Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
Langkah Kerja:
1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengkonversi peta-peta berikut ini dari
featureke dalam untuk mendapatkan value yang dibutuhkan untuk rumus USLE:
Peta Curah Hujan -> konversi menjadi peta R
Peta Tanah -> konversi menjadi peta K dan peta Solum Tanah
Peta Lereng -> konversi menjadi peta LS
Peta Vegetasi -> konversi menjadi peta CP
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Conversion Tools -> To Raster -> Polygon to Raster
Lakukan untuk peta-peta lain yang telah disebutkan di atas sehingga kita mempunyai peta-peta
raster factor R, K, LS, dan CP.
2. Langkah kedua membuat peta IBE (Indeks Bahaya Erosi) atau nilai A (dalam rumus USLE)
dengan menggunakan Raster Calculator.
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Spatial Analys Tools -> Map Algebra -> Raster Calculator.
<15
II
15-60
III
60-<180
IV
180-480
>480
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Spatial Analys Tools -> Reclass -> Reclassify
Klik Classify -> pilih Classification Method menjadi Manual, pastikan terbagi 5 class.
Ubah old values menjadi 0 15 untuk kelas 1; 15 60 kelas 2; 60 180 kelas 3; 180
480 kelas 4; >480 kelas 5.
Cara pengisian:
Gambar berikut adalah old value yang belum diubah:
Gambar berikut adalah old value setelah diubah sesuai kelas bahaya erosi:
Klik OK
Lakukan untuk raster Kedalaman Solum Tanah (simpan dengan nama Solum_Tanah
atau terserah saja, kalau saya berinama Solum_Citarik
5. Langkah kelima adalah proses overlay untuk membuat peta TBE (Tingkat Bahaya Erosi)
dengan menggunakan peta Polygon_IBE dan Solum_Tanah
Caranya:
Buka ArcToolbox -> Analysis Tools -> Overlay -> Spatial Join
Solum
Tanah
(cm)
II
III
IV
Erosi (Ton/ha/tahun)
Keterangan
< 15
SR
0
R
I
S
II
15 - 60
R
I
S
II
B
III
Dalam
> 90
Sedang
60 90
Dangkal
30 60
Sangat
B
SB
Dangkal
III
IV
< 30
Sumber : Ditjen RLPS (1998)
60-180
S
II
B
III
SB
IV
180-480
B
III
SB
IV
SB
IV
> 480
SB
IV
SB
IV
SB
IV
SB
IV
SB
IV
SB
IV
0 SR = Sangat Ringan
I R = Ringan
II S = Sedang
III B = Berat
IV SB = Sangat Berat
Caranya:
Klik kanan layer Join_IBE_Solum -> Open Attribute Table -> klik Options -> Add
field
Ketik TBE pada kolum name -> ubah Type menjadi text -> klik oke.
Klik options -> select by attribute -> double klik GRIDCODE -> klik get unique values
-> klik = -> double klik value-nya -> klik AND -> double klik SOLUM -> klik get
unique values -> klik = -> double klik value-nya.
(contoh GRIDCODE = 1 and SOLUM = 60cm - 90cm) klik Apply -> klik kanan
kolom/field TBE -> field Calculator -> ketikkan kategori tingkat erosinya (Untuk contoh
tadi, mengacu pada tabel TBE maka kategorinya adalah Ringan. Karena format kolom
TBE ada text, maka ketikkan di field calculator menggunakan tanda petik Ringan.
Lakukan pada semua kategori.
Catatan: Kolom GRIDCODE adalah Kelas Bahaya Erosi, jadi Value 1 = Kelas 1
7. Langkah Ketujuh adalah menghitung Luas Area TBE.
Caranya:
Masih pada Atribut Table Join_IBE_Solum Klik kanan options -> add field -> ketikkan
Luas_TBE_m2 pada kolum Name -> ubah type menjadi Double -> ubah Precision
menjadi 15 dan scale 3 -> klik OK
Jika nama kolom terlalu panjang, untuk mengatasinya Klik kanan pada kolom yang akan
di ubah namanya -> properties -> ketikan nama kolom pada textbox Alias -> Apply/OK
Pilih menu Editor -> start Editing -> klik kanan kolom Luas_TBE_m2 -> Calculate
Goemetry ubah Poperties menjadi Area -> ubah units menjadi Square meters -> klik OK
-> stop Editing.
8. Langkah Terakhir (Optional)
Untuk mendapatkan informasi TBE di tiap desa pada sebuah wilayah study (DAS, Subdas,
dsb) maka lakukan overlay (spatial join) antara layer Join_IBE_Solum dengan layer peta
Desa.
Masukan layer/peta Desa pada target features dan layer/peta Join_IBE_Solum
Output feature Simpan dengan nama terserah anda (Contoh TBE_ Subdas_Citarik)
Centang keep All Target Features
Klik OK
Atur Symbology dan Labeln peta hasil overlaynya.
Gambar berikut ini adalah Hasil Akhir analisis TBE