Anda di halaman 1dari 4

Rombel dikatakan tidak normal

Rombel dikatakan tidak normal jika rombel tersebut dalam penyusunannya tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan dan perundangan-undangan yang telah ditetapkan untuk lebih
jelasnya silahkan pelajari Permendiknas No. 22 Tahun 2006. untuk permennya silahkan cari
sendiri ya.. blum sempet upload materinya.
Dalam permendiknas tersebut dinyatakan jumlah jam mengajar pada masing-masing jenjang
kelas untuk SMP adalah 32 jam dan boleh menambah 4 jam, sehinga jumlahnya menjadi 36
jam. Begitu juga dengan SD untuk kelas tinggi (4,5,6) jumlah jam perombel adalah 32 jam
plus 4, sedangkan untuk kelas bawah kurang dari 32 jam plus 4, jika penerapan ktsp pada
kelas bawah murni mengacu pada ktsp maka guru kelas yg mengajar pada kelas 1 tentu tidak
akan mencukupi 24 jam mengajar, oleh karena itu penghitungan di SD disamakan untuk
semua kelas adalah 32 jam plus 4.
Rombel menjadi tidak normal jika pada rombel tersebut jumlah jam perminggu lebih dari
32+4 = 36 jam.
Rombel juga jadi tidak normal jika didalam rombel tersebut memiliki data matapelajaran
yang sama lebih dari satu orang guru yang mengajarnya... (Penguncian data PTK di P2TK
Dikdas)

Contoh :
Pada sekolah dasar eta memiliki 6 kelas rombel. Masing-masing kelas 1-6 satu kelas.
Disekolah tersebut memiliki 8 guru kelas sudah sertifikasi, 2 guru penjas dan 1 guru agama.
Dari jumlah kelas dan jumlah guru kelas yang ada saja sudah dapat dibaca bahwa sekolah
tersebut kelebihan guru.
Pada ilustrasi berikut ini kepala sekolah sudah sertifikasi sebagai guru kelas dengan kode
027.

Kelas Mapel
I
1 Guru Kelas

Jam
24

Keterangan
Normal

2 PAI
3 Penjas
4 Mulok Bahasa Daerah

4
4
2

II

1
2
3
4

Guru Kelas
PAI
Penjas
Mulok Bahasa Daerah

24
3
4
2

Normal

III

1
2
3
4

Guru Kelas
PAI
Penjas
Mulok Bahasa Daerah

24
4
4
2

Normal

IV

1
2
3
4
5

Guru Kelas
PAI
Penjas
Mulok Bahasa Daerah
PPKN

24
4
4
2
2

Normal

1
2
3
4

Guru Kelas
PAI
Penjas
Mulok Bahasa Daerah

24
4
4
2

VI

5 PPKN

1
2
3
4

24
4
4
2

Guru Kelas
PAI
Penjas
Mulok Bahasa Daerah

5 PPKN

Normal

Normal

Pada ilustrasi diatas, kelas ini ideal untuk jumlah guru kelas sebanyak 7 orang termasuk
kepala sekolah (KS dapat memegang PPKN), 1 orang guru penjas dan 1 orang guru PAI. Jika

ini yang diterapkan pada sekolah "eta" maka ada dua guru yang SKTPnya tidak bisa terbit,
yaitu 1 guru kelas dan 1 guru penjas.
Jika sekolah menambahkan jam pelajaran baru maka status rombel menjadi tidak normal.
ada ilustrasi diatas, kelas ini ideal untuk jumlah guru kelas sebanyak 7 orang termasuk kepala
sekolah (KS dapat memegang PPKN), 1 orang guru penjas dan 1 orang guru PAI. Jika ini
yang diterapkan pada sekolah "eta" maka ada dua guru yang SKTPnya tidak bisa terbit, yaitu
1 guru kelas dan 1 guru penjas.
Jika sekolah menambahkan jam pelajaran baru maka status rombel menjadi tidak normal.

Contoh lainnya pada jenjang SMP :


Mata Pelajaran

Nama Guru

JJM

JJM KTSP

156-Bahasa Indonesia

YSR

157-Bahasa Inggris

E.SPd

810-Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Pri

097-Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

SS

100-Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

AN

100-Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

WR

227-Keterampilan

SS

180-Matematika

KK

063-Muatan Lokal Potensi Daerah

SP

127-Pendidikan Agama Islam

ME

220-Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

SMS

154-Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

RL

154-Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Stres

217-Seni Budaya

SK

217-Seni Budaya

Rus

224-Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mul

Jumlah Jam Mengajar Rombel

45

38

Pada contoh diatas yang menyebabkan rombel tidak normal adalah karena jumlah jam lebih
dari 36 dan ada beberapa mata pelajaran yang diajarkan oleh dua orang guru (IPS, PPKn,
Seni Budaya).
Bimbingan konselor tidak menyebabkan rombel tidak normal walaupun jumlah jamnya
terhitung dalam JJM di rombel tetapi tidak dihitung pada JJM Ktsp.
Sebenarnya rombel diatas akan menjadi normal jika IPS, PPKn dan Seni Budaya tidak
double.
Apakah JJM rombel diatas menyebabkan semua guru menjadi tidak terbit SKTPnya,????
Jawabanya tidak,
Misalnya guru "KK" yang mengajar matematika, dia akan terbit SKTPnya jika dia memang
mengajar 24 jam dan pada rombel lain tidak termasuk salah satu yang menyebabkan rombel
tidak normal.
Kenapa "KK" bisa terbit ?
Jawabannya "KK" mengajar sesuai dengan aturan yang ada, yaitu sesuai dengan KTSP yang
sudah ditetapkan. Jumlah jam mengajar "KK" pada rombel diatas tidak melebihi jumlah jam
KTSP yaitu 4 jam. sehingga "KK" tidak menyebabkan rombel menjadi tidak normal.
Tapi "SS" guru IPA tidak bisa terbit SKTPnya sebab dia mengajar tidak sesuai dengan aturan
KTSP, jumlah jam mengajarnya melebihi jumlah jam KTSP

Anda mungkin juga menyukai