DISUSUN OLEH
NIM : B1A119041
KELAS : A/ 019
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt,yang telah memberikan
rahmat,hidayah serta kesempatan kepada kelompok kami,sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah Teknologi sediaan Steril “kebutuhan cairan elektrolit tubuh ( isotonis,
hipotonis, dan hipertonis)” ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami menyampaikan
banyak-banyak terimakasih kepada Dosen pembimbing kami , yang telah membimbing serta
mengajarkan kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Seperti
kata pepatah “Tiada gading yang TakRetak”,demikian pula dengan makalah ini,tentu masih
banyak kekurangan,maka dari pada itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan,semoga makalah ini dapat
berguna dan membantu paramahasiswa.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 RumusanMasalah
1.3 Tujuan…
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam
tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian
darifisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut)dan
zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.Cairan dan elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan didistribusi ke seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh
pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagidalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler.Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh,
sedangkancairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu :cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan
intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan
yang terletakdiantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti
cairanserebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
sebagai bantalan
Dalam hal ini, usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh,
kebutuhan metabolik, serta berat badan. Bayi dan anakdi masa pertumbuhan memiliki proporsi
cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orangdewasa.Karenanya, jumlah cairan yang
diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang dewasa. Besarnya
kebutuhan cairan pada bayi dan anak-anak jugadipengaruhi oleh laju metabolik yang tinggi serta
kondisi ginjal mereka yang belum aturdibandingkan ginjal orang dewasa. Kehilangan cairan
dapat terjadi akibat pengeluaran cairanyang besar dari kulit dan pernapasan. Pada individu lansia,
ketidakseimbangan cairan danelektrolit sering disebabkan oleh masalah jantung atau gangguan
ginjal
b.Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit.
c.Iklim
Normalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak
akanmengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Dalam situasi
ini,cairan yang keluar umumnya tidak dapat disadari (insensible water loss, IWL). Besarnya IWL
pada tiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat metabolisme,danusia.
Individu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di dearah deangankelembapan
yang rendah akan lebih sering mengalami kehilangan cairandan elektrolit.Demikian pula pada
orang yang bekerja berat di lingkungan yang bersuhu tinggi,merekadapat kehilangan cairan
sebanyak lima litet sehaei melalui keringat. Umumnya, orang yang biasa berada di lingkungan
panas akan kehilangan cairan sebanyak 700 ml per jam saat berada ditempat yang panas,
sedangkan orang yang tidak biasa berada di lingkungan panasdapat kehilangan cairan hingga dua
liter per jam.
d.Diet
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika asupan
makanantidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan terlebih dahulu
memecahsimpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar albumin.
e.Stress
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat stress,
tubuhmengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan konsentrasi glukosa darah,
danglikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan natrium.Disamping itu, stress
juga menyebabkan peningkatan produksi hormone anti deuritik yang dapat mengurangi produksi
urine.
f.Penyakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuhMisalnya : Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air
melaluiIWL,penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
g. Pengobatan
h. Pembedahan
Perpindahan cairan yang melintasi membran sel terjadi sedemikan cepat sehinggasetiap
perbedaan osmolaritas antara kedua kompartemen ini akan dikoreksi dalam waktudetik
ataumenit untuk mencapai keseimbangan osmotik. Perubahan konsentrasi yang relatifkecil
padazat terlarut dalam cairan ekstraseluler, maka dapat timbul tekanan osmoticyang besar. Ini
dibutuhkan kekuatan yang besar untuk memindahkan air agar dapat melintasimembran sel bila
cairan ekstraseluler dan intraseluler tidak dalam keadaan keseimbanganosmotik .Hipotonik,
Isotonik, dan Hipertonik adalah istilah yang digunakanuntukmembandingkan tekanan
osmoticdari cairan terhadap plasma darah yang dipisahkanoleh membran sel.
Larutan hipotonik
Larutan hipotonik memiliki konsentrasi larutan yang lebih rendah dibandingkan denganlarutan
yang lain. Suatu larutan memiliki kadar garam yang lebih rendah dan yang lainnyalebih banyak.
Jika ada larutan hipotonis yang dicampur dengan larutan yang lainnya makaakan terjadi
perpindahan kompartemen larutan dari yang hipotonis ke larutan yang lainnyasampai mencapai
keseimbangan konsentrasi. Contoh larutan hipotonis adalah setengahnormalsaline (1/2 NS)..
Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan osmosisnya lebih rendah dari serumdarah, sehingga
menyebabkna air akan melintasi membrane sel darah merah yangsemipermeabel memperbesar
volume sel darah merah dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel. Tekanan yang lebih
besar menyebabkan pecahnya sel- sel darah merah. Peristiwademikian disebut hemolisa.
Larutan Isotonik
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang konsentrasinya sama besar dengan konsentrasidalam
sel darah merah, sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya, makalarutan
dikatakan isotonik (ekuivalen denganlarutan 0,9% NaCl ). Larutan isotonikmempunyai
komposisi yang sama dengan cairan tubuh, dan mempunyai tekanan osmotikyang sama. Isotonis
adalah suatu yang larutan yang kita buat konsentrasinya sama besardengan cairan dalam tubuh
dalam sel darah merah. Harus disamakan agar tidak terjadi pertukaran.Isoosmotik larutan yg
memiliki tek.osmosa yang sama dengan tek. Alat yangdigunakan untuk mengetahui osmosa sel
darah digunakan alat yang disebutosmometer.
Larutan Hipertonis
Turunan larutan hipertonis memiliki konsentrasi larutan yang lebih tinggi dari larutan
yanglainnya. Suatu larutan mengandung kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan
denganlarutan yang lainnya. Jika larutan hipertonis ini dicampurkan dengan larutan lainnya
(ataudipisahkan dengan membrane semipermeabel) maka akan terjadi perpindahan cairan
menujularutan hipertonis sampai terjadi keseimbangan konsentrasi larutan. Sebagai
contoh,larutandekstrosa 5% dalam normal saline memiliki sifat hipertonis karena
konsentrasilarutantersebut lebih tinggi dibandingkan konsentrasi larutan dalam darah pasien.
Titik beku besar, yaitu tekanan osmosenya lebih tinggi dari serum darah,sehingga menyebabkan
airkeluar dari sel darah merah melintasi membransemipermeabel dan mengakibatkan terjadinya
penciutan sel-sel darahmerah.Peristiwa demikian disebut plasmolisa. Bahan pembantu mengatur
tonisitasadalah : NaCl, Glukosa, Sukrosa, KNO3 dan NaNO3.
Dalam sistem osmosis dikenal dengan larutan isotonis, hipertonis, dan hipotonis.Dalam proses
osmosis molekul pelarut berpindah dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya pekat berarti konsentrasi pelarut berpindah dari hipotonis ke hipertonis.
2.6 Ion Yang Terdapat di Dalam Tubuh
1. Natrium / Sodium
Natrium merupakan kation penting dalam ekstraseluler, dimana jumlah cairan ekstraseluler
dikontrol oleh jumlah natrium yang terdapat di dalamnya. Namun sebagian besar direabsorpsi
dari tubulus renalis, yang disesuaikan oleh kebutuhan tubuh. Oleh karena itu natrium yang
banyak terbuang bila banyak keluar keringat sehingga kebutuhan natrium lebih banyak.
1. Mencuci tangan
6.Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
8.Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
16.Memasang tourniquet
17.Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus
18.Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
21.Tourniquet di cabut
22.Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya
sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
23.Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
24.Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya dengan kassa steril kering
25.Memberi plester dengar benar dan mempertahankan keamanan abocath agar tidak tercabut
BAB II
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah kami buat, maka dapat disimpulkan bahwa materi
cairan elektrolit dalam tubuh merupakan cairan yang sangat penting karena sangat dibutuhkan
oleh tubuh untuk mengisi atau mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat beberapa faktor
diantaranya penyakit dan stres.Adapun jenis larutan dalam tubuh yaitu larutan isotonis,
hipertonis, dan hipotonis dimana larutan isotonis merupakan larutan yang memiliki konsentrasi
sama dengan larutan dalam tubuh sedangkan larutan hipertonis memiliki konsentrasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan hipertonis memiliki konsentrasi atau tegangan lebih
rendah.Dengan mengetahui cairan elektrolit dalam tubuh maka dalam hal ini kami juga
mempelajari bagaimana cara pemasangan infus yang benar.
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Gennaro,Alfonzo.p. 1970." Remingtons Pharmaceutical Science 18th". Marck Publishing
Company: Pennsylvania.