Anda di halaman 1dari 29

PEREKONOMIAN

INDONESIA

Oleh Kelompok II :

BAGIAN 3 :
RESENSI DAN KRISIS KEUANGAN
GLOBAL

BAB 9
KRISIS, RESESI DAN
GEJOLAK EKONOMI
GLOBAL

A. Anatomi Krisis Keuangan Global


Secara global, bank sendiri telah
dilaporkan mencapai kerugian sebesar
US$430 miliar dalam bentuk modal
baru. Bank-bank di Amerika dan di
Eropa akan mencucurkan dananya
sebesar US$10 triliun dalam bentuk
aset, yang ekuivalen dengan 14,5%
dari stok kredit bank di tahun 2009.

Inflasi yang tinggi dan terus


menetus melonjak bersamaan
dengan lemahnya keuangan
menyebabkan bank sentral
mengalami kebingungan dan
menghadapi trade-off yang
berbahaya

b. Strategi Negara maju


keuangan global

Mengatasi krisis

1. Kebijakan the Fed di AS


Upaya penyelamatan sebesar US$700
miliar
semestinya memenangkan pasar. ternyata jumlah
tersebut menimbulkan keraguan baru, yaitu dari
sisi kesehatan keuangan pemerintah AS. Jumlah
utang pemerintah telah melampaui US$10 triliun
dan setiap harinya bertambah US$2,6 miliar. Ini
berarti bahwa rasio utang pemerintah AS
terhadap produk domestic bruto (PDB) mereka
mencapai US$14 miliar adalah diatas 70%.

2. Kebijakan di Kawasan
Eropa
Otoritas
moneter
Inggris
menurunkan suku bunga 0,5%
menjadi
4,5%,
penurunan
terbesar dalam tujuh tahun
terakhir, serta merkapitalisasi
Santander, Barclays, HBOS,
Lloyds
TSB,
Nationwide

c. Proyeksi Perekonomian Dunia


Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi
dunia diprediksikan sangat kecil, hanya
sebesar
0,5%.
Terkontraksinya
perekonomian dunia ini menjadi sebagai
akibat dari krisis keuangan global yang
mengguncang pasar financial AS yang
kemudian
menular
kepasar
financial
perekonomian Negara-negara maju lainnya
di Eropa dan pada akhirnya seluruh dunia.

d.
Dampak
Pembayaran

Resesi

Global

Terhadap

Neraca
Indonesia

Sector yang paling terbebani adalah neraca


pembayaran ekspor Indonesia khususnya sector
manufaktur
sebenarnya
dampak
pelemahan
perekonomian AS sudah dirasakan indonesia sejak
triwulan I 2008. ini terlihat dari tren pertumbuhan
ekspor ke AS yang mengalami penurunan. Biasanya
pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS sebesar 10%,
akan tetapi pada tahun lalu hanya sebesar 5%.

BAB 10
Keamanan energi dan pangan

a. Ketahanan energi

Ancaman era harga dan pangan yang


tinggi jelas perlu menjadi prioritas
kebijakan
pemerintah.
Imbas
kenaikan harga minyak dunia cepat
atau
lambat
pasti
akan
mempengaruhi
perekonomian,
khususnya
dunia
usaha
dan
konsumen indonesia.

B. Kebijakan Pangan
Dalam dinamika perdagangan global, isu
pangan yang semakin penting saat ini adalah
kemampuan mengontrol suplai pangan dunia,
bahkan mempengaruhi harga pangan dunia.
Kemampuan mengontrol suplai dunia adalah
salah satu elemen yang membangun suatu
zaman yang disebut Era Perang Pangan (food
ware).

1. Ketidaktahanan Pangan
Pengertian mengenai ketahanan pangan
tersebut mencangkup aspek makro,
yaitu tersedianya pangan yang cukup,
dan sekaligus aspek mikro, yaitu
terpenuhinya kebutuhan pangan setiap
rumah tangga menjalani hidup yang
sehat dan produktif.

2. Revitalisasi pertanian versi SBY-JK


Pertama

sebuah

pencanangan RPPK didasari oleh


tujuan

mulia

pemerintah

mengembalikan tiga sektor tadi ke jalur


yang benar, yakni mampu mengembangkan
sebagai sektor andalan dan motor penggerak
bagi majunya perekonomian makro nasional.

Kedua, pencanangan RPPK oleh


presiden
dilakukan
dalam
suasana penuh keprihatinan,
menyusul munculnya berbagai
temuan adanya balita penderita
beragam penyakit di kantung2
kemiskinan
dan
daerah
terpencil.
16

C. Strategi Revitalisasi

strategi dan kebijakan pembangunan


ketahanan pangan;

Strategi dan kebijakan pembiayaan pertanian;

Strategi dan kebijakan pengembangan ekspor


produk pertanian ;

Strategi dan kebijakan pendayagunaan


sumberdaya lahan pertanian;

Strategi dan kebijakan pengembangan produk


pertanian baru.

BAB 11
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
2015:
Pemain Ataukah Penonton?

A. Blue Print AEC 2015


Memuat

ambisi pembentukan ASEAN


sebagai pusat perdagangan kawasan yang
terintegrasi.

Empat

ciri utama AEC, yaitu:

1. Pasar dan basis produksi tunggal;


2. Ekonomi merata;
3. Kawasan dengan pembangunan ekonomi
yang merata;
4. Suatu kawasan yang terintegrasi penuh
dengan ekonomi global.

B. Batu Sandungan
1. Bagi ASEAN
Sisi Bea Masuk;
Iklim bisnis yang bervariasi diantara
negara-negara ASEAN;
Kesenjangan terjadi jika dilihat dari PDB
perkapita negara-negara ASEAN.

2. Bagi Indonesia
Permasalahan
homogenitas komoditas yang
diperjualbelikan;
Dapat memunculkan exploitation risk;
Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas
Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga
kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan
Thailand serta fondasi industri yang bagi
Indonesia sendiri membuat Indonesia berada
pada peringkat keempat di ASEAN (Republika
Online, 2013);
Hambatan nontarif.

3.
Pelaksanaan
Komitmen
AEC
oleh
Pemerintah
Dijabarkan dalam paket kebijakan yang
terdapat pada Inpres No. 5 Tahun 2008
Tentang Fokus Pembangunan Ekonomi
2008-2009.
Tiga program dan tindakan yang termaktub
dalam Inpres tersebut diatas yaitu:
1. Komitmen AEC untuk arus jasa secara
bebas dengan
tindakan melakukan
koordinasi penertiban peraturan untuk
liberalisasi bidang jasa.

2.
Komitmen AEC untuk menuju
kawasan ekonomi yang kompetitif
dengan
tindakan
menertibkan
peraturan
dalam
rangka
melaksanakan komitmen menuju
kawasan ekonomi yang kompetitif.
3. Sosialisasi pelaksanaan komitmen
MEA
2015
dengan
melakukan
tindakan koordinasi pelaksanaan
cetak biru MEA 2015.

BAB 12
URGENSI STIMULAN
KEBIJAKAN DI TENGAH
KRISIS

Dampak krisis keuangan dapat di pastikan


mempengaruhi
permintaan
domestik,
konsumsi
masyarakat,
konsumsi
pemerintah, investasi, expor dan impor.
Pada 2008, secara keseluruhan permintaan
domestik masih cukup tinggi, walaupun
sempat tertekan pada kuartal IV akibat
krisis, yaitu 7,7% per tahun. Sedangkan
konsumsi masyarakat masih tumbuh besar
5,4%,
konsumsi
pemerintah
sebesar

Dampak

krisis

global dipastikan

terasa akibatnya proyeksi laju


pertumbuhan permintaan akan turun.
Penurunan tajam di perkirakan
terutama terjadi pada investasi,

ekspor

dan impor.

Cara
efektif
dalam
merealisasikan
stimulus
fiskal
dapat
dilakukan
dengan
akselerasi
pencairan paket stimulus,
yakni di salurkan ke
sektor dan daerah pada
semester
pertama,

27

Akhirnya, stimulus ekonomi baik fiskal


maupun moneter harus di mulai pada awal
semester pertama tahun 2009. akselerasi
implementasi kebijakan makro, sektoral,
dan daerah yang merespon krisis global
perlu di jadikan agenda dan kegiatan
utama.
Bila penyerapan atau pencairan APBN dan
APBD di akhir kuartal tahun 2009, ke

THANK YOU :-P

Anda mungkin juga menyukai