Anda di halaman 1dari 22

TUGAS REVIEW

MANAJEMEN STRATEGIK KEUANGAN


REVIEW JURNAL CORPORATE GOVERNANCE AND CORPORATE
PERFORMANCE

OLEH :
SYAIFUL RAHMAN
B1B1 13 180

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas keridhaan Allah Swt yang telah memberikan ksehatan dan
kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan review jurnal ini
dengan baik dan tepat waktu. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad saw yang telah menjadi contoh suri tauladan bagi umat
manusia.
Review jurnal ini berisi uraian tentang seputar Corporate Governance and
Corporate Performance. Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang
selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kuliah yang
telah memberikan ilmu dan pengalaman yang mungkin tidak didapatkan dari
orang lain. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman yang
telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membantu penulis. Oleh karena itu,
penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun agar kedepan penulis
dapat lebih baik lagi dalam menulis.

Kendari,

April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

. i

KATA PENGANTAR

. ii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.

iii

Alasan melakukan penelitian ............


Dasar teori
Penelitian terdahulu

1
1
2

BAB II RESEARCH QUESTION DAN VARIABEL PENELITIAN


2.1. Masalah penelitian

2.2. Variabel/Konstruksi penelitian

4
4

3.1. Populasi

3.2. Sampel

BAB III DESAIN PENELITIAN

3.3. Alat analisis

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

BAB V KETERBATASAN PENELITIAN

BAB VI REKOMENDASI DAN FUTURE RESEARCH

10

11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Alasan melakukan penelitian


Penelitian yang berjudul lingkungan perusahaan dan kinerja perusahaan

yang diteliti oleh Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008) memiliki landasan dalam
melakukan penelitian tersebut, diantaranya adalah mereka ingin menjawab
beberapa permasalahan atau pertanyaan sebagaimana terlampir dalam penelitian
mereka. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah (1) Bagaimana tata kelola
perusahaan diukur?; (2) Apa hubungan antara perusahaan tata kelola dan kinerja?
Penelitian

ini

menyoroti

pertanyaan-pertanyaan

tersebut

dengan

memperhatikan akun endogenitas dari hubungan antara tata kelola perusahaan,


kinerja perusahaan, struktur modal perusahaan, dan struktur kepemilikan
perusahaan.
Beberapa penelitian yang serupa akan diuji kembali kebenarannya dalam
penelitian ini, penelitian-penelitian tersebut adalah Hermalin dan Weisbach (1998,
2003), dan Bhagat dan Black (2002), yang berjudul stock ownership of board
members (Bhagat, Carey, dan Elson (1999), dan whether the Chairman and CEO
positions are occupied by the same or two different individuals (Brickley, Coles,
and Jarrell (1997)). Selain itu, penelitian-penelitian lainnya yang akan diuji
kebenarannya adalah Bebchulk, Cohen dan Ferrell (BCF, 2004) yang
memperkenalkan sekitar 24 ketetapan-ketetapan yang memperkuat perkara dan
beberapa perkara yang mungkin berhubungan. Sementara itu, Brown dan Caylor
(2004) menggunkan data Institutional Shareholder Services (ISS) untuk
menghubungkan indeks lingkungan mereka.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh G.J. Rossouw dengan judul
Etika lingkungan perusahaan atau Perbedaan penting untuk perbandingan global
(The Ethics of Corporate Governance Crucial Distinctions fo Global

Comparison) awalnya telah diteliti sebelumnya oleh cf Clark, 2007; Gedajlovic


dan Shapiro, 1998; Hopt et al., 1998; La Porta et al., 1999; Nestor dan Thompson,
2000; Shleifer dan Vishny, 1997) serupa dengan penelitian komparasi tentang etik
yang menjadi pondasi rezim lingkungan perusahaan/corporate governance
didunia.
Persoalan spesifik yang melahirkan pertanyaan dalam penelitian ini
adalah, dimanakah dasar etik lingkungan perusahaan yang berkembang tinggi
pada skala global, atau dimanakah perbedaan global ini diperhatikan. Disisi lain
muncul pertanyaan seputar tindakan atau perbedaan etik corporate governance,
perspektif dari empat pembatas, yaitu perspektif dari Afrika, Asia, Benua Eropa
dan Amerika Utara. Perbedaan perspektif tersebut talah menjadi perdebatan yang
panjang dan telah dipublikasikan dalam International Journal of Law and
Management dan didiskusikan lewat the Fourth World Congress of the
International Society of Business, Economics and Ethics, held in July 2008 in
Cape Town, South Africa.
Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina melakukan penelitan yang
berjudul An Empirical Examination of the Relationship between Corporate
Governance Ratings and Listed Companies Performance (Sebuah Uji Empiris
Hubungan antara Peringkat Lingkungan Perusahaan dan Daftar Kinerja
Perusahaan) tahun 2012.
Penelitian Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina bertujuan untuk
melakukan pengujian hubungan antara lingkungan perusahaan dan kinerja
perusahaan, termasuk ukuran global tata kelola perusahaan dan empat sub-indeks
yang sesuai : Audit, struktur Dewan, Hak pemegang saham dan Kompensasi yang
disediakan oleh Institutional Shareholder Services (ISS).
1.2.

Dasar teori
Dasar teori yang digunakan dalam penelitian Sanjai Bhagat dan Brian

Bolton (2008) adalah teori model ekonometrik yang dikembangkan sebelumnya


oleh S.G. Donald J.G. Crag pada tahun 1993, teori struktur kepemilikan dan teori
2

perusahaan oleh H. Demsetz tahun 1983 dan teori perusahaan atau the firm of
theory yang didukung oleh J. Moore. OD. Hart (1990). Selain itu, dalam
penelitian ini juga menggunkan teori Agency Problem dan the theory of firm oleh
E.F. Fama (1980).
1.3.

Penelitian terdahulu
Peneliti terdahulu dalam penelitian Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008)

dimulai dari penelitian Hermalin dan Weisbach (1998, 2003), dan Bhagat dan
Black (2002), yang berjudul stock ownership of board members (Bhagat, Carey,
dan Elson (1999), dan whether the Chairman and CEO positions are occupied by
the same or two different individuals (Brickley, Coles, and Jarrell (1997)). Cohen
dan Ferrell (BCF, 2004) yang memperkenalkan sekitar 24 ketetapan-ketetapan
yang memperkuat perkara dan beberapa perkara yang mungkin berhubungan. Dan
Brown dan Caylor (2004).
Penelitian serupa Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina (2012)
telah dilakukan diberbagai belahan dunia diantaranya Australia (James-Overheu &
Cotter, 2009), Kanada (Gupta, Kennedy & Weaver, 2006), Jerman (Drobetz,
Schillhofer & Zimmerman, 2004), Yunani (Kanellos & George, 2007), Hong
Kong (Cheung, Connelly, Limpaphayom & Zhou, 2005), India (Pitabas Mohanty,
2004; Balasubramanian, Black & Khanna, 2008; Varshney, Kaul & vasal, 2012),
Korea (Black, Jang & Kim, 2006; Hitam, Kim, Jang & Park, 2009), Rusia (hitam,
Love & Rachinsky, 2006), Swiss (Beiner, Drobetz, Schmid & Zimmermann,
2004), Thailand (Hodgson, Lhaopadchan & Buakes, 2011), Amerika Serikat
(Gompers, Ishii & Metrick, 2003; Bebchuk, Cohen & Ferrell, 2004; Brown &
Caylor, 2004; Moore & Porter, 2007; Bhagat & Bolton 2008; Daines, Gow &
Larcker, 2008; Epps & Cereola, 2008) dan, Ukraina (Vitaliy Zheka, 2006).
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh G.J. Rossouw (2009)
yaitu Studi banding dalam tata kelola perusahaan secara umum cukup umum
(Clark, 2007; Gedajlovic dan Shapiro, 1998; Hopt et al., 1998; La Porta et al.,
1999; Nestor dan Thompson, 2000; Shleifer dan Vishny, 1997) studi banding yang

sama tentang etik yang mendukung rezim tata kelola perusahaan di seluruh dunia
lebih jarang. Buku ini, Perspektif Global tentang Etika Corporate Governance
(Rossouw dan Sison, 2006) merupakan upaya sistematis membandingkan etika
yang mendukung perusahaan rezim pemerintahan di seluruh dunia.

BAB II
RESEARCH QUESTION DAN VARIABEL PENELITIAN

2.1. Masalah penelitian


Inti dari permasalahan yang diteliti oleh Sanjai Bhagat dan Brian Bolton
(2008) adalah untuk menguji kembali kebenaran dari para peneliti terdahulu, dan
ingin menjawab berbagai permasalahan yang dikembangkan menjadi beberapa
rumusan masalah seperti Bagaimana tata kelola perusahaan diukur?; dan Apa
hubungan antara perusahaan tata kelola dan kinerja ?. Penelitian ini menyoroti
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memperhatikan akun endogenitas dari
hubungan antara tata kelola perusahaan, kinerja perusahaan, struktur modal
perusahaan, dan struktur kepemilikan perusahaan.
Sedangkan penelitian yang kembangkan oleh Georgeta Vintil dan tefan
Cristian Gherghina (2012) memiliki beberapa alasan dilakukannya penelitian ini
yaitu mereka ingin menguji hubungan antara corporate governance ratings dan
kinerja perusahaan, termasuk empat sub-indicator koresponden audit, struktur
dewan, shareholders dan kompensasi yang diprovide oleh Institutional
Shareholders Services (ISS).
2.2. Variabel/Konstruksi penelitian
Tabel 1. Variabel yang diteliti oleh Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008)
No
Panel A

Variabel
Governance Variable

Deskripsi Variabel

A) GIM G-Index

G-Indeks dibangun dari data yang


dikumpulkan
Responsibility
("IRRC"),

oleh
Research

seperti

yang

Investor
Center
dijelaskan

dalam Gompers, Ishii, Metrick (2003).


skor Sebuah perusahaan didasarkan
pada jumlah hak-menurun pemegang
saham ketentuan perusahaan memiliki.
indeks berkisar dari yang rendah layak
0 sampai yang tertinggi 24; skor tinggi
5

dikaitkan dengan hak pemegang saham


yang lemah.
The E-Index is constructed from IRRC

B) BCF E-Index

data as described in Bebchuk, Cohen,


Ferrell (2004). It uses a 6-provision
subset of

the G-Index. The index

ranges from a feasible low of 0 to a


high of 6; a high score is associated
with weak shareholder rights.
C) Board Independence The
number
of
unaffiliated
/ dewan independen

independent directors divided by the


total number of board members. This
measure is constructed from data

D) Median
Dollar
Ownership

provided by IRRC.
Director The dollar value

of

the

stock

Value ownership / voting power is calculated


for all directors. We take the median
director's holdings as the governance
measure as this individual can be
viewed as having the 'swing' vote in
governance

related

variable

calculated

is

matters.

This

from

data

E) Median

provided by IRRC.
Director The percentage ownership of the firm's

Percent

Value total voting power is calculated for all

Ownership

directors. We take the median director's


ownership as the governance measure
as this individual can be viewed as
having the 'swing' vote in governance
related

matters.

This

variable

is

calculated from data provided by


IRRC.

F) CEO Chair-Duality

A dummy variable equal to 1 if the


CEO is also the chairman of the board.
This measure is constructed from data
provided by IRRC.

Panel B

Variabel Dependen lainnya


A) CEO Ownership

The percent of the firm's stock owned


by

the

CEO.

constructed
B) Leverage

This

from

the

variable

is

Execucomp

database.
Long term debt (data item 9) / Total
Assets (data item 6).

Panel C

Performance Variable
A) Return on Assets

We measure ROA as operating income


divided by end of year total assets
(Compustat data item 6). In general,
following Barber and Lyon (1996), we
use

B) Stock Return

operating

income

before

depreciation (Compustat data item 13).


We use the CRSP monthly stock file to
calculate one-year compound returns,

C) Tobins Q

including dividends.
We use the Tobin's Q measure as in
Gompers, Ishii and Metrick (2003) :
(Book Value of AssetsMarket Value of

D) Last 2 years

Common

StockBook

Value

Common

StockDeferred

of

Taxes)

/Book Value of Assets.


For ROA and Tobin's Q, we use the

performance /

average measure for years t2 and t1.

kinerja 2 tahun

For Stock Return, we use the one-year

terakhir
E) Industry
performance
kinerja industry

compound return for years t2 and t1.


For all industry performance measures,
/ we calculate the mean performance for
each SIC four-digit classification. We
7

do this for ROA, return, and Tobin's Q


as discussed above. One-year and twoyear performance is calculated as
above. 1990
Panel D

Variabel lainnya
A) Assets / asset
B) Expenses /

Compustat data item 6


R&D and Advertising Expenses/Total
Assets. R&D is Compustat data item
46 and advertising is data item 45.
Similar to Palia (2001), we use a
dummy variable to identify firms for

C) Board size

which this variable is not missing.


The total number of directors, obtained

D) CEO Age

from IRRC and TCL.


The age of the CEO, obtained from

E) CEO Tenure

Execucomp
The number of years the CEO has been

F) Risk

CEO, obtained from Execucomp.


The standard deviation of the monthly
stock return for the five preceding
years.

Tabel 2. Variabel yang diteliti oleh Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina
(2012)
No
1.

Variabel
Deskripsi Variabel
Data Mengenai Tata Kelola Perusahaan
Audit
Audit Sub-indeks Score
Board Structure / Struktur Struktur Dewan Sub-indeks Score.
Dewan Direksi
Shareholders

2.

Right

/ Pemegang

Saham

Hak

Sub-indeks

Pemegang Saham
Score.
Kompensasi
Kompensasi Sub-indeks Score.
CGI
(Corporate Governance Index Score)
Data Mengenai Kinerja Perusahaan
Q
Tobin Q, sebagai rasio antara nilai pasar

dan nilai penggantian aset fisik yang


PBV

sama.
Price to book value, sebagai rasio dari

ROA (%)

nilai pasar ekuitas nilai buku ekuitas.


Return on Assets menunjukkan
bagaimana menguntungkan perusahaan
total aset. Hal ini dihitung dengan

ROE (%)

membagi

perusahaan

pendapatan

dengan

tahunan
total

aset,

dinyatakan sebagai persentase.


Return on Equity mengukur tingkat
pengembalian

kepemilikan

bunga

(ekuitas) dari pemilik saham biasa. Saya


t mengukur efisiensi suatu perusahaan
di keuntungan menghasilkan dari setiap
unit ekuitas (juga dikenal sebagai aktiva
bersih atau asset dikurangi kewajiban).
ROE adalah sama dengan laba bersih
tahun fiskal ini (setelah dikurangi
dividen saham preferen tapi sebelum
saham biasa dividen) dibagi dengan
total ekuitas (termasuk saham preferen),
PER

dinyatakan sebagai persentase.


Rasio harga-laba memberitahu kita
berapa kali harga pasar share adalah visa-vis produktif. Hal ini dihitung sebagai
rasio antara harga pasar saham dan

3.
4.

earning per share.


Data Mengenai Ukuran Perusahaan
Aktiva
Jumlah Aktiva (nilai Logaritma).
Data Mengenai Ukuran Perusahaan
Financial Leverage
Leverage dihitung sebagai rasio total
hutang terhadap keadilan. Semakin

besar jumlah utang, semakin besar


keuangan

pengaruh.

Sebuah

rasio

leverage

keuangan

yang

tinggi

menunjukkan kemungkinan kesulitan


dalam membayar bunga dan pokok
sementara

mendapatkan

lebih

pendanaan.

BAB III
DESAIN PENELITIAN

4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina
(2012) perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Amerika atau New
York Stock Exchange, NASDAQ dan NYSE Amex Equities, United State of
America. Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008) menggunakan populasi data
IRRC, dan data Institutional Shareholder Service (ISS) untuk membuat Indeks.
G.J. Rossouw
4.2. Sampel
Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina (2012) menggunakan
model cross-sctional multiple linear regression untuk sampel 155 perusahaan
Amerika Serikat yang terdaftar di New York Stock Exchange, NASDAQ dan
NYSE Amex Equities, tahun 2011.
Sementara itu uraian ukuran smpel penelitian yang digunakan oleh Sanjai
Bhagat dan Brian Bolton (2008) adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Ukuran variabel dalam penelitian Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008)
10

No
Panel A

Variabel
Governance Variable

Tahun

A) GIM G-Index
B) BCF E-Index
C) Board

Ukuran Sampel

1990200
19902002
19962003

11.736
11,736
9,317

19982002

6,126

19982002

6,130

19982002

8,847

19922003
19902004

13,044
17,438

19902004
1990-2004
19902004
19902004

21,681
16,936
17,587
16,22819,922

19902004

18,50321,902

19902004
19902004
19962003
19922003
19922003
19902004

24,255
21,230
17,993
10,990
10,651
15,272

Independence /
dewan
independen
D) Median
Director Dollar
Value
Ownership
E) Median
Director
Percent

Value

Ownership
F) CEO
ChairPanel B
Panel C

Duality
Variabel Dependen lainnya
A) CEO Ownership
B) Leverage
Performance Variable
A) Return on Assets
B) Stock Return
C) Tobins Q
D) Last 2 years
performance /
kinerja 2 tahun
terakhir
E) Industry
performance

Panel D

kinerja industry
Variabel lainnya
A) Assets / asset
B) Expenses
C) Board size
D) CEO Age
E) CEO Tenure
F) Risk

11

4.3. Alat analisis


Analisis data yang digunakan oleh Georgeta Vintil dan tefan Cristian
Gherghina (2012) adalah cross-sctional multiple linear regression. Sedangkan
Alat analisis dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian corporate
governance and firm performance yang diteliti oleh Sanjai Bhagat dan Brian
Bolton adalah menggunakan Robustness checks.

G.J. Rossow (2009)

menggunakan alat analisis klarifikasi konseptual dan perbedaan pustaka.

BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
12

5.1. Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008)


Kontribusi utama kami untuk literatur adalah estimasi yang konsisten dari
hubungan antara tata kelola perusahaan dan kinerja, dengan memperhatikan
hubungan antara tata kelola perusahaan, kinerja perusahaan, struktur modal
perusahaan, dan struktur kepemilikan perusahaan. Kami membuat empat
kontribusi tambahan untuk literatur :
Pertama, bukannya mengingat hanya ukuran tunggal pemerintahan (seperti
penelitian sebelumnya dalam literatur telah dilakukan), kami mempertimbangkan
tujuh ukuran. Peneliti menemukan pemerintahan yang berbeda bahwa
pemerintahan yang lebih baik yang diukur dengan indeks GIM dan BCF,
kepemilikan saham anggota Dewan/Board, dan pemisahan CEO-Chair secara
signifikan berkorelasi positif dengan operasi kontemporer dan terhadap kinerja
lebih baik. Juga, menarik, independensi dewan berkorelasi negatif dengan operasi
kontemporer terhadap kinerja. Hal ini sangat relevan mengingat menonjol yang
kesejahteraan deewan telah diterima di NYSE baru-baru ini dan NASDAQ
persyaratan pencatatan tata kelola perusahaan. Kami melakukan pemeriksaan
ketahanan termasuk (a) pertimbangan instrumen alternatif untuk memperkirakan
sistem persamaan, (b) pertimbangan tes diagnostik untuk memastikan bahwa
instrumen kami valid dan sistem kami persamaan baik-diidentifikasi, dan (c)
estimasi alternatif dari kesalahan standar model kami estimasi koefisien.
pemeriksaan ketahanan ini memberikan hasil yang konsisten dan meningkatkan
kepercayaan diri kami dalam kinerja-dalam tata hubungan seperti disebutkan di
atas.
Kedua, bertentangan dengan klaim dalam literatur, tidak ada langkahlangkah pemerintahan yang berkorelasi dengan masa depan kinerja pasar saham.
Dalam beberapa contoh kesimpulan mengenai (pasar saham) kinerja dan
hubungan pemerintahan melakukan bergantung pada apakah atau kita tidak
memperhitungkan hubungan sifat endogen antara pemerintahan dan kinerja (pasar
saham). Ketiga, mengingat kinerja perusahaan yang buruk, kemungkinan

13

pergantian disiplin manajemen berkorelasi positif dengan kepemilikan saham


anggota dewan, dan dengan kemandirian boards/dewan. Namun, lebih baik diatur
perusahaan yang diukur dengan indeks GIM dan BCF cenderung mengalami
pergantian manajemen disiplin terlepas dari kinerja mereka yang buruk.
Keempat, penelitian ini mengusulkan

ukuran governance, yaitu,

kepemilikan dolar dari anggota dewan, yang sederhana, intuitif, kurang rentan
terhadap kesalahan pengukuran, dan tidak tunduk pada masalah bobot banyak
ketentuan tata kelola dalam membangun indeks governance. Pertimbangan ukuran
pemerintahan ini dengan akuntansi masa depan, keuangan, dan hukum perusahaan
peneliti akan meningkatkan komparabilitas temuan penelitian. Karakteristik
board/dewan tunggal sama efektifnya ukuran tata kelola perusahaan sebagai
indeks yang menganggap beberapa tindakan ketentuan perusahaan charter,
struktur kompensasi manajemen, dan karakteristik dewan? board perusahaan
memiliki kekuatan untuk membuat, atau setidaknya meratifikasi, semua keputusan
penting termasuk keputusan tentang kebijakan investasi, kebijakan kompensasi
manajemen, dan tata kelola dewan itu sendiri. Hal ini masuk akal bahwa anggota
dewan dengan kepemilikan saham yang sesuai akan memiliki insentif untuk
memberikan pemantauan yang efektif dan pengawasan dari keputusan perusahaan
penting disebutkan di atas; sehingga kepemilikan board bisa menjadi proxy yang
baik untuk keseluruhan tata pemerintahan yang baik. Selain itu, kesalahan
pengukuran dalam mengukur kepemilikan board bisa kurang dari total
pengukuran kesalahan dalam mengukur banyak proses papan, struktur
kompensasi, dan ketentuan piagam. Akhirnya, sementara karakteristik board,
ketentuan piagam perusahaan, dan fitur kompensasi manajemen melakukan
mencirikan

perusahaan

pemerintahan,

pembangunan

indeks

governance

mensyaratkan bahwa variabel di atas akan berbobot. Bobot indeks tertentu


memberikan karakteristik board individu, dan lain-lain penting. Jika bobot tidak
konsisten dengan bobot yang digunakan oleh diinformasikan pelaku pasar dalam
menilai hubungan antara tata kelola dan kinerja perusahaan, maka kesimpulan
yang salah akan dibuat mengenai hubungan antara tata kelola dan kinerja

14

perusahaan. Temuan di atas memiliki implikasi penting bagi para peneliti,


pembuat kebijakan senior, dan board perusahaan: Upaya meningkatkan tata kelola
perusahaan harus fokus pada kepemilikan saham dari anggota dewan - karena
berhubungan positif dengan kedua operasi masa depan kinerja, dan kemungkinan
pergantian manajemen disiplin di perusahaan yang berkinerja buruk. Para
pendukung kesejahteraan board harus dicatat dengan hati-hati hubungan negatif
antara independensi dewan dan masa depan kinerja operasi. Oleh karena itu, jika
tujuan menyejahterakan board adalah untuk meningkatkan kinerja, maka upaya
tersebut mungkin sesat. Namun, jika tujuan menyejahterakan board adalah untuk
mendisiplinkan manajemen perusahaan berkinerja buruk, maka kesejahteraan
dewan memiliki manfaat. Akhirnya, meskipun indeks tata kelola GIM dan BCF
baik yang positif terkait dengan operasi masa depan kinerja, pembuat kebijakan
dan dewan perusahaan harus berhati-hati dalam penekanan mereka pada
komponen indeks ini sejak sedini mungkin memperburuk masalah manajemen
bercokol, terutama dalam situasi yang mana manajemen harus disiplin, yaitu, di
perusahaan-perusahaan yang berkinerja buruk.
5.2. Georgeta Vintil dan tefan Cristian Gherghina (2012)
Hasil mendukung temuan yang sama. Penelitian ini mengungkapkan
bahwa peringkat komersial tata kelola perusahaan, seperti Indikator Risiko
Governance (grid), yang disediakan oleh Kelembagaan Pemegang Saham Services
(ISS) dipengaruhi oleh kesalahan pengukuran. Penelitian ini penting untuk
pemegang saham dan investor global, yang menggunakan penilaian komersial tata
kelola perusahaan, dalam rangka untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko
investasi mereka. Studi kami menunjukkan bahwa pemegang saham dan investor
tidak harus mendasarkan sepenuhnya pada penilaian tata kelola perusahaan
komersial dalam keputusan investasi mereka, karena mereka tidak bisa
mengambil keputusan investasi yang tepat setiap kali.
5.3. G.J. Rossow (2009)

15

Temuan : Perbedaan konseptual yang telah dianggap sangat penting untuk


membuat berguna perbandingan antara etika rezim tata kelola perusahaan yang
berbeda

di

seluruh

dunia.

Mengabaikan

pembedaan

konseptual

dapat

menyebabkan kesalahpahaman dan kebingungan di global wacana etika tata


kelola perusahaan. Implikasi praktis - Makalah ini memberikan kerangka teoritis
untuk membandingkan empat daerah perspektif tentang etika pemerintahan, yaitu
dari Afrika, Asia, Benua Eropa dan Utara Amerika. Hal ini juga menyediakan
kerangka kerja untuk setiap studi banding global lainnya pada etika tata kelola
perusahaan. Orisinalitas / nilai - Makalah ini memberikan kerangka konseptual
untuk membuat perbandingan global yang berkaitan dengan dasar-dasar etika
rezim tata kelola perusahaan. Dengan demikian membantu dalam menciptakan
kerangka kerja untuk wacana global etika tata kelola perusahaan.

BAB V
KETERBATASAN PENELITIAN

16

Penelitian yang tulis oleh Sanjai Bhagat dan Brian Bolton (2008) masih
memiliki beberapa kelemahan yakni, penelitian ini belum tentu dapat digunakan
oleh beberapa negara selain Amerika, karena penelitian ini memandang
permasalahn-permasalahn yang terjadi antara dewan direksi dan struktur
kepemilikan CEO di NYSE dan NSDAQ Amerika. Penelitian ini hanya
memasukan beberapa teori seperti teori of the firm, teori struktur kepemilikan dan
teori model ekonometrik. Padahal ada banyak teori yang terkait dengan corporate
governance and firm performance, misalnya ada teori kesuksesan, teori pecking
teori dan lain-lain. Begitu pula penelitian Georgeta Vintil dan tefan Cristian
Gherghina (2012) masih memerlukan definisi teoritis yang sesuai dengan
penelitian.

BAB VI
REKOMENDASI DAN FUTURE RESEARCH

17

Penelitian ini merekomendasikan tiga kontribusi tambahan untuk literature


: Pertama, kita menemukan bahwa pemerintahan yang lebih baik yang diukur
dengan Gompers, Ishii, dan Metrick [Gompers, P.A., Ishii, J.L., dan Metrick, A.,
2003, Corporate governance dan harga ekuitas, Quarterly Journal Ekonomi 118
(1), 107-155.] dan Bebchuk, Cohen dan Ferrell [Bebchuk, L., Cohen, A., dan
Ferrell, A., 2004, Yang penting dalam tata kelola perusahaan?, Kertas kerja,
Harvard Law School] indeks, kepemilikan saham anggota dewan, dan pemisahan
CEO-Chair adalah signifikan positif berkorelasi dengan kinerja operasi
kontemporer dan selanjutnya lebih baik. Kedua, bertentangan dengan klaim di
GIM dan BCF, tidak ada langkah-langkah pemerintahan yang berkorelasi dengan
kinerja pasar saham di masa depan. Dalam beberapa contoh kesimpulan mengenai
(pasar saham) kinerja dan hubungan pemerintahan tidak tergantung pada apakah
atau tidak memperhitungkan satu akun sifat endogen hubungan antara
pemerintahan dan (pasar saham) kinerja. Ketiga, mengingat kinerja perusahaan
yang buruk, kemungkinan pergantian manajemen disiplin adalah berkorelasi
positif dengan kepemilikan saham anggota dewan, dan kemandirian papan.
Namun, perusahaan-perusahaan yang lebih baik diatur yang diukur dengan GIM
dan BCF indeks cenderung mengalami pergantian manajemen disiplin terlepas
dari kinerja mereka yang buruk.
Penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengganti
objek penelitian, seperti lingkungan perusahaan pada perusahaan di berbagai
benua selain Amerika dan perlu menambah tinjauan teoritis yang pada akhirnya
dapat memperkaya penelitian ini. Dalam penelitian G.J. Rossow (2009) perlu
menambah beberapa variabel dalam penelitian yang berguna memperkaya kajian
pustaka penelitian yang serupa.

DAFTAR PUSTAKA

18

Bhagat, Sanjai. Bolton, Brian. 2008. Corporate Governance and Firm


Performance. Elsevier. Journal of Corporate Finance 14 (2008) 257273.
Rossouw, G.J. 2009. The ethics of corporate governance Crucial distinctions
for global comparisons. Emerald. International Journal of Law and
Management Vol. 51 No. 1, 2009 pp. 5-9.
Vintil, Georgeta dan Gherghina Cristian tefan. 2012. An Empirical
Examination of the Relationship between Corporate Governance
Ratings and Listed Companies Performance. Canadian Center of Science
and Education. International Journal of Business and Management; Vol. 7,
No. 22; 2012.

19

Anda mungkin juga menyukai