Anda di halaman 1dari 6

TUTORIAL ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN RUMUS

USLE MENGGUNAKAN ARCGIS 10.0

Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.

Peta Curah Hujan*


Peta Tanah*
Peta Vegetasi*
Peta Lereng*
Peta Desa (Opsional)

Langkah Kerja:
1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengkonversi peta-peta berikut ini dari
featureke dalam untuk mendapatkan value yang dibutuhkan untuk rumus USLE:
Peta Curah Hujan -> konversi menjadi peta R
Peta Tanah -> konversi menjadi peta K dan peta Solum Tanah
Peta Lereng -> konversi menjadi peta LS
Peta Vegetasi -> konversi menjadi peta CP
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Conversion Tools -> To Raster -> Polygon to Raster

Input Features ubah menjadi peta Curah Hujan


Field pilih R
Output file terserah (disarankan sama dengan folder/geodatabase peta asal)
Simpan dengan nama sesuai yang telah disebutkan di atas (Ex: untuk peta R simpan
dengan nama R_factor atau terserah anda. Karena saya menggunakan peta subdas
citarik maka saya beri akhiran citarik untuk setiap faktor)
Cell size ubah jadi 30

Lakukan untuk peta-peta lain yang telah disebutkan di atas sehingga kita mempunyai peta-peta
raster factor R, K, LS, dan CP.
2. Langkah kedua membuat peta IBE (Indeks Bahaya Erosi) atau nilai A (dalam rumus USLE)
dengan menggunakan Raster Calculator.
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Spatial Analys Tools -> Map Algebra -> Raster Calculator.

Rumusnya : IBE = (r_faktor)*(k_faktor)*(ls_faktor)*(cp_faktor)


Double klik untuk memasukan layer
Simpan outputraster dengan nama IBE
3. Langkah Ketiga adalah mengklasifikasikan ulang value dari IBE sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
No
Kelas Bahaya Erosi
Erosi (ton/ha/thn)
1

<15

II

15-60

III

60-<180

IV

180-480

>480

Caranya:
Buka ArcToolbox -> Spatial Analys Tools -> Reclass -> Reclassify
Klik Classify -> pilih Classification Method menjadi Manual, pastikan terbagi 5 class.
Ubah old values menjadi 0 15 untuk kelas 1; 15 60 kelas 2; 60 180 kelas 3; 180
480 kelas 4; >480 kelas 5.
Cara pengisian:
Gambar berikut adalah old value yang belum diubah:

Gambar berikut adalah old value setelah diubah sesuai kelas bahaya erosi:

Simpan outputraster dengan nama IBE_series klok oke


4. Langkah keempat adalah mengkonversi raster IBE series dan Kedalaman Solum Tanah ke
dalam bentuk shapefile polygon.
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Conversion Tools -> From Raster -> Raster to Polygon

Input raster ubah menjadi IBE_series


Field pilih value
Simpan dengan nama Polygon_IBE
Centang simplify polygons

Klik OK
Lakukan untuk raster Kedalaman Solum Tanah (simpan dengan nama Solum_Tanah
atau terserah saja, kalau saya berinama Solum_Citarik
5. Langkah kelima adalah proses overlay untuk membuat peta TBE (Tingkat Bahaya Erosi)
dengan menggunakan peta Polygon_IBE dan Solum_Tanah
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Analysis Tools -> Overlay -> Spatial Join

Masukan Polygon_IBE pada target features dan Solum_Tanah (Kasus saya


Solum_Citarik)
Output feature Simpan dengan nama Join_IBE_Solum
Centang keep All Target Features
Perhatikan Field Map Of Join Features:
ID dan GRIDCODE adalah milik target features atau dalam kasus ini adalah
Polygon_IBE
ID_1 dan GRIDCODE_1 adalah milik Join features atau dalam kasus ini adalah Solum
Tanah (kasus saya adalah Solum_Citarik)
Klik OK
6. Langkah keenam adalah memasukan kriteria TBE pada peta hasil overlay sebelumnya
Join_IBE_Solum dengan kriteria TBE sebagai berikut:

Solum
Tanah
(cm)

Tabel Tingkat Bahaya Erosi (TBE)


Kelas Bahaya Erosi
I

II

III
IV
Erosi (Ton/ha/tahun)

Keterangan

< 15
SR
0
R
I
S
II

15 - 60
R
I
S
II
B
III

Dalam
> 90
Sedang
60 90
Dangkal
30 60
Sangat
B
SB
Dangkal
III
IV
< 30
Sumber : Ditjen RLPS (1998)

60-180
S
II
B
III
SB
IV

180-480
B
III
SB
IV
SB
IV

> 480
SB
IV
SB
IV
SB
IV

SB
IV

SB
IV

SB
IV

0 SR = Sangat Ringan
I R = Ringan
II S = Sedang
III B = Berat
IV SB = Sangat Berat

Caranya:
Klik kanan layer Join_IBE_Solum -> Open Attribute Table -> klik Options -> Add
field
Ketik TBE pada kolum name -> ubah Type menjadi text -> klik oke.
Klik options -> select by attribute -> double klik GRIDCODE -> klik get unique values
-> klik = -> double klik value-nya -> klik AND -> double klik SOLUM -> klik get
unique values -> klik = -> double klik value-nya.
(contoh GRIDCODE = 1 and SOLUM = 60cm - 90cm) klik Apply -> klik kanan
kolom/field TBE -> field Calculator -> ketikkan kategori tingkat erosinya (Untuk contoh
tadi, mengacu pada tabel TBE maka kategorinya adalah Ringan. Karena format kolom
TBE ada text, maka ketikkan di field calculator menggunakan tanda petik Ringan.
Lakukan pada semua kategori.
Catatan: Kolom GRIDCODE adalah Kelas Bahaya Erosi, jadi Value 1 = Kelas 1
7. Langkah Ketujuh adalah menghitung Luas Area TBE.
Caranya:
Masih pada Atribut Table Join_IBE_Solum Klik kanan options -> add field -> ketikkan
Luas_TBE_m2 pada kolum Name -> ubah type menjadi Double -> ubah Precision
menjadi 15 dan scale 3 -> klik OK
Jika nama kolom terlalu panjang, untuk mengatasinya Klik kanan pada kolom yang akan
di ubah namanya -> properties -> ketikan nama kolom pada textbox Alias -> Apply/OK
Pilih menu Editor -> start Editing -> klik kanan kolom Luas_TBE_m2 -> Calculate
Goemetry ubah Poperties menjadi Area -> ubah units menjadi Square meters -> klik OK
-> stop Editing.
8. Langkah Terakhir (Optional)
Untuk mendapatkan informasi TBE di tiap desa pada sebuah wilayah study (DAS, Subdas,
dsb) maka lakukan overlay (spatial join) antara layer Join_IBE_Solum dengan layer peta
Desa.
Masukan layer/peta Desa pada target features dan layer/peta Join_IBE_Solum
Output feature Simpan dengan nama terserah anda (Contoh TBE_ Subdas_Citarik)
Centang keep All Target Features

Klik OK
Atur Symbology dan Labeln peta hasil overlaynya.
Gambar berikut ini adalah Hasil Akhir analisis TBE

Simpan ArcMap Documentnya. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai