Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR

KIMIA DASAR
ilmu kimia

 Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai


komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk
materi.

Kimia Analitik
Kimia Lingkungan
Kimia Fisik
Kimia Material
Kimia Kimia Organik
Kimia Nuklir
Kimia Anorganik
Kimia Pangan
Biokimia
MATERI
 Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair,
maupun gas.
Unsur

 Unsur tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain dengan


reaksi kimia biasa.
 Unsur terdiri dari logam dan non-logam.
 Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom
terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh
elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan
neutron.
 Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah
"jumlah proton" dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan
dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon
memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen
memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada
sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom.
 Sifat unsur bergantung pada golongan unsur dalam sistim
periodik unsur, termasuk logam dan non logam.
Senyawa

 Senyawa kimia adalah zat kimia yang terdiri dari dua


atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi
menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi
kimia.
 Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
Campuran

 Campuran terbentuk dari dua atau lebih zat yang masih


mempunyai sifat asalnya.
 Ketika gula dicampurkan dengan air, akan terbentuk
larutan gula (campuran gula dan air). Campuran ini
masih mempunyai sifat gula (yaitu manis) dan sifat air.
Tingkat kemanisan campuran gula dan air ini bermacam-
macam tergantung dari jumlah gula yang ditambahkan
ke dalam air. Senyawa mempunyai komposisi yang
tetap, sedang campuran tidak memiliki komposisi yang
tetap.
 Campuran dapat berupa larutan, suspensi atau koloid.
Larutan

 Larutan adalah campuran homogen.


 Ciri campuran homogen:
- tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya
- komposisi di seluruh bagian adalah sama
 Komponen larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut.
Komponen yang jumlahnya terbanyak dianggap sebagai
pelarut. Tapi jika larutan adalah campuran dari zat
padat dan cair, maka cairan dianggap sebagai pelarut.
Suspensi

 Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen.


Batas antar komponen dapat dibedakan tanpa perlu
menggunakan mikroskop. Suspensi tampak keruh dan
zat yang tersuspensi lambat laun terpisah karena
gravitasi.
 Contoh: campuran kapur dan air
Koloid

 Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak


antara larutan dan suspensi.
 Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika
diamati dengan mikroskop ultra akan tampak
heterogen.
 Contoh: santan, air susu, cat.
 Komposisi campuran tidak tetap, oleh karena
itu sususan zat dalam campuran dinyatakan
dalam kadar zat yang membentuk campuran.
Kadar biasanya dinyatakan dalam:
Sistim Periodik Unsur
Teori atom Dalton

 Postulat dasar dari teori atom Dalton:


1. Setiap materi terdiri atas partikel yang sangat kecil
disebut atom.
2. Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang tidak
mungkin dibagi lagi.
3. Unsur adalah materi yang terdiri atas sejenis atom.
4. Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom
atau lebih dengan perbandingan tetap.
5. Atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan dan tidak
dapat diubah menjadi atom lain melalui reaksi kimia.
Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom untuk
menghasilkan zat baru.
Partikel Sub atom

 (Thompson, Rutherford, Planck) menemukan tiga penyusun atom yang


dikenal dengan Netron, Proton, Elektron sebagai satu kesatuan sistem
struktur atom.

n e
p
A
Z X
 Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah
nomor atom (dilambangkan dengan Z).
 Nomor Massa adalah jumlah Proton dan Netron
(dilambangkan dengan A)
 Isotop : unsur yang memiliki nomor atom sama tetapi
nomor massa berbeda
 Isoton : unsur yang memiliki jumlah netron sama.
 Isoelektron : unsur yang memiliki jumlah elektron sama
Perkembangan teori atom

Dalton Thompson

Rutherford
Bohr
 Teori Bohr menyebutkan elektron hanya dapat berpindah
orbit dengan melibatkan energi
 Sehingga disempurnakan dalam teori atom mekanika
kuantum terdapat daerah kebolehjadian lintasan elektron
(kulit K,L,M…) di sekitar inti.
 Kulit elektron ini masih memiliki subtingkat energi yang
berbeda yang disebut sebagai orbital (s,p,d,f).
 orbital menentukan konfigurasi elektron setiap atom dan
menentukan elektron valensi tiap atom.
Konfigurasi elektron

 Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.


Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam
membentuk senyawa. Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh
elektron valensinya. Unsur yang mempunyai elektron valensi sama,
ternyata mempunyai sifat yang mirip.
 Susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar
(konfigurasi oktet). (Kecuali Helium)
 konfigurasi elektron suatu atom setiap orbital terisi elektron sesuai
aturan aufbau sehingga orbital dengan tingkat energi yg rendah akan
terisi elektron terlebih dahulu.
 Aturan Hund tentang multiplisitas berlaku untuk orbital p,d dan f
 Larangan Pauli menyatakan tidak ada 2 atau lebih elektron yang memiliki
energi sama. Sehingga satu orbital hanya dapat ditempati oleh dua
elektron dengan spin yang berlawanan
Reaksi Kimia dan Hukum Kekekalan
Massa
C2H5OH + O2 → CO2 + H2O
massa C2H5OH + massa O2 = massa CO2 + massa H2O

CaCO3 → CaO + CO2


massa CaCO3 = massa CaO + massa CO2

Fe + 2 S → FeS2
massa Fe + massa S = massa FeS2
18
Hukum Perbandingan Tetap
(Joseph Proust)
Dalam senyawa FeS
massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa S

56 32 7:4
28 16 7:4
14 8 7:4
massa Fe : massa S = selalu tetap 7:4

(1 x Ar Fe) + (1 x Ar S) = (1 x 56) : (1 x 32)


=7:4
19
Hukum Perbandingan Tetap
(Joseph Proust)
Dalam senyawa FeS2
massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa
S
56 64 7:8
28 32 7:8
14 16 7:8
massa Fe : massa S = selalu tetap 7:8
(1 x Ar Fe) + (2 x Ar S) = (1 x 56) : (2 x 32)
=7:8
20
Hukum Perbandingan Berganda
(Dalton)

Dalam senyawa FeS dan FeS2

 massa S dalam FeS : massa S dalam FeS2 =1:2


 massa Fe dalam FeS : massa Fe dalam FeS2 = 1 : 1

21

Anda mungkin juga menyukai