Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan berbagai jenis bahan tambah atau admixtures dan
additives untuk campuran beton, terutama water reducer atau
plasticizer, superplastisizer dan abu sekam padi (Rise Husk Ash), telah
terjadi kemajuan yang sangat pesat pada teknologi beton, dengan
keberhasilan memproduksi beton mutu tinggi bahkan sangat tinggi,
yang pada akhirnya juga telah memperbaiki dan meningkatkan hampir
semua kinerja beton menjadi material modern yang berkinerja tinggi.

Beton merupakan

salah

satu

bahan

konstruksi

yang

telah

umum

digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain. Beton


merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan
utamanya terdiri dari medium campuran antara semen, agregat halus, agregat
kasar, air serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Karena beton
merupakan komposit, maka kualitas beton sangat tergantung dari kualitas masingmasing material pembentuk beton. (Tjokrodimulyo, 1992). Komposisi beton
terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, air dan rongga udara.
Porositas mempunyai pengaruh terhadap kuat tekan beton. Karena semakin
besar porositas yang terdapat dalam beton maka kuat tekan beton akan semangkin
menurun dan sebaliknya. Porositas pada beton di akibatkan adanya partikelpartikel bahan campuran beton yang relatif berukuran besar, sehingga kerapatan
beton tidak dapat maksimal. Partikel terkecil yang selalu di gunakan pada
campuran beton adalah semen. Untuk mengurangi porositas dapat di gunakan
bahan tambah limbah abu sekam padi (Rise Husk Ash), dari hasil pembakaran
sekam padi memiliki unsur yang bermanfaat untuk peningkatan kekuatan beton,
mempunyai sifat pozzolan dan mengandung slika yang sangat menonjol, dan
ukuran butiran yang sangat halus, dengan demikian bila unsur ini dicampur
dengan semen akan menghasilkan kekuatan beton yang tinggi. (Oktania Ariska).
Besar dan kecilnya porositas juga dipengaruhi besar dan kecilnya fas yang
digunakan. Semakin besar fas-nya porositas semakin besar, sebaliknya semakin
kecil fas-nya porositas semakin kecil. Untuk mendapatkan beton bermutu tinggi

(kuat tekan tinggi) maka harus dipergunakan fas rendah, namun jika fas-nya
terlalu kecil pengerjaan beton akan menjadi sangat sulit, sehingga pemadatannya
tidak bisa maksimal dan akan mengakibatkan beton menjadi keropos, hal tersebut
berakibat menurunnya kuat tekan beton. Untuk mengatasi hal tersebut dapat
dipergunakan Superplasticizer yang sifatnya dapat mengurangi air (dengan
menggunakan fas kecil) tetapi tetap mudah dikerjakan yaitu, dapat dipergunakan
Superplasticizer cairan Ligno P 100 yang bersifat pozzolan yang
dapat mengurangi air tetapi mudah dikerjakan (Oktania Ariska).
Proses pembuatan beton dibentuk dari semen dan air yang menghasilkan
pasta semen yang digunakan untuk mengikat agregat kasar dan agregat halus.
Campuran bahan-bahan pembentukan beton ditetapkan sedemikian rupa, sehingga
menghasilkan beton segar yang mudah dikerjakan dan memenuhi kekuatan tekan
rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis. beton telah menjadi salah satu
bahan pilihan yang paling utama untuk digunakan dalaam konstruksi bangunan.
Beton mutu tinggi didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan
agregat kasar yaitu pasir, batu kerikil atau bahan semacam lainnya, dengan
menambahkan secukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu,
guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton
berlangsung. Agregat halus dan kasar disebut sebagai bahan susun kasar campuran
merupakan komponen utama beton.
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini mempunyai
tujuan untuk merancang campuran beton mutu tinggi dengan bahan tambah
superplasticizer HR-Water Reducer Ligno P100 dan Abu Sekam Padi (rise
husk ash) yang di bakar 400oC karena akan menghasilkan silika,
kemudian diperoleh hasil kuat tekan, nilai slump, kadar masing-masing bahan (air,
semen, agregat, superplasticize Ligno P100, silika) dalam campuran. Dengan
penambahan zat additive tersebut ditargetkan kuat tekan yang dicapai 50 MPa
untuk benda uji silinder berdiameter 150 mm x 300 mm pada umur 28 hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah :
1. Pemanfaatan limbah abu sekam padi (rice husk ash).
2. Mengevaluasi penggunaan abu sekam padi (rice husk ash) dalam campuran
beton mutu tinggi.
3. Perbandingan nilai kuat tekan yang dihasilkan beton dengan
penambahan

rice husk ash dan zat aditif Water Reducer

Ligno P 100 lebih tinggi dari kuat tekan beton yang


menggunakan

zat

aditif

Water

Reducer

Ligno

100

sebelumnya.
4. Penambahan bahan kimia Ligno P 100 mempengaruhi FAS
(Faktor Air Semen) dan kemudahan pengerjaan beton.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian beton mutu tinggi ini adalah untuk mengetahui kuat tekan
beton dengan bahan tambah zat aditif Ligno P-100 dan Abu Sekam Padi
(rice husk ash) yang di bakar 400oC.
D. Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan agar penelitian dapat terarah sesuai tujuan
sebagai berikut :
1 Pengujian kuat tekan beton pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari.
2 Benda uji yang digunakan adalah beton silinder dengan diameter 15cm dan
tinggi 30 cm.
3 Kuat tekan rencana fc adalah 50 MPa.
4 Kadar atau dosis penambahan abu sekam (Rice Husk Ash)
adalah 10% dari berat semen.
5 Kadar atau dosis yang dipakai cairan Ligno P 100 adalah 2,5%,
6

3,0%, 3,5% dan 4,0%dari berat semen.


Bahan pembuat beton terdiri dari : Semen PCC type I merk
Semen Padang, agregat halus dari Jalupang, agregat kasar
yang digunakan dari Bojonegara, abu sekam padi (Rice Husk
Ash) yang digunakan berasal dari Pandeglang dan di bakar

kebali sampai suhu 400oC dan air bersih dilokasi penelitian.


Tidak membahas lebih jauh tentang reaksi kimia yang
dihasilkan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :


1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
jelas bagi pengembangan ilmu teknologi beton.
2. Pengaruh yang terjadi akibat penambahan zat aditif tersebut.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian beton mutu tinggi dengan menggunakan Portland Composite
Cement (PCC) dan HR-Water Reducer Ligno P 100 dan Bahan Tambah
Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) yang di bakar 400oC dan penelitian
belum pernah dilakukan. Penelitian ini benar-benar murni dan bebas dari cara
plagiat.
G. Hipotesa Penelitian
Pada penelitian beton mutu tinggi ini dimana campuran bahan beton normal
yang di beri bahan tambah Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) yang di bakar 400oC
dan HR Water Raducer Ligno P 100 dengan perbedaan dosis bahan tambah yang
telah di tentukan, diharapkan bahan tambah yang di gunakan dapat memberikan
pengaruh dan manfaat yang signifikan terhadap kuat tekan beton sehingga
mencapai kuat tekan rencana dan beton dapat di gunakan.

Anda mungkin juga menyukai