lapisan ozon semakin parah.

Masalah Penipisan Lapisan Ozon


Data ilmiah telah menunjukan bahwa terlepasnya bahan-bahan kimia
buatan manusia, seperti CFC, Halon, Metil Bromida, dan bahan perusak ozon lain
ke udara dapat menyebabkan rusaknya lapisan pelindung bumi di lapisan
stratosfir. Berjuta-juta molekul ozon mengalami kerusakan setiap menitnya,
sehingga menyebabkan peningkatan intensitas sinar UV-B berbahaya yang sampai
ke permukaan bumi. Apabila manusia terpapar oleh sinar ini, maka akan
mempunyai resiko tinggi untuk terjangkit kanker kulit, katarak mata, dan
menurunnya ketahanan tubuh. Dengan cara yang sama sinar UV akan
menurunkan produktifitas pertanian, merusak rantai makanan di laut, dan merusak
bahan-bahan seperti plastik dan sebagainya.
Kepedulian industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
masyarakat umum sangat diharapkan untuk mengambil tindakan dalam
menghadapi kecenderungan meningkatnya bahaya tersebut, dengan cara
mengurangi dan menghapuskan penggunaan Bahan Perusak ozon tersebut.
Lubang Ozon
Kejadian lubang ozon stratosfer di atas Antartika, di kutub selatan,
ditemukan pada awal 1985. Pada tahun 1989, dipastikan bahwa kemungkinan
perusakan lapisan ozon dalam jumlah besar dapat juga terjadi di daerah Kutub
Utara, dan kemungkinan juga di daerah tropis. Selama beberapa dekade terakhir,
CFC yang dilepaskan ke atmos0fer mencapai jumlah yang cukup besar sehingga
jika tidak di cegah, dikhawatirkan akan menghancurkan lapisan ozon.
Pengaruh Penipisan Lapisan Ozon

Penipisan lapisan ozon menimbulkan banyak ancaman terhadap kesehatan


manusia dan kehidupan di bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon stratosfer akan
meningkatkan bahaya akibat radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi.
Radiasi ultraviolet menimbulkan dampak pada manusia, hewan, tanaman dan
bahan-bahan bangunan. Dampak ini akan semakin buruk bila kerusakan lapisan
ozon terus berlangsung. Bila lapisan ozon menjadi tipis, permukaan bumi akan
lebih terbuka terhadap radiasi UV-B yang mempunyai gelombang pendek
sehingga akan merusak kehidupan. Untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon
akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Radiasi UV-B dapat
menyebabkan

kerusakan

pada

mata,

meluasnya

penyakit

infeksi

serta

pertambahan kasus kanker kulit. Demikian


juga vaksinasi terhadap sejumlah penyakit akan menjadi kurang
berhasilguna. Dengan lebih banyak radiasi gelombang pendek UV-B maka akan
memicu reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan
penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya
hujan asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan.
Penipisan

lapisan

ozon

menyebabkan

banyak

tanaman

lambat

pertumbuhannya dan sebagian mungkin akan menjadi kerdil, hasil sejumlah


tanaman budidaya akan menurun dan hutan-hutan akan menjadi rusak. Di laut
radiasi dengan intensitas tinggi akan merusak atau membunuh anak ikan, kepiting
dan udang. Populasi plankton yang menjadi dasar dari jaringan makanan hewan
laut dapat mengalami dampak buruk, sehingga menyebabkan pengaruh berantai
untuk seluruh jaringan makanan hewan laut. Radiasi UV akan menurunkan
kemampuan sejumlah organisme dalam menyerap karbon dioksida yang
merupakan salah satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer akan meningkat yang menyebabkan pemanasan global.

Fungsi Atmosfer Bumi


Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup
tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat

suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di
atmosfer,

sinar

matahari

yang

masuk

ke

bumi

dapat

diserap

dan

menghangatkan udara. Suhu rata-rata di permukaan bumi naik 33C lebih


tinggi menjadi 15C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca (-18C), suhu
yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gasgas rumah kaca. Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang
yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang
dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya
bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari
suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270C di bawah
nol. Selain atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat
keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi
berbahaya yang

mengancam

planet

ini.

Radiasi

yang

terus-menerus

dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi


makhuk hidup. Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa
yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari
akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Bumi memiliki kerapatan
terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas
unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya
yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi
Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika
lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan

takkan mungkin

dapat

berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan


memiliki medan magnet adalah Merkurius tetapi

kekuatan

medan

magnet

planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar Bumi,
tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen

ini merupakan

sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.

Sifat Atmosfer Bumi


1

Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi

sampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.


Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat

laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer
3

dan angkasa luar.


Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba

4
5

(kecuali bergerak sebagai angin).


Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99%
dari beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di

bawah 6000 m.
Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat
pergesekan

(misalnya

meteor

hancur

sebelum

mencapai

permukaan

bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses


cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari
matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu
malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3C dan pada
malam hari -148,9C.

Cuaca dan Iklim


Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangattpenting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi

cuaca dan

iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan
untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih
banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca

dan

iklim. Cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di
atmosfer yang menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk
dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam
saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca

rata-rata dalam waktu satu tahun yang

penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama

dan meliputi wilayah

yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:


a

Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian

matahari dan tahunan.


Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu

yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa


unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau
wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara,
angin, dan curah hujan.
1

Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya
pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit
(F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar
ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita
mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita
sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara
berkurang (turun) rata-rata

0,6oC. Penurunan suhusemacam ini disebut

gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse
rate adalah 1oC.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu
daerah adalah:
a
b
c
d
e

Lama penyinaran matahari.


Sudut datang sinar matahari.
Relief permukaan bumi.
Banyak sedikitnya awan.
Perbedaan letak lintang.

Matahari merupakan sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui


dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak
langsung.
1

Pemanasan secara langsung


Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai
berikut:
a Proses absorbsi
adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,

sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari


tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
b Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H 2O), awan, dan
partikel-partikel lain di atmosfer.
c Proses difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru
dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan
2

langit berwarna biru.


Pemanasan tidak langsung
Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
a Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara
bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas
pada lapisan udara di atasnya.
b Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
c Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
d Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur
dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan

kembali ke atmosfer.
Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun
mempunyai berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat
diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur
tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah
barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara
semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran
tekanan udara adalah milibar (mb).
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan
udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya
mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan
perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari,
udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut
bertekanan udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga
terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan

udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.


Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber
yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai,
tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak
uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara
tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau
psychrometer.
Ada dua macam kelembaban udara:
a

Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara
pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1

m udara.
Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara
(kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat
dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan

dalam persen (%).


Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut
sifat angin yaitu:
a

Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan
gradient barometriknya.

Gradient baromatrik ialah angka yang

menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak
b

15 meridian (111 km).


Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah
derajat.
- 1 derajat untuk angin arah dari Utara.
- 90 derajat untuk angin arah dari Timur.
- 180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
- 270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana
angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari
daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan
rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan
sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.

Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:


1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara
mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi
bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi
yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin
dekat ke arah kutub. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin disebut anemometer.

Jenis-jenis Angin
1

Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa), terdiri dari:
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur
di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik
secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut
dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai
dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini,
wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini

dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).


Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di
daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan
bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi
Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang
20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali
turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini
menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk
gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara

(Afrika), dan gurun di Australia.


Angin Barat

Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan
Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan
sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak
begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan
pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada
daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang
4

yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.


Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan
tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah
minimum subpolar (60o
LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin

karena berasal dari daerah kutub.


Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin
darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang

basah.
Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal
(setempat) yaitu sebagai berikut:
a Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat
menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut
ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih
cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan
bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup
dari darat ke laut, disebut angin darat. Lihat gambar 1.3.

Gambar 1.3 Angin darat dan angin laut


Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah
lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang
lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak
gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara
mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.

Gambar 1.4 angin gunung dan angin lembah


c

Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas


Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas
terdapat di lereng

pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak

terdapat di Indonesia dengan nama

angin Bahorok (Deli), angin

Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan


Angin Brubu di Sulawesi Selatan).
5

Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
- bentuk medan/topografi
- arah lereng medan
- arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama

disebut Isohyet.
Klasifikasi hujan
a Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;
hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya

berada di bawah titik beku;


hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca

panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan


hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7

mm.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1 Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang
disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda
temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa
udara dingin/padat sehingga berkondensasi

dan terjadilah hujan.

Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis


Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan
tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh
karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan
uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air
laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah
sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial
atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada
umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenith daerah itu.
Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal
dalam satu tahun.

Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan


Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin
mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin
sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai

hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan
orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang
kering dan disebut daerah bayangan hujan.

Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi
karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan
yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
1

Menurut morfologinya (bentuknya)


Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunarb

bundar) dan dasarnya horizontal.


Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat
menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah

awan yang rendah dan luas.


Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat,
berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat

menimbulkan hujan.
Berdasarkan ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a Awan tinggi (lebih dari 6000 m 9000 m), karena tingginya selalu terdiri
dari kristal-kristal es.
Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.

Awan sedang (2000 m 6000 m)


Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal.
Awan rendah (di bawah 200 m)
Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan bergumpal

gumpal.
Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis.
Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian telah

merupakan hujan.
Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500m
1500 m
Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas dan
sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin rebut.

Iklim
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan karena rotasi
dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Beberapa macam iklim
antara lain:
1

Iklim Matahari
Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklimnya
adalah :
a Daerah iklim tropis : 0o 23,5oLU/LS
b Daerah iklim sub tropis : 23,5o40o LU/LS
c Daerah iklim sedang : 40o 66,5o LU/LS
d Daerah iklim dingin : 66,5o90o LU/LS

Iklim Kodrat
Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan
dan sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan

terpanas dan terdingin selama satu tahun.


Iklim Koppen
Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan
curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim,
dinyatakan dengan simbol huruf.
a Iklim A (Iklim Hujan Tropis)
Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18oC, curah hujan tahunan

c
d

tinggi, rata rata lebih dari 70 cm/tahun. Tumbuhan beraneka ragam.


Iklim B (Iklim Kering/Gurun)
Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah
25,5 mm/tahun. Penguapan besar.
Iklim C (Iklim Sedang)
Temperatur bulan terdingin 18oC sampai 3oC.
Iklim D (Iklim Salju atau Mikrothermal)
Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10oC, sedangkan suhu rata
ratabulan terdingin 3oC.
Iklim E atau iklim Kutub
Terdapat di diderah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari
10o. Tidak mempunyai musim panas yang benar-benar panas.

Iklim Oldeman
Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975)
hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan
basah dan bulan kering

secara berturut turut yang dikaitkan dengan

pertanian untuk daerah daerah tertentu. Maka penggolongan iklimnya


dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification).
Misalnya jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup
untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besar
palawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm
tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk
membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, bulan
basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah hujan
sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya periode pertumbuhan padi
terutama ditentukan oleh jenis yang digunakan, periode 5 bulan basah
berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika
lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali
masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat
membududayakan padi tanpa irigasi tambahan.
Dari tinjauan di atas, Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama, yaitu:
A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
B : Jika terdapat 7 9 bulan basah berurutan.
C : Jika terdapat 5 6 bulan basah berurutan.
D : Jika terdapat 3 4 bulan basah berurutan.

E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.


Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:

Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm.


Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm.
Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.

Iklim F.Junghuhn
Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal
sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Pembagian daerah iklim F.Junghuhn tersebut adalah:
a Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 - 600 m dari permukaan laut.
Suhu : 26,3o C - 22o C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.
b Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m - 1500 m dari permukaan laut.
Suhu : 22o C - 17,1o C.
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran.
c Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 - 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 17,1o C - 11,1o C.
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
d Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 11,1o C - 6,2o C.
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
KIMIA ATMOSFER
Melalui gambar di bawah, dapat diketahui tingkat lapisan-lapisan atmosfer

bumi pada ketinggian tertentu berdasarkan perbedaan temperaturnya. Selain itu,


dapat ditemukan pula beberapa reaksi yang terjadi pada setiap tingkatan atmosfer
beserta spesies yang dipengaruhi oleh fotoreaksi.

Menurut prinsip Lee Chateleur, stratifikasi pada masing-masing tingkatan


mampu menjelaskan perbedaan sifat fisik dan kimia pada tiap lapisan atmosfer.

Troposfer: bila h, P, dan T, maka reaksi cenderung eksotermis dan

katabolisme.
Stratosfer: bila h, P, dan T, maka reaksi endotermis dan katabolisme.
Mesosfer: bila h, P, dan T, maka reaksi menjadi lebih sulit dengan makin

jarangnya terdapat tumbukan antar molekul.


Termosfer: bila h, P, dan T, maka reaksi semakin sulit terjadi.
Keseimbangan Panas Bumi
Radiasi yang masuk ke atmosfer bumi, sekitar 20-30% dipantulkan

kembali ke ruang angkasa.


Sekitar 20% dari energi radiasi diserap melewati atmosfer. Ozon menyerap

sekitar 1-3% terutama dalam bagian gelombang pendek ultra violet.


Pada troposfer, sekitar 17-19% dari radiasi yang masuk diserap oleh uap

air dan CO2


Secara keseluruhan sekitar 50% dari radiasi matahari yang sampai ke
permukaan bumi diradiasikan kembali.

Proses kimia atmosfer melibatkan partikel padat dan cair dalam fase
aerosol (awan) sebagai sumber dan buangan untuk spesies fase gas, tempat
terjadinya reaksi padatan pada permukaan, serta sebagai kumpulan dari reaksi fase
cair.
Reaksi Fotokimia merupakan reaksi kimia sebagai akibat dari penyerapan
foton cahaya oleh spesies kimia, khususnya radiasi ultraviolet dari matahari untuk
mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen.
Reaksi ini dapat terjadi pada suhu/energi yang lebih rendah bila ditambahkan
katalis di dalamnya. Nitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu spesies aktif
secara fotokimia yang ditemukan pada atmosfer tercema dan berperan penting
dalam proses terbentuknya smog (kabut). NO2 dapat menyerap cahaya energi hv
yang menghasilkan molekul elektronik tereksitasi yang bersifat sangat radikal
(NO2*). Reaksinya dapat dilihat sebagai berikut:

Beberapa reaksi fotokimia yang terjadi di atmosfer ditunjukkan sebagai berikut:


1 Pelepasan energi ke molekul atau atom lain melalui proses physical-quenching
yang diikuti oleh pemancaran energi sebagai panas
O2* + M

O2 + M

2. Disosiasi molekul yang tereksitasi


O2*

O+O

3 Transfer energi inter-molekuler


O2* + Na

O2 + Na*

4 Transfer energi intra-molekuler


XY*

XY^ (kondisi tereksitasi yang lain dari molekul yang

sama)
5 Isomerisasi spontan; nitrobenzaldehid menjadi asam nitroso-benzoat

COH
+ hv
NO2

NO

COOH
6 Fotoionisasi dengan hilangnya elektron
N2*

N2+

+ e-

Energi inframerah yang diserap oleh molekul-molekul di udara pada


akhirnya dilepaskan sebagai panas yang mengakibatkan meningkatnya
suhu udara.
7 Reaksi langsung dengan molekul lainnya
O2* + O3

2 O2 + O

8 Luminescence ialah hilangnya energi karena adanya emisi radiasi


elektromagnetik
NO2*

NO 2 + hv (berperan dalam proses pembentukan

smog)
Di atmosfer terdapat ion dan radikal dalam jumlah yang banyak. Pada
lapisan atmosfer bagian atas, baik ion positif maupun ion negatifnya bersifat stabil
karena seperti yang disebutkan pada prinsip Lee Chateleur bahwa semakin tinggi
suatu lapisan tersebut, maka tekanan yang ada menjadi semakin rendah sehingga
tumbukan antar molekul ion ataupun radikal menjadi jarang dan bahkan sulit
terjadi. Salah satu penyebab suatu molekul ataupun atom menjadi sangat radikal
diakibatkan oleh reaksi terhadap cahaya ultraviolet dengan intensitas tinggi. Pada
lapisan troposfer, terbentuk pula ion-ion dari fenomena gesekan titik-titik air dan
kompresi selama presipitasi akibat fenomena turunnya massa udara dingin
maupun adanya angin panas yang kuat (Fenomena Foehn/Sharav/Santa Ana).
Radiasi elektromagnetik dan energik di atmosfer yang menghasilkan atom
ataupun kumpulan atom dengan elektron yang tidak berpasangan disebut sebagai
radikal bebas. Terdapat tiga proses pembentukan radikal bebas sebagai berikut:

1
2

Inisiasi yaitu proses pembentukan radikal


Propagasi yaitu reaksi radikal dengan senyawa netral

Terminasi yaitu reaksi antar radikal


Reaksi oksigen atmosfer :

Oksigen terlibat dalam rekasi pembakaran bahan bakar fosil:


CH4(gas alam) + 2 O2

CO2 + 2 H2O

Oksigen dikembalikan ke atmosfer melalui fotosintesis tumbuhan hijau:


CO2 + H2O + hv

(CH2O) + O2

Reaksi fotokimia pembentukan senyawa ozon di atmosfer :


O2 + hv
O + O2 + M

O + O
O3 + M

Reaksi reaksi nitogen atmosfer :

Molekul nitrogen, N2, tidak mudah diurai oleh ultraviolet.

Pada ketinggian di atas 100 km, reaksi fotokimia dapat menghasilkan atom
N:
N2 + hv

N + N

Radikal hidroksil dan hidroperoksil di atmosfer :

Radikal hidroksil dapat terbentuk dari berbagai proses. Pada altitude lebih
tinggi, pembentukan radikal hidroksil adalah dari fotolisis air.
H2O + hv

Radikal hidroperoksil terbentuk ketika atom hidrogen dari reaksi berikut


CO + HO

HO + H
CO2 + H

Bereaksi dengan oksigen


H + O2

HOO

Karbondioksida atmosfer :

Karbondioksida merupakan komponen-komponen yang mempunyai fungsi

utama untuk mengabsorbsi energi infra merah yang dipancarkan kembali


oleh bumi.

Reaksi dari CO2 oleh cahaya ultraviolet matahari di lapisan teratas


atmosfer:
CO2 + hv

CO + O

Air dalam atmosfer :

Air menyerap radiasi infra merah bahkan lebihkuat dari pada gas CO2.

Kehadiran uap air di atmosfer menyebabkan pencemaran dalam bentuk fog


atau asap kabut di bawah suatu kondisi tertentu.

EVOLUSI ATMOSFER
Sekarang ini atmosfer Bumi tersusun dari 78 persen N, 21 persen O,
sisanya Ar, CO2, metana, dan lain-lain. Ternyata, ini merupakan komposisi yang
mendukung lingkungan tempat tinggal dan kehidupan. Empat miliar tahun lalu,
oksigen belum ada. Pembagian kurun evolusi atmosfer Bumi dalam tujuh tahap,
di mana tiap tahapnya dicirikan oleh berbagai jenis gas dengan komposisi yang
terus berubah .

Pembagian kurun
Untuk memudahkan memahami kurun evolusi atmosfer Bumi, waktu 4,6
miliar tahun diringkas menjadi satu tahun, di mana pada tanggal 1 Januari pukul
00:00:00 Bumi terbentuk, dan pada detik ini adalah tanggal 31 Desember pukul
23:59:59.
- Kurun 0 12 Februari
Dimulai dari Bumi terbentuk hingga usia 3,9 miliar tahun lalu. Di masa ini
atmosfer Bumi amat dinamik yang didominasi oleh nitrogen, karbondioksida, dan
hidrogen sulfida. Kala rotasi lebih pendek. Matahari redup, atau tidak sepanas

sekarang, dan terlihat merah di langit yang berwarna jingga. Lautan berlumpur
cokelat menyelimuti Bumi karena derasnya mateorit dan meteor yang menimpa
Bumi. Karbondioksida memanaskan Bumi akibat efek rumah kaca yang
ditimbulkannya, meskipun energi total semburan Matahari hanya sepertiga dari
sekarang ini. Meskipun belum ditemukan fosil di masa ini, batuan di Greenland
memperlihatkan

tanda

pernah

ada

kehidupan

di

kurun

ini.

- Kurun 1 hingga 17 Maret


Hingga usia 3,5 miliar tahun lalu, rangkaian gunung menyembul keluar
dari lautan. Di masa ini muncul kehidupan bakteri anaerob yang mampu hidup
tanpa oksigen. Bakteri ini menyumbang metana dalam jumlah besar ke atmosfer
dan mengubah komposisinya. Jika bakteri ini ada di planet ekstrasolar, teleskop
TPF

dan

Darwin

mampu

menemukan

sidik

jarinya

di

atmosfernya.

- Kurun 2 hingga 5 Juni


Hingga usia 2,4 miliar tahun lalu, produksi metana oleh bakteri anaerob
mencapai jumlah maksimum hingga mengubah komposisi atmosfer menjadi
nitrogen, karbondioksida, dan metana. Benua mulai terbentuk. Muncul alga biru
hijau yang mulai memproduksi oksigen dalam jumlah besar. Terjadi lagi
perubahan komposisi atmosfer. Perlu dicatat, meskipun pada planet ekstrasolar
ditemukan keberadaan oksigen dalam jumlah besar, belum tentu mengindikasikan
keberadaan

kehidupan

(cerdas),

atau

yang

lebih

kompleks.

- Kurun 3 hingga 16 Juli


Hingga Bumi berusia 2 miliar tahun lalu. Kehidupan berfotosintesis
penghasil oksigen terus berkontribusi menyeimbangkan komposisi atmosfer.
Karbondioksida dan metana berkurang. Demikian halnya bakteri anaerob. Daratan
terbentuk rata dan basah. Gunung menyemburkan uap. Rawa-rawa terbentuk,
berisi air, berbau busuk, berbuih dan berwarna cokelat kehijauan. Terjadi produksi
oksigen secara drastis. Kondisi ini mengawali terbentuknya kehidupan bersel
banyak.

- Kurun 4 hingga 13 Oktober


Hingga usia 800 juta tahun lalu, terus terjadi peningkatan jumlah oksigen
di atmosfer. Kurun ini dikenal juga sebagai the Cambrian Explosion, di mana pada
periode 550 juta hingga 500 juta tahun lalu berbagai jenis binatang muncul
(didasarkan dari penemuan fosil). Bumi tertutupi rawa, lautan dan beberapa
gunung

aktif.

Lautan

menjadi

tempat

munculnya

kehidupan.

- Kurun 5 hingga 8 Novembe r


Hingga 300 juta tahun lalu, terjadi migrasi kehidupan dari lautan ke
daratan. Komposisi atmosfer didominasi nitrogen dan oksigen. Kurun ini adalah
periode

Mesozoic

di

mana

di

dalamnya

hidup

kawanan

dinosaurus.

- Kurun 6 hingga 31 Desember pukul 11:59:59


Hingga saat ini, di mana manusia merajai Bumi dan turut mengubah
bentuk serta berkontribusi memperparah kerusakan atmosfer melalui berbagai
jenis gas tak ramah lingkungan seperti freon yang merusak ozon.

PENUTUP
Kesimpulan
Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna, tidak
terlihat, tidak

berbau. Atmosfer

bumi

merupakan

selubung

gas

yang

menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Atmosfer terdiri atas
bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan
dan

perubahan

cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar

matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi
memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di
atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus,
angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan
musim dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering
disebut cuaca.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah

tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk
dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam
saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta setiap jam. Iklim adalah keadaan cuaca

rata-

rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu
yang lama

dan meliputi wilayah yang luas.

Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu


yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa
unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau
wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara,
angin, dan curah hujan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.dirgantara-lapan.or.id/moklim/edukasiatmosfer.html
http://meteorologi43-d.blogspot.com/2009/01/profil-suhu-dan-tekananterhadap.html
http://dimensi5.wordpress.com/2008/11/21/tentang-atmosfer/
https://nihayaturrohmah.wordpress.com/lapisan-ozon/
http://dokumen.tips/documents/makalah-atmosfer.html
http://pusatwawasan.blogspot.co.id/2009/12/memahami-sejarahatmosfer-bumi.html

Anda mungkin juga menyukai