Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MANOVA

DR.JOEDO

1 variabel yang bersifat kategorik


Two way anova dilakukan degan tetap single variable yyang bersifat numeric dgn indpenden
variable > 1.
Dalam kondisi tertentu sering kita temuka kelompok lebih dari 1 variabel tergantung yang bersifat
kuantitatif
Dalam manova independen variabelnya yang bertambah
MANOVA merupakan perpaanjangan dari ANOVA two way
Seolah-olah MANOVA adalah 2 ANOVA 2 way yang disatukan
ANOVA two way varabel bebasnya yang banyak
Sedagkan MANOVA variable bebas dan tergantungnya banyak
ANOVA one way hanya mempunyai 1 variabel bebas dalam bentuk multi kategori missal social
ekonomi (kaya, menengah , miskin) atau pendidikan (rendah, sedang, tinggi).
Pada ANOVA 1 way hanya mempunyai 1 variabel saja jadi merupakan perpanjangan dari 1 study t
test. Berarti pada anova 1 way dilakukan dilakukan secara simultan untuk melihat apakah dari
semua kelompok ini ada perbedaan atau tidak. Jadi anova 1 way hanya sbg penapis, lalu
lanjutannya dilakukan analisis post hoc.
Contoh: penelitian matematika dan bahasa (pake numeric), kelas (1-5), jeniskelamin (1=
perempuan, 2 = laki-laki), kasus ADHD
Anova one way hanya menggunakan 1 independen variable
a. Hubungan antara kelas degan matematikaternyata ada pengaruh kematagan anak terhadap
melakukan analisis dalam problem matematika, setelah itu dilakukan analisis pot hoc untuk
menentukan yang berbeda itu kelas 3-4 au 4-5
b. Hipotesa nol ditolak = ada perbeaan
c. Perlu dikaji kelompok mana yang berbeda
d. Post hocnya dilakukan tukey test
e. Ditemukan : 2 dan 3 tidak berbeda, dan 2 dan 4 berbeda
f. Kan kita data mengetahui kelompok mana yg berbeda
g. Dan diketahui bahwa sebenarnya kelas 3 yang antara
h. Kao pake tuckey test butuh proses 6x pada contoh ini nah nnti aka nada error
Kalo pake anova to way disatukan jeniskelamin dan kelas jadi mempunyai lebih dari 1 variabel bebas
dalam bentuk kualitatif
Kelas dan peyakit mempengaruhi hasil dari anova one way sehingga hasilnya belum mencerminkan
true effect dari kelas tadi
Dengan menggunakan anova two way kita mau melihat peran murni dari pertumbuhan kematangan
usia terhadap matematika
Dengan menggunakan pendekatan GLM , kita lihat univariat atau multivariate
Corrected model dan intercept tidak usah diperhatikan sedangkan yang perlu diperhatikan adalah
kelamin, kelompok, dan class lalu lihat interaksinya kelamin-kelompok, kelamin-class, kelompok-
class, dll makanya kita dapat lihat kan interaksi ini sinergis atau antagonistic
Nah jadi karena p= 0.20 bearti bahwa ank laki-laki sisi kanan otaknya lebih aktif daripada prempuan
sehingga lebih menyukai matematika
ADHD juga jelas berpengaruh terhadap pencapain akademik
Dan bertambahnya usia juga berpengaruh terhadap akademik
Dalam two way jenis kelamin hanya laki-laki dan perempuan jd ga usah post hoc bgitupun degan
ADHD iya dan tidak saja jd ga usah pke post hoc. Yang perlu pake post hoc hanya class
Jadi ANOVA two way hanya gabungan ANOVA one way
Nah jadi MANOVA itu gabungan dari ANOVA two way
Kalo kita lihat interaksinya dan jadi murni akan terlihat perbedaan dari pengaruh usia

Pada penelitia tadi si peneliti ingin melihat bagaimana dampak 3 faktor tadi yang digambarkan
dengan bahasa dan matematika
Jadi dam MANOVA lebih dari 1 varabel bebas
Jadi yang dilihat saat univariat dan muktivariat adalah dependent variabelya
Independentnya kan bahasa dn mateatika dan kitingin melihat vector dari keduanya
Jadi konsep statistic kalo bisa sekaigus kenapa harus berulang-ulang.
MANOVA vs regresi karena pendekatannya semua menggunakan GLM
a. Pada analisa regresi = istilah uni dan multivariate merujuk paa variable bebas
b. Pada MANOVA = istilah uni dan multi variat juga merujuk pada variable tergantng
Fisher exact test saja yang tidak menggunakan asumsi
Kita melihat bahwa multi regresi maka yang disebut multi adalah independennya.
Pada MANOVA kalo univariate itu berarti ANOVA two waykalo multivariate pake MANOVA
Kalo kita melihat analisis diskriminan seperti bayangan cermin
Kalo diskriminan analiisis itu produknya itu kualitatif yang multikategorik, kalo > 2 kita melakukan
pendekatan dengan diskriminan analisis
Indpenden variabelnya MANOVA kategorik, kalo dependennta variable numeric kalo dibalik jadilah
si analisis diskriminan
Penggunaan MANOVA menili hubungan maupun perbedaan diantara variable tergantung
ASUMSI pada MANOVA :
a. Distribusi normal karena td kan variabelnya numeric (outliernya harus dikeluarakan atau
ditransformasi)
1. Hati hati kan kita sering pake saphiro wilk dan Kolmogorov sminov kadang kita lihat standar
deviasinya kecil karena disini yang kita uji juga arahnya, sedangkan secara statistic sebaran
yg tidak normal tidak memenuhi syarat untuk parametrk karena nilai mean sangat sensistif.
Jadi sebenarnya syarat itu hanya ditekankan pada nilai ekstrim atau tidak . jadi bandingkan
aja kalo SDnya kecil dibandingkan dengan meannya itu gapapa dipake walaupun dilihat dari
Kolmogorov smirnov tidak normal
2. Jadi uji yang bersifat parametric masih gapapa kalo sd/mean masih dibawah 25%
b. Homogenitas variance untuk semua variable tergantung
1. Variable tergantungnya harus mirip misalnya bmi dan berat badan sebenenrya itu single
entry.
2. Jadi kalo matematik dan abhasa sejalan itu tidak boleh dilakukan tapi kan tadi kitaunya teori
matematika otak kanan an abhasa otak kiri.
c. Homogenitas covariance untuk semua korelasi antar variable tergantung

Kelebihan MANOVA
a. Menjadi lebih cepat / meringkas (dengan menguji sekaligus beberapa variable tergantung ->
probabilitas lebih ebsar menemukan factor yang benar-benar penting)
b. Dapat menekan kesalahan tipe I
c. .

Kelemahan MANOVA
a. Jauh lebih kompleks disbanding ANOVA
b. Sulit menentukan variable bebas mana yang berpengaru pada masingmasing variable
tergantung
c. Untuk setiap penambahan satu variable tergantung -> akan hilang satu nilai dearajat bebas
d. Jumlah sampel lebih besar

Korelasi variable
o Pada anova tw way independent variabenya korelasinya tidka boleh sangat kuat dan hal ini
pada MANOVA juga berlaku, korelasi / hubugan atara variabelnya tak boleh terlalu kuat atau
terlalu lemah
o Bila terlalu kuat maka variance yang tersisa sangat minim etelh variable pertama ditetapkan
(missal antropometrik, berat badan, dan BMI)
o Bila terlalu lemah maka analisa multivariat tidak mempuyai kekuatan (misalnya olahraga
dengan matematika kan olahraga pake otot matematik apake otak)

Interpretasi MANOVA :
o Kaji vribel bebas dan analisa efeknnya pada variable tergantung (jadi kita lihat dulu ananlisis
variabel2 dependen terhadap yang tergantung
o Kaji variable tergantung dan etntukan mana yang menunjukkan perbedaan untuk smeua
kelompok
o Tetapkan kelompok yang beda pada 1 atau semua variable tergantung (analisa post hoc)

Uji kemaknaan
o Secaraf test dapat menajwab : apakah model ini bermakna utuk setiap variable?
o Multivariate test menjawab: apakah setiap efek bermakna?
Hotellings T square
Wilks lambda
Pillai-Barlett trace
Roys GCR
o Post hoc test
Student t-test- anova one way- anova two way- manova
Jadi kalau kita coba pada kasus ini, kita gabungkan pake GLM akan tetap sama hasilnya tetapi
bedanya kalau td kan matematikanyasaja dan ahasanya saja kalo sekarang semuanya dimasukkan
baik mtk dan bahasa. Jadi kita dapat
melihat bahwa jenis kelamin ternayta berpengaruh pada matematika tp tidak pada bahasa,
sedangkan ADHD berpengaruhpada semuanya begitupun dengan kelas akan mempengaruhi
keduanya. Interaksi tenyata hanya berlaku terhadap kelompok penyakit dengan kelas
(kelompok*class- ternyata berlaku untuk anak yang ADHD berlaku dalam aspek bahasa)
Sebenanya 4 jenis uji ini identic, jadi boleh dipakai yang mana saja
Kalo post hoc tukey test dapat kita lihat pada bahasa kelas 2 dan 3tidak berbeda tapi kalo kelas 4
sduah berbeda.
Tapi kalo kita lihat pada matematik antara kelas 2,3,4 berbeda semua anak menjadi lebih matang
atau anak menjadi kurang perhatian.
Lalu kita lihat anak kelas 2 nilai matematikanya 79.858 , harapan kita bahwa proses edukasi aka
mematangkan namun kelihatannyapada kasus ini proses pendidikan kita salah, justru semakin
meningkatnya usia minatnya menurun sehingga pada kelas 3 nilainya menjadi 73,948. Jadi nilai p
yang dibaca ilia p sebelumnya bukan yang sig yang ini jadi lihat yang tukey awal saat one way :
signifikan intrasubset antara kelas 4 dan kelas 3 p =0.120 lalu klas 3 dan kelas 2 pnya= 0.097 kalo
signifikan yg manova p =1.000 kelas 4 bdning kelas 4 trus kelas 3 banding kelas 3.
Jadi sebenarnya manova dan anova two way saja Cuma liat apakah dependen variabelnya wajar
jangan asal memasukkan. Jadi subset manova dibuat berdasarkan analisis post hoc tukey test
multiple comparison kelas 2 dan 3 dua hal yang berpisah. Yang menggambarkan antara kelas 2,3,4
berbeda
Kenapa beda one way dan two way termasuk manova jadi berbeda? Ada interaksi antara penyakit,
jenis kelamin,dan kelas. Pada analisis 1 way masih dicemari dengan interaksi jenis kelamin dan
penyakit sehingga kesannya kelas 2 nya menjadi tidak berbeda
Beda anova two way dan manova milih yang mana? Lihat dependent variabelnya, kalo disini kan
bahasa dan matematika berhubungan dengan otak kanan dan kiri dan pertumbuhan
perkembangan. Contoh lainnya adalah kolesterol total dengan gula darah lalu penyakit xxx kita
analisis dampaknya terhadap gula darah dan kolesterol, kan masih berhubungan metabolism
karbohidrat dan lemak, nah kalo berbeda terlalu jauh seperti kolesterol dan kapasitas paru kan
berbeda jauh sehingga lebih baik pake anova two way untuk masing-masing tersebut.
Jadi intinya kapan kita butuh MANOVA seperti pada ANOVA apabila kita punya indpeenden variable
yang bersifta kategorik, selain itu kita punya variable dependen yang bersifat numeric dan kita
mempunyai teori bahwa antara variable dependen tersebut mempunyai korelasi, tetapi syaratnya
korelasinya tidak boleh sangat kuat.

Anda mungkin juga menyukai