Etiologi
1. Perlengketan :
Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat
atau pasda jaringan parut setelah pembedahan abdomen
2. Intusepsi :
Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada
dibawahnya akibat penyempitan lumen usus. Segmen usus tertarik
kedalam segmen berikutnya oleh gerakan peristaltik yang memperlakukan
segmen itu seperti usus. Paling sering terjadi pada anaka-anak dimana
kelenjar limfe mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat disepanjang
bagian usus tersebut (ileocaecal) lewat coecum kedalam usus besar
(colon) dan bahkan sampai sejauh rectum dan anus.
3. Volvulus :
Factor Predisposisi
Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang disebabakan disfungsi
umum kelenjar eksokrin pancreas. Keadaan ini menyebabakan
berkurangnya enzim pancreas yang mengalir ke lumen usus halus
sehingga issi usus halus menjadi kental dan menyumbat lumen usus.
Gambaran radiologist yang ditemukan ialah pelebaran usus dan tampak
bayangan udra yang granular diantara mekonium yang kental tersebut.
Gejala
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh gangguan pasase usus tergantung oleh
3 faktor, yaitu :
1. letak obtruksi
gejala muntah makin menonjol bila letak obstruksi makin kearah oral,
sedangkan kembung hanya terbatas pada epigastrium. Bila letak obtruksi
lebih ke arah anal, gambaran kembung yang lebigh jelas dan dapat
meliputi seluruh perut, sedangkan muntah baru timbul kemudian.
2. Lamanya obtruksi
Pada bayi baru lahir udara mencapai kolon setelah 12 jam.
3. Obtruksi total atau parsial
Pada obstruksi tinggi baik parsial maupun total, gejal muntah akan sangat
mencolok. Pada obtruksi parsial rendah di dapatkan gejala kembung, tetapi
muntah sangat jarang.
Pada bayi harus dipikirkan terdapat obstruksi usus bila terdapat trias yang
terdiri darai gangguan pasase mekonium, muntah (terutama muntah
berwarna hijau), perut kembung.
Muntah akan menyebablan penderita kehilangan air dan elektrolit dan
mula-mula akan menyebabkan alkalosis hipokloremik dan hipokalemia.
Muntah yang tidask mendapat perawatan seharisnya akan dapat
menimbulkan aspirasi. Perut yang kembung akan menyebabakan
transudasi intra-intestinal sehingga kehilangan air terjadi lebih banyak lagi
dan timbul hipoproteinenia. Desakan perut yang kembung akan
menyebabkan gangguan pernapasan, sehingga timbul hipoksemia dan
sianosis.
Patofisiologi
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama,
tanpa memandang apakah obtruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab
Klasifikasi
Pemeriksaan Laboratorium
1. Obstruksi Usus Halus :
Diagnosa didasarkan pada gejala yang digambarkan diatas serta
pemeriksaan sinar-X. Sinar-X terhadap abdomen akan menunjukkan
kuantitas dari gas atau cairan dalam usus. Pemeriksaan laboratorium
(misalnya pemeriksaan elektrolit dan jumlah darah lengkap) akan
Komplikasi
1. Peritonitis septicemia
2. Syok hipofolemia
3. Perforasi usus
Penatalaksanaan
A. Medis
Dasar pengobatan obstruksi usus adalah koreksi keseimbangan cairan dan
elektrolit, menghilangkan peregangan dan muntah dengan intubasi dan
kompresi, memperbaiki peritonitis dan syok bila ada, serta menghilangkan
obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali
normal.
1.Obstruksi Usus Halus
Dekompresi pada usus melalui selang usus halus atau nasogastrik
bermamfaat dalam mayoritas kasus obstruksi usus halus.Apabila usus